ARI SANDI SILAEN 201510315160 NUR CAESAR RIANI TIA ULFAH 201510315097 KELOMPOK 7 PERILAKU KEORGANISASIAAN Dosen Pengampu : H. HADI GUNAWAN, A.Md, I,P, S.H, M.H, M.Si Penetapan Tujuan Dalam Kinerja Dan Sistem Penghargaan Organisasi ARI SANDI SILAEN 201510315160 NUR CAESAR RIANI TIA ULFAH 201510315097 Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Sub pokok bahasan Apakah yang dimaksud dengan tujuan ? Bagaimana proses penentuan tujuan ? Apakah yang dimaksud dengan manajemen berdasarkan tujuan ? Apa yang dimaksud dengan umpan balik ( Feedback) ? Bagaimana cara mendapatkan umpan balik ? Apakah yang dimaksud dengan Sistem Penghargaan Organisasi ? Apa itu Penguatan Positif ? Perilaku Keorganisasian
Teori Tujuan PENGERTIAN TUJUAN Ada beberapa pengertian tujuan menurut para ahli, sebagai berikut : KEN MCELROY Tujuan merupakan langkah pertama dalam proses mencapai kesuksesan dan tujuan juga merupakan kunci mencapai kesuksesan. IDA NURAIDA Tujuan merupