LANSIA DENGAN GANGGUAN BIOLOGIS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STANDAR PROSES KEPERAWATAN JIWA
Advertisements

By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
Nama Pasien : Ny. U Umur : 20 th Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Selamat Pagi.
Pemeriksaan Fisik By : Ns. Kasmad, SKep.
Paskalis Lukimon (Ners)
Ilustrasi Kasus Identitas Pasien Nama : Ny S Usia : 58 tahun
Diskusi Topik SESAK NAPAS & BATUK
Kasus SBI.
DK Poliklinik Geriatri 3
KECEPATAN METABOLISME DAN PENGUKURANNYA
ASKEP PADA KLIEN POST PARTUM.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “ Ny M “ DENGAN POST PARTUM HARI I DI RUANG PERAWATAN NIFAS RSUD KABUPATEN WAJO TANGGAL 25 S/D 27 JULI 2011   Karya.
DISKUSI TOPIK SESAK NAPAS DAN BATUK Ibu N, usia 37 tahun dirawat di rumah sakit karena sesak napas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Mulanya.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
KELOMPOK 9 KEPERAWATAN GERONTIK.
Askep Lansia dengan Gangguan sistem pencernaan
Lindayanti XII Keperawatan TTV.  Pengukuran tanda vital adalah pengukuran suhu, nadi, tekanan darah, dan frekuensi pernafasan.
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
Asuhan keperawatan pada klien dengan infeksi hiv – aids
ASUHAN KEPERAWATAN HIPOSPADIA
LATIHAN FISIK PADA LANSIA
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU, BAYI DAN ANAK BALITA
DASAR- DASAR PEMERIKSAAN FISIK
Irma Nur Amalia, S.kep.,Ners., M.Kep
Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini
LANSIA DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Pemeriksaan Fisik Sesuai Sistematika Tubuh
Radiologi Abdomen.
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
PERTEMUAN KE-4 “PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA”
Manfaat Air bagi Tubuh Kita
ASKEP PADA KLIEN POST PARTUM.
ASKEB II ( PERSALINAN) Yuli indri dewi
PENgKAJIAN DATA PADA NEONATUS,BAYI BARU LAHIR,BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH TIA ELPIKA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOCARDIUM
LAPORAN PERKESMAS PADA KELUARGA Tn
LAPORAN HASIL PRAKTEK KUNJUNGAN KELOMPOK III
PRISKILA APRILIA HAMBER
Pengkajian BBL,Bayi,Balita dan Pra sekolah
Yophi Nugraha S.Kep.,Ners.,M.Kes
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
BANTUAN HIDUP DASAR & RESUSITASI JANTUNG PARU
PENGKAJIAN PADA BAYI BARU LAHIR, BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR
By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
PENERAPAN PROSES PERAWATAN USILA
GIZI PADA LANSIA Intan Julianingsih I A.
Asuhan Keperawatan kepada An
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR
ASKEP EFUSI PLEURA KELOMPOK 7. ANALISA DATA NO.DATAMASALAH 1. DS : Klien mengatakan sesak DO : Klien terlihat kelelahan, RR=35x permenit, terdapat cuping.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SKOLIOSIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN FRAKTUR
ASKEP Gastroenteritis Akut
ASUHAN PERSALINAN KALA I By. Sulistiyah, s.siT.,m.kES
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2008
Asuhan Keperawatan Pasien dengan PPOK
Hepatitis Virus Akut disertai Hernia Nukleus Pulposus
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA KEPERAWATAN &FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ASKEP COLITIS ULSERATIF
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS, BAYI DAN BALITA
FAJAR Lasamadi  Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Rumah Sakit Daerah Luwuk, 3 tahun terakahir dari tahun jumlah penderita.
KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS
PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan yang meliputi seluruh tubuh penderita, untuk menemukan berbagai tanda. Dilakukan secara sistematis dan berurutan. HERRI PROPHERTY.
Noviani. Identitas Pasien  Nama: An RAZ  Umur: 5 tahun  Jenis Kelamin: Perempuan  Alamat: Gampong Asan  Agama: Islam  Nomor RM: 248xxx  Tanggal.
ASUHAN KEPERAWATAN NY. A DENGAN PRE-POST APENDICTOMY OLEH: NS. CATTLEYA.
FARMAKOTERAPI III “ Studi Kasus Tentang Asma Bronkial “ pada Anak dengan Penyelesaian Metode SOAP dan PAM Disusun Oleh : Nama : Nurul Rahmania Semester:
BY : FITRIA OKTARINA.  suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier,1989).  kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit berdiri.
Transcript presentasi:

LANSIA DENGAN GANGGUAN BIOLOGIS Disusun oleh : Oktaviani Fince Sulat Noviar Setya Pratama

Tinjauan Pengertian lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai mana di ketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi dan melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia yang normal, siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase hidupnya dan mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya (Darmojo, 2004).

