PERSEKUTUAN USAHA PEMBENTUKAN DAN OPERASI
PERSEKUTUAN USAHA Persekutuan usaha merupakan kerja sama 1 perusahaan atau lebih untuk memiliki suatu usaha dengan tujuan ekonomi. Yang dimaksud disini meliputi persekutuan, badan hukum, dan perkumpulan lainnya. Persekutuan usaha dapat berupa perusahaan kecil ya menjual barang atau jasa dan berlokasi disatu tempat atau perusahaan besar yang berlokasi dibeberapa tempat.
CIRI – CIRI PERSEKUTUAN USAHA Masing-masing anggota sekutu dapat memiliki perusahaan untuk melakukan kegiatan Umur terbatas Tanggung jawab tidak terbatas Harta benda perusahaan merupakan milik bersama Masing-masing anggota sekutu berhak atas laba yang didapat oleh perusahaan
JENIS-JENIS PERSEKUTUAN USAHA Dari segi kegiatan Dari segi pembentukan Persekutuan usaha yang bergerak dalam memproduksi barang Persekutuan usaha yang bergerak dalam perdagangan dan jasa Firma Persekutuan usaha yang punya anggota aktif' dan pasif Persekutuan Usaha yang dibentuk dengan pengeluaran saham-saham.
MODAL DAN PEMBAGIAN LABA sekutu diringkas dalam perkiraan modal terdiri dari : Modal mula-mula Pengambilan prive Pembagian rugi dan laba dari perusahaan pembagian rugi dan laba untuk masing-masing anggota biasanya ditetapkan dalam persetujuan, jika tidak maka laba rugi untuk masing-masing sekutu dibagi.
Contoh kasus Tuan A dan Tuan B setuju untuk mendirikan persekutuan usaha. tuan A menyetor Rp 30.000 tuan B menyetor Rp 10.000 berjalan 1 tahun perusahaan mendapat keuntungan Rp 25.000,- Laba dan rugi dibagi sama untuk masing sekutu. Pembukuannya adalah sebagai berikut : Aktiva Neto Rp 40.000 + Rp 25.000 = Rp 65.000 Modal A Rp 30.000 + Rp 12.500 (laba) = Rp 42.500 Modal B Rp 10.000 + Rp 12.500 (laba) = Rp 22.500 diatas menunjukkan bahwa walaupun A. mempunyai 3/4 dan B cuma 1/4 tetapi dalam pembagian laba A mendapat 1/2 dan B juga 1/2. Ini mengakibatkan adanya pernyataan bahwa laba atau rugi dibagi sama untuk masing-masing sekutu.
Pembukuannya adalah sebagai berikut: Investasi - Rugi Neto = Jumlah Apabila setelah 1 tahun perusahaan beroperasi didapat kerugian sebesar Rp 25.000,- dan laba atau rugi dibagi sama untuk masing-masing sekutu. Pembukuannya adalah sebagai berikut: Investasi - Rugi Neto = Jumlah Aktiva Neto = Rp 40.000 – (25.000) = Rp 15.000 Modal A = Rp 30.000 - (12.500) = Rp 17.500,- Modal B = Rp 10.000 - (12.500) = Rp 2.500,- Rekening modal B menunjukkan saldo debet sebesar Rp 2.500,-. Hal ini berarti B berhutang pada perusahaan atau perusahaan punya utang pada B. Jika perusahaan dilikuidasi (dibubarkan) maka B harus menyetor pada perusahaan sebesar Rp 2.500,- untuk memenuhi kekurangan modalnya, sedangkan A akan menerima sebesar Rp 17.500,- yang terdiri dari pencairan Aktiva Net sebesar Rp 15.000,- dan penyetoran A sebesar Rp 2.500,
Pembentukan perusahaan perseorangan menjadi persekutuan Usaha. Investasi yang dilakukan oleh para anggota persekutuan dapat berbentuk kas atau aktiva lainnya sesuai denga persetujuan. Apabila aktiva selain kas yang diinvestasikan maka penetapan nilai aktiva tersebut harus dengan persetujuan sekutu. Investasi para sekutu dengan aktiva selain kas sering ditemui bila ada perusahaan perseorangan yang dilebur untuk mendirikan persekutuan usaha.
