Kaidah – kaidah dalil asma’ wa sifat بسم الله الر حمن الر حيم Kaidah – kaidah dalil asma’ wa sifat Oleh : Ari Puji lestari Erwin Reni f Neni Siti hajar
وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا Kaidah pertama : Menetapkan asma wa sifat Allah berdasarkan Quran dan hadits Contoh : Al – ghadab ( marah ) Marah, termasuk sifat Allah yang ditetapkan berdasarkan Al Qur’an, as sunnah Allah berfirman tentang orang yang sengaja membunuh orang mu’min. QS. An Nisa : 93 وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا Artinya: ‘’ Barang siapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja maka balasannya ialah neraka jahannam dia kekal di dalamnya. dan Allah murka kepadanya, dan melaknatnya serta menyediakan adzab yang besar baginya. ’’
اِنَّ الله كَتَبَ كِتَابا عنده فوق العرش ان رحمتي تغلب غضبي Nabi صلي الله عليه و سلم bersabda: اِنَّ الله كَتَبَ كِتَابا عنده فوق العرش ان رحمتي تغلب غضبي Artinya: ‘’ sesungguhnya Allah telah menulis sebuah kitab di sisi-Nya, di atas Arsy; sungguh rahmatku mengalahkan marahku (Muttafaqun ‘alaih ) Contoh sifat lain adalah : Mahabbah Dalil al qur-an : ( Al – maidah 54 )
وَالْإِكْرَامِ وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ Kaidah kedua : Sifat Allah yang terdapat dalam Al Qur’an dan as sunnah wajib di terjemahkan menurut Dhohirnya. Contoh: Allah memiliki wajah. Berdasarkan al – qur’an dan sunnah Allah berfirman : وَالْإِكْرَامِ وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ Artinya: ‘’ tetap kekal wajah Rabb-MU yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan (QS Ar Rahman ayat 27)
Nabi صلي الله عليه و سلم bersabda : إنك لن تنفق نفقة تبتغ بها وجه الله الا أجرت عليها Artinya: “ Dan tidaklah kamu menginfakkan sesuatu dengan mengharap wajah Allah, melainkan pasti akan di balas (Muttafaqun ‘alaih)’’. Ahli ta’til menerjemahkan, bahwa wajah Allah adalah pahala. Tangan : Dalil Al – Qur’an surat al – maidah ayat 64
ثم يتوب الله علي القا تل فيستشهد Kaidah ketiga : Dalil-dalil sifat dapat kita ketahui dari satu segi tapi tidak bisa diketahui dari segi yang lain Contohnya : Sifat Allah Adh-Dhahik (Tertawa). Sifat Allah tsb bisa diketahui maknanya tapi tidak bisa diketahui kaifiyahnya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda : يضحك الله الي رجلين يقتل أحدهما اللآ خر يدخلان الجنة يقاتل هذا في سبيل الله فيقتل ثم يتوب الله علي القا تل فيستشهد Artinya : “Allah tertawa karena dua orang yang saling membunuh. Kemudian keduanya masuk surga. Salah seorang dari keduanya (muslim) berjihad di jalan Allah kemudian terbunuh. Selain itu, yang seorang lagi (kafir) bertaubat kepada Allah dan Allah menerima taubatnya, kemudian dia berjihad dan mati syahid.” (Muttafaqun ‘Alaih)
الله هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ يَأْتِيَهُمُ Kaidah keempat Ma’na dari Nas yang menjelaskan asma wa sifat Allah dapat di mengerti oleh otak manusia Contoh: Al – maji’ ( Datang ) Allah akan mendatangi hambaNya pada hari kiamat untuk memberikan keputusanNya. Hal ini ditetapkan pada Al – qur’an dan as – sunnah. الله هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ يَأْتِيَهُمُ Artinya: ‘’ tiada yang mereka nanti-nantikan melainkan datangNya Allah ’’. ( QS. Al - baqarah ayat 210 )
Sabda Rosulullah صلي الله عليه و سلم : Sabda Rosulullah صلي الله عليه و سلم : ...حتي اذا لم يبق الا من كان يعبد الله اتاهم رب العا لمين Artinya: ‘’...hingga ketika tidak tersisa kecuali orang yang beribadah kepada Allah, maka Rabbul Alamin mendatangi mereka’’. (Muttafaqun ‘alaih). Menurut ahli ta’til bahwa sifat almaji’ adalah datangnya perintah Allah.
referensi Syaikh Muhammad bin salih al Utsaimin “Lum’atul i’tiqod”