IDENTIFIKASI 24 PELABUHAN PENDUKUNG TOL LAUT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Terbentuknya Jaringan Nusantara Melalui Jalur Perdagangan
Advertisements

P E L A B U H A N.
Pengembangan Jaringan Kereta Api
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
TABEL INPUT OUTPUT REGIONAL.
KAWASAN INDUSTRI TERPADU
Rapat Pansus III Dewan Sumber Daya Air Nasional
Skenario dan Strategi Konsep Agro Mina Politan Cluster
Disampaikan dalam Rapat Finalisasi Rencana Induk Pelabuhan Nasional
KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS NASIONAL SEBAGAI ACUAN PENATAAN RUANG
FOCUS GROUP DISCUSSION DALAM RANGKA RIPN
SISTEM TATARUANG NASIONAL
INVESTMENT OPPORTUNITIES
Modernisasi Pelabuhan Banjarmasin dan Pengaruhnya Terhadap Aktivitas Pelayaran dan Perdagangan pada Pertengahan Kedua Abad Ke-20 oleh: SOLEKHA
DISAMPAIKAN PADA RAPAT DENGAR PENDAPAT DENGAN KOMISI VI DPR RI JAKARTA, JUNI 2012 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN SABANG, BPKS JAKARTA, 23 APRIL 2013.
Tugas SISTEM TRANSPORTASI REGIONAL DAN ANTAR MODA
POROS MARITIM INDONESIA
PENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI
Pertemuan ke I Pendahuluan
Konsep Pengembangan Wilayah
RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL TAHUN 2030
PT ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
Rakornas MAjlis Dikti-Litbang PP Muhammadiyah
RAPAT KOORDINASI TEKNIS BADAN LITBANG HUKUM DAN HAM
Diseminasi Hasil Listing SENSUS EKONOMI 2016
DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA
JARINGAN TRANSPORTASI DAN PELAYANAN TRANSPORTASI DI KAWASAN RURAL
KLASIFIKASI JALAN Klasifikasi jalan menurut fungsinya dapat digolongkan menjadi: Jalan Arteri, yaitu jalan yang melayani angkutan jarak jauh dengan kecepatan.
PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN BARANG DI LAUT
Hasil Permodelan Tahap I
LINGKUNGAN BUATAN.
SISTEM INFRASTRUKTUR WILAYAH & KOTA
SOSIALISASI PENGOPERASIAN ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA BAGI PANDU
DUKUNGAN SPAM TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
TRANSPORTASI INDONESIA 2045
TOL LAUT – EKONOMI – KESEJAHTERAAN
JENIS TARIF ANGKUTAN.
Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr Ir. Didit Okta Pribadi, Msi.
Alur Kerja Studi Master Plan
I. PENGERTIAN PELABUHAN
Pelabuhan Lembar Pelabuhan Lembar sejak penjajahan Belanda merupakan pelabuhan untuk tempat kegiatan bongkar muat perahu-perahu layar dan tempat berlindung.
03. SISTEM PRASARANA TRANSPORTASI DARAT
ORGANISASI DAN TATAKERJA PELABUHAN PERIKANAN
PERAN KERAJAAN GOWA DALAM PERNIAGAAN PADA ABAD XVII
DEFINISI PELABUHAN MACAM – MACAM PELABUHAN JENIS MUATAN PELABUHAN
Anis Istianah ( ) Dyah Ayu Savitri ( )
BAPPEDA KOTA BANJARMASIN
FGD Menko Perekonomian 25 Mei 2015 di Hotel Aryaduta – Jakarta
Penerapan Aplikasi INAPORTNET Di Pelabuhan-Pelabuhan Indonesia
DIKLAT TEKNIS METEOROLOGI MARITIM
Pembangunan Energi Deputi Bidang Operasi Kebijakan :
Sub sistem transportasi laut.
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
Transit Oriented Development (TOD)
PERENCANAAN TATA RUANG NASIONAL, PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA
UNIVERSITAS HALU OLEO SISTEM TRANSPORTASI LAUT MATA KULIAH MANAJEMEN INFRASTRUKTUR PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI MANAJEMEN REKAYASA UNIVERSITAS.
FOCUS GROUP DISCUSSION SISTEM RANTAI PASOK DAN LOGISTIK PANGAN Eddy Renaldi Agrilogics UNPAD.
By : Atit Setiani, S.Tr,. MM.T.R. Istilah atau sebutan lain pelabuhan PELABUHAN HARBOURPORTDOCK.
Hasil Permodelan Tahap II
I. PENGERTIAN PELABUHAN
FINNY REDJEKI , S.E.,M.M. PERTEMUAN 9
Disusun Oleh: Fitra Firmansyah Mutia Agnes Hambali Rozi Syaputra Wahyu Pradana Ginting UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2018/2019 PERKEMBANGAN WILAYAH.
Pelabuhan Penyeberangan adalah pelabuhan yang khusus dipergunakan untuk angkutan penyeberangan dengan menggunakan Kapal Ro-Ro. Memuat atau membongkar.
Deskipsi Menjelaskan tentang Pengertian Pelabuhan meliputi : Perkembangan Pelabuhan, Arti penting pelabuhan, Definisi Pelabuhan, Macam pelabuhan, Pelabuhan.
PERDA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERDA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI JAMBI
MELAKSANAKAN KEGIATAN DI PELABUHAN PERIKANAN (BS)
POTENSI INVESTASI DI KABUPATEN GRESIK, KARENA: POSISI YANG STRATEGIS POTENSI EKONOMI KETERSEDIAAN LAHAN DAN POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN INFRASTRUKTUR.
Pusat Pembangunan Wilayah Nama kelompok:  Agustio (1)  Matthew (23)  Rayhan (31)  Samuel (33)
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN ASEP ARYADI, ST SMK NEGERI 2 CIAMIS.
Transcript presentasi:

IDENTIFIKASI 24 PELABUHAN PENDUKUNG TOL LAUT UNIVERSITAS TRISAKTI Ricky Agustinus 122140126 Supervisor : Dr. Ir. Dadang Surjasa MT IDENTIFIKASI 24 PELABUHAN PENDUKUNG TOL LAUT

Content 24 Pelabuhan Strategis Pendukung Tol Laut 5 Pelabuhan Hub 19 Pelabuhan Feeder Indikasi Kebutuhan Pembiayaan

“Konsep Tol Laut bukan membuat jalan tol di atas laut “Konsep Tol Laut bukan membuat jalan tol di atas laut. Namun merupakan jalur distribusi logistik menggunakan kapal laut dari ujung Pulau Sumatera hingga ujung Papua. Pembangunan Poros Maritim Nasional atau Tol Laut bertujuan untuk membuka akses pelayaran petikemas regional dengan membuat suatu pelabuhan besar berskala hub internasional yang dapat melayani kapal-kapal niaga besar di atas 3.000 TEUs atau sekelas dengan kapal Panamax 6.000 TEUs.” -Bobby R. Mamahit

Skenario Dasar Tol Laut JENIS LAYANAN 1. Angkutan Penumpang PT. PELNI dan Perintis ASDP 2. Angkutan Komoditi Pertanian (non-durable goods) 3. Angkutan Komoditi Bahan Baku/Mineral (durable goods) 4. Angkutan Barang Jadi (final goods) Kargo dan Kontainer = Alur Utama Tol Laut 1. Sabuk Layanan Pel. Belawan 2. Sabuk Layanan Pel. Tanjung Priok 3. Sabuk Layanan Pel. Tanjung Perak 4. Sabuk Layanan Pel. Makassar 5. Sabuk Layanan Pel. Bitung 6. Sabuk Layanan Pel. Teluk Bintuni = Sabuk Layanan Lokal

Optimasi Lalu Lintas di Pelabuhan Utama Dasar Pertimbangan: 1. Waktu tempuh optimal 2 – 3 hari ke pelabuhan tujuan. 2. Potensi beban kargo mengikuti economic size di setiap region. Jalur Usulan: 1. Belawan Tj. Priok Makassar Bitung 2. Belawan Tj. Priok Makassar Teluk Bintuni 3. Belawan Tj. Perak Makassar Bitung 4. Belawan Tj. Perak Makassar Teluk Bintuni Hierarki Pelabuhan: 1. Tj. Priok dan Tj. Perak secara paralel menjadi pengumpul utama arus barang dari dan ke wilayah barat Indonesia. 2. Makassar berfungsi sebagai pengumpul dan hub utama ke Indonesia Timur, dengan tujuan Bitung dan Teluk Bintuni secara paralel. 3. Wilayah Barat Kalimantan dilayani Tj. Priok & Tj. Perak; Wilayah Timur Kalimantan dilayani Makassar.

Usulan Jalur Utama Tol Laut Jalur Usulan (barat-timur dan sebaliknya): Hub-Tengah 1. Belawan Tj. Priok Makassar Bitung 2. Belawan Tj. Priok Makassar Teluk Bintuni 3. Belawan Tj. Perak Makassar Bitung 4. Belawan Tj. Perak Makassar Teluk Bintuni Peran Hub-Tengah: a.Pengatur traffic barat – timur b.Transit bongkar-muat Catatan : • Belawan, Tj. Priok dan Tj. Perak secara paralel menjadi tujuan akhir arus barang dari Timur ke Barat. • Bitung dan Teluk Bintuni secara paralel menjadi tujuan akhir arus barang dari Barat ke Timur.

24 Pelabuhan Strategis Pendukung Tol Laut

BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM 53 TAHUN 2002 TENTANG TATANAN KEPELABUHANAN NASIONAL merupakan Pelabuhan Utama Primer Pelabuhan Internasional Hub (PIH) merupakan Pelabuhan Utama Sekunder Pelabuhan Internasional (PI) merupakan Pelabuhan Utama Tersier Pelabuhan Nasional (PN) merupakan Pelabuhan Pengumpan Primer Pelabuhan Regional (PR) merupakan Pelabuhan Pengumpan Sekunder Pelabuhan Lokal (PL) HIERARKI, PERAN DAN FUNGSI PELABUHAN LAUT

HIERARKI PELABUHAN LAUT BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri dan internasional, alih muat angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antarprovinsi. PELABUHAN UTAMA pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri,alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah menengah, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antarprovinsi. PELABUHAN PENGUMPUL pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan dalam provinsi. PELABUHAN PENGUMPAN HIERARKI PELABUHAN LAUT

5 Pelabuhan Hub 1. Pelabuhan Belawan / Kuala Tanjung 2. Tanjung Priok / Kali Baru 3. Tanjung Perak 4. Makassar 5. Bitung

BELAWAN PORT Arus Barang di Pelabuhan • Pada tahun 2013, angkutan antar pulau arus muat (loading) barang sebesar 2,822,294 ton dan arus bongkar (unloading) sebesar 7,881,554 ton. Rata-rata pertumbuhan arus muat sebesar 78,44% dan arus bongkar 14,73%. • Pada tahun 2013, angkutan luar negeri arus bongkar (loading) barang sebesar 8,625,452 ton dan arus bongkar (unloading) sebesar 3,123,243 ton. Rata-rata pertumbuhan arus muat sebesar 66,93% dan arus bongkar 6,61%.

KUALA TANJUNG PORT

TANJUNG PERAK PORT DERMAGA JAMRUD – TG. PERAK Pada 2013, angkutan antar pulau arus muat barang sebesar 1,488 jt ton dan arus bongkar sebesar 3,015 jt ton. Rata-rata pertumbuhan arus muat sebesar 1,91% dan arus bongkar 3,38%. Pada 2013, angkutan luar negeri arus muat barang sebesar 479 rb ton dan arus bongkar sebesar 7,741 jt ton. Rata-rata pertumbuhan arus ekspor sebesar -11,72% dan arus impor 26,21%.

TANJUNG PRIOK / KALI BARU PORT Pada 2013, angkutan antar pulau arus muat barang sebesar 17,6 jt ton dan arus bongkar sebesar 18,5 jt ton. Rata-rata pertumbuhan arus muat sebesar 22,97% dan arus bongkar 5,67%. Pada 2013, angkutan luar negeri arus bongkar barang sebesar 3,9 jt ton dan arus bongkar sebesar 18,4 jt ton. Rata-rata pertumbuhan arus muat sebesar -6,70% dan arus bongkar 12,19%.

MAKASSAR NEW PORT Pada 2013, angkutan antar pulau arus muat barang sebesar 1,488 jt ton dan arus bongkar sebesar 3,015 jt ton. Rata-rata pertumbuhan arus muat sebesar 1,91% dan arus bongkar 3,38%. Pada 2013, angkutan luar negeri arus muat barang sebesar 479 rb ton dan arus bongkar sebesar 7,741 jt ton. Rata-rata pertumbuhan arus ekspor sebesar -11,72% dan arus impor 26,21%.

BITUNG PORT Pelabuhan Bitung sebagai Pelabuhan Internasional Hub di kawasan Indonesia Timur dan direncanakan sebagai pintu gerbang lalu-lintas perdagangan diwilayah Asia-Pasifik.

19 Pelabuhan Feeder Malahayati Batu Ampar Batam Teluk Bayur Jambi Palembang Panjang Tanjung Emas Semarang Pontianak Sampit Banjarmasin Kariangau Balikpapan Palaran Samarinda Pantoloan Kendari Tenau Kupang Ternate Ambon Sorong Jayapura

Indikasi Kebutuhan Pembiayaan -1

Indikasi Kebutuhan Pembiayaan -2 Total Indikasi Kebutuhan Pembiayaan 24 Pelabuhan Strategis (diluar kebutuhan lahan) adalah sebesar Rp. 66,805 Trilyun dengan rincian sbb:

Indikasi Kebutuhan Pembiayaan -3

Thanks! Any questions? You can find me at: chemistrians@yahoo.com