Dalam mendirikan persekutuan usaha dengan melebur perusahaan perseorangan maka akan ditemui dua cara : Meneruskan pembukuan perusahaan anggota sekutu telah ada untuk pembukuan persekutuan usaha didirikan. Membuat pembukuan baru untuk persekutuan usaha yang didirikan.
Apabila pembukuan perusahaan perseorangan anggota yang telah ada diteruskan untuk pembukuan persekutuan usaha yang baru dibentuk, maka pembuatan jurnal dibuat pada buku-buku ini untuk mencerminkan adanya pembentukan organisasi persekutuan usaha baru. Apabila buku baru dibuka untuk persekutuan usaha yang baru , buku jurnal dibuat pada buku-buku perusahaan pribadi atau sekutu untuk mencatat pemindahan aktiva neto. Persekutuan usaha dan jurnal juga dibuat pada buku baru untuk saldo Aktiva, Hutang, Modal dari perseku-isaha yang baru dibentuk.
Untuk gambarannya misalkan E dan F sepakat untuk membentuk persekutuan usaha. E telah menjalankan suatu perusahaan dan akan dijadikan perusahaan yang baru dibentuk menyetorkan uang kas untuk investasinya sebesar 3.000,-
Neraca perusahaan E sebelum persekutuan dibentuk memperlihatkan seperti berikut ini: Aktiva Hutang dan Modal Aktiva Lancar Piutang Rp 20.000 Persedian barang Rp 1.200 Peralatan kantor Rp 12.000 Ak. Penyusutan (Rp 5.600) Total Aktiva Lancar Rp 27.600 Aktiva Tetap Rp 36.400 Total Aktiva Rp 64.000 Hutang Rp 24.000 Modal Rp 40.000 Total Htg & Modal Rp 64.000
Telah disetujui bahwa E akan mengambil uang kas dan persekutuan usaha akan mengambil alih aktiva yang tinggal serta hutang yang ada dan penyesuaian harus dibuat seperti berikut ini : Piutang Dagang Rekening Kerugian Pihutang diakui sebesar Rp 1.000,-. Cadangan Kerugian Piutang ditetapkan sebesar 4% dari saldo Piutang Dagang. Persediaan Barang Dagangan. Barang-barang sebelumnya dinilai dengan metode LIFO, sekarang dinilai dengan harga pasar sebesar Rp 26.600,-. Meubel dan Peralatan Nilai gantinya sebesar Rp 15.000,- tetapi dipertimbangkan telah disusutkan 50% dan dinilai sebesar Rp 7.500,- Goodwill E dikredit untuk goodwill sebesar Rp 10.000,-
Buku-buku yang sudah ada diteruskan untuk persekutuan usaha. Jika buku-buku E diteruskan untuk persekutuan usaha yang baru dibentuk,maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :
Jika buku-buku baru untuk persekutuan usaha dibuka buku-buku perusahaan perseorangan harus ditutup. Rekening rekening aktiva, hutang dan modal dapat ditutup dengan sebuah jurnal. Jika diperlukan, maka aktiva dan pasiva tersebut dapat ditentukan kembali, sehingga pengakuan goodwill nampak pada buku-buku individu. Hal ini harus diikuti dengan sebuah jurnal untuk menutup saldo-saldo.rekening yang telah disesuaikan Penggabungan Perusahaan. Prosedur akuntansi yang diterangkan diatas dapat juga diterapkan bila dua buah perusahaan digabungkan untuk membentuk persekutuan usaha. Rekening-rekening yang masih tetap tinggal untuk masing-masing anggota sekutu terdiri dari : 1. Rekening Modal 2. Rekening Prive (rekening pribadi) 3. Rekening Hutang dan Piutang
Rekening modal dan prive Investasi pertama para anggota sekutu dilaporkan dalam modalnya masing-masing. Transaksi antara persekutuan usaha dengan masing-masing anggota sekutu membuat perubahan hak milik para anggota sekutu yang tisarkan pada rekening modal atau pada rekening . Perubahan-perubahan tersebut seperti berikut : Menaikkan investasi oleh sekutu dengan uang kas, atau aktiva lainnya. Pembayaran kewajiban persekutuan anggota sekutu. Penagihan barang dagangan (hak para anggota sekutu dan laba operasi yang diperoleh oleh persekutuan). Menurunkan pengambilan dari persekutuan berupa kas, barang dagangan atau aktiva lainnya. Penagihan/penerimaan hak persekutuan oleh para anggota sekutu. Pembayaran oleh persekutuan untuk kepentingan para nggota sekutu seperti premi asuransi jiwa dan lain sebagainya kerugian operasi dari persekutuan.
