04 Pengantar Ekonomi Makro PEREKONOMIAN DUA SEKTOR

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Advertisements

IS-LM Ekonomi Makro II.
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Keseimbangan ekonomi dua sektor
KONSUMSI & INVESTASI Samuelson Ch. 22
KONSUMSI DAN TABUNGAN Y = C + S KONSUMSI
KONSUMSI DAN TABUNGAN Y = C + S KONSUMSI
12/23/08 MULTIPLIER MODEL.
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL (PEREKONOMIAN TERTUTUP)
Consumption - Saving - Investment
Pendapatan nasional.
3. KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL Perekonomian 2 Sektor: adalah model perekonomian yang terdiri dari rumah tangga konsumen (masyarakat) dan rumah tangga.
Keseimbangan ekonomi dua sektor
Tabungan dan Investasi dalam perhitungan Pendapatan Nasional
FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN.
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
VARIABEL-VARIABEL PENENTU PENDAPATAN NASIONAL
Keseimbangan Ekonomi 2 Sektor
KESEIMBANGAN PASAR UANG DAN PASAR BARANG (IS-LM)
Keseimbangan Ekonomi 2 Sektor
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
EKONOMIKA 2 Berbagai Pengertian dalam Ekonomi Makro
MODEL PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
DETERMINAN GNP PENGANTAR TEORI EKONOMI
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR
Perekonomian Dua Sektor
Pendapatan Nasional dan Pendapatan Disposibel
PENDAPATAN NASIONAL Fauziyah, S.E., M.Si..
PERTEMUAN 11 APA YANG MENENTUKAN PENDAPATAN NASIONAL.
JL. RAYA PUNCAK CISARUA - BOGOR
BAB 9 KONSUMSI DAN INVESTASI
Konsumsi, tabungan, dan investasi
MODUL 10 PEREKONOMIAN DUA SEKTOR Pengertian
KONSUMSI DAN INVESTASI
KONSUMSI DAN INVESTASI
PERTEMUAN KE-10 FUNGSI KONSUMSI , SAVING DAN MULTIPLIER
Dr.H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MM.
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
CONSUMPTION & INVESTMENT
BAB 4 Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor
DISKUSI Apa yang dimaksud dengan keseimbangan pendapatan nasional, break event point, MPC dan MPS ??? Jelaskan dampak masuknya pemerintah dalam perekonomian.
Keseimbangan di Pasar Barang
Teori Ekonomi Klasik dan Keyness
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
PENDAPATAN, KONSUMSI, TABUNGAN, INVESTASI
H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MBA.,MM
MEMAHAMI KONSUMSI DAN INVESTASI
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
Rikky Herdiyansyah SP., MSc
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL (PEREKONOMIAN TERTUTUP)
PENERAPAN FUNGSI LINIER DALAM EKONOMI & BISNIS
BAB 5 Perekonomian Tertutup atau Perekonomian Dua Sektor
BAB 4 Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor
Konsumsi tabungan dan investasi
12/23/08 MULTIPLIER MODEL.
Ir. Ginanjar Syamsuar, M.E.
Makro Ekonomi Pasar Komoditi, Investasi, Konsumsi, dan Tabungan
MATAKULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI TRIANI RATNAWURI,S.PD.,M.PD.
Dr. H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MM
12/23/08 MULTIPLIER MODEL.
Materi kuliah Pengantar Ekonomi Makro 3 SKS
Keseimbangan di Pasar Barang
KESEIMBANGAN PASAR UANG DAN PASAR BARANG (IS-LM)
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
Modul 7-8 Lanjutan Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan Matematika Ekonomi dan Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
MAKROEKONOMI 1 Disajikan oleh: Budianto, S.E., M.Si. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar
Transcript presentasi:

04 Pengantar Ekonomi Makro PEREKONOMIAN DUA SEKTOR Desmizar, S.E., M.M. FEB Manajemen

Bab III MODEL EKONOMI DUA SEKTOR Perekonomian 2 (dua) sektor adalah suatu perekonomian yang diasumsikan hanya terdiri dari sektor rumah tangga (household) dan sektor perusahaan (business). Perekonomian dua sektor juga disebut sebagai perekonomian sederhana tertutup. Dinamakan sederhana karena perekonomian tersebut hanya terdiri dari sektor rumah tangga dan sektor perusahaan. Tertutup karena didalam perekonomian tersebut tidak ada hubungan ekonomi (perdagangan) dengan dunia internasional.

A. Pendapatan Nasional Model Ekonomi Dua Sektor Dalam ekonomi model dua sektor, pendapatan nasional dapat dilihat dari dua sisi. Pertama, pendapatan nasional dilihat dari sisi pengeluaran. Dari sisi pengeluaran, pendapatan nasional dibentuk oleh variabel pengeluaran konsumsi masyarakat pada tiap tahunnya (c) dan pengeluaran investasi dunia usaha (I). Sehingga dari sisi pengeluaran pendapatan nasional dapat dituliskan: Y = C + I…………………………….3.1 Di samping dari sisi pengeluaran, pendapatan nasional juga dapat dilihat dari sisi suntikan dan kebocoran. Dari sisi suntikan dan kebocoran, pendapatan nasional dibentuk oleh variabel konsumsi masyarakat (c) dan tabungan masyarakat dan dapat dituliskan sebagai: Y = C + S…………………………….3.2