Perubahan Biologis Pada Lansia a. Sel b. Sistem Respirasi c. Sistem Kardiovaskuler d. Sistem Persarafan e. Sistem Pencernaan f. Sistem Genitourinaria g. Sistem Muskuloskeletal h. Sistem Penglihatan i. Sistem Pendengaran j.  Sistem pengaturan suhu tubuh k. Sistem Reproduksi l. Sistem Endokrin m. Sistem Integumen

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN BIOLOGIS

PENGKAJIAN

Analisa Data Identitas Klien / data biografi Nama : Ny. Nga Tempat tgl lahir/Umur : Kediri, 28-06-1942 Alamat : Perum Sumput Asri Blok No.22 RT/RW : 021/006 Driyorejo Orang terdekat yang bisa dihub : Anak ke-2 Hubungan dengan klien : Anak Jenis kelamin : Perempuan Suku : Jawa Agama : Islam Pendidikan terakhir : SD tdk tamat Status Perkawinan : Kawin Penampilan umum : Cukup Tanggal Pengkajian : 03/10/2015 Tanggal masuk ke panti werda(Ponpesla) : ± 3th yll

Pemeriksaan Fisik Palpasi : Tidak ada nyeri tekan Auskultasi : Terdapat suara napas tambahan : wheezing Sistem Kardiovaskuler Palpasi N = 70 X/mnt Auskultasi TD = 180/100 mmHg Sistem Gastrointestinal Inspeksi Kehilangan gigi Mukosa bibir kering Bibir kering dan pecah-pecah Terdapat karies gigi Bising usus normal 3-4 X/mnt Sistem Perkemihan BAK lancar, 3-6 X/sehari Sistem Genitoreproduksi (Pria / Wanita) (tidak dikaji) Sistem Muskuloskeletal Gerakan pinggang, lutut dan jari-jari pergelangan terbatas. Gangguan gaya berjalan Tremor Terdapat varises Sistem Endokrin Keadaan Umum : K/u cukup Tingkat Kesadaran : CM GCS : 4 5 6 TTV : TD = 180/100 mmHg S = 36,3oC N = 70 X/mnt RR = 24 X/mnt Meliputi Sistem : Sistem Integumen Inspeksi : Kulit klien keriput, kusam, kasar dan bersisik Timbul bercak pigmentasi Tampak berbintik-bintik atau noda cokelat Terlihat kantung mata Kuku jari tangan dan kaki keras dan tebal Palpasi : Turgor kulit menurun, CRT >4 detik Sistem Imun Klien mengatakan kadang-kadang demam Sistem persyarafan : Berkurangnya respon penglihatan dan pendengaran, mengecilnya saraf penciuman dan perasa, lebih sensitif terhadap suhu, ketahanan tubuh terhadap dingin rendah Nyeri tekan dibagian patella sampai kaki Kurang sensitif terhadap sentuhan Sistem Pernafasan Bentuk dada simetris ka/ki, pergerakan dada simetris

DIAGNOSA

Diagnosa Keperawatan Yang Sering Muncul Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan tonus otot Risiko jatuh berhubungan dengan kerusakan penglihatan

INTERVENSI

Dx.1 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan tonus otot Tujuan&Kriteria Hasil Intervensi Rasional Setelah dilakukan Asuhan keperawatan selama 3X6 jam diharapkan hambatan mobilitas fisik klien berkurang KH : -Klien mampu berjalan dengan lancar dan tidak menggunakan bantuan -Klien bebas beraktivitas -Klien merasa senang -Ajarkan klien untuk melakukan latihan fisik secara bertahap -Ajarkan klien tentang pentingnya latihan fisik  -Anjurkan klien mengkonsumsi makanan rendah kolesterol dan rendah protein -Dapat meningkatkan kekuatan otot   -Klien mengetahui pentingnya latihan fisik & mampu melakukannya sendiri -Meminimalkan resiko kolesterol dan protein tinggi

Dx. 2 Risiko jatuh berhubungan dengan kerusakan penglihatan Tujuan&Kriteria Hasil Intervensi Rasional Setelah dilakukan Asuhan keperawatan pada klien diharapkan resiko jatuh minimal(tidak ada) KH : -Klien tidak menggunakan alat bantu(tidak sering) berjalan(tongkat) -Klien mampu beraktivitas dengan normal -Identifikasi perilaku dan faktor yang mempengaruhi resiko jatuh -Ajarkan klien untuk menggunakan alat bantu berjalan atau tongkat -Berikan pencahayaan yang memadai untuk meningkatkan visibilitas -Mengetahui faktor yang mempengaruhi jatuh   -Meminimalkan resiko jatuh dank lien dapat beraktivitas -Agar klien dapat melihat keadaan sekitar dengan jelas

EVALUASI

Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan tonus otot Risiko jatuh berhubungan dengan kerusakan penglihatan Dx. 1 S : Klien mengatakan kebutuhan mobilitas fisik sedikit terpenuhi O : Klien terlihat berjalan-jalan menggunakan tongkat tetapi tidak sering A : Masalah sedikit teratasi P : Intervensi dilanjutkan Dx. 2 S : Klien mengatakan mengerti semua yang dianjurkan oleh pengkaji dan menerapkannya O : Klien tampak antusias dan kooperatif A : Masalah teratasi P : Lanjutkan intervensi dx.1

Syukron katsir…….