Oleh Siti Irene Astuti dkk

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MAKNA 4 PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Advertisements

BALITBANGKEMENDIKNAS
Oleh Siti Irene Astuti dkk
1. RESPONSI I I. Orang yang baik adalah orang yang : II. Guru yang ideal adalah guru yang : III. Peserta didik yang baik adalah : IV. Jika saya memiliki.
PERAN PENDIDIKAN SEBAGAI MODAL UTAMA MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
BY:RINDHA WIDYANINGSIH
PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA KARAKTER BANGSA
Rancang Bangun Pengembangan
ISBD: ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KARAKTER BIDAN DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS ASEAN Disajikan dalam seminar Nasional Kebidanan di Sekolah.
1 PENDIDIKAN KARAKTER MOH. SALEH, SH., MH. UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2011 PENGANTAR PENDIDIKAN KARAKTER.
PEMBUDAYAAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
KARAKTER YANG DIBUTUHKAN BANGSA INDONESIA
1 PENDIDIKAN KARAKTER MOH. SALEH, SH., MH. UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2011 KEBIJAKAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA.
PENDIDIKAN KARAKTER Universitas Negeri Yogyakarta Oleh:
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER
PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM
36 Butir Pedoman Penghayatan & Pengamalan Pancasila
SKL, KI, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
DI PERGURUAN TINGGI DALAM KONTEKS
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
SEMINAR DAN LOKAKARYA NASIONAL “BELA NEGARA” “GRAND DESIGN KURIKULUM BELA NEGARA DAN RANCANGAN IMPLEMENTASINYA” TEGUH SOEDARTO Surabaya, 1 Oktober 2016.
Kurikulum PKN dan Agama
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
NAMA KELOMPOK : Okti Panca Istihanah Ola Desilia Puji Ananda
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
Karakter= budi pekerti + x = ?
RAVIK KARSIDI, PONPES WINDAN 2010
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
4 PILAR KEHIDUPAN SEBAGAI LANDASAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
NILAI-NILAI KEJUANGAN,PEMBANGUNAN KARAKTER, DAN KETAHANAN NASIONAL
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK
Pendidikan karakter Apakah karakter? Apakah pendidikan karakter?
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
PKN SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL
PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK)
Pancasila Sebagai Etika Politik (2)
PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN
Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Pancasila Sebagai Etika Politik (2)
DISUSUN OLEH : RAHAYU SETIYANINGSIH
PENDIDIKAN PANCASILA BAB. X. Petumbuhan Faham Kebangsaan
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
Ketentuan Mengikuti Perkuliahan
Visi dan Misi PKN.
Ketahanan Nasional & Identitas Nasional
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Pendekatan Terpadu dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Nilai-Nilai Pendidikan dan Integritas Kepribadian
MAKNA 4 PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA NICO GARA Disajikan pada Seminar Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Manado, 8 September 2012.
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
Kedudukan dan Peran Pancasila bagi Bangsa Indonesia
Pendidikan Karakter di SMP
Pendidikan Kewarganegaraan
Dr. Anita Trisiana, SPd.MH
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
Pengembangan Pendidikan agama berbasis wawasan kebangsaan
PKn yang berhasil menumbuhkan sikap mental : bersifat cerdas,
The Power of PowerPoint | thepopp.com 1 SEMINAR, MK LOCAL GOVERNMENT OTODA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN/BUDAYA LOKAL Tri Yudi Siswantoro.
Transcript presentasi:

Oleh Siti Irene Astuti dkk   IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATAKULIAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD) DENGAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATAKULIAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD) DENGAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Oleh Siti Irene Astuti dkk Dr. Siti Irene Astuti

PENDULUAN Kebijakan nasional tentang Pembangunan Karakter Bangsa tahun 2010-2025 membuktikan bahwa persoalan karakter bangsa Indonesia sudah sampai pada persoalan yang sangat memprihatinkan. Bahkan gambaran tentang krisis karakter sudah bersifat multidimensional pada semua level masyarakat. Fondasi Nation and Character Bulding yang sudah dibangun oleh bangsa Indonesia sudah mulai terkikis oleh berbagai persoalan bangsa yang mulai menggeser konsep jati diri dan esensi karakter bangsa. Bahkan bangsa Indonesia perlu merekontruksi urgensi pendidikan karakter bangsa secara strategis dan sistemik pada semua tatanan masyarakat agar terbangun kembali kekuatan bangsa Indonesia yang berkarakter dalam menghadapi berbagai persoalan.