1. Fungsi Konsumsi Pengeluaran konsumsi masyarakat dalam literature ekonomi umumnya disimbolkan dengan C sebagai singkatan dari kata consumption expenditure. Secara teori konsumsi dapat diartikan sebagai semua kegiatan yang besifat mengurangi atau menghabiskan nilai guna (utilitas) barang atau jasa. Dalam macroekonomi, konsumsi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan masyarakat dengan jalan membelanjakan sebagian atau keseluruhan pendapatannya untuk membeli barang dan jasa yang menjadi kebutuhannya. Sebenarnya banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya konsumsi, namun dalam model yang kita pakai ini, kita menggunakan asumsi bahwa besar kecilnya konsumsi semata-mata tergantung atau dipengaruhi oleh besar kecilnya tingkat pendapatan. Dalam

Sehingga dapat situliskan bahwa : C = f (Y)…………………………3.3 Dibaca sebagai besar kecilnya konsumsi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan. Dari bentuk fungsi konsumsi di atas, kita dapat menurunkan persamaan fungsi konsumsi sbb.: C = a + b Y………………………3.4 Dimana; C = Besarnya konsumsi pada berbagai tingkat pendapatan. a = Konsumsi Autonomos (intersep konsumsi) yaitu besarnya konsumsi pada saat pendapatan (Y) = 0 b = MPC = Δ C / Δ Y = Marginal Propensity to Consume atau hasrat pertambahan konsumsi (Δ C) sebagai akibat adanya pertambahan pendapatan (Δ Y). MPC ini juga memperlihatkan nilai kemiringan kurva konsumsi, diamana 0 ≤ MPC ≤ 1. Y = Tingkat pendapatan nasional

2. Fungsi Tabungan Secara macroekonomi, tabungan diartikan sebagai bagian pendapatan nasional yang tidak dibelanjakan. Tabungan dianggap sebagai bentuk kebocoran dalam ekonomi karena dengan adanya bagian pendapatan nasional yang tidak dibelanjakan. Hal ini akan mengurangi pendapatan nasional. Bila pendapatan nasional dari sisi suntikan dan kebocoran dapat dituliskan seperti pada persamaan 3.2: Y = C + S dan karena : C = a + b Y maka Y = a + b Y + S S = -a + Y – b Y S = -a + (1 - b) Y ………… 3.5

Dimana : S = Besarnya tabungan (saving) pada berbagai tingkat pendapatan. -a = Tabungan Autonomos (intersep tabungan) yaitu memperlihatkan besarnya tabungan pada saat pendapatan (Y) = 0. (1-b) = MPS = Δ S / Δ Y = Marginal propensity to Saving atau hasrat pertambahan tabungan (Δ S) sebagai akibat adanya pertambahan pendapatan (Δ Y), dimana nilai 0 ≤ MPS ≤ 1. Y = Tingkat pendapatan nasional.

Hubungan MPC dengan APC dengan APS: MPC + MPS = 1 APC + APS = 1 MPC = 1 – MPS dan APC = 1- APS dan MPS = 1- MPC APS = 1- APC Dengan syarat: Dengan syarat: 0 ≤ MPC ≤ 1 dan 0 ≤ MPC ≤ 1 dan 0 ≤ MPS ≤ 1 0 ≤ MPS ≤ 1 MPC = ΔC / ΔY APC = C/Y MPS = ΔS / ΔY APS = S/Y

Y = C + S bila kedua ruas dikali dengan Δ maka ΔY = ΔC + ΔS, bila kedua ruas dibagi dengan Δy maka ΔY/ ΔY = ΔC/ ΔY + ΔS/ ΔY 1 = PMC + MPS Dengan cara yang hampir sama kita dapat membuktikan bahwa APC + APS = 1 Y = C + S bila kedua ruas dibagi dengan Y maka Y/Y = C/Y + S/Y 1 = APC + APS terbukti

3. Fungsi Investasi Investasi dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh pengusaha atau investor dalam menanamkan dana atau modal ke dalam suatu kegiatan bisnis atau pengeluaran yang dilakukan oleh para pengusaha untuk membeli barang-barang modal dan pendirian industri. Dalam statistic penghitungan pendapatan nasional, investasi agregat meliputi hal-hal sbb.: Seluruh nilai pembelian para pengusaha atas barang-barang modal dan pengeluaran untuk pendirian industri. Pengeluaran masyarakat untuk mendirikan rumah tempat tinggal. Penambahan stok barang-barang modal seperti bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi.

Investasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu investasi riil dan investasi financial. Yang dimaksud investasi riil adalah investasi terhadap barang-barang tahan lama terutama barang-barang modal yang akan digunakan dalam proses produksi. Investasi riil ini dapat dipilah lagi menjadi: investasi tetap perusahaan (Business Fixed Investment), investasi untuk perumahan (Residential Construction) dan investasi perubahan bersih persediaan perusahaan (Net Change in Business Inventory). Sedangkan investasi financial adalah merupakan investasi terhadap surat-surat berharga, misalnya pembelian saham, obligasi, valas, dan lain sebagainya. Dalam analisis pendapatan nasional, investasi dapat dibedakan menjadi investasi Autonomos (Autonomous Investment) yang merupakan variabel eksogen dan investasi terpengaruh (induced investment) yang merupakan variabel Endogen.

Investasi autonomos adalah investasi yang besarnya ditetapkan sedemikian rupa dan tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel lain, sering disimbolkan dengan: i atau lo…………………………3.6 sementara investasi terpengaruh atau induced investment besarnya dipengaruhi oleh variabel-variabel seperti tingkat bunga (r) atau tingkat pendapatan nasional (Y) dan dapat dituliskan sebagai: I = f (r, Y)………………………3.7

Bila investasi dipengaruhi oleh suku bunga (r) I = f (r) = lo – I r………………3.7.a Bila investasi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional: I = f (Y) = lo + I Y…………….3.7.b Bentuk kurva investasinya: