Ingatlah pertemuan pertama teman teman dengan sahabat, suami, atau orang yang berada di samping kiri dan kanan teman teman saat ini. Ketika dua orang yang tidak mengenal saling bertemu, mereka akan memiliki banyak presepsi positif maupun negatif atau ketidakpastian tentang orang tersebut, maka dibutuhkanlah komunikasi untuk mengurangi ketidakpastian itu.
TEORI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN-URT (UNCERTAINTY REDUCTION THEORY) Richard. J Calabrese Charles R.Berger
Teori pengurangan ketidakpastian Teori permulaan interaksi Pengenalan Teori pengurangan ketidakpastian Teori permulaan interaksi Berger dan calabrese berteori bahwa kominikasi merupakan sarana yang digunakan orang untuk mengurangi ketidakpastian mereka mengenal satu sama lain Teori pengurangan ketidakpastian membahas proses dasar tentang bagaimana kita mengenal orang lain
ketidakpastian perlakuan 2 jenis ketidak pastian ketidakpastian perlakuan ketidakpastian kognitif
Asumsi teori pengurangan ketidakpastian 1. Orang mengalami ketidakpastian dalam latar interpersonal. 2. Ketidakpastian adalah keadaan yang tidak mengenakkan, menimbulkan stres secara kognitif . 3. Ketika orang asing bertemu, perhatian utama mereka adalah untuk mengurangi ketidakpastian mereka atau meningkatkan prediktabilitas 4. Komunikasi interpersonal adalah sebuah proses perkembangan yang terjadi melalui tahapan-tahapan. 5. Komunikasi interpersonal adalah alat yang utama mengurangi ketidakpastian. 6. Kuantitas dan sifat komunikasi yang dibagi oleh orang akan berubah seiring berjalannya waktu. 7. Sangat mungkin menduga perilaku orang dengan menggunakan cara seperti hukum.
Aksioma (kenyataan yang diterima benar tanpa perlu di uji) A1-Kom. Verbal meningkat Ketidakpastian Berkurangan A7- Ketidakpastian tinggi mybbkan kita tidak myukai org tsbt. A2- kom bukan verbal meningkat, ketidakpastian berkurangan. Aksioma (kenyataan yang diterima benar tanpa perlu di uji) A3- Ketidakpastian tinggi menyebabkan pencarian maklumat meningkat A6- persamaan mngurangkan ketidakpastian, ketidaksamaan tingkatkan ketidakpastian A4- Ketidakpastian tinggi, Kemesraan berkurangan A5- ketidakpastian tinggi, hasil kadar timbal Balik yang tinggi. Ketidakpastian rendah, Hasil timbal balik juga rendah
Aksioma teori pengurangan ketidakpastian KONSEP UTAMA HUBUNGAN KONSEP YANG BERHUBUNGAN ↑Ketidakpastian Negatif ↓Komunikasi Verbal ↓Ekspresi alternatif nonverbal Positif ↑Pencarian Informasi ↓Tingkat keintiman komunikasi ↑Resiprositas ↓Ketidakpastian ↑Kesamaan ↓Kesukaan
Teorema teori pengurangan ketidakpstian yang diseduksi dari aksioma
3 Strategi untuk mengurangi ketidakpastian menurut Berger 1) Strategi Pasif 2) Strategi Aktif 3) Strategi interaktif
Kelemahan… Beberapa peneliti percaya bahwa asumsi utama pada teori ini memiliki kelemahan. Michael sunnafrank (1986) berargumen bahwa mengurangi ketidakpastian mengenal diri sendiri dan orang lain dalam sebuah perjumpaan awal bukanlah perhatian utama seseorang individu. Sebaliknya, Sunnafrank berargumen, “tujuan utamanya adalah memaksimalkan hasil hubungan (hal.9). Sunafrang menyarankan perumusan ulang dari URT yang mempertimbangkan pentingnya prediksi hasil akhir selama interaksi awal. hal ini kemudian dikenal sebagai nilai hasil akhir yang diprediksikan (predictied outcome value-POV)
Kelebihan Walaupun memiliki beberapa keterbatasan, teori pengurangan ketidakpastian merupakan satu-satunya teori komunikasi yang secara spesifik mempelajari mengenai perjumpaan awal, selanjutnya, melihat kembali kriteria kita untuk mengevaluasi Teori pengurangan ketidakpastian telah memberikan kontribusi penting bagi bidang komunikasi, walaupun telah menimbulan kontroversi dan perdebatan teoritis, teori ini telah mendorong munculnya banyak komentardan penelitian, dan teori ini menempatkan komunikasi dalam posisi yang utama. Teori ini menandai mulainya para peneliti komunikasi berfokus pada disiplin mereka sendiri untuk penjelasan teoritis daipada meminjam teori dari disiplin lainnya. Selanjutnya, teori memunculkandialog berkelanjutan ketika para peneliti meneruskan debat mereka mengenai validitas pada pengukuran ketidakpastian sebagai sebuah masalah utama pengembangan hubungan.
