Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman 2010

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB I KETENTUAN UMUM BAB II PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KEFARMASIAN BAB III TENAGA KEFARMASIAN BAB IV DISIPLIN TENAGA KEFARMASIAN BAB V PEMBINAAN DAN.
Advertisements

R E S E P Prof. Dr. RA. Oetari, SU. Apt..
Gerakan Keluarga Sadar Obat PP IAI
BAHASA LATIN DALAM PENULISAN RESEP
SEDIAAN STERIL TETES MATA DAN COLLYRIUM
SERBUK FARMASETIK DASAR.
Penghilangan Minyak dan Lemak
MANAJEMEN FARMASI I PENGELOLAAN RESEP DI APOTEK
drh. Dian Vidiastuti PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UB
DOSIS OBAT & MACAM DOSIS
RESEP DAN SALINAN RESEP
RESEP FARMASETIK DASAR.
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT
Andri Dimalouw RSUD DOK II JAYAPURA
CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT
Soal 1 Kebutuhan nutrisi seorang wanita berusia 58 tahun dengan BB 140 pon adl sbb: Asam amino 50,91 g/hari Lemak 40,77 g/hari Dektrose 185,07 g/hari.
Sri Mulya Ningsih Syari’fah Tania Widya F Windya. V Yudha. P
PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF) DAN PEDAGANG BESAR ALAT KESEHATAN
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009
HILMA HENDRAYANTI, S.Si., Apt.
Menerapkan manajemen dan administrasi di bidang Farmasi
DA GU SI BU PP IAI
Standar Kompetensi: Menerapkan Distribusi Sediaan Obat Bebas, Bebas Terbatas, dan Obat Keras, Obat Psikotropika dan Narkotika.
Oleh : Lusiani Tjandra, S.Si, Apt, M.Kes.
PERIHAL RESEP R/.
Ass.Apoteker pasca PP.51 th 2009
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
FARMASETIKA - sUsPeNsi -
Gerakan Keluarga Sadar Obat PP IAI
Sri Yunita Suraida Salat, S.ST.M.Kes.
HUBUNGAN DOKTER-APOTEKER-PASIEN SERTA UU KEFARMASIAN TENTANG OBAT
RESEP DAN SALINAN RESEP
PERSYARATAN ADMINISTRATIF
Larutan Farmasetik Dasar.
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
LARUTAN By Vera Amalia, S.Si, Apt..
PERTEMUAN 2 3 Maret 2017.
MANAJEMEN FARMASI I PENGELOLAAN RESEP DI APOTEK
TEKNIK PENULISAN RESEP Oleh : Surahman, S.farm,.Apt.
RESEP Pengertian : Permintaan tertulis dari dokter kepada apoteker untuk menye rahkan sejumlah tertentu.
Pembuatan Sediaan Obat Semi Padat
RESEP DAN SALINAN RESEP
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
Pembuatan Sediaan Obat Cair
MANAJEMEN FARMASI I PENGELOLAAN RESEP DI APOTEK
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II
PENYIMPANAN DAN PEMUSNAHAN RESEP
14/09/2018.
UNDANG-UNDANG KESEHATAN
tika afriani,m.farm.,apt. universitas mohammad natsir
Pekerjaan Kefarmasian
Pedoman Penulisan Resep
Penyimpanan Obat harus disimpan sehingga tercegah cemaran dan peruraian, terhindar pengaruh udara, kelembaban, panas dan cahaya. Obat yang mudah menguap.
Oleh: Siti Hajar Nur Safita
PENGGOLONGAN,CARA PEMAKAIAN OBAT DAN CARA PENYIMPANAN OBAT
RESEP BEDAK BIANG KERINGAT
RESEP GEL ANALGETIK OLEH ALLEN TRIPUT MUNIAGA SURABAYA.
RESEP GEL ANALGETIK OLEH ALLEN TRIPUT MUNIAGA SURABAYA.
PENGERTIAN OBAT Obat adalah zat atau benda yang dapat menyembuhkan penyakit, mencegah timbulnya gejala penyakit, memperbaiki kesehatan mental (rohani),
 Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker pengelola apotik untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi.
ISTILAH/SINGKATAN dan TEKNIK PENULISAN DALAM RESEP.
PENGGOLONGAN,CARA PEMAKAIAN OBAT DAN CARA PENYIMPANAN OBAT.
SENDI GAMYASITA, S.FARM.,APT. KONSEP KEFARMASIAN.
Guru Pengajar: Inda Listiani, S. Farm.. DEFINISI APOTEK PP 25 TAHUN 1980 Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan.
Definisi Resep didefinisikan sebagai permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker pengelola apotek (APA) untuk menyediakan.
R E S E P HERYANTI P,S.Si., Apt.. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan dokter hewan, kepada apoteker untuk memberikan obat kepada.
SALEP LUKA BAKAR. LATAR BELAKANG Salep merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang digunakan pada kulit, yang sakit atau terluka dimaksudkan untuk.
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Ratna Permana Sari, MSc., Apt.
Transcript presentasi:

Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman 2010 FARMASETIKA DASAR Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman 2010

Profesi Farmasi Profesi yang berhubungan dengan seni & ilmu dalam hal penyediaan dan pengolahan bahan sumber alam serta bahan sintetis yang cocok dan menyenangkan untuk didistribusikan serta digunakan dalam pengobatan dan pencegahan suatu penyakit

Farmasi Ilmu yang mempelajari cara membuat , mencampur, meracik, memformulasi, mengidentifikasi, mengkombinasi, mennganalisis, serta menstandarkan obat dan pengobatan juga sifat-sifat obat beserta pendistribusian dan penggunaannya secara aman. Farmasi (yunani = greek) : Farmakon → medika atau obat

Apotek Suatu tempat tertentu untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat kepada masyarakat (PP.25 / 1980)

Resep Permintaan tertulis dari seorang dokter kepada apoteker untuk membuat dan atau menyerahkan obat kepada pasien

Permenkes no.26/menkes/Per/11/1981 Resep harus ditulis jelas & lengkap Apabila resep tidak dapat dibaca dengan jelas atau tidak lengkap, apoteker wajib menanyakan kepada dokter penulis resep. Resep harus dirahasiakan dan disimpan apotek dengan baik dalam jangka waktu tiga tahun.

Cont’ Resep atau salinannya hanya boleh diperlihatkan kepada : Dokter penulis resep atau yang merawat penderita Penderita yang bersangkutan Petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku Petugas lain : petugas peradilan, kejaksaan bila ada perkara, petugas yang membiayai pasien

Penulis Resep Dokter Dokter gigi, terbatas pada pengobatan gigi & mulut Dokter hewan, terbatas pada pengobatan untuk hewan

Kelengkapan R/ Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi dan dokter hewan Tanggal penulisan resep Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep. Nama setiap obat atau komposisi obat (invocatio) Aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura) Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep, sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku (subscriptio) Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep dokter hewan Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimal

Cont’ Resep dokter hewan hanya ditujukan untuk penggunaan pada hewan Resep yang mengandung narkotika harus ditulis tersendiri yaitu tidak boleh ada iterasi (ulangan); ditulis nama pasien tidak boleh m.i. = mihi ipsi = untuk dipakai sendiri; alamat pasien dan aturan pakai (signa) yang jelas, tidak boleh ditulis sudah tahu pakainya (usus cognitus) Untuk penderita yang segera memerlukan obatnya, dokter menulis pada bagian kanan atas resep : “cito”, “statim”, “urgent”, “segera”, P.I.M = Periculum In Mora = berbahaya jika ditunda. Harus didahulukan pelayanannya Bila dokter tidak ingin resepnya yang mengandung obat keras tanpa sepengetahuan diulang, dokter akan menulis N.I = Ne Iteretur = tidak boleh diulang

R/ yang tidak boleh diulang Resep yang mengandung obat narkotik atau obat lain yang ditetapkan oleh Menkes. C.q.Dirjen.POM. Harus dengan resep baru. Resep yang mengandung obat keras yang pada aslinya diberi tanda N.I. atau Ne Iteratur

Resep p.p Resep pro paupere Resep untuk orang miskin Agar apotik dapat meringankan masalah harga obatnya bila dapat, diberi gratis

Pembuat R/ atau meracik obat Apoteker Asisten apoteker dibawah pengawasan apoteker

“Copie” Resep Salinan tertulis dari suatu resep = apograph, exemplum, afschrift Isi : Semua keterangan yang termuat pada resep asli Nama & alamat apotik Nama & Nomor SIA Tanda tangan / paraf APA Tanda “det.” = “detur” untuk obat yang sudah diserahkan, atau tanda “ne det.” = “ne detur” untuk obat yang belum diserahkan Nomor resep & tanggal pembuatan

Singkatan Bahasa Latin Omni hora cochlear (o.h.c) = tiap jam 1 sendok makan Pone aurem (pon. Aur) = di belakang telinga In manum medici (i.m.m) = diserahkan dokter Da in dimidio (d.i.d) = berilah separonya ???

Ketentuan Umum F.I. III Kelarutan Kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut = kelarutan pada suhu 20°C dinyatakan dalam 1 bagian bobot zat padat atau 1 bagian volume zat cair dalam bagian volume tertentu pelarut, kecuali dinyatakan lain Kelarutan tanpa angka = kelarutan pada suhu kamar Bagian = 1 g zat padat atau 1 ml zat cair dalam sejumlah ml pelarut

Istilah Kelarutan Sangat mudah larut Kurang dari 1 Mudah larut 1 – 10 10 – 30 Agak sukar larut 30 – 100 Sukar larut 100 – 1000 Sangat sukar larut 1000 – 10000 Praktis tidak larut Lebih dari 10000 Jumlah bagian pelarut yang diperlukan untuk melarutkan 1 bagian zat

Istilah Air ; air suling atau air demineral Air hangat : air dengan suhu 60°-70° Air panas : air dengan suhu 85°-95° Persen b/b% : persen bobot per bobot, yaitu jumlah g zat dalam 100 g bahan atau hasil akhir b/v% : persen bobot per volume yaitu jumlah g zat dalam 100 ml bahan atau hasil akhir v/v% : persen volume per volume yaitu jumlah ml zat dalam 100 ml bahan atau hasil akhir v/b% : persen volume per bobot yaitu jumlah ml zat dalam 100 g bahan atau hasil akhir Persen(%) tanpa penjelasan : b/b%

Cont’ Bagian tanpa penjelasan : bagian bobot Tangas Air : tangas berisi air mendidih Es : tangas berisi es Uap : tangas berisi uap panas yang mengalir

Penyimpanan Suhu kamar : suhu 15° - 30° Tempat sejuk : 5° - 15° Tempat dingin : 0°- 5° Tempat lewat dingin : -15° - 0°

Daluwarsa (ED) Waktu yang menunjukkan batas akhir obat masih memenuhi syarat baku dan dinyatakan dalam bulan dan tahun, dan harus dicantumkan pada etiket

Dosis ???

Rute Penggunaan Obat Dibedakan menjadi 2 kelompok : Untuk pemakaian dalam (oral) Cara penggunaan dimana obat melalui mulut, tenggorokan masuk perut Untuk pemakaian luar Melalui kulit : merobek atau menembus kulit yaitu per injeksi atau parenteral seperti intravena, intramuskular, di bawah kulit (subkutan) Melalui lubang dubur (rektal) : suppositoria, melalui lubang kemaluan (genital) : ovula, melalui lubang kencing (uro genital) : bacilla Pemakaian pada selaput lendir seperti : Melalui mata : collyrium (cuci mata), Guttae ophthalmicae (tetes mata) Melalui rongga mulut : collutio (cuci mulut), gargarisma (obat kumur) Melalui hidung : Guttae nasales (tetes hidung) Melalui telinga : Guttae auriculares (tetes telinga) Pemakaian pada kulit : unguentum (salep), pasta, linimentum, cream

Cara Penimbangan Zat < 1 g ditimbang pada timbangan miligram; obat yang berkhasiat keras sebaiknya ditimbang pada timbangan miligram meskipun banyaknya labih dari 1g Apabila beratnya < 30 mg : tidak boleh ditimbang sehingga harus diencerkan dengan zat yang berkhasiat netral dan bersifat inert (cth. Saccharum lactis)

Cont’ Contoh : Akan ditimbang atropin sulfas 5 mg Cara : Zat warna (carmyn) 10 mg Sachharum lactis 2,940 g Gerus saccharum lactis sebagian, kira-kira 0,25g Tambahkan sulfas atropin dan zat warna Gerus dan aduk ad homogen Tambahkan sisa saccharum lactis sedikit demi sedikit sambil digerus dan diaduk Ditimbang 500 mg → didapat serbuk yang mengandung 5 mg sulfas atropin

Cont’ Penimbangan zat padat & zat lemak pada kertas perkamen, pada masing-masing lengan timbangan diberi kertas yang sama besarnya sebagai tara Pengambilan zat padat dari dalam wadah menggunakan sendok & pengambilan lemak menggunakan spatel Ekstrak kental ditimbang pada kertas parafin dan dengan spatel dimasukkan ke dalam mortir Zat cair ditimbang dalam botol atau gelas beker yang telah di tara (ditara dengan bantuan gotri) Zat cair (ukuran beberapa ml) menggunakan gelas ukur yang ditara