PENILAIAN Teknik identifikasi properti Kelompok 6 : Maya Adriani P. (125030400111011) Agistya () Adhelia () Delfia ()
Identifikasi properti meliputi dua hal TANAH Identifikasi properti Pengembangan Yang Ada Di Atas Tanah Tersebut
Jika properti yang dinilai tanah kosong, maka identifikasi ynag dilakukan terhadap tanah saja, sedangkan property yang dinilai berupa tanah yang sudah dikembnagkan atau dibangun, maka selain terhadap tanah, identifikasi dilakukan juga terhadap bangunan pelengkap, fasilitas dan semua pengembangan yang dilakukan di atas tanah property subyek.
Yang Akan Dibahas apa saja komponen bangunan dan utilitas bangunan. apa yang dimaksud Personal Properti. apa saja yang termasuk dalam analisis pasar properti.
Pengertian Bangunan Pengertian bangunan dalam arti gedung menurut PP no 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang No 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung adalah adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.
Komponen Bangunan
Komponen Bangunan Komponen non structural Komponen nonstruktural adalah komponen pada bangunan yang tidak mendukung komponen tersebut berdiri atau dapat disebut juga komponen tambahan. Komponen ini dapat dihilangkan karena tidak mendukung bangunan berdiri. Sistem lantai System instalasi air dan listrik Pintu dan jendela Kerja finishing Special contruksi Komponen struktural Komponen struktural adalah komponen yang mendukung berdirinya bangunan tersebut. Jika komponen struktural dihilangkan, maka bangunan tersebut akan terjadi kerusakan. Sistem pondasi Sistem rangka Sistem atap
Jenis-Jenis Bangunan Bangunan rumah tinggal Bangunan komersial Bangunan fasilitas penginapan Bangunan fasilitas pendidikan Bangunan fasilitas kesehatan Bangunan fasilitas peribadahan Bangunan fasilitas transportasi Bangunan fasilitas budaya dan hiburan Bangunan fasilitas pemerintahan dan layanan publik
Klasifikasi Gedung dalam PP no 36 tahun 2005 Klasifikasi gedung berdasarkan tingkat kompleksitas terdiri dari bangunan gedung sederhana, tidak sederhana dan khusus. Klasifikasi gedung berdasarkan tingkat permanensi terdiri dari bangunan gedung permanent, semi permanent dan darurat/sementara. Klasifikasi gedung berdasarkan tingkat resiko kebakaran terdiri dari bangunan gedung tingkat resiko kebakaran tinggi, sedang dan rendah. Klasifikasi gedung berdasarkan zonasi gempa meliputi tingkat zonasi gempa yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang. Klasifikasi gedung berdasarkan lokasi terdiri dari bangunan gedung di lokasi padat, di lokasi sedang dan di lokasi renggang. Klasifikasi gedung berdasarkan ketinggian terdiri dari bangunan gedung bertingkat tinggi, bertingkat sedang dan bertingkat rendah. Klasifikasi gedung berdasarkan kepemilikan terdiri dari bangunan gedung milik Negara, badan usaha dan perorangan.
Utilitas Bangunan Utilitas berasal dari kata utility yang berarti kegunaan. Dalam dunia arsitektur bangunan gedung, utilitas berarti hal-hal yang menyebabkan bangunan dapat digunakan atau berfungsi sebagaimana mestinya.
Komponen-komponen utilitas bangunan Sistem Transportasi Alat transportasi dalam bangunan merupakan alat yang menunjang atau memberi fasilitas sirkulasi dalam bangunan gedung bertingkat, serta merupakan sarana prasarana yang memperlancar pergerakan manusia di dalamnya. Sistem Plumbing Berupa penyediaan air bersih dan Jaringan air kotor. Jaringan Listrik Sistem listrik yang terdiri dari hantaran dan peralatan listrik yang terhubung satu sama lain untuk menyalurkan tenaga llistrik.
Pengkondisian Udara Berupa Air Conditioning System. Instalasi Penangkal Petir Penangkal petir diperlukan sebagi antisipasi bangunan terhadap gangguan yang mungkin timbul akibat petir. Telekomunikasi Komunikasi antar ruang dalam bangunan, maupun komunikasi dari atau keluar bangunan. Pencegahan Bahaya Kebakaran Usaha untuk mengadakan perlindungan terhadap suatu bangunan bila terjadi kebakaran. Perlindungan dalam hal ini dimaksudkan sebagai suatu tindakan pencegahan dan pemadaman kebakaran.
Personal Properti Meliputi kepemilikan pada benda berwujud atau tidak berwujud yang bukan merupakan real estat. Benda- benda ini tidak secara permanen menjadi satu kesatuan dengan real estat dan secara umum memiliki sifat dapat dipindahkan. Terdiri dari properti berwujud dan tidak berwujud. Penilaian Personal Properti dapat dilakukan untuk berbagai tujuan penilaian termasuk laporan keuangan, akuisisi dan penjualan serta pengalihan hak, asuransi, dan perpajakan.
Laporan Penilaian Personal Properti harus meliputi Identifikasi properti dan hak kepemilikan yang dinilai (lokasi properti); Tanggal Penilaian; Dasar penilaian dan definisi nilai; Identifikasi pemilik hak atau pemberi tugas (nama dan alamat pemilik); Maksud dan Tujuan Penilaian; Persyaratan dan Kondisi Penilaian; Kondisi yang mengikat dan membatasi Properti; dan Pernyataan Penilai (ditandatangani).
Penilaian Personal Properti dapat Dilakukan dengan Cara: Penilaian Personal Properti dnegan Pendekatan Pasar Penilaian Personal Properti dengan Pendekatan Pendapatan Penilaian Personal Properti dengan Pendekatan Biaya
Analisis Pasar Properti
Pasar properti Suatu aktivitas komersial yang dirancang untuk memudahkan pertukaran hak-hak atas tanah dan bangunan, menetapkan harga untuk pertukaran-pertukaran yang sifatnya saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, mengalokasikan ruang untuk berbagai alternatif penggunaan, menentukan pola penggunaan tanah dan ruang, serta menyesuaikan penawaran terhadap permintaan
Karakteristik Pasar Properti Produk yang berbeda Sedikit pembeli dan penjual untuk tiap- tiap transaksi atau segmen pasar Daya saing ditentukan secara subjektif Relatif kurang informasi Perilaku yang tidak rasional Terlokalisir Permintaan yang mudah berubah dan tidak seimbang. Penawaran yang tidak elastis Batasan dan pengendalian oleh pemerintah. Properti merupakan obyek dari lingkungan sekitar.
Fungsi pasar properti Memudahkan pertukaran, hak-hak atas properti antara pembeli dan penjual, pemilik dan penyewa, peminjam dan pemberi pinjaman. Menetapkan harga, untuk pertukaran yang bersifat menguntungkan bagi kedua belah piihak. Mengalokasikan ruang perkotaan untuk berbagai alternatif penggunaan, secara terpisah hal ini melibatkan keputusan- keputusan yang berkenaan dengan penggunaan yang optimal. Menentukan pola penggunaan tanah dan ruang. Menyesuaikan penawaran terhadap permintaan.
Jenis-jenis analisis pasar property Analisis pasar properti penilaian makro atau luas dari kondisi lingkungan. Harga nilai atau pasar properti dianalisis sesuai dengan faktor-faktor eksternal, seperti pendapatan konsumen, pasar kerja dan tren membeli. Meskipun ini jenis analisis cenderung luas di alam, biasanya akan fokus pada satu jenis properti. Sebagai contoh, sebuah studi pasar yang melibatkan sebuah pusat perbelanjaan akan fokus secara eksklusif pada tren unik yang hanya mempengaruhi properti komersial. Penelitian mikroekonomi atau pemasaran adalah jenis analisis pasar properti yang berfokus pada pengaruh segmen individu atas harga. Misalnya, pembeli harga dan potensi satu bagian dari properti residensial akan berspekulasi atas didasarkan pada kondisi lokal. Kediaman mungkin ditargetkan pada segmen tertentu dari pasar, seperti pertama kali pembeli rumah, karena ukurannya, lokasi lingkungan, kondisi dan fitur.
Analisis investasi adalah jenis analisis pasar properti yang mencoba untuk memprediksi return on investment (ROI). Misalnya, satu investor mungkin ingin mencapai laba 15 persen dalam waktu lima tahun. Sebuah analisis pasar kelayakan akan mencoba untuk memperhitungkan harga pembelian yang diusulkan, harga jual dan biaya masa depan kemungkinan. Salah satu faktor terbesar dalam analisis kelayakan atau investasi adalah risiko. Faktor risiko potensial termasuk penurunan lingkungan, fluktuasi makroekonomi, ketidakmampuan untuk mencari penyewa yang cocok, dan bencana alam.