KRISIS KARAKTER (1) Krisis karakter manusia Indonesia ditunjukkan dengan (act of self distruction) yang semakin kuat. Ada kecenderungan pada masyarakat kita kurang mengembangkan potensi daya saing secara optimal dibandingkan dengan bangsa lainnya. Bahkan ada kecenderungan perilaku masyarakat cenderung menguatkan konflik horisontal yang melemahkan integrasi bangsa seperti halnya ; kasus Trisakti , kasus “Koja Priok”, kasus “Century”, kasus “Nurdin” PSSI. Hal ini terjadi karena makin memudarnya nilai-nilai kemanusiaan yang mencakup semangat dan kesediaan untuk bertumbuh kembang bersama, secara damai dalam kebhinekaan (Raka, 2007:2).

KRISIS KARAKTER (2) krisis karakter adalah sikap mental yang memandang bahwa kemajuan bisa diperoleh secara mudah, tanpa kerja keras, bisa dicapai dengan menadahkan tangan dan dengan menuntut ke kiri dan ke kanan. Lebih lanjut, dijelaskan oleh Gede Raka , bahwa kebiasaan menimpakan kesalahan kepada orang lain, merupakan salah satu karakter yang menghambat kemajuan. Hal ini bukan kekuatan, namun kelemahan. (Raka,2007:2).

KRISIS KARAKTER Kelas sosial Atas Kelas sosial Menengah Kelas sosial Masyarakat Sekolah Keluarga Kelas sosial Atas Kelas sosial Menengah Kelas sosial Bawah

Bagan 1 : Alur Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa PERMASALAHAN BANGSA DAN NEGARA 1.disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai pancasila 2.keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai pancasila 3.bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 4.memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa 5.ancaman disintegrasi bangsa 6.melemahnya kemandirian bangsa. BANGSA BERKARAKTER Tangguh,kompetetif,berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong-royong, patriotik, dinamis, berbudaya, berorientasi ipteks berdasarkan pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA BANGSA YANG MERDEKA ,BERSATU, BERDAULAT, ADIL DAN MAKMUR BID POLHUKAM, BID KESRA, BID PEREKONOMIAN STRATEGI 1.SOSIALISASI 2.PENDIDIKAN 3.PEMBERDAYAAN 4.PEMBUDAYAAN 5.KERJASAMA KONSESUS NASIONAL 1.Pancasila 2.UUD `45 3.Bianeka Tunggal Ika 4.NKRI LINGSTRA Global, Regional, Nasional

Bagan 2 : Konteks Makro Pendidikan Karakter Pancasila,UUD `45 UUNo.20/2003 ttg Sisdiknas MASYA- RAKAT Teori Pendidikan Psikologi nilai Pancasila Nilai-nilai Luhur KELUARGA PERILAKU BERKARAKTER SATUAN PENDIDIKAN Pengalaman terbaik (best practices) dan praktik nyata PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku kepentingan.

Bagan 3 : Konteks Mikro Pendidikan Karakter Integrasi kedalam KBM Pada setiap Mapel Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan KEGIATAN KESEHARIAN DIRUMAH DAN MASYARAKAT KEGIATAN EKSTRA KURIKULER BIAYA SEKOLAH KEGIATAN/KEHIDUPAN KESEHARIAN DI SATUAN PENDIDIKAN Kegiatan Belajar Mengajar Integritas kedalam kegiatan Ekstrakulikuler:Pramuka, Organisasi, Karya tulis dsb Penerapan pembiasaan Kehidupan keseharian dirumah yang selaras dengan disatuan pendidikan