Hutang dan Piutang Suatu pengambilan yang dilakukan oleh anggota sekutu dan asumsi akan dibayar kembali pada persekutuannya diakui sebagai saldo piutang khusus, dengan Debet rekening. “Persekot pada sekutu“ atau wesel tagih sekutu. Sedangkan persekot dari anggota sekutu dan persekutuan usaha (perusahaan) diakui sebagai total hutang khusus dengan mengkredit rekening "Hutang pada sekutu" atau wesel bayar pada sekutu. Dalam hal tertentu anggota sekutu dapat menginvestasikan dana jumlah investasi yang tetap dan bila terjadi . Pengambilan prive atau penanaman dana kembali pada waktu ikutnya ditetapkan sebagai Hutang atau Piutang perusahaan.
Piutang perusahaan Piutang dan Hutang perusahaan pada anggota sekutu dapat dilaporkan di Neraca sebagai aktiva untuk piutang dan pasiva untuk hutang. Bila saldo piutang dan hutang ini dicairkan dalam jangka pendek maka akan dikelompokkan kedalam aktiva dan pasiva jangka pendek.
Pembagian Rugi dan Laba Rugi dan Laba biasanya dibagi dengan salah sat dari berbagai cara seperti dibawah ini : Dibagi sama Berdasarkan perbandingan sesuai dengan perjanjian Berdasarkan perbandingan modal para anggota sekutu Mula-mula dikeluarkan bunga modal untuk para anggota sekutu, sisanya dibagi atas dasar persetujuan. Mula-mula dikeluarkan gaji atau bonus untuk imbalan anggota sekutu yang aktif, sisanya dibagi atas dasar persetujuan. Pertama dikeluarkan bunga modal untuk para anggota sekutu, setelah itu gaji untuk anggota sekutu yang aktif, sisanya dibagi atas dasar persetujuan.
Rugi dan Laba dibagi sama Bila disetujui rugi dan laba dibagi sama maka jurnal
Rugi dan Laba dibagi berdasarkan perbandingan modal antara anggota sekutu. Dalam hal ini persetujuan harus menunjukkan apakah bandingan modal dari; Modal pada setiap awal periode fiskal; Modal pada setiap akhir periode fiskal; Modaldal rata-rata untuk setiap periode fiskal. Modal pada setiap awal periode fiskal. Apabila disetujui pembagian modal berdasarkan modal sekutu pada setiap awal periode fiskal maka jurnal untuk mencatat pembagian laba sebesar Rp 36.000,- adalah sebagai berikut;
Disini jelas bahwa B lebih besar mendapatkan bagian dibandingkan dengan A yaitu sebesar Rp 600,-Rp 4.050,- - Rp 3.450,-). Rugi dan laba dibagi dengan mengeluarkan Gaji atau Bonus kepada anggota sekutu. Pemberian gaji kepada anggota sekutu untuk menggambarkan pembagian rugi atau laba dengan mengeluarkan lebih dahulu gaji kepada anggota sekutu, maka dimisalkan sekutu A dan B setuju untuk menerima gaji sebesar Rp 1.500,- dan Rp 1.250,- masing-masing-nya. Saldo rugi atau laba dibagi sama. Jumlah pengambilan para anggota diikhtisarkan pada rekening prive seperti yang terlihat pada halaman ; 9 . Laba adalah sebesar Rp 36.000,- sebelum dikeluarkan gaji untuk anggota sekutu maka jurnalnya adalah sebagai berikut;
