Rekam Kesehatan Jiwa SUBPOKOK KE 15.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Rekam Medik dan Kesehatan Sebuah Rumah Sakit
Advertisements

Elis Dewi Novianti, AMd.Keb
Peran dan Tanggung Jawab Perawat CAPD
I GEDE SATRIA ASTAWA, S.Kep
MANAJEMEN REKAM MEDIS KELOMPOK 3 Lia Hermawati
PENGENALAN REKAM MEDIK
Pertemuan ke-2 Bentuk formulir: Prinsip umum desain formulir
Tugas Manajemen Rekam Medis
Sistem Pelayanan Rekam Medis Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK (INFORMED CONSENT)
Alur Pelayanan Kesehatan PUSKESMAS / Dokter Keluarga
ASPEK LEGAL DAN ETIK DALAM PENDOKUMENTASIAN
Rekam Medik DEFINISI ISI RM RM BERMUTU MANFAAT KEPEMILIKAN
ALUR INFORMASI & PELAYANAN
AUDIT PENDOKUMENTASIAN REKAM MEDIS SECARA KUALITATIF
Penulisan Obat Tidak Lebih Dari 7 Item Obat
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA
PENATAAN REKAM MEDIS LilyWidjaya.
TINJAUAN HUKUM ATAS BERKAS REKAM MEDIS (Medical Record) Husen Kerbala, SH,CN Referensi : Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008 tgl 12 Maret 2008.
DOKUMENTASI KEPERAWATAN INTERVENSI & KRITERIA HASIL
REVIEW REKAM MEDIS - RS.
INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT
HASIL CAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS TERPILIH SEMESTER 1 TAHUN 2016
DOKUMENTASI KLINIS dan REKAM KESEHATAN
PEMULIHAN PASCA BENCANA (RECOVERY) DI UNIT HEMODIALISA
Mengapa ini Perlu Dilakukan?
HASIL CAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS TERPILIH SEMESTER 2 TAHUN 2016
Konseling KTD
ISU ETIK DAN LEGAL DALAM KEPERAWATAN JIWA
Beta Ahlam Gizela dr., Sp.F, DFM
PELAYANAN GIZI PASIEN RAWAT INAP RAWAT JALAN.
LILY WIDJAJA, Amd.PK., SKM., MM.
Perilaku Kekerasan Program Studi Keperawatan
Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ISI RM
PRODI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
Sistem Informasi Manajemen KEBIJAKAN SISTEM Sistem Informasi Manajemen Prosedur sistem Tujuan sistem organisasi Sistem Indikator kinerja organisasi.
UU Praktik Kedokteran no 29 tahun 2004
PRODI MIK | FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
Pemeriksaan Kesehatan Khusus
PERENCANAAN PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Format Dokumentasi Keperawatan DAE
ECT TERAPI KEJANG LISTRIK.
LONG TERM CARE SUB POKOK.
MANAJEMEN PENATALAKSANAAN KASUS GIZI BURUK PADA BALITA
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)
AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS PELAYANAN (ARK)
Bambang Agus Herlambang, M. Kom
Rahasia Kedokteran (Permenkes No.36/2012)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIS (MIRM)
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
Beta Ahlam Gizela dr., Sp.F, DFM
STANDARKETERANGANELEMENTELUSURSTATUS ADA/BELUM TL/PICTARGET WAKTU ARK. 1  Rumah sakit menetapkan regulasi tentang penerimaan pasien  Ada regulasi untuk.
MMIK INFORMASI KESEHATAN
MMIK STANDAR PENILAIAN
Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien 2018
SOSIALISASI MUTU KLINIS DAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS WOTU.
Teknik Dokumentasi Pada Tatanan Pelayanan Kesehatan
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK). 1.. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit; 2.. Memperoleh informasi tentang.
Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Djoti Atmodjo. Standar Akreditasi Rumah Sakit 2 I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan.
WORKSHOP RONDE KEPERAWATAN
Rekam Medis dalam Asuhan Klien. Pengembangan Pelayanan RM dibagi menjadi 5 (lima) tingkatan (level) sebagai berikut : 1.Penyelenggaraan rekam medis secara.
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien
By Jukas Mirnoto, S.Kep.,Ns SASARAN KESELAMATAN PASIEN.
Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong
Transcript presentasi:

Rekam Kesehatan Jiwa SUBPOKOK KE 15

ISI RM KESH.JIWA RK Jiwa minimal: Data identifikasi Sumber rujukan Alasan dirujuk Status hukum pasien Surat persetujuan yang diperlukan saat masuk,pengobatan, evaluasi dan sesudah perawatan Diagnosa psikiatrik saat masuk Riwayat psikiatrik Catatan penilaian yang lengkap,termasuk keluhan pasien, komentar pasien

ISI RM KESH.JIWA Riwayat penyakit, laporan pemeriksaan fisik dan seluruh obat-obat yang diberikan. Diagnosa tambahan ( provisional diagnoses) berdasarkan penilaian yang ada termasuk penyakit yang dideritanya. Catatan rencana pengobatan individual Catatan dari pengobatan yang telah dilakukan, seluruh evaluasi dan pemeriksaan Catatan perkembangan dari multidisiplin ilmu yang berkaitan dengan tujuan dan sasaran yang telah digariskan dalam rencana pengo

ISI RM KESH.JIWA Catatan yang penting yang berkaitan dengan tindakan pengobatan khusus yang dilakukan Rencana pengobatan yang telah diperbaiki sesuai dengan hasil penilaian yang telah diuraikan dalam catatan perkembangan Catatan konferensi kasus dari multi disiplin ilmu dan catatan konsultasi termasuk: tanggal, rekomendasi yang dibuat dan tindakan yang diambil Informasi tentang kejasian yqang tidak biasa seperti: komplikasi pengobatan, kecelakaan dan cedera, penyakit, kematian dari pasien, prosedur yang menyebabkan pasien menderita sakit yang tidak biasa Surat menyurat yang berkaitan dengan pasien termasuk surat-surat dan pembicaraan via telepon yang berkaitan dengan pengobatan pasien Ringkasan keluar Rencana follow up dan dokumentasi implementasinya Individual aftercare / post treatment plan

PATIENT MANAGEMENT Intake Assessment of Patient Treatment Planning (Rencana pengobatan) Frequency of Documentation

1. Intake Peraturan dan prosedur masuk / pendaftaram Prosedur penerimaan dari rujukan Informasi medis dan data statistik Prosedur rujukan pasien jika pasien tidak dapat diterima.

2. Assessment of Patient Physical Assessment Emotional and Behaviour A. Social A. Recreational A Legal A. Vocational A. Nutritional A. Other As.

3. Treatment Planning (Rencana pengobatan) Pasien harus diikut sertakan, juga keluarga / orang lain yang berkaitan. Keterangan ini perlu dicatat dalam RKJ. Tujuan dan sasaran: ada tujuan khusus yang harus dicapai berdasarkan dari penilaian awal dan ada sasaran khusus yang berkaitan dengan tujuan termasuk tanggal pencapaian tujuan. Harus dicatat dan dapat diukur perkembangannya saat penilaian. Tujuan dan sasaran harus dapat diukur: Memastikan bahwa setiap pasien mempunyai rencana pengobatan sendiri Menginginkan tindakan khusus dengan menempatkan di ruang khusus untuk pengamatan. Mengkomunikasikan tujuan yang sama yang diharapkan kepada semua staf yang menangani pasien

3. Treatment Planning (Rencana pengobatan) Mampu menjalankan pengobatan pasien, dengan personil yang berkualitas untuk menentukan pengobatan dapat dilaksanakan. Treatment modalities: Rencana pengobatan harus dapat menjelaskan pelayanan, aktifitas, dan rencana program untuk pasien Harus ditangani khusus oleh anggota tim dalam melaksanakan rencanan pengobatan. Harus mempunyai jadwal khusus.

4. Frequency of Documentation Inpatient, Residential, and Partial Day Program Preliminary Treatment Plan: saat masuk Initial Treatment Plan : < 72 jam sesudah masuk Master Treatment Plan : harus ada bila pasien dirawat > 10 hari dan pasien dirawat oleh sebuah tim ahli. Review Treatment Plan Saat transfer/ discharge Bila ada perubahan yang besar dari kondisi pasien Saat perumusan Initial Plan dan penentuan lama pengobatan. Setiap 3 bulan bagi P.rawat inap. Program Keterlambatan/ Cacat Mental termasuk dalam Residential Program.

Program Rawat Jalan Initial treatment: saat pertama datang. Bila kunjungan > 10 X harus ada Master Plan Review Master Plan Setiap 10 X kunjungan P.rawat jalan / setiap 3 bulan tergantung yang mana lebih dahulu.

CATATAN PERKEMBANGAN Bagian dari rencana pengobatan ( treatment plan) Hal baru dari perencanaan harus dicatat dalam CP termasuk: Catatan pelaksanaan treatment plan Pengobatan yang diberikan Reaksi pasien mengenai pengobatan yang diberikan Revisi dan update treatment plan CP dipakai untuk mereview perkembangan pasien.

TERAPI KHUSUS Isolasi Pasien baik diasingkan maupun dikendalikan (Seclusion and Restraint) Bedah syaraf (Psycho Surgery) Terapi kejut listrik /ECT ( Electro Convulsive Therapy) Terapi lain seperti Terapi Tradisional dan Program Perubahan Perilaku ( Behavior Modifikasi) Penggunaan prosedur tersebut di atas perlu ada dasar penggunaanya dan indikasi klinis yang telah ditinjau oleh kepala dari staf pelaksana dan jelas ditulis dalam RKJ.

ISOLASI PASIEN (SECLUSION AND RESTRAINT) Indikasi yang mendukung tindakan ini dicatat. Tidak boleh > dari 24 jam. Pada keadan darurat petugas harus berada ditempat tersebut. Harus ada catatannya maksimum 1 jam sesudah dilakukan. Petunjuk dokter diperlukan bila pelaksanaan dilanjutkan. Pencatatan setiap 15 menit untuk melihat perkembangan dan mencegah pasien dari keinginan bunuh diri, terluka dan hal lain. Pengasingan (Seclusion) dilakukan untuk mencegah gangguan yang serius dari lingkungan tempat terapi (bukan berupa hukuman). Prosedur ini dilakukan sebelum pengurungan ( restraint). Bila dilakukan > 24 jam harus dilaporkan kepada kepala staf pelaksana untuk tindakan selanjutnya.

ECT DAN TERAPI LAINNYA DILAKUKAN UNTUK MEMBERI RANGSANGAN RASA SAKIT KEPADA PASIEN . PENTING INFORM CONSENT ADA DALAM RKJ TERAPI TRADISIONAL DIBERIKAN UNTUK MENI LAI KEMAMPUAN PASIEN, TERHADAP FUNGSI KEAMANAN , RESPON TERHADAP AKTIFITAS SEHARI-HARI, MEMBANTU PENGOBATAN PASIEN, MEMBANTU RASA KEBEBASAN / MENENTUKAN NASIB SENDIRI. MEMBANTU MEMPERBAIKI HUBUNGAN DENGAN KELUARGA PASIEN, TERAPI INI JUGA DICATAT DI RKJ HAL INI MENCEGAH PASIEN KELUAR SEBELUM WAKTUNYA DAN UNTUK PENGOBATAN LANJUTAN PASIEN. BEHAVIOR MODIFICATION PROGRAM: BIASA DILAKUKAN TERAPI UNTUK GOLONGAN REMAJA DENGAN MENILAI TINGKAH LAKU DAN PERKEMBANGANNYA. JUGA DICATAT DALAM RKJ.

Isi Ringkasan Keluar: Hasil Initial Assessment dan diagnosa Temuan yang penting Urutan dan perkembangan setiap masalah Pengobatan yang diberikan Final Assessment Observasi umum Kondisi pasien saat masuk, pengobatan, dan keluar. Rekomendasi untuk pengobatan selanjutnya sesudah perawatan. Diagnosa akhir