14 Review Modul 8-13 Isfandiari M.B. SE, MM. Ekonomi & Bisnis

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perencanaan Bisnis Perikanan dan Kelautan
Advertisements

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBIAYAAN MODAL
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
KONSEP PENILAIAN INVESTASI
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Penganggaran Modal (Capital Budgeting)
Penganggaran Modal.
CAPITAL BUDGETING / Penganggaran Modal
ANGGARAN KAS.
PENILAIAN INVESTASI Dosen Pengampu Rini Handayani, SE.,M.Si.
Rika Kharlina Ekawati, S.E., M.T.I
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
IX. ANGGARAN PIUTANG Piutang adalah hak menagih (klaim) menagih sejumlah harta dari kreditor kepada debitor yang bersedia melunasinya pada waktu mendatang.
Cost Accounting Materi-6 Variable Costing
ANALISIS BIAYA - MANFAAT
STUDI KELAYAKAN BISNIS
By. Ella Silvana Ginting, SE, M.Si
BAB 11 ANGGARAN PIUTANG DAN KAS
Ratih Puspitorini, SE, MM
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
MANAJEMEN KAS Asyari SE. MM STIE Muhammadiyah Jakarta.
Manajemen Dana Tunai Cash Budget
Investasi dalam aktiva tetap
Tutorial ke 4 CAPITAL BUDGETING.
Investasi dalam aktiva tetap
CAPITAL BUDGETING.
LAPORAN ARUS KAS (CASH FLOW REPORT) 1/23/2018.
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
ANGGARAN PENANAMAN MODAL
MANAJEMEN MODAL KERJA Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas,
Nida Nusaibatul Adawiyah
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
MANAJEMEN KAS.
METODE2 KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL
MANAJEMEN KAS DAN SEKURITAS
MANAJEMEN MODAL KERJA.
Sistem Biaya & Akumulasi Biaya
Investasi Dalam Kas Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
PRINSIP – PRINSIP INVESTASI MODAL
ANALISIS KEUANGAN DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
5/19/2018 PENGELOLAAN BISNIS DARI ASPEK KEUANGAN.
MANAJEMEN PIUTANG ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB.
MANAJEMEN MODAL KERJA BAB - IV.
Penilaian Investasi Ardaniah Abbas.
AKUNTANSI.
Laporan Arus Kas Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
Aspek Keuangan Untuk Bisnis Awal
Manajemen Kas & Surat Berharga Jangka Pendek
CAPITAL BUDGETING.
08 Studi Kelayakan Bisnis
13 Anggaran Kas Pengertian, Faktor-faktor pengaruh dan Penyusunannya
FUNGSI KEUANGAN (PEMBELANJAAN) DALAM PERUSAHAAN
Manajemen Keuangan.
MANAJEMEN KAS.
Manajemen Modal Kerja Manajemen Keuangan 1.
METODE USULAN PENILAIAN INVESTASI
ASPEK KEUANGAN Asri Nur Wahyuni, SE., M.M..
Studi aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana.
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
Penganggaran Modal (Capital Budgeting)
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
Perbandingan biaya ekonomis
Analisis Kelayakan Proyek Tunggal
Manajemen Keuangan 1 Penganggaran Modal (Analisis Usulan Investasi)
MANAJEMEN KAS.
Transcript presentasi:

14 Review Modul 8-13 Isfandiari M.B. SE, MM. Ekonomi & Bisnis Manajemen

Daftar Isi ANGGARAN OVERHEAD PABRIK ANGGARAN BY. ADMINISTRASI & UMUM ANGGARAN BY. VARIABEL ANGGARAN MODAL ANGGARAN PIUTANG ANGGARAN KAS

Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Anggaran Biaya Overhead Biaya Overhead pabrik adalah biaya-biaya bahan tak langsung, buruh tak langsung dan biaya- biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah diidentifikasikan atau dibebankan langsung pada suatu pekerjaan, hasil produksi atau tujuan biaya akhir .(Usry & Hammer, 1991: 368). Biaya overhead pabrik mencakup biaya produksi lainnya seperti pemanasan ruang pabrik, penerangan, penyusutan pabrik dan mesin-mesin. Biaya pabrik seperti pemeliharaan, gudang bahan-bahan dan hal lain yang memberikan pelayanan-pelayanan kepada bagian produksi juga merupakan bagian dari biaya overhead pabrik. Biaya penjualan dan biaya distribusi, dan semua biaya administrasi juga diperhitungkan sebagai biaya overhead sepanjang biaya-biaya tersebut tidak dapat secara langsung dihubungkan dengan unit Produk (Pass, Lowes dan Davis, 1998: 118). Dari beberapa definisi yang telah diungkapkan diatas,dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Biaya Overhead pabrik adalah bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung serta biaya tidak langsung lainnya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produk selesai atau tujuan akhir biaya. Istilah lain yang dapat digunakan untuk overhead pabrik adalah biaya produksi tidak langsung.

Karakteristik Biaya Overhead Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk perlu dipertimbangkan guna mengetahui jumlah biaya yang sewajarnya dibebankan kepada produk. Dua karakteristik yang perlu dipertimbangkan tersebut adalah: Hubungan overhead pabrik dengan produk atau volume produksi. Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk perlu diperhitungkan karena overhead pabrik adalah bagian dari biaya produk, tetapi pembebanan overhead pabrik sulit diperhitungkan karena biaya tersebut tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai seperti pembebanan biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Overhead pabrik berurusan dengan elemen-elemen biaya yang berhubungan dengan perubahan biaya overhead pabrik terhadap perubahan volume produksi. Apabila overhead pabrik tersebut dihubungkan dengan perubahan volume produksi makan biaya overhead pabrik dapat dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Penggunaan biaya overhead pabrik juga tidak lepas dari pembagian pemakaian atau alokasi penggunaan biayanya terhadap departemen produksi atau departemen jasa yang menggunakan bagian dari biaya overhead yang menjadi bagian dari produk yang diproses atau dihasilkan oleh departemen atau bagian tersebut.

