Manfaat Zat-Zat Bagi Wanita Sepanjang Daur Kehidupannya (Protein)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Pencernaan Manusia
Advertisements

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
Sistem Pencernaan Pada Manusia
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Welcome to DIGESTION SYSTEM
PROTEIN.
Kacang Hijau: Si Hijau yang Menyehatkan
KESEHATAN TENTANG DIARE.
SISTEM PENCERNAAN.
Mata Pelajaran Kelas XI Semester 2 MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN
P R O T E I N Minggu ke - 6.
Protein. Pendahuluan Kata protein diperkenalkan Gerardus Mulder ( ): Proteos (Yuniani) yang utama atau yang didahulukan. Protein bagian dari.
NAMA KELOMPOK 5 KELAS K Muhammad Ibrahim
PROTEIN PENCERNAAN, ABSORBSI, TRANSPORTASI, METABOLISME
SEMESTER IV - 13.
MANFAAT MENYUSUI 1/1 MENYUSUI A S I Membantu bonding dan perkembangan
Derajat 1 inequality drought war Derajat 2 kemiskinan dan gangguan sosial Derajat 3 kurang makan infeksi neglet Derajat 4 anoreksia Derajat 5 malnutrisi.
SISTEM PENCERNAAN.
MAKANAN SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
KIMIA PANGAN.
P R O T E I N.
MALNUTRISI Abdullah Luthfi (D ) Agistha Ghina R (D ) Dini Rizki (D )
STATUS GIZI DAN KESEHATAN MASYARAKAT
PROTEIN Kelompok 2 : Karina Dewi
PEMELIHARAAN KESEHATAN
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Zat Makanan Proses Pencernaan Alat Pencernaan Gangguan Pencernaan
Mata Pelajaran Kelas XI Semester 2 MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN
MENCERMATI GIZI BAYI, AWAL KESEHATAN MASYARAKAT
Gizi Pada Ibu Hamil dan Komplikasinya
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
MAKANAN & FUNGSINYA OLEH: IDA RIANAWATY
PROTEIN Disusun oleh : Kelompok 6 Arpin Eka. Septiawan Novi Zahrani
KARAKTERISTIK KARBOHIDRAT
Program Studi Gizi FIK UMS
PROTEIN Oleh : Kelompok 3 Chreistin Maylinda Tumbol Muhammad Fahmi
AKIL BALIGH, GIZI REMAJA DAN DEWASA
Dosen : dr.Hj.Santi Kartikasari
Sistem Pencernaan Pada Manusia
KARAKTERISTIK PROTEIN
GIZI UNTUK LANSIA NAMA:RIKA OKTAVIA IA.
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
BAB: 5 SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
Erry Yudhya Mulyani, M.Sc
SEMESTER IV - 13.
Disusun Oleh: Nama : IMELDA SAPUTRI Npm : Sesi : A
GIZI PADA LANSIA Intan Julianingsih I A.
GIZI SEIMBANG BAYI DAN BALITA
ANEMIA.
MANFAAT ZAT-ZAT GIZI BAGI WANITA SEPANJANG DAUR KEHIDUPAN
PROTEIN Disusun oleh : Kelompok 6 Arpin Eka Septiawan Novi Zahrani
PROTEIN RABIATUL ADAWIYAH,M.Si.,Apt D-III FARMASI
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
PENCERNAAN DAN NUTRISI
BIOLOGI Sistem Pencernaan Manusia XI KEP 6 SMK KESEHATAN SAMARINDA
PENCERNAAN DAN NUTRISI
KISI-KISI UJIAN NASIONAL 2014
KARAKTERISTIK PROTEIN
TUMBUH KEMBANG JADWAL MAKAN DAN MENU PADA ANAK USIA TAHUN
PEMBERIAN NUTRISI PADA ANAK
PROSES PENUAAN Saptawati Bardosono 9/17/2018.
PROTEIN Moh. Suwandi, M.Pd
TUGAS BIOKIMIA Nama:Yoin M Metulessy Pencernaan protein.
MALNUTRISI.
PROTEIN.  Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.  Sebagai.
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
L/O/G/O Besi (Fe) dan Seng (Zn) ROSSA INTAN MANURUNG PRODI D-IV JURUSAN GIZI LUBUK PAKAM.
Transcript presentasi:

Manfaat Zat-Zat Bagi Wanita Sepanjang Daur Kehidupannya (Protein) Kelompok III: 1. Lita Ega Nofrilla 2. Tri Susilowati

Pengertian Protein Nama protein berasal dari bahasa Yunani Protebos, yang artinya “ yang pertama” atau “ yang penting”. Diperkenalkan oleh Gerardus Mulder, seorang pakar kimia Belanda pada tahun 1938.

