Tatalaksana Setelah Diagnosis HIV Sumber: http://spiritia.or.id/dokumen/pedoman-art2011.pdf
LANGKAH AWAL Penilaian virologi dengan pem. lab Penilaian stadium klinis Penilaian imunologi Penilaian virologi dengan pem. lab Dinilai saat kunjungan awal & setiap kali kunjungan, untuk penentuan terapi ARV Adanya penurunan CD4 ± 70-100 sel/mm³/tahun Memantau keamanan dan toksisitas pada ODHA yang menerima terapi ARV Sumber: http://spiritia.or.id/dokumen/pedoman-art2011.pdf
Sumber: http://spiritia.or.id/dokumen/pedoman-art2011.pdf LANGKAH SELANJUTNYA ODHA yang akan memulai terapi ARV dalam keadaan jumlah CD4 < 200 sel/mm3 maka dianjurkan untuk memberikan Kotrimoksasol (1x960mg sebagai pencegahan IO) 2 minggu sebelum terapi ARV. Hal ini dimaksudkan untuk: Mengkaji kepatuhan pasien untuk minum obat Menyingkirkan kemungkinan efek samping tumpang tindih antara kotrimoksasol dan obat ARV. *Berbagai penelitian telah membuktikan efektifitas pengobatan pencegahan kotrimoksasol dalam menurunkan angka kematian dan kesakitan pada orang yang terinfeksi HIV. Berbagai penelitian telah membuktikan efektifitas pengobatan pencegahan kotrimoksasol dalam menurunkan angka kematian dan kesakitan pada orang yang terinfeksi HIV. Sumber: http://spiritia.or.id/dokumen/pedoman-art2011.pdf
Sumber: http://spiritia.or.id/dokumen/pedoman-art2011.pdf LANGKAH SELANJUTNYA Pengobatan pencegahan kotrikomoksasol (PPK) Mencegah IO (infeksi oportunistik) kasih profilaksis primer dan sekunder Dianjurkan untuk ODHA dengan stadium klinis 2,3,4 + bumil (?) Sumber: http://spiritia.or.id/dokumen/pedoman-art2011.pdf
TATALAKSANA PEMBERIAN ARV Sumber: http://spiritia.or.id/dokumen/pedoman-art2011.pdf
Memulai Terapi ARV pada Keadaan Infeksi Oportunistik (IO) yang Aktif Infeksi oportunistik dan penyakit terkait HIV lainnya yang perlu pengobatan sebelum terapi ARV, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Paduan ARV Lini Pertama yang Dianjurkan Pemerintah menetapkan paduan yang digunakan dalam pengobatan ARV berdasarkan pada 5 aspek yaitu: Efektivitas Efek samping / toksisitas Interaksi obat Kepatuhan Harga obat Prinsip dalam pemberian ARV Paduan obat ARV harus menggunakan 3 jenis obat yang terserap dan berada dalam dosis terapeutik. *Prinsip tersebut untuk menjamin efektivitas penggunaan obat. Membantu pasien agar patuh minum obat antara lain dengan mendekatkan akses pelayanan ARV . Menjaga kesinambungan ketersediaan obat ARV dengan menerapkan manajemen logistik yang baik.
Anjuran Pemilihan Obat ARV Lini Pertama
Berbagai pertimbangan dalam penggunaan dan pemilihan paduan terapi ARV Neviparine dimulai dosis 200 mg tiap 24 jam selama 14 hari pertama dalam panduan ARV lini pertama bersama AZT/TDF + 3TC. Bila tidak ditemukan tanda toksisitas hati, dosis dinaikkan menjadi 200 mg setiap 12 jam pada hari ke-15 dan selanjutnya . Mengawali terapi dengan dosis rendah tersebut diperlukan karena selama 2 minggu pertama terapi NVP menginduksi metabolismenya sendiri. Dosis awal tersebut juga mengurangi risiko terjadinya ruam dan hepatitis.
DAFTAR PUSTAKA Buku Acuan Pedoman ART Dewasa, WHO 2010 Pedoman PMTCT, WHO 2010 Kementerian Kesehatan VCT, PITC, PMTCT, LAB, CST, Jejaring ARV Infeksi Oportunistik, Evy yunihastuti, sjamsurizal HIV AIDS, dari molekuler ke klinik, Nasronudin, Surabaya Clinical HIV/AIDS care guidelines for limited resource – poor settings Antiretroviral therapy publications WHO http://www.who.int/hiv/pub/arv/en/ Handbook on Access to HIV/AIDS-Related Treatment; A collection of Information, tools and resources for NGOs, CBOs and PLWHA groups. WHO, Mei 2003(http://www.who.int/hiv/pub/prev_care/pub29/en/ ) Living Well with HIV DAN AIDS: A Manual on Nutritional Care and Support For People Living with HIV DAN AIDS. FAO 2002. URL : http://www.fao.org/DOCREP/005/y4168E/Y4168E00.HTM