12/23/08 MULTIPLIER MODEL.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)
Advertisements

Teori ekonomi pengantar
Multiplier dalam perekonomian tiga sektor
Pertemuan 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
KONSUMSI DAN TABUNGAN Y = C + S KONSUMSI
MULTIPLIER MODEL.
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
PENGANTAR ILMU EKONOMI (ASPEK EKONOMI MAKRO)
12/23/08 MULTIPLIER MODEL.
Perekonomian suatu negara memiliki fungsi Saving = -5,
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL (PEREKONOMIAN TERTUTUP)
3. KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL Perekonomian 2 Sektor: adalah model perekonomian yang terdiri dari rumah tangga konsumen (masyarakat) dan rumah tangga.
Keseimbangan ekonomi dua sektor
Pokok Bahasan 4 KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL 3 SEKTOR
Keseimbangan Perekonomian 3 Sektor
Tabungan dan Investasi dalam perhitungan Pendapatan Nasional
PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes Oleh: Sriyanto Minggu ke-2.
Permintaan Agregat I: Membangun Model IS-LM Oleh: Muhammad Iqbal Wati Nursila.
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
MODEL PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Perekonomian Dua Sektor
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
PENDAPATAN NASIONAL Fauziyah, S.E., M.Si..
Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya
Konsumsi, tabungan, dan investasi
PERTEMUAN KE-10 FUNGSI KONSUMSI , SAVING DAN MULTIPLIER
Dr.H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MM.
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO
MODEL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR
Keseimbangan Ekonomi 3 Sektor
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
CONSUMPTION & INVESTMENT
Teori Ekonomi Klasik dan Keyness
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan Nasional Keseimbangan
H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MBA.,MM
Keseimbangan Ekonomi 3 Sektor
Keseimbangan Ekonomi 3 Sektor
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
Chapter 21: Perhitungan Pendapatan Nasional
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
Keseimbangan Perekonomian 3 Sektor
Rikky Herdiyansyah SP., MSc
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL (PEREKONOMIAN TERTUTUP)
Pertemuan 6 Pendapatan nasional.
PENERAPAN FUNGSI LINIER DALAM EKONOMI & BISNIS
Soal 1 Diketahui perekonomian pada suatu negara tertentu memiliki data seperti dibawah ini (angka-angka dalam Miliar Rupiah): C = ,6 Yd T = 0,15.
CONSUMPTION & INVESTMENT
04 Pengantar Ekonomi Makro PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Ir. Ginanjar Syamsuar, M.E.
Pokok Bahasan PERHITUNGAN AGREGAT PENDAPATAN NASIONAL
MULTIPLIER MODEL.
Dr. H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MM
PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO
12/23/08 MULTIPLIER MODEL.
Materi kuliah Pengantar Ekonomi Makro 3 SKS
PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM) WEEK Wilma Cordelia Izaak, S.E,. M.M.
Latihan 1 Diketahui perekonomian pada suatu negara tertentu memiliki data seperti dibawah ini (angka-angka dalam Miliar Rupiah): C = ,6 Yd T =
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
Modul 7-8 Lanjutan Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan Matematika Ekonomi dan Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
Bab 3 Teori Ekonomi Klasik dan Keynesian
MAKROEKONOMI 1 Disajikan oleh: Budianto, S.E., M.Si. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar
Transcript presentasi:

12/23/08 MULTIPLIER MODEL

PEREKONOMIAN 2 SEKTOR Adalah suatu perekonomian sederhana, 12/23/08 PEREKONOMIAN 2 SEKTOR Adalah suatu perekonomian sederhana, dimana keseimbangan GDP atau Pendapatan Nasional (Y) ditentukan hanya oleh 2 sektor, yaitu: Konsumsi, dan Investasi

PEREKONOMIAN 2 SEKTOR Konsumsi 12/23/08 PEREKONOMIAN 2 SEKTOR Konsumsi mewakili pengeluaran sektor rumah tangga, sedangkan Investasi mewakili pengeluaran sektor Business / dunia usaha/swasta

“closed & private economy”. PEREKONOMIAN 2 SEKTOR Dikenal juga dengan “closed & private economy”. Closed  Tertutup dari dunia luar (tidak ada ekspor maupun import). Private  Hanya ada swasta tanpa campur-tangan pemerintah. 12/23/08

12/23/08 Bila dalam perekonomian 4 sektor GDP = C + I + G + X atau Y = C + I + G + X Maka dalam perekonomian 2 sektor GDP = C + I atau Y = C + I

Review kembali hubungan antara: Konsumsi, Tabungan dan Investasi!!! 12/23/08 Review kembali hubungan antara: Konsumsi, Tabungan dan Investasi!!! Bila Y = Income, C = Konsumsi, I = Investasi, Dan S=I Maka: Y = C + S

Serta, ingat kembali konsep MPC & MPS MPC = ΔC/ΔY dan MPS = ΔS/ΔY juga MPC + MPS = 1 Maka; MPC = 1 – MPS MPS = 1 – MPC Δ = perubahan/selisih/margin

Hubungan Antara Pendapatan (Y), Konsumsi (C) & Tabungan (S)‏ 12/23/08 Pendapatan (Y)‏ Konsumsi (C)‏ Tabungan (S)‏ MPC MPS (Trilyun Rp)‏ 1 100 n.a 2 180 3 400 -20 4 500 5 1000 900 6 2000 300 7 3000 8 4000 700

Hubungan Antara Pendapatan (Y), Konsumsi (C) & Tabungan (S)‏ 12/23/08 Hubungan Antara Pendapatan (Y), Konsumsi (C) & Tabungan (S)‏ Pendapatan (Y)‏ Konsumsi (C)‏ Tabungan (S)‏ MPC MPS (Trilyun Rp)‏ 1 100 -100 n.a 2 180 -80 0,8 0,2 3 400 420 -20 4 500 5 1000 900 6 2000 1700 300 7 3000 2500 8 4000 3300 700 C = f(Y) or C(Y) dan S = f(Y) or S(Y) 9

Sehingga yang pada awalnya Dalam perekonomian 2 sektor dimana seluruh investasi ( I ) dibiayai atau berasal dari tabungan masyarakat (S) maka : 12/23/08 S = I Sehingga yang pada awalnya Y = C + I Menjadi Y = C + S Oleh karena itu dalam perekonomian 2 sektor, keseimbangan Pendapatan Nasional tercapai ketika I=S

Karena S=I  Y = C + I Pendapatan (Y)‏ Konsumsi (C)‏ Investasi (I)‏ 12/23/08 Karena S=I  Y = C + I Pendapatan (Y)‏ Konsumsi (C)‏ Investasi (I)‏ (Trilyun Rp)‏ 1 100 2 180 3 400 420 4 500 5 1000 900 6 2000 1700 7 3000 2500 8 4000 3300

Saving(S)/ Investasi (I)‏ Karena S=I, maka: Y = C + S Pendapatan (Y)‏ Konsumsi (C)‏ Saving(S)/ Investasi (I)‏ (Trilyun Rp)‏ 1 100 -100 2 180 -80 3 400 420 -20 4 500 5 1000 900 6 2000 1700 300 7 3000 2500 8 4000 3300 700

12/23/08 Multiplier (k)‏ Merupakan faktor “pelipat ganda” sebagai akibat perubahan (tambahan atau pengurangan) salah satu faktor penyusun variabel GDP atau Pendapatan Nasional (Y).

Mutiplier (k) Dalam perekonomian 2 sektor dimana GDP atau Pendapatan Nasional (Y) hanya ditentukan oleh: Konsumsi (C) dan Investasi (I), maka Pembahasan Multiplier effect atau efek pelipat ganda akan di fokuskan pada perubahan Investasi (ΔI). 12/23/08

12/23/08 Karena besar kecilnya GDP / Y dipengaruhi oleh tingkat konsumsi (C) dan Investasi (I) maka jika salah satu atau kedua faktor tersebut berubah maka secara otomatis Y atau GDP akan berubah.

Misal: Dalam suatu perekonomian 2 sektor dalam keadaan seimbang memiliki: Pendapatan Nasional (Y atau GDP) sebesar 170 T, Apakah jika ada tambahan Investasi sebesar 10 T, maka Pendapatan Nasional akan berubah menjadi 180T ???

HUBUNGAN ANTARA MULTIPLIER (k) & MPC 12/23/08 HUBUNGAN ANTARA MULTIPLIER (k) & MPC MPC  MULTIPLIER (k) ΔY Y*

12/23/08 HUBUNGAN ANTARA MULTIPLIER (k) & MPC MPC  MULTIPLIER (k) ΔY Y* Seberapa besar tambahan Investasi ( ΔI) bisa merubah Pendapatan Nasional (Y): Sangat dipengaruhi oleh “multiplier” effect dari tambahan investasi tersebut. Sedangkan Multiplier effect sendiri besarnya dipengaruhi oleh tingkat MPC. Multiplier = k = =