Mulder menyebutkan bahwa protein adalah zat makanan mengandung nitrogen, yang diyakininya sebagai faktor penting untuk menjalankan fungsi-fungsi tubuh, sehingga tiadk mungkin ada kehidupan tanpa adanya protein.

Protein merupakan senyawa yang terdapat dalam setiap sel hidup Protein merupakan senyawa yang terdapat dalam setiap sel hidup. Hampir setengahnya terdapat didalam otot, seperlimanya didalam tulang dan kartilago, sepersepuluhnya dalam kulit dan sisanya pada jaringan-jaringan lain serta cairan tubuh

Klasifikasi Protein Berdasarkan bentuknya Protein fibriler ( skleroprotein ) Protein globuler atau steroprotein Protein konjugasi

2. Menurut kelarutannya, protein globuler dapat dobagi dalam beberapa group yaitu: Albumin Globulin Glutelin Prolamin atau gliadin Histon Protamin

3. Berdasarkan senyawa pembentuknya Protein sederhana ( protein saja ) contohnya hemoglobin Protein konjugasi dan senyawa non protein Menurut asam amino yang pembentuknya protein Protein sempurna Protein yang kurang sempurna Protein tidak sempurna

5. Berdasarkan asal atau sumbernya Protein ASI Protein hewani Protein nabati

Fungsi protein : Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan Pembentukan senyawa esensial (hormon, enzim, hemoglobin, bahan penggumpal darah, dsb) Regulasi keseimbangan air dalam tubuh Mempertahankan metralitas tubuh Pembentukan antibodi dan proses detoksifikasi Transpor zat gizi dalam tubuh

Saluran Cerna Pencernaan dan Absorpsi 1. Mulut Mengunyah, makanan bercampur dengan air ludah dan ditelan 2. Esofagus Tidak ada pencernaan 3. Lambung Asam lambung membuka molekul protein dan mengaktifkan enzim lambung Protein Protease lambung, HCL Polipeptida lebih pendek (protease dan pepton) 4. usus halus Polipeptida Protease pankreas Enterokinase, tripsin Peptida Dipeptidase Asam amino bebas (diserap) tripeptidase mukosa halus Dipeptida, tripeptida dan asam amino

Pengaruh kelebihan dan kekurangan protein Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah. Kwashiorkor kwashiorkor lebih banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambat menyapih sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein. Kwashiorkor dapat terjadi pada pada konsumsi energi yang cukup atau lebih. Gejalanya adalah pertumbuhan terhambat, otot-otot berkurang dan melemah, edema, muka bulat seperti bulan ( moonface ) dan gangguan psikomotor.

2. Marasmus Marasmus pada umunya merupakan penyakit pada bayi (dua belas bulan pertama), karena terlambat diberi makanan tambahan. Penyakit ini dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi terutama gastroenteritis. Marasmus berpengaruh jangka panjang terhadap mental dan fisik yang sukar diperbaiki. Anak apatis, tidak ada nafsu makan, tidak gembira dan suka merengek. Kulit mengalami depigmentasi, menjadi lurus, kusam, halus, dan mudah rontok ( rambut jagung ). Kwashiorkor pada orang dewasa jarang ditemukan.

Gejalanya adalah pertumbuhan terhambat, lemak dibawah kulit berkurang serta otot-otot berkurang dan melemah. Berat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka, seperti panjang, lingkar kepala, dan lingkar dada. Marasmus sering disertai defisiensi vitamin terutama vitamin D dan vitamin A. Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi protein biasanya energi tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Batas yang dianjurkan untuk konsusmsi protein adalah dua kali Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk protein.

Terima Kasih 