Pengertian Anggaran Overhead Anggaran Biaya Overhead Pabrik adalah suatu perencanaan yang terperinci mengenai biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi selama periode yang akan datang, yang meliputi : jenis biaya, waktu serta tempat dimana biaya tersebut terjadi. ANGG. TENAGA KERJA ANGG. BAHAN BAKU ANGG. PRODUKSI ANGG. OVERHEAD

Faktor Pengaruh Anggaran Overhead 1. Dasar yg digunakan: Output Fisik Biaya bahan baku langsung Biaya Tenaga Kerja Langsung Jam Tenaga Kerja Langsung Jam Mesin Transaksi atau Aktivitas 2. Pemilihan Tingkat Aktivitas: Kapasitas Teoritis Kapasitas Praktis Kapasitas Aktual yg diperkirakan Kapasitas Normal Dampak Kapasitas terhadap tarif overhead Kapasitas menganggur vs kelebihan kapasitas 3. Dengan atau tanpa Overhead Tetap: Perhitungan Biaya Penyerapan Penuh Perhitungan Biaya Langsung 4. Menggunakan tarif tunggal atau beberapa tarif: Tarif tingkat pabrik Tarif departemental Tarif Subdepartemental dan aktivitas

Penyusunan Anggaran Overhead CONTOH Sebuah perusahaan memproduksi barang “X” melalui 2 dept. produksi dan 2 dept Jasa tarif BOP ditentukan berdasarkan rencana kegiatan tahunan a) Rencana Biaya Overhead Pabrik BIAYA Dept. Prod. I Rp 12.000.000 Dept. Prod. II Rp 9.000.000 Dept. Jasa I Rp 3.000.000 Dept. Jasa II Rp 2.400.000

Penyusunan Anggaran Overhead Penggunaan hasil dept. Jasa sebagai berikut: PEMBERI JASA PEMAKAI JASA Jasa 1 Jasa 2 Dept. Prod. I 45% 35% Dept. Prod. II 40% Dept. Jasa I - 20% Dept. Jasa II 15% Hitung Anggaran BOP keseluruhan Dept. Produksi setelah menyerap BOP Dept. Jasa (dibulatkan ke puluhan terdekat). Hitung Anggaran BOP Netto Dept. Jasa. Setelah saling memberi dan menerima jasa (dibulatkan ke puluhan terdekat).

Penyusunan Anggaran Overhead Perhitungannya: Persamaan : X = a1 + b1 Y Y = a2 + b2 X Misal : Dept. Jasa I = x Dept. Jasa II = y Dimana : X = Jumlah B. Overhead Dept. Jasa I Stlh menerima alokasi biaya dari bag. Jasa II Y = Jumlah B. Overhead Dept. Jasa II Stlh menerima alokasi biaya dari bag. Jasa I a1 = Biaya Overhead Dept. Jasa I Sebelum Alokasi a2 = Biaya Overhead Dept. Jasa II Sebelum Alokasi b1 = Persentase penggunaan jasa Dept. Jasa II oleh Dept. Jasa I b2 = Persentase penggunaan jasa Dept. Jasa I oleh Dept. Jasa II X = 3.000.000 + 0,2 (2.400.000 + 0,15 X) = 3.000.000 + 480.000 + 0,030 X X - 0,030X = 3.000.000 + 480.000 0,97X = 3.480.000 X = 3.587.630 Y = 2.400.000 + 0,15 (3.587.630) = 2.938.140 Persamaan : X = 3.000.000 + 0,2 Y Y = 2.400.000 + 0.15 X

Penyusunan Anggaran Overhead ANGG. BOP DEPT. PROD. I DEPT. PROD II Alokasi BOP Rp 12.000.000 Rp 9.000.000 Dept. Jasa I Rp 1.614.430 Rp 1.435.050 Dept. Jasa II Rp 1.028.350 Rp 1.322.160 BOP Netto Rp 14.642.780 Rp 11.757.210 BOP NETTO DEPT. JASA I DEPT. JASA II DEPT. JASA Rp 3.000.000 Rp 2.400.000 Menerima (+) Rp 587.630 Rp 538.140 Memberi (-) Rp 538.140 Rp 587.630 BOP Netto Rp 3.049.490 Rp 2.350.510

Anggaran Biaya Adm & Umum

Jenis-Jenis Biaya Adm & Umum Jika perusahaan membagi kantor administrasi menjadi beberapa bagian, maka rencana tentang biaya administrasi dan masing-masing bagian tersebut juga harus diperinci dan dipisahkan secara jelas. Termasuk dalam biaya ini adalah : 1. Gaji pegawai bagian adminstrasi 2. Biaya Pemeliharaan Gedung / Kantor 3. Penyusutan atau depresi bangunan kantor 4. Penyusutan atau depresi inventaris kantor 5. Biaya telepon 6. Biaya listrik 7. Gaji pimpinan perusahaan dan staf 8. Biaya Perizinan dan Hukum Biaya operasi ini sifatnya berubah-ubah sejalan dengan kegiatan perusahaan atau biasanya biaya operasi ini tergolong pada biaya variabel.