Misal: Suatu negara dgn perekonomian 2 sektor memiliki pendapatan nasional (Y) sebesar Rp 170 T, yang dibentuk dari Konsumsi (C) sebesar Rp 150 T dan Investasi (I) sebesar Rp 20 T. Jika ada perubahan berupa tambahan Investasi ΔI sebesar Rp.10 T, maka berapakah Pendapatan Nasional yang baru (Y’) bila diketahui bahwa MPC penduduk negara tersebut adalah 0,6? Y = C + I Rp.170 T = Rp.150 T + Rp.20 T bila ada ΔI = Rp.10T  Y* = ??? 12/23/08

12/23/08 Y* = C + I + ΔY dimana karena adanya proses multiplier (pelipat ganda) dalam perekonomian maka, ΔY = ΔI . Multiplier ΔY = ΔI . k ΔY = ΔI. , karena 1-MPC = MPS maka, ΔY = ΔI . Y* = C + I + [ΔI. ]

12/23/08 ΔY = ΔI.k = ΔI . = Rp. 10 T . = Rp 25T Y* = C + I + ΔY = Rp.150 T + Rp. 20 T + Rp. 25 T = Rp. 195 T

12/23/08 Proses multiplier atau pelipatgandaan juga berlaku jika ada perubahan negatif (penurunan) Investasi Untuk mengetahui apakah terjadi kenaikan atau penurunan investasi dalam suatu perekonomian maka perlu diketahui: Besar Investasi bersih or Net Investment nya!

12/23/08 Proses multiplier atau pelipatgandaan juga berlaku jika ada perubahan negatif (penurunan) Investasi Dimana: Net Investment = Tambahan Investasi – Depresiasi Depresiasi = Pendapatan Nasional (Y) x %Depreciation.

Bila setelah dikurangi depresiasi : 12/23/08 Bila setelah dikurangi depresiasi : Nilai tambahan Investasi “+” Maka terjadi kenaikan investasi dlm perekonomian tersebut di tahun itu Nilai tambahan Investasi “ – “ Maka terjadi penurunan investasi dlm perkonomian di tahun tsb.

PERLU DIINGAT: Jika penambahan investasi berdampak meningkatkan pendapatan nasional (Y atau GDP) dgn berlipat ganda Maka penurunan investasi juga akan menurunkan Pendapatan Nasional (Y atau GDP) dengan berlipat ganda juga! 12/23/08

12/23/08 Contoh perhitungan pertumbuhan pendapatan nasional (Y) dengan menggunakan net investment Misalkan, suatu negara dgn perekonomian 2 sektor memiliki pendapatan nasional (Y) sebesar Rp 170 T, yang dibentuk dari Konsumsi (C) sebesar Rp 150 T dan Investasi (I) sebesar Rp 20 T, maka jika ada perubahan berupa tambahan Investasi ΔI sebesar Rp.10 T, berapakah Pendapatan Nasional yang baru (Y’) jika diketahui bahwa MPC penduduk negara tersebut adalah 0,6 dan depresiasi pertahun sebesar 2%?

12/23/08 Net Investment = ΔI – Depresiasi Depresiasi = Y x %Depresiasi = Rp. 170 T x 2% = Rp. 3,4 T Net Investment = Rp.10 T – Rp.3,4 T = Rp. 6,6 T Y’ = C + I + ΔY = C + I + [Δ net Investment x k] = C + I + [Δ net Investment x ] = 150T + 20 T + [ 6,6 T x ] = Rp. 186,5 T

Perhatikan contoh berikut 12/23/08 Perhatikan contoh berikut 1. Pada suatu perekonomian tertutup tanpa campur tangan pemerintah diketahui Pedapatan Nasional (Y) suatu negara sebesar Rp. 2000 T yg terdiri dari C = Rp.1500 T & I = Rp.500T. Bila MPC negara tsb=0,7 dan ada Tambahan Investasi bruto sebesar 250 T pada tahun itu, maka tentukan besarnya Pendapatan Nasional yang baru (Y*) bila diketahui depresiasi pertahun adalah 8% !

12/23/08 2. Pada suatu perekonomian tertutup tanpa campur tangan pemerintah diketahui Konsumsi (C) = Rp900 T & Investasi (I) = Rp.600T. Bila MPC negara tsb=0,75 dan ada Tambahan gross Investment sebesar Rp.90 T pada tahun itu, maka tentukan besarnya Pendapatan Nasional yang baru (Y*) bila diketahui depresiasi pertahun adalah 6% !

3. Pada suatu perekonomian tertutup tanpa campur tangan pemerintah diketahui Y=Rp.1250 T. Bila MPC negara tsb=0,4 dan ada Tambahan gross Investment sebesar Rp.50 T pada tahun itu, maka tentukan besarnya Pendapatan Nasional yang baru (Y*) bila diketahui depresiasi pertahun adalah 5% !