Bila persetujuan menetapkan bahwa gaji dibayar tanpa syarat apapun, maka pemberian gaji harus dilakukan walaupun laba tidak mencukupi untuk menutupi gaji atau timbul kerugian. Dalam keadaan demikian, setelah gaji dilaporkan rekening rugi dan laba akan menunjukkan saldo debet yang kemudian dipindahkan ke rekening para anggota sekutu seperti yang telah disetujui. Bila jumlah gaji tetap dibayarkan kepada para anggota sekutu secara beraturan per minggu atau per bulan, maka rekening gaji untuk para anggota sekutu dapat didebet. Setelah rekening nominal ditutup ke rugi dan laba, dan laba neto telah ditentukan, maka rekening gaji dapat dipindahkan ke rekening rugi dan laba untuk menentukan saldo laba yang tinggal yang akan dibagi. Bila gaji yang diberikan tidak diambil oleh para anggota sekutu pada waktu yang telah ditentukan, maka rekening prive didebet untuk pengganti rekening gaji kalau terjadi pengambilan uang kas. Jumlah yang dipertimbangkan untuk gaji harus ditunda sampai buku ditutup. Pada saat tersebut rekening rugi dan laba didebet dan masing-masing rekening prive anggota sekutu dikredit dengan jumlah gaji selama periode itu. Saldo rekening rugi atau laba dibagi sesuai dengan persetujuan.
Pemberian Bonus kepada anggota sekutu. Biasanya bonus dihitung berdasarkan prosentase dari laba, tetapi harus dijelaskan apakah bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus atau setelah dikurangi bonus. Contoh; Misalkan A, sekutu pengelola diberi bonus sebesar 20% dari laba sebelum dikurangi bonus, maka bonus untuk A adalah sebesar Rp 7.200,- yaitu 20% x Rp 36.000,-. Tetapi, jika A sebagai pengelola mendapat bonus 20% dari laba setelah diku-rangi bonus, maka perhitungannya adalah sebagai berikut : Bonus + (laba neto - bonus) = Rp 36.000,- Bila; Laba neto — bonus = X Maka yang 20% X = bonus untuk A. 20% X + X = Rp 36.000,- 120% X = Rp 36.000,- X = Rp 30.000,- 20% X = 20% x Rp 30.000 = Rp 6.000 bonus untuk A.
Pembagian laba pada laporan Rugi-laba. Analisa lengkap untuk pembagian laba pada laporan keuangan dapat dilihat seperti berikut ini; Misalkan anggota sekutu A dan B menyetujui pemberian gaji tiap bulan untuk masing- masingnya sebesar Rp 1.500,- dan Rp 1.250,-; bunga sebesar 6% atas modal rata-rata dan sisa- rugi atau laba dibagi sama. Hal seperti ini dapat dilaporkan pada laporan .Rugi-labadibawah ini;
Laporan perubahan pada rekening modal anggota sekutu. Apabila bunga dan gaji untuk anggota sekutu diperlakukan sebagai biaya, maka beban-beban untuk pos ini harus mendebet rekening biaya dan bukan ke rekening prive, kemudian saldo biaya ditutup Ice reke-ning rugi dan laba, sehingga didapat saldo rugi dan laba yang dibagi sesuai dengan persetujuan yang dibu- at. Dalam laporan rugi-laba, bunga dan gaji para sekutu ini akan dimasukkan dalam kelompok biaya lain-lain untuk menentukan saldo rugi atau laba neto. Laporan perubahan pada rekening modal anggota sekutu. Neraca dan laporan rugi laba untuk suatu perseku-tuan usaha disertai dengan laporan ketiga, yaitu laporan perubahan pada rekening modal anggota sekutu.