KONSEP DAN TATALAKSANA GIZI HIV BY Kelompok I
HIV DAN AIDS HIV adalah Virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang mengakibatkan turunnya atau hilangnya daya tahan tubuh sehingga mudah terserang berbagai penyakit infeksi. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV).
DEFINISI GIZI Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. (Supariasa, dkk, 2002)
METABOLISME GIZI PADA ODHA Pada ODHA sering terjadi anoreksia, depresi, rasa lelah, mual, muntah, sesak napas, diare serta infeksi. Hal ini menyebabkan asupan gizi tidak adekuat dan tidak mampu memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, apalagi disertai infeksi akut. Kurang gizi dapat menurunkan kapasitas fungsional, memberikan kontribusi tidak berfungsinya kekebalan dan meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Salah satu faktor yang berperan dalam penurunan sistim imun, adalah defisiensi zat gizi baik mikro maupun makro.
HUBUNGAN ANTARA GIZI DAN HIV Sejak seseorang terinfeksi HIV, terjadi gangguan sistim kekebalan tubuh sampai ke tingkat yang lebih parah hingga terjadi pula penurunan status gizi. Menurunnya status gizi disebabkan oleh kurangnya asupanmakanan karena berbagai hal, misalnya adanya penyakit infeksi,sehingga menyebabkan kebutuhan zat gizi meningkat. Selain ituperlu diperhatikan faktor psikososial serta keamanan makanan danminuman.
Efek HIV pada gizi Kebutuhan energy meningkat Kebutuhan gizi meningkat Infeksi sekunder berulang Anoreksia patologi oral dll Diare berulang Menghambat efek obat Malabsorpsi Respon peradangan
PELAYANAN GIZI BAGI ODHA Asuhan Gizi Pada Bayi Bayi 0-6 bulan Makanan terbaik untuk anak usia 0-6 bulan adalah ASI, karena itu bayi yang lahir dari seorang ibu dengan HIV positif, harus diberikan pendampingan dan konseling mengenai pemilihan cara pemberian makanan untuk bayinya dan dijelaskan mengenai risiko dan manfaat masing-masing pilihan tersebut.
Anak 6-24 bulan Setelah bayi berusia 6 bulan, pemberian ASI atau susu saja tidakdapat memenuhi kebutuhan bayi, oleh karena itu makananpadat harus segera diberikan. Jika bayi berusia 4 bulan terdapattanda-tanda gagal tumbuh dengan ODHA atau ibu dengan HIV Positif memutuskan untuk tidak memberikan ASI-nya lagi, maka makanan padat dapat segera diberikan. Pada anak ( 2-12 tahun) Anjuran diet berdasarkan bahan lokal yang memenuhi persyaratan Selalu mencoba nutrisi oral terlebih dahulu. Buah dicuci dengan air hangat, kupas kulitnya jikamemungkinkan. Sayuran dicuci dengan air hangat dan masak hinggamatang . Meningkatkan densitas kalori, dapat denganmenambahkan jenis bahan makanan yang disukai olehanak, misalnya minyak, margarine atau mentega Obati penyakit penderita. Melakukan pemantauan rutin tiap 2-4 minggu
THANK YOU