PROPOSAL PENELITIAN SEMINAR BK AGUS MUHAMMAD IQRO 11601060068 “HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA KELAS XI JURUSAN IPA DI SMA NEGERI 2 TARAKAN TAHUN AJARAN 2014/2015” AGUS MUHAMMAD IQRO 11601060068
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di lihat dari definisi yang luas adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlansung dalam segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sedangkan pendidikan di lihat dari definisi yang sempit pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang diselengarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dan Secara umum pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.
Proses pendidikan harus dapat membantu siswa mencapai kematangan emosional dan sosial, sebagai individu dan anggota masyarakat selain mengembangkan kemampuan intelektualnya. Bimbingan dan konseling menangani masalah-masalah atau hal-hal di luar bidang garapan pengajaran, tetapi secara tidak langsung menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah itu. Kegiatan ini dilakukan melalui layanan secara khusus terhadap semua siswa agar dapat mengembangkan dan memanfaatkan kemampuannya secara penuh. Dalam dunia pendidikan, peserta didikpun tidak jarang mengalami masalah-masalah, sehingga tidak jarang dari peserta didik yang menunjukkan berbagai gejala penyimpangan perilaku yang merentang dari kategori ringan sampai dengan berat. Salah satu permasalahan yang sering terjadi didunia pendidikan adalah Kurangnya Kemampuan Komunikasi Siswa.
B. Rumusan Masalah Sesuai dengan judul penelitian dan berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya. Adapun yang menjadi rumusan masalah penelitian ini yaitu : “Apakah terdapat Hubungan yang signifikan antara Bimbingan Sosial dengan Kemampuan Komunikasi siswa kelas XI Jurusan IPA di SMA Negeri 2 Tarakan Tahun Ajaran 2014/2015 ?”.
C. Tujuan Penulisan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Bimbingan Sosial dengan Kemampuan Komunikasi siswa kelas XI Jurusan IPA di SMA Negeri 2 Tarakan Tahun Ajaran 2014/2015.
D. Manfaat Penulisan Apabila tujuan proposal diatas tercapai. Maka proposal ini diharapakan dapat bermanfaat, sebagai berikut : Bagi penulis Bagi guru BK Bagi Orang Tua Bagi siswa
BAB II LANDASAN TEORI Bimbingan Sosial Definisi Bimbingan Sosial Menurut Andi Mapiare (1994) suatu bimbingan dikatakan bimbingan sosial apabila penekanan bimbingan lebih diarahkan pada usaha-usaha mengurangi masalah-masalah sosial.
Problem individu yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya misalnya : 1. Kesulitan dalam persahabatan 2. Kesulitan mencari teman 3. Merasa terasing dalam aktivitas kelompok 4. Kesulitan memperoleh penyesuaian dalam kegiatan kelompok 5. Kesulitan mewujudkan hubungan yang harmonis dalam keluarga 6. Kurang memiliki kemampuan dalam berkomunikasi
Selain problem diatas, aspek-aspek sosial yang memerlukan layanan bimbingan sosial adalah : . - Kemampuan individu melakukan sosialisasi dengan lingkungannya - Kemampuan individu melakukan adaptasi - Kemampuan individu melakukan hubungan sosial (interaksi sosial) dengan lingkungannya baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Anak yang tidak bisa menunjukkan kekuatannya, berpotensi jadi sasaran bullying verbal. Kasus bullying verbal termasuk bullying yang sering terjadi dalam keseharian namun seringkali tidak disadari.
Tujuan Bimbingan Sosial Dahlan (1989) menyatakan bahwa tujuan bimbingan sosial adalah agar individu mampu mengembangkan diri secara optimal sebagai makhluk sosial dan makhluk ciptaan Allah Swt. agar individu yang dibimbing mampu melakukan interaksi sosial secara baik dengan lingkungannya.
Beberapa macam bentuk layanan bimbingan sosial yang bisa diberikan kepada para siswa di sekolah atau madrasah. Bentuk-bentuk layanan tersebut : Layanan Informasi seperti: Informasi tentang ciri-ciri masyarakat maju atau modern Makna ilmu pengetahuan Pentingnya IPTEK bagi kehidupan manusia dan lain-lain Informasi tentang cara-cara berkomunikasi antar individu Karakter individu atau kelompok
Kemampuan Komunikasi Definisi Kemampuan Komunikasi kemampuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993: 522) adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Komunikasi menurut Onong Uehjena Effendi (1988: 6) bahwa “komunikasi adalah penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau pikiran, baik langsung secara lisan maupun tidak langsung”. Kemampuan komunikasi adalah kecakapan atau kesanggupan penyampaian pesan, gagasan, atau pikiran kepada orang lain dengan tujuan orang lain tersebut memahami apa yang dimaksudkan dengan baik, secara langsung lisan atau tidak langsung.
Jenis-Jenis Keterampilan Komunikasi Keterampilan komunikasi verbal Keterampilan komunikasi fisik Keterampilan komunikasi emosional
Upaya Pengembangan Keterampilan Komunikasi Hafied Changara (2007:91) mengemukakan bahwa, “Untuk mencapai komunikasi yang mengena, seorang komunikan harus memiliki kepercayaan (credibility), daya tarik (attractive) dan kekuatan (power)”. Kepercayaan (credibility) Daya tarik (attractive) Kekuatan (power)
Hubungan Bimbingan Sosial terhadap Kemampuan Komunikasi kemampuan komunikasi adalah kecakapan atau kesanggupan penyampaian pesan, gagasan, atau pikiran kepada orang lain dengan tujuan orang lain tersebut memahami apa yang dimaksudkan dengan baik, secara langsung lisan atau tidak langsung. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan sosial dapat berdampak pada kemampuan komunikasi siswa. Bimbingan sosial dapat membantu perkembangan kemampuan komunikasi dalam bersosialisasi siswa. Diartikan bahwa ada hubungan antara bimbingan sosial dengan kemampuan komunikasi siswa.
HIPOTESIS Ha :Diduga ada Korelasi antara Bimbingan Sosial dengan Kemampuan Komunikasi Siswa kelas X Jurusan IPA di SMA Negeri 2 Tarakan Tahun Ajaran 2014/2015. H0 :Diduga tidak ada Korelasi antara Bimbingan Sosial dengan Kemampuan Komunikasi Siswa kelas X Jurusan IPA di SMA Negeri 2 Tarakan Tahun Ajaran 2014/2015.
BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini berpendekatan kuantitatif, berjenis deskriptif dan asosiatif. Dikatakan pendekatan kuantitatif sebab pendekatan yang digunakan di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya menggunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik.
Variabel Independen (Bebas) Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian. Ada juga yang menganggap variabel sebagai gejala sesuatu yang bervariasi. Variabel Independen (Bebas) “Bimbingan Sosial”(X) sebagai Variabel Bebas. Variabel Dependen (Terikat) “Kemampuan Komunikasi”(Y) Siswa sebagai Variabel terikat.
Definisi Operasional Bimbingan sosial bermakna suatu bimbingan atau bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri dan sebagainya. kemampuan komunikasi adalah kecakapan atau kesanggupan penyampaian pesan, gagasan, atau pikiran kepada orang lain dengan tujuan orang lain tersebut memahami apa yang dimaksudkan dengan baik, secara langsung lisan atau tidak langsung.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 hingga bulan Desember 2013. Sehingga dalam penelitian ini dilakukan selama ± 3 bulan. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Tarakan beralamat dijalan Gunung Kerinci, Kelurahan Kampung Enam Tarakan.
Populasi dan Sampel KELAS IPA JUMLAH SISWA XI A 27 XI B 29 XI C 31 XI D 30 Jumlah 117 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa SMA Negeri 2 Tarakan Tahun Ajaran 2014/2015. Dalam penelitian ini menggunakan keseluruhan sampel dari jumlah populasi yang diteliti yaitu berjumlah 117 siswa karena melihat populasi yang tidak terlalu banyak di kelas XI Jurusan IPA di SMA Negeri 2 Tarakan.
Teknik Pengumpulan Data Angket dalam penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai bullying verbal yang terjadi dilingkungan sekolah. Angket atau Kuesioner Penggunaan Observasi ini bertujuan untuk memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena Bullying Verbal. Observasi dokumentasi adalah metode pengumpulan data melalui catatan-catatan mengenai suatu perisitiwa yang telah terjadi. Untuk itu diperlukan data dalam memaparkan perilku bullying verbal dengan kepercayaan diri siswa di SMA Negeri 2 Tarakan. Dokumentasi
Teknik Analisis Data r = Keterangan r : Korelasi product moment n : Jumlah responden Σ : Sigma/jumlah xi : Variabel x yi : Variabel y
Uji Hipotesis H0 : π = 0, tidak ada hubungan yang signfikan antara Bullying Verbal dengan Bimbingan Sosial siswa kelas XI Jurusan IPA di SMA Negeri 2 Tarakan tahun ajaran 2014/2015. Ha : π > 0, ada hubungan yang signifikan antara Bimbingan Sosial dengan Kemampuan Komunikasi siswa kelas XI Jurusan IPA di SMA Negeri 2 Tarakan tahun ajaran 2014/2015.
Jika σ tidak diketahui Jika σ diketahui Keterangan z atau t : Uji hipotesis X : Rata-rata µ : Rata-rata sampel σ atau s : Simpangan baku n : Jumlah sampel α : taraf uji yang dipakai = 0,05 atau tingkat kepercayaan 95 %
TERIMA KASIH