KARAKTER (1) kata karakter, yang ada adalah kata ‘watak’ yang diartikan sebagai sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku, budi pekerti, tabiat. Arti bahwa karakter itu berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi ‘positif’, bukan netral. Jadi, ‘orang berkarakter’ adalah orang punya kualitas moral (tertentu) yang positif. Pendidikan membangun karakter, secara implisit mengandung arti membangun sifat atau pola perilaku yang didasari atau berkaitan dengan dimensi moral yang positif atau yang baik, bukan negatif atau yang buruk

Karakter (2) Karakter merupakan “keseluruhan disposisi kodrati dan disposisi yang telah dikuasai secara stabil yang mendefinisikan seorang individu dalam keseluruhan tata perilaku psikisnya yang Karakter dapat dipetakan dalam dua aspek penting dalam diri individu, yaitu kesatuan (cara bertindak yang koheren) dan stabilitas (kesatuan berkesinambungan dalam kurun waktu), karena itu ada proses strukturisasi psikologis dalam diri individu yang secara kodrati sifatnya reaktif terhadap lingkungan. Beberapa kriteria karakter seperti halnya: stabilitas pola perilaku, kesinambungan dalam waktu, koherensi caraberpikir dalam bertindak

Karakter (3) Proses pembangunan karakter pada seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor khas yang ada pada orang yang bersangkutan yang sering juga disebut faktor bawaan (nature) dan lingkungan (nurture) di mana orang yang bersangkutan tumbuh dan berkembang. Jadi, dalam usaha pengembangan atau pembangunan karakter pada tataran individu dan masyarakat, fokus perhatian kita adalah pada faktor yang bisa kita pengaruhi atau lingkungan, yaitu pada pembentukan lingkungan. Dalam pembentukan lingkungan inilah peran lingkungan pendidikan menjadi sangat penting, bahkan sangat sentral, karena pada dasarnya karakter adalah kualitas pribadi seseorang yang terbentuk melalui proses belajar, baik belajar secara formal maupun informal (Raka,2007:7).

Semangat belajar/ bekerja NILAI KARAKTER Nilai Kejujruan Percaya Diri Taat beribadah Kerjasama Semangat belajar/ bekerja Saling menghargai

Koherensi karakter dalam konteks totalitas proses psikososial Olah pikir Cerdas, kreatif Olah Rasa dan Karsa: Peduli, gotong royong Olah raga : Sehat dan bersih Olah hati: Jujur, bertanggung jawab Perilaku Berkarakter

APAKAH KARAKTER BAIK? KOMPONEN KOMPONEN KARAKTER BAIK MORAL KNOWING Kesadaran Moral Memahami nilai moral MengambilPerspective Alasan moral Pengambilan keputusan Pengetahuan diri MORAL FEELING Hati nurani Harga diri Empathy Mencintai kebaikan Kontrol diri Kerendahan hati MORAL ACTION Kompetensi Kemauan Habit

Ciri Dalam Pendidikan Karakter (1) keteraturan interior di mana setiap tindakan diukur berdasarkan hirakhi nilai (2) koherensi yang memberi keberanian, membuat seseorang teguh pada prinsip, tidak mudah terombang-ambing pada situasi baru atau takut resiko. Koherensi merupakan dasar membangun rasa percaya satu sama lain. Tidak adanya koherensi meruntuhkan kredibilitas seseorang ( 3) Otonomi, seseorang menginternalaisikan aturan dari luar sampai menjadi nilai-nilai bagi pribadi. Ini dapat dilihat atas keputusan pribadi tanpa pengaruh orang lain (4) keteguhan dan kesetiaan, keteguhan merupakan daya tahan seseorang guna memenuhi apa yang dipandang baik dan kesetiaan merupakan dasar bagi penghormatan atas komitmen yang dipilih (Koesoma, 2009).