Pembagian Biaya Bersama Faktor Pengaruh Anggaran Biaya Adm & Umum Pembagian Biaya Bersama Biaya bersama akan muncul akibat penggunaan fasilitas secara bersama. Misal : Gedung dipakai bagian penjualan. Bagian pabrik untuk kantor administrasi. Dasar pembagian biaya bersama : Gedung didasarkan Luas Gedung. Kendaraan didasarkan Kilometer Pemakaian Dll.

Penyusunan Anggaran Adm & Umum CONTOH SOAL: Perusahaan akan menyusun anggaran biaya Administrasi penjualan tahun 2014 dengan data berikut : Anggaran biaya per unit sebesar Rp 2.000,- b. Anggaran penjualan tahun 2014 sebesar 10.000 unit dengan rincian: TW I 3.000 unit TW II 2.000 unit TW III 1.500 unit TW IV 3.500 unit c. Perkiraan masing-masing biaya didasarkan pada prosentase berikut : Biaya promosi 30% Biaya akomodasi 20% Biaya depresiasi 10% Gaji pegawai 30% Lain-lain 10% Biaya pemeliharaan /bulan Rp. 200.000,- ditambah Rp. 2.000,-/DLH. Jumlah DLH yg digunakan adalah 100 DLH /bulan. Diminta : Menyusun anggaran administrasi penjualan tahun 2014

Anggaran Biaya Administrasi Thn 2014 Sebagai Berikut: Penyusunan Anggaran Adm & Umum Jawaban: Anggaran Biaya Administrasi Thn 2014 Sebagai Berikut: No Jenis Biaya Jumlah 1 2 3 4 5 6 Biaya Promosi Biaya Akomodasi Biaya Depresiasi Gaji Pegawai Biaya Lain-Lain Biaya Pemeliharaan 6.000.000 4.000.000 2.000.000 4.800.000 24.800.000

Penyusunan Anggaran Adm & Umum Biaya pemeliharaan per bulan dihitung sebagai berikut : - Tetap = Rp. 200.000,00 - Variabel : 100 x Rp. 2.000,00 = Rp. 200.000,00 Biaya Pemeliharaan/tahun = 12 x Rp. 400.000,00 = Rp. 4.800.000,00

Anggaran Biaya Variabel

Pengertian Anggaran Biaya Variabel Anggaran Variabel (Variable Budget) adalah budget yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang tingkat perubahan (Variabelitas) biaya sehubungan dengan adanya perubahan aktivitas perusahaan dari waktu ke waktu selama periode tertentu untuk waktu yang akan datang. Dengan kata lain Anggaran variabel atau Anggaran Biaya Fleksibel adalah merupakan anggaran yang merencanakan perubahan tingkat biaya pada berbagai aktivitas pada periode yang akan datang. Tujuan Utama Anggaran Variabel adalah untuk mengidentifikasi bagaimana dan seberapa jauh masing – masing elemen biaya dalam suatu pusat pertanggungjawaban dipengaruhi oleh aktivitas pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan.

Biaya Bahan Baku perbuah Volume Kegiatan (Buah) Bentuk Biaya Variabel Dilihat dari perilaku biaya. Biaya variabel di bagi menjadi 2 bentuk yaitu : -. Biaya Variabel Sejati Biaya variabel sejati (true variabel cost) atau biaya variabel proporsional adalah biaya variabel yang benar-benar berubah secara proporsional dengan perubahan volume aktivitas. Sebagai contoh, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang besarnya didasarkan upah per potong adalah biaya variabel sejati. Sebagai contoh misalnya bahan baku. Jika setiap buah produk memerlukan bahan baku Rp. 10, maka : (1) Besarnya total biaya variabel untuk berbagai tingkatan produksi adalah 1 Biaya Bahan Baku perbuah 2 Volume Kegiatan (Buah) (3) = (2) (1) Total Biaya Bahan Baku Rp. 10   Rp. 25.000 Rp. 50.000 Rp. 100.000 Rp. 250.000 Rp. 500.000 Rp. 1.000.000

Bentuk Biaya Variabel (2) Biaya Variabel Bertingkat Biaya variabel bertingkat (Step variabel cost) adalah biaya yang dapat dipertimbangkan sebagai biaya variabel tetapi tidak benar-benar berubah secara proporsional dengan perubahan volume. Sebagai contoh adalah biaya tenaga kerja untuk pemeliharaan, waktu pemeliharaan perubahannya tidak selalu proporsional dengan perubahan kegiatan dan waktu tersebut jika tidak dimanfaatkan tidak dapat disimpan. Perbandingan antara biaya variabel sejati dengan biaya variabel bertingkat tampak pada gambar.

Penyusunan Anggaran Variabel PT. KIRANA memiliki beberapa bagian yang masing-masing mempunyai peranan dalam proses produksi. Data Biaya Perusahaan tahun 2013dalam range 10.000 unit sampai dengan 15.000 unit, adalah sebagai berikut: Jenis Biaya 10.000 Unit 15.000 unit Penyust. Aktiva Tetap Rp. 6.000.000,- Pemanas Mesin Prod. Rp. 2.000.000,- Rp. 3.000.000,- Bahan Penolong Rp. 1.800.000,- Pemeliharaan Rp. 1.700.000,- Rp. 2.000.000 By. Adm. & Umum Rp. 1.000.000,- Rp. 1.400.000,- JUMLAH Rp. 12.500.000,- Rp. 14.400.000,-

Dari data di atas, susun dan hitung lah: Penyusunan Anggaran Variabel Dari data di atas, susun dan hitung lah: Anggaran variabel untuk periode Tahun 2014dalam bentuk Formula. Anggaran variabel untuk periode Tahun 2014dalam bentuk Tabel Dengan kenaikan 1.250 unit. Hitung Biaya-biaya yang bersifat Semi Variabel pada tingkat output sebesar 11.500 unit.

Penyusunan Anggaran Variabel Jawab Analisis atas setiap komponen biaya sebagai berikut:    Penyusutan = Rp. 6.000.000 pada berbagai output (Fixed Cost) Pemanas Mesin Produksi: Pada Tingkat 15.000 unit = Rp. 3.000.000 Pada Tingkat 10.000 unit = Rp. 2.000.000 Selisih 5.000 unit = Rp. 1.000.000 Biaya variabel = 1.000.000 = Rp. 200/unit 5.000 Pada tingkat 15.000 unit = Rp. 3.000.000 Biaya Variabel = 15.000 x 200 = Rp. 3.000.000 Biaya Tetap (FC) = Rp. 0,-

Penyusunan Anggaran Variabel Bahan Penolong: Pada Tingkat 15.000 unit = Rp. 2.000.000 Pada Tingkat 10.000 unit = Rp. 1.800.000 Selisih 5.000 unit = Rp. 200.000 Biaya variabel = 200.000 = Rp. 40/unit 5.000 Pada tingkat 15.000 unit = Rp. 2.000.000 Biaya Variabel = 15.000 x 40 = Rp. 600.000 Biaya Tetap (FC) = Rp. 1.400.000

Penyusunan Anggaran Variabel Biaya Pemeliharaan: Pada Tingkat 15.000 unit = Rp. 2.000.000 Pada Tingkat 10.000 unit = Rp. 1.700.000 Selisih 5.000 unit = Rp. 300.000 Biaya variabel = 300.000 = Rp. 60/unit 5.000 Pada tingkat 15.000 unit = Rp. 2.000.000 Biaya Variabel = 15.000 x 60 = Rp. 900.000 Biaya Tetap (FC) = Rp. 1.100.000

Penyusunan Anggaran Variabel Biaya Administrasi & Umum: Pada Tingkat 15.000 unit = Rp. 1.400.000 Pada Tingkat 10.000 unit = Rp. 1.000.000 Selisih 5.000 unit = Rp. 400.000 Biaya variabel = 400.000 = Rp. 80/unit 5.000 Pada tingkat 15.000 unit = Rp. 1.400.000 Biaya Variabel = 15.000 x 80 = Rp. 1.200.000 Biaya Tetap (FC) = Rp. 200.000

Penyusunan Anggaran Variabel Anggaran Variabel Bentuk Formula Jenis Biaya Fixed Cost/Bulan Variable Cost/Unit Penyust. Aktiva Tetap Rp. 6.000.000,- Rp. 0,- Pemanas Mesin Prod. Rp. 200,- Bahan Penolong Rp. 1.400.000,- Rp. 40,- Pemeliharaan Rp. 1.100.000,- Rp. 60,- By. Adm. & Umum Rp. 200.000,- Rp. 80,- JUMLAH Rp. 8.700.000,- Rp. 380,- Untuk Bentuk Matematis : Y = 8.700.000 + 380X

Penyusunan Anggaran Variabel Anggaran Variabel Bentuk Tabel dengan kenaikan 1.250 unit (Dalam Rupiah) Jenis Biaya 10.000 Unit 11.250 Unit 12.500 unit 13.750 Unit 15.000 unit Penyust. Aktiva Tetap 6.000.000 Pemanas Mesin Prod. 2.000.000 2.250.000 2.500.000 2.750.000 3.000.000 Bahan Penolong 1.800.000 1.850.000 1.900.000 1.950.000 Pemeliharaan 1.700.000 1.775.000 1.925.000 By. Adm. & Umum 1.000.000 1.100.000 1.200.000 1.300.000 1.400.000 JUMLAH 12.500.000 12.975.000 13.450.000 13.925.000 14.400.000

Penyusunan Anggaran Variabel Biaya-biaya yang bersifat semi Variabel: Biaya Bahan Penolong : Y = 1.400.000 + 40X Biaya Pemeliharaan : Y = 1.100.000 + 60X Biaya Administrasi & Umum: Y = 200.000 + 80X Jumlah : Y = 2.700.000 + 180X Maka Pada tingkat output 11.500 unit, biaya-biaya Semi Variabel berjumlah: Y = 2.700.000 + 180 (11.500) = Rp. 4.770.000

Anggaran Modal

Pengertian Modal & Investasi Modal (Capital) adalah Aktiva yang akan digunakan untuk produksi / operasional. Investasi adalah pengeluaran modal pada saat ini dan hasil yang diharapkan dari pengeluaran tersebut pada periode yang diperhitungkan. Keputusan tentang pemilihan investasi seringkali merupakan keputusan paling penting diantara berbagai jenis keputusan yang harus diambil oleh pihak manajemen, karena keputusan ini tidak saja menentukan tingkat resiko yang harus ditanggung, melainkan juga akan menentukan berapa tingkat laba yang diharapkan perusahaan dimasa yang akan datang.

Pengertian Anggaran Modal Anggaran Modal (Capital Budget) adalah merupakan proses evaluasi dan pemilihan investasi jangka panjang yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan. - Capital budget merupakan garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap - Penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses menyeluruh menganalisis proyek2 dan menentukan mana saja yang dimasukkan ke dalam investasi. - Proses mengumpulkan, mengevaluasi, menyeleksi, dan menentukan alternatif penanaman modal sangat penting guna memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk jangka waktu yang ditentukan.

Jenis – Jenis Keputusan investasi Jenis Investasi Investasi dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) golongan, yakni sebagai berikut :   Investasi yang tidak menghasilkan laba (non profit investment). Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non measurable profit investment) Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment). Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment).

Konsep Penganggaran Modal Jenis Proyek - Independent project: proyek atau investasi yang berdiri sendiri (tidak akan mempengaruhi usulan proyek lainnya). - Mutually exclusive project: proyek yang memiliki fungsi yang sama (dengan memilih suatu proyek akan menghilangkan kesempatan proyek yang lainnya). Ketersediaan Dana Jika dana TIDAK TERBATAS, maka perusahaan dapat memilih semua independent project yang sesuai dengan expected return yang diharapkan. Jika dana TERBATAS, maka perusahaan perlu melakukan capital ratio valuation dengan mengalokasikan dana hanya pada proyek yang memberikan return maksimal

Metode Penentuan Anggaran Modal Payback Period Metode payback period pada umumnya digunakan untuk mengevaluasi investasi yang diajukan. Payback period adalah target waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengembalikan investasi awal yang diperhitungkan dari cash inflow. Definisi payback period dinyatakan sebagai berikut: The payback period is the exact amount of time required for the firm to recover its initial investment in a project as calculated from cash inflow”. Metode ini sering pula disebut dengan istilah lain seperti payoff method dan pay out method. Faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi. Payback period diperhitungkan dengan membagi investasi dengan cash inflow tahunan. Kriteria terhadap penerimaan keputusan investasi dengan menggunakan metode payback ini adalah diterima apabila payback period yang diterima yang diperoleh lebih singkat/pendek waktunya dibandingkan dengan target waktu payback period yang sebelumnya telah ditentukan.

Metode Penentuan Anggaran Modal Keuntungan dan Kelemahan Metode Payback Period Keuntungan: Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit. Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya cepat. Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi.   Kelemahan : Tidak memperhitungkan nilai waktu uang. Metode ini tidak memperhatikan pendapatan selanjutnya setelah investasi pokok kembali.

Metode Penentuan Anggaran Modal Net Present Value Secara eksplisit NPV memberikan pertimbangan dari nilai waktu uang, dan merupakan teknik capital budgeting yang banyak digunakan. NPV adalah jumlah present value semua cash inflow yang dikumpulkan proyek (dengan menggunakan discount rate suku bunga kredit yang dibayar investor) dikurangi jumlah investasi (initial cash outflow). Net Present Value yaitu: “The Net Present Value is found by subtracting a project’s initial investment from the present value of its cash inflows discounted at a rate equal to the firm’s cost of capital”. Dalam keputusan penggantian aktiva tetap yang didasarkan pada pertimbangan penghematan biaya, informasi akuntansi manajemen yang dipertimbangkan adalah biaya diferensial tunai, yang merupakan penghematan biaya operasi tunai di masa yang akan datang sebagai akibat dari penggantian aktiva tetap tersebut.

Metode Penentuan Anggaran Modal Example Suppose we can invest $50 today and receive $60 in one year. What is our increase in value given a 10% expected return? This is the definition of NPV Initial Investment Added Value $50 $4.55

Metode Penentuan Anggaran Modal Internal Rate of Return (IRR) Metode ini untuk membuat peringkat usulan investasi dengan menggunakan tingkat pengembalian atas investasi yang dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk proyek yang diharapkan terhadap nilai  sekarang biaya proyek atau sama dengan tingkat diskonto yang membuat NPV sama dengan nol. IRR yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar dari pada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain (bunga deposito bank, reksadana dan lain-lain). IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak, untuk itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum acceptable rate of return atau Minimum atractive rate of return (MARR) . MARR adalah laju pengembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh seorang investor. Dengan rumus umum sebagai berikut : Penerimaan atau penolakan usulan investasi ini adalah dengan membandingkan IRR dengan tingkat bunga yang disyaratkan (required rate of return). Apabila IRR lebih besar dari pada tingkat bunga yang disyaratkan maka proyek tersebut diterima, apabila lebih kecil maka ditolak.

Metode Penentuan Anggaran Modal Contoh : Untuk melaksanakan suatu proyek diperlukan investasi mula-mula adalah Rp. 10.000.000. diperkirakan 10 th, tanpa nilai residu pada akhir tahun kesepuluh. Diperkirakan setiap tahun akan dapat diperoleh kas masuk (cash inflows) rata-rata sebesar Rp. 4.000.000, sedangkan kas keluar (cash outflows), rata-rata sebesar Rp. 2.500.000, dan pajak 10% dari nilai investasi. Sedangkan tingkat suku bunga deposito yang ditawarkan oleh pihak bank adalah 7% per tahun. Apakah investasi ini layak dijalankan ? Internal Rate of Return : Rp.(4.000.000 – 2.500.000) – (10.000.000 x 10%) = 5% Rp. 10.000.000 Maka karena IRR yang dihasilkan adalah dibawah tingkat suku bunga deposito, maka usulan investasi tersebut sebaiknya ditolak.

Metode Penentuan Anggaran Modal Keuntungan Metode Internal Rate of Return: Metode ini telah memperhitungkan aliran kas selama umur proyek investasi. Kelemahan Metode Internal Rate of Return: - Tidak memperhitungkan nilai waktu uang. - Dipengaruhi oleh penggunaan metode depresiasi. - Metode tidak dapat diterapkan jika investasi dilakukan dalam beberapa tahap.

Anggaran Piutang

Manfaat Anggaran Piutang Memperlancar dan memperbesar omset barang yang dijual. Penjualan kredit akan meningkatkan daya saing perusahaan, karena dengan kemudahan pembayaran berjangka waktu, maka akan mendorong pembeli yang tidak memiliki likuiditas tinggi untuk melakukan pembelian. Meningkatkan laba perusahaan. Penjualan kredit akan mempunyai akibat positif dari segi penilaian investasi secra keseluruhan. Memperluas pelanggan. Hubungan antara perusahaan dengan customer menjadi lebih erat dan menjamin keberlangsungan hubungan. Tambahan Keuntungan yang dapat dinikmati oleh Perusahaan yang mendanai penjualannya melalui pinjaman bank.

Resiko yang Timbul akibat Piutang Beban Biaya Modal Piutang sebagai salah satu bentuk investasi akan menyerap sebagian dari modal perusahaan yang tersedia, baik perusahaan tersebut menggunakan modal sendiri maupun melalui pinjaman bank. 2. Beban Administrasi Piutang Selain Biaya Modal, akan muncul juga biaya administrasi piutang berupa biaya organisasi atau unit atau departemen yang bertugas mengelola piutang, dan juga biaya untuk penagihan piutang terutama yang sulit untuk tertagih. Kemungkinan tidak tertagih Debitur yang lari atau mengalami kebangkrutan mengakibatkan piutang tidak dapat tertagih sebagian atau bahkan seluruhnya, sehingga perlu dibentuk cadangan piutang tak tertagih yang merupakan salah satu bentuk biaya piutang.

Pengertian Anggaran Piutang Anggaran Piutang adalah Anggaran yang merencanakan secara terperinci tentang jumlah piutang perusahaan akibat penjualan secara kredit disertai dengan perubahan-perubahan ( pertambahan piutang, piutang tertagih, sisa piutang) dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan secara kredit memiliki tujuan meningkatkan volume penjualan, dikarenakan meningkat nya tingkat persaingan, mengingat competitor yang semakin berani memberikan kredit dengan tujuan meningkatkan penjualan maupun meningkatkan jumlah pasar.

Faktor-Faktor Pengaruh Anggaran Piutang Syarat pembayaran (term of payment) Semakin besar rentang waktu pembayaran maka piutang akan semakin besar, artinya perusahaan harus memikirkan untuk mengatur modal yang tersedia untuk penjualan atau proyek selanjutnya selagi menunggu pembayaran dari debitur. Pemberian Potongan Harga (discount) Pemberian potongan yg besar akan memperkecil piutang usaha. Sebaliknya, pemberi potongan yg kecil memperbesar piutang yg tertanam. Kebijakan Perusahaan dalam penagihan piutang Semakin intens perusahaan melakukan penagihan piutang maka jumlah piutang perusahaan semakin berkurang, namun sebaliknya jika perusahaan tidak aktif maka jumlah piutang juga akan semakin menumpuk. Rencana perusahaan untuk melakukan penjualan secara kredit. Semakin besar rencana penjualan secara kredit, berakibat jumlah piutang juga semakin membesar, demikian juga sebaliknya jika rencana penjualan secara kredit dikurangkan, maka piutang juga semakin kecil.

Penyusunan Anggaran Piutang Sebagai ilustrasi, data realisasi dan anggaran jualan PT Esa selama triwulan pertama tahun 2013 adalah sebagai berikut: Realisasi Desember 2012 Rp 80.000 Anggaran Januari 2013 Rp 85.000 Februari Rp 90.000 Maret Rp 95.000 Syarat pembayaran 50% tunai, 40% kredit sebulan, 10% kredit dua bulan, dan 1% ditaksir tidak tertagih dari piutang usaha bulan yang bersangkutan. Dari data tersebut, buatlah anggaran piutang dan Jadwal penerimaan Piutang Bln Jan-Apr 2013. Perhitungan anggaran piutang usaha bersih : Januari : 9% x Rp 80.000 + 49% x Rp 85.000 = Rp 48.850 Februari : 9% x Rp 85.000 + 49% x Rp 90.000 = Rp 51.750 Maret : 9% x Rp 90.000 + 49% x Rp 95.000 = Rp 54.650

Penyusunan Anggaran Piutang Perhitungan taksiran piutang tak tertagih (penghapusan piutang) : Perhitungan cadangan penghapusan piutang usaha : Desember : 1% x Rp 80.000 = Rp 800 Januari : 1% x Rp 85.000 = Rp 850 Februari : 1% x Rp 90.000 = Rp 900 Maret : 1% x Rp 95.000 = Rp 950 Januari : Rp 800 + Rp 850 = Rp 1.650 Februari : Rp 850 + Rp 900 = Rp 1.750 Maret : Rp 900 + Rp 950 = Rp 1.850 PT ESA Anggaran Piutang Usaha Triwulan Pertama Tahun 2013 Keterangan Januari Februari Maret Piutang usaha cadangan penghapusan piutang usaha bersih 50.500 53.500 56.500 1.650 1.750 1.850 48.850 51.750 54.650

Jadwal Penerimaan Piutang Penyusunan Anggaran Piutang Jadwal Penerimaan Piutang Bulan Penjualan Piutang Netto Januari 2013 Februari 2013 Maret 2013 April 2013 Jan 2013 Rp. 48.850 Rp. 41.200 Rp. 7.650 Feb 2013 Rp. 51.750 Rp. 43.650 Rp. 8.100 Mar 2013 Rp. 54.650 Rp. 46.100 Rp. 8.550 JUMLAH Rp. 155.250 Rp. 51.300 Rp. 54.200

Anggaran Kas

Pengertian Kas Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan finansial, yang mempunyai sifat paling tinggi likuiditasnya. Kas meliputi: Uang tunai (kertas/logam) baik yang ada ditangan perusahaan (Cash in hand) atau ada di bank (bank), Cek, demand deposit, money order (kas bon) dll.

Kas merupakan aset yang paling likuid Pengertian Kas Kas merupakan aset yang paling likuid Semakin besar kas yang dimiliki perusahaan, semakin tinggi tingkat likuiditas, semakin tinggi tingkat kemampuan membayar kewajiban jangka pendek (utang lancar) Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah besar berarti tingkat putaran kas tersebut rendah dan berarti perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas.

Sumber Kas : Pengertian Kas Hasil Penjualan tunai & penerimaan piutang Penjualan aktiva tetap Penjualan atau emisi saham atau adanya penambahan modal oleh pemilik. Pengeluaran tanda bukti hutang (wesel), hutang obligasi, hutang bank dll Penerimaan diluar usaha perusahaan (ex: bunga) Adanya penerimaan kas dari sewa, bunga atau dividen, hadiah, atau restitusi pajak dari periode sebelumnya.

Penggunaan Kas : Pengertian Kas Pengeluaran untuk biaya produksi (BBB, BTK, BOP) Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek atau jangka panjang. Pembelian aktiva tetap Pembelian kembali saham yang beredar Pengambilan kas dari perusahaan oleh pemilik Pembayaran hutang jangka pendek atau panjang Pembayaran sewa, bunga, pajak dll Pembelian barang dagangan dengan tunai Pembayaran biaya operasi perusahaan seperti pembayaran gaji, pembelian supplies kantor, biaya iklan, dll. Pengeluaran kas untuk membayar deviden.

Manfaat Pokok jumlah Kas Yang Memadai Perencanaan Kas Manfaat Pokok jumlah Kas Yang Memadai Dapat memanfaatkan potongan harga dalam pembelian barang. Syarat perdagangan seperti 2 / 10 net 30. Perhitungan biaya karena tidak memanfaatkan potongan : % potongan 360/365* Biaya = --------- ------------------------------------------- (100-% potongan)(hari jatuh tempo – periode potongan) Biaya = 2 / 98 x 360 / 20 = 0,37 (37%) Dalam analisa kredit current ratio dan acid test ratio merupakan tolok ukur yang pokok, Perusahaan akan lebih dipercaya oleh bank atau lembaga kredit lainnya. Untuk mengambil peluang bisnis sewaktu-waktu. Untuk menanggulangi keadaan darurat, seperti pemogokan, kebakaran, kekeringan atau serangan dari pesaing melalui program kampanye pemasaran.

Pengertian Anggaran Kas Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan kas dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber kas dan arus kas keluar sebagai arus kas dibelanjakan sehingga tampak kelebihan dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu perusahaan atau organisasi.

Menentukan Saldo Kas Optimal (Model Baumol) Pengendalian Anggaran Kas Menentukan Saldo Kas Optimal (Model Baumol) Total biaya transaksi yang akan diminimalkan untuk memperoleh saldo kas optimal terdiri dari dua item: Biaya Simpan Biaya Transaksi Biaya Total = Biaya Simpan + Biaya Transaksi TC = (C/2) i + (T/C) b C = [(2 x b x T) : i]1/2 Keterangan: C = saldo kas optimal yang akan kita cari i = tingkat bunga T = total kebutuhan kas dalam satu periode b = biaya order kas

Pengendalian Anggaran Kas Model Persediaan untuk Kas (Model Baumol) Misalkan: Kebutuhan kas perusahaan selama satu bulan Rp. 20 juta. Perusahaan memperoleh kas dengan menjual surat berharga. Biaya transaksi perolehan kas adalah Rp. 10 ribu, sedangkan tingkat bunga adalah 18% per tahun, atau 1,5% per bulan. Saldo kas dapat dihitung sebagai berikut: C = [(2 x 10.000 x 20.000.000)/0,015)]1/2 = Rp. 5.163.978 Saldo kas yang optimal adalah Rp. 5.163.978.

Pengendalian Anggaran Kas Keterangan: Dalam periode satu bulan, perusahaan melakukan order pengisian kas sebanyak 20juta/5,163 juta = 3,9 kali atau sekitar empat kali. TC = (5.163.978/2) x 0,015 + (20.000.000/5.163.978) x 10.000 TC = 38.730 + 38.730 = 77.460

Penyusunan Anggaran Kas CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN KAS JANGKA PENDEK: Berikut ini adalah data yang dimiliki PT LARA yang dikumpulkan untuk melakukan penyusunan anggaran kas tahunan, pada semester 1 Tahun 20XX: Periode Unit Penjualan Harga/Unit (Rp) Jumlah Penjualan (Rp) Januari 5.000 3.000 15.000.000 Februari 5.500 16.500.000 Maret 6.000 18.000.000 April 7.000 21.000.000 Mei 8.000 24.000.000 Juni

Penyusunan Anggaran Kas Data yang dimiliki Perusahaan: Sejak beroperasi, perusahaan selain menjual secara tunai, juga menjual secara kredit. Adapun komposisi penjualannya adalah: Sebesar 60% dari total penjualan adalah penjualan tunai dan sisanya adalah penjualan kredit. Untuk penjualan tunai manajemen menetapkan akan memberikan potongan harga sebesar 10%. Untuk penjualan kredit; manajemen memberlakukan term of payment 5/10, n/60. Dari penjualan kredit diperkirakan sebesar 60%  akan memanfaatkan periode potongan, sedangkan sisanya tidak memanfaatkan periode potongan. Dari pembeli yang tidak memanfaatkan potongan, 50%-nya akan membayar pada bulan transaksi dan sisanya akan membayar pada bulan berikutnya. Diperkirakan besarnya piutang tak tertagih (bad debt) adalah 5% dari penjualan kredit. Besarnya Cash Opname awal Tahun 20XX adalah Rp 10.000.000,- Perusahaan melakukan pembelian bahan baku yang merencanakan akan dibayar 30% secara tunai dan 70% dibayar bulan berikutnya. Adapun pembelian yang dilakukan adalah: Januari = Rp. 5.000.000,- , Februari = Rp. 6.000.000,-, Maret = Rp. 8.000.000,-, April = Rp. 7.500.000,- Mei = Rp. 9.000.000,- Juni = Rp. 11.000.000,-.

Penyusunan Anggaran Kas Data yang dimiliki Perusahaan: Hutang jatuh tempo yang harus dibayarkan adalah januari Rp 2.500.000,- , Maret Rp 1.000.000,- ,dan Juni Rp 3.000.000,- Dari data tersebut, diminta: Menyusun skedul pengumpulan piutang untuk semester 1 tahun 20XX. Sertakan persiapan perhitungannya. Menyusun skedul penerimaan kas untuk semester1 Tahun 20XX. Menyusun skedul pengeluaran kas untuk semester 1 Tahun 20XX. Menyusun Anggaran Kas untuk semester 1 Tahun 20XX

Penyusunan Anggaran Kas Jawaban: Keterangan Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai : Total penjualan : dari data Rencana Penjualan selama semester 1 Tahun 20XX Penjualan Tunai (60%): Total Penjualan x 0,6 (penjualan tunai 60%). Misal, pada bulan Januari (Rp 15.000.000 x 0.6= Rp 9.000.000). Potongan Penjualan Tunai (10%): Hasil dari penjualan Tunai x 0.1 (Pot. Penj. Tunai ). Misal, pada bulan Januari (Rp 9.000.000 x 0.1= Rp 900.000).       Penjualan Tunai Neto: Hasil dari penjualan tunai ˗ hasil dari pot.penjualan tunai.Misal, pada bulan Januari (Rp 9.000.000 – Rp 9.00.000= Rp 8.100.000). Penjualan Kredit (40%): Total penjualan x 0.4 (penjualan kredit 40%). Misal, pada bulan Januari (Rp 15.000.000 x 0.4 = Rp 6.000.000). Bad Debt (5%): Hasil dari penjualan kredit x 0.05 (bad debt 5%). Misal, pada bulan Januari (Rp 6.000.000 x 0.05= Rp 300.000). Piutang Neto: Hasil dari penjualan kredit – bad debt. Misal, pada bulan Januari (Rp 6.000.000 – Rp 300.000= Rp 5.700.000) .

Penyusunan Anggaran Kas Penjualan Menurut Bentuk Pembayaran & Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

Penyusunan Anggaran Kas Jawaban: Keterangan Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit : Piutang Neto didapat dari data pada Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai Piutang yang mendapat hak discount (60%): Piutang Neto x 0,6 (hak discount). Misal, Pada bulan Januari (Rp 5.700.000 x 0,6= Rp3.420.000). Discount 5%: Piutang yang mendapat hak discount x 0.05 (discount). Misal, pada bulan Januari (Rp 3.420.000 x 0.05 = Rp 171.000). Piutang tidak mendapat discount (40%): Piutang neto x 0.4 (piutang tidak mendapat discount).  Misal, pada bulan Januari (Rp 5.700.000 x 0,4= Rp 2.280.000). Piutang yang tidak mendapat discount dilunasi: Hasil dari piutang tidak mendapat discount x 0,5 (pelunasan 50%).Misal, pada bulan Januari (Rp 2.280.000 x 0.5= Rp 1.140.000). Total Pengumpulan Piutang: Piutang neto + piutang tidak mendapat discount. Misal, pada bulan Januari (Rp 3.249.000 + Rp 1.140.000= Rp 4.389.000).

Penyusunan Anggaran Kas Skedul Pengumpulan Piutang / Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit

Sumber Pengeluaran Kas Penyusunan Anggaran Kas Anggaran Penerimaan Kas Sumber Penerimaan Kas Jan Feb Mar Apr Mei Jun Penj. Tunai Netto 8.100.000 8.910.000 9.720.000 11.340.000 12.960.000 Pen. Piutang netto 4.389.000 5.967.900 6.520.800 7.512.600 8.618.400 7.968.600 Jumlah 12.489.000 14.877.900 16.240.800 18.852.600 21.578.400 19.308.600 Anggaran Pengeluaran Kas Sumber Pengeluaran Kas Jan Feb Mar Apr Mei Jun Pemb. Bhn Baku Tunai 1.500.000 1.800.000 2.400.000 2.250.000 2.700.000 3.300.000 Pemb. Bhn Baku Kredit - 3.500.000 4.200.000 5.600.000 5.250.000 6.300.000 P’byran Hutang 2.500.000 1.000.000 3.000.000 Jumlah 4.000.000 5.300.000 7.600.000 7.850.000 7.950.000 12.600.000

Penyusunan Anggaran Kas Keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Saldo Kas Awal 10.000.000 18.489.000 28.066.900 36.707.700 47.710.300 61.338.700 Penerimaan Kas: Penj. Tunai Netto 8.100.000 8.910.000 9.720.000 11.340.000 12.960.000 Piutang netto 4.389.000 5.967.900 6.520.800 7.512.600 8.618.400 7.968.600 Kas tersedia 22.489.000 33.366.900 44.307.700 55.560.300 69.288.700 80.647.300 Pengeluaran Kas: Pemb. Bhn Baku Tunai 1.500.000 1.800.000 2.400.000 2.250.000 2.700.000 3.300.000 Pemb. Bhn Baku Kredit - 3.500.000 4.200.000 5.600.000 5.250.000 6.300.000 P’byran Hutang 2.500.000 1.000.000 3.000.000 Saldo Kas Akhir 68.047.300