Kajian penelitian Judul PENGARUH TINGKAT KETIDAKPASTIAN TERHADAP TINGKAT RESIPROSITAS (Studi Eksplanatif Tentang Pengaruh Tingkat Ketidakpastian Calon Pelanggan Tentang Layanan Pascabayar Terhadap Tingkat Resiprositas Antara Calon Pelanggan dan Customer Relations Officer Indosat) Permashalahan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat ketidakpastian calon pelanggan tentang layanan pascabayar terhadap tingkat resiprositas antara calonpelanggan dan CRO Indosat. Terdapat satu lagi variabel yang menjadi variabel anteseden yaitu pengalaman calon pelanggan, dalam hal ini tingkat pengalaman merupakan faktor pembentuk variabel ketidakpastian Metodologi Populasi dalam penelitian ini adalah calon pelanggan pascabayar yang datang ke galeri Indosat Semarang. Pengambilan sample diambil secara purposive yaitu sebanyak 100 calon pelanggan pascabayar Indosat. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket atau kuesioner, uji validitas instrumen dilakukan menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson. Sedangkan uji reabilitas menggunakan Alpha Cronbach, untuk teknik analisis data menggunakan korelasi product moment. Hasil penelitian Hasil analisis terbukti bahwa calon pelanggan memiliki tingkat pengalaman yang rendah mengenai layanan pascabayar ketidakpastian calon pelanggan tentang layanan pascabayar tergolong tinggi. Dari penelitian juga terbukti bahwa tingkat resiprositas yang diperoleh tergolong tinggi. Sesungguhnya variabel tingkat pengalaman di dalam penelitian ini terdapat kelemahan yaitu kurangnya pemaknaan yang lebih tepat mengenai variabel tingkat pengalaman sehingga mempengaruhi ketidakkonsistenan pada pertanyaan – pertanyaan di dalam kuesioner penelitian, sebaiknya variabel yang digunakan lebih diarahkan pada tingkat pengetahuan calon pelanggan mengenai layanan pascabayar. Disimpulkan bahwa terbukti bahwa ada pengaruh antara tingkat pengalaman, ketidakpastian, dan tingkat resiprositas sehingga hipotesis yang diajukan terbukti kebenarannya. Terdapat hubungan negatif atau berbanding terbalik antara tingkat pengalaman dan ketidakpastian, sedangkan ketidakpastian memiliki hubungan positif atau berbanding lurus terhadap tingkat resiprositas. Kata kunci : komunikasi antarpribadi, pengalaman, ketidakpastian, dan resiprositas.
Judul Hubungan antara Tingkat Kecemasan Komunikasi dan Konsep Diri dengan Kemampuan Beradaptasi Mahasiswa Baru Permashalahan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan komunikasi dan konsep diri dengan kemampuan beradaptasi. Teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah Teori Manajemen Kecemasan-Ketidakpastian yang dikemukakan oleh Gudykunst. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksplanatori dengan populasi mahasiswa tahun pertama di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro yang berasal dari luar kota Semarang. Metodologi Populasi tersebut berjumlah 681 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 86 orang, diambil menggunakan convenience sampling. Sedangkan, analisis data penelitian menggunakan koefisien korelasi Rank Kendall dan koefisien konkordansi Rank Kendall. Hasil penelitian Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Rank Kendall diperoleh hasil bahwa antara kecemasan komunikasi dan kemampuan beradaptasi terdapat hubungan yang signifikan, karena nilai signifikansinya sebesar 0,001 < 0,05. Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa semakin rendah tingkat kecemasan komunikasi maka semakin kemampuan beradaptasi, dapat diterima. Untuk hubungan antara konsep diri dengan kemampuan beradaptasi diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan karena nilai signifikansinya sebesar 0,000 < 0,05. Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa semakin positif konsep diri yang dimiliki maka semakin tinggi kemampuan beradaptasi, dapat diterima. Sedangkan untuk hubungan antara tingkat kecemasan komunikasi dan konsep diri dengan kemampuan beradaptasi terdapat hubungan yang signifikan karena nilai signifikansinya sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan antara tingkat kecemasan komunikasi dan konsep diri dengan kemampuan beradaptasi, dapat diterima. Kata kunci : mahasiswa baru, kemampuan beradaptasi, kecemasan komunikasi, konsep diri
Judul ANXIETY UNCERTAINTY MANAGEMENT MAHASISWI INHOLLAND PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS INTERNASIONAL Permashalahan Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan pengelolaan kecemasan dan ketidakpastian (anxiety uncertainty management) yang dilakukan mahasiswi InHolland dalam melakukan komunikasi lintas budaya Metodologi Subjek penelitian yang diambil adalah dua orang mahasiswi InHolland, yang saat ini sedang menjalani program double degree di Program Studi Manajemen Bisnis Internasional, Universitas Kristen Petra Surabaya.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus Hasil penelitian Melalui penelitian ini, peneliti menemukan bahwa dalam hal ini, dua orang mahasiswi InHolland tersebut telah melakukan pengelolaan kecemasan dan ketidakpastian dengan empat cara, yaitu pengamatan, menyampaikan perbedaan secara langsung, menyesuaikan diri dengan kebiasaan budaya baru, dan juga mempelajari bahasa. Pengamatan digunakan untuk mengetahui seperti apa kebiasaan dalam budaya yang baru. Menyampaikan perbedaan secara langsung digunakan untuk mengurangi kesalahpahaman. Menyesuaikan diri dengan kebiasaan budaya baru dilakukan untuk memberikan toleransi terhadap perbedaan yang ada dan berusaha mengikuti apa yang dianggap umum dalam budaya baru. Mempelajari bahasa, yaitu bahasa Indonesia digunakan untuk lebih dapat memahami dan mempererat komunikasi dengan teman-teman dari budaya baru. Dalam penelitian ini, peneliti juga menemukan fakta bahwa perbedaan karakter budaya akan mempengaruhi tingkat kesulitan pengelolaan kecemasan dan ketidakpastian