KARAKTER YANG DIBUTUHKAN BANGSA INDONESIA Membangun dan menguatkan kesadaran mengenai akan habisnya dan rusaknya sumber daya alam di Indoneia. Membangun dan menguatkan kesadaran serta keyakinan bahwa tidak ada keberhasilan sejati di luar kebijakan. Membangun kesadaran dan keyakinan bahwa kebhinekaan sebagai hal yang kodrati dan sumber kemajuan. Membangun kesadaran dan menguatkan kayakinan bahwa tidak ada martabat yang dapat dibangun dengan menadahkan tangan. Menumbuhkan kebanggaan berkontribusi

KERANGKA PIKIR (1) Masalah krisis karakter sudah bersifat struktural harus dilakukan secara holistik dan kontekstual. Pendidikan karakter yang dilakukan secara holistik  yang melibatkan aspek “knowledge, felling, loving, dan acting” (Ratna,2005:2) . Sedangkan aspek kontekstual terkait dengan nilai-nilai pokok yang diperlukan untuk membentuk kekuatan karakter bangsa mulai diinternalisasikan pada semua tataran nasyarakat. Dengan pendekatan yang holistik dan kontestual dapat membentuk orang-orang yang berkarakter dalam semua tataran kehidupan dengan mengembangkan perilaku yang mampu mengatasi masalah bangsa.

KERANGKA PIKIR (2) Untuk dapat mengintergrasikan materi pendidikan karakter dalam matakuliah ISBD digunakan pendekatan pemecahan masalah sebagai salah satu aspek yang dikaji dan diteliti selama proses pembelajaran. Dengan pendekatan masalah dapat memperbaiki habit mahasiswa menjadi lebih berkarakter. Seperti yang diungkapkan Aristoteles bahwa karakteristik itu erat kaitannya dengan habit atau kebiasaan yang dilakukan secara terus -menerus. Jadi konsep yang dibangun dari model ini adalah habit of the mind, habit of the heart dan habit of the hands ( Ratna,2005:1). Dengan pendekatan masalah mahasiswa dilatih untuk berlatih berpikir kritis.

KERANGKA PIKIR (3) Dengan mengintegrasikan pendekatan pemecahan masalah dalam pembelajaran ISBD di kelas diharapkan ada perubahan pola pikir dan cara berperilaku mahasiswa menjadi manusia yang berkarakter yang memiliki ciri-ciri : taat beribadah, jujur, bertanggung jawab, memiliki kepedulian, dapat bekerjasama, saling menghormati, memiliki rasa percaya diri, dapat menghargai kebhinekaan, memiliki semangat belajar dan bekerja.

Moral Knowing Moral Felling Moral Acting HABIT KARAKTER MAHASISWA NILAI-NILAI KARAKTER taat beribadah, kejujuran, kepercayaan diri, kerjasama apresiasi terhadap kebhinnekaan, semangat belajar, semangat kerja HABIT Habit of the mind Habit of the heart Habit of the hands

Tabel 2. Penilaian Karya Kelompok Ditinjau Muatan Nilai Karakter TEMA ISBD NILAI KARAKTER Manusia dan kebudayaan Apresiasi budaya Kepercayaan diri Kerjasama Manusia dan peradaban Kejujuran Tanggung jawab Manusia sebagai individu dan mahluk sosial Semangat belajar Manusia, keragaman dan kesederajatan Apresiasi kebhinekaan Saling menghomati Kepedulian Manusia, nilai, moralitas dan hukum Ketaatan beragama Manusia, teknologi, ilmu pengetahuan, seni Semangat belajar dan bekerja Manusia dan Lingkungan Saling menghormati Apresiasi kebihinekaan Manusia Yang Berkarakter

Sumber : Kebijakan Nasional, Pembangunan karakter Bangsa, tahun 2010-2025. Pemerintah RI, 2010 Desain Induk Pendidikan Karakter , Kementrian Pendidikan Nasional 2010 Dwiningrum, Siti Irene A (2010), Pendekatan Holistik dan Kontekstual Dalam Mengatasi Krisi Karakter di Indonesia, Cakrawala Pendidikan, mei 2010, JoeI, Klein , Resiliensi and Character Development Part II, october 2009, Office of school and Youth Development NYE of Departement of Education Lickona, Thomas (1991), Educating and Character, New York : Bantam Book

Terima Kasih