PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 DI SD KARANGANYAR 01 Linda Asti Wulandari 292013148
Latar belakang Berdasarkan pengamatan terhadap kegiatan belajar mengajar IPA kelas 5 siswa kurang aktif dan pembelajaran dirasa kurang efektif. Karena beberapa siswa terlihat sibuk sendiri dan ada yang terlihat mendengarkan guru tetapi tidak focus pada pembelajaran yang ada.
Model Pembelajaran Inkuiri Kata inkuiri sering juga dinamakan heuriskin yang berasal dari bahasa yunani, yang memiliki arti saya menemukan. Model Inkuiri menurut Piaget (Mulyasa, 2006 :108) merupakan metode yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat sesuatu yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawaban sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan sesuatu yang ditemukan dengan yang ditemukan siswa lain. Selain itu Sanjaya (2011: 196) menuliskan bahwa “Model inkuiri adalah suatu metode pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang dipertanyakan”.
BAB III METODE PENELITIAN Karakteristik Subjek Penelitian Untuk subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Karanganyar 01 .Dengan jumlah siswa sebanyak 22 siswa, yang terdiri 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Rata-rata umur dari siswa kelas 4 berkisar antara 9-10 tahun.
Desain Penelitian Pada desain penelitian tindakan yang di pakai dalam penelitian ini adalah model dari Jhon Elliot. Model Jhon ini didalam setiap siklus yang dimungkinkan ada 3-5 tindakan yang dilakukan. Setiap tindakan terdiri dari beberapa langkah yang direalisasikan dalam bentuk pembelajaran.
Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan ini merupakan kegiatan yang harus disusun untuk melakukan persiapan penelitian sebelum melakukan tahap pelaksanaan penelitian. Tahap Pelaksanaan Mengimplementasikan dari isi rancangan yang telah di susun. Tahap Observasi Kegiatan observasi ini yaitu dilakukan dengan cara pengamatan apa yang terjadi pada saat tahap tindakan berlangsung. Refleksi Diadakan perbaikan tindakan yang telah dilaksanakan dalam bentuk rencana
Variabel Bebas atau Independent Variabel (X) Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah pendekatan pembelajaran
Variabel Terikat atau Dependent Variabel (Y) Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah untuk Y1 yaitu pada proses belajar siswa menggunakan model pembelajaran inkuiri dan untuk Y2 yaitu pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
Rencana Tindakan Siklus I Pada rencana tidakan siklus 1 yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi (pengamatan) dan yang terakhir adalah refleksi
Rencana Tindakan Siklus II Dalam melakukan tindakan siklus II ini harus memperhatikan dan mempertimbangkan hasil dari siklus I sebagai perbaikan ke siklus II.Untuk melakukan siklus II ini harus ditambah dengan permasalahan dari siklus I, karena untuk menyelesaikan permasalahan disiklus I.
Uji Validitas Soal Uji validitas ini menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic 16 dengan teknik Corrected Item Correlation untuk mencari koefisien korelasinya. Peneliti menggunakan toleransi kesalahan sebesar 5% atau taraf kepercayaan sebesar 95% dengan jumlah siswa (N).
Hasil Uji Validitas Soal Siklus 1 Bentuk Soal Item Soal Valid Soal Tidak Valid Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30 8, 9, 11, 27 Jumlah 30 26 4
Uji Validitas Soal Siklus II Bentuk Soal Item Soal Valid Soal Tidak Valid Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30 4, 8, 24 Jumlah 30 27 3
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN TINDAKAN Pada pelaksanaan tindakan meliputi tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II.
Hasil Observasi Aktivitas Guru Prasiklus No. Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah Skor 1 1. Pra pembelajaran 2,3,4 2. Penyajian Kelas 6,7,8 9 3. Pembentukkan kelompok 10,11 2 4. Kerja kelompok 12,13,14 5. Presentasi kelas 15,16,17 6. Tes 18 7 Kegiatan Akhir 19,20,22 21 Total 15 6
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Prasiklus No. Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah Skor 1 1. Pra Pembelajaran 1,2 2 2. Penyajian Kelas 3,4 3. Pembentukan Kelompok 5,6 4. Kerja Kelompok 7 5. Presentasi Kelas 8 6. Tes 9 Kegiatan Akhir 10 Total 6 4
Destribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Prasiklus No. Nilai Banyaknya siswa Presentase 1. 50-56 4 17,39% 2. 57-63 3 13,04% 3. 64-69 6 26,06% 4. 70-77 5. 78-84 26% Jumlah 23 100% Nilai Rata-rata 68,6 Nilai Tertinggi 84 Nilai Terendah 50
ANALISIS KOMPARATIF
Peningkatan Presentase Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 Pertemuan 1 dan 2
Peningkatan Presentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 1 dan 2
Peningkatan Presentase Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1 dan 2
Peningkatan Presentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 1 dan 2
Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar IPA Prasiklus, Siklus 1, dan Siklus 2
BAB V SIMPULAN Setelah dilaksanakannya penelitian tindakan kelas, maka dapat dianalisis kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran inkuri dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Karanganyar 01 semester II. Terbukti dari peningkatan aktivitas belajar yang meliputi aktivitas guru, dan aktivitas siswa dari prasiklus mengalami peningkatan setelah diterapkannya model pembelajaran inkuiri pada siklus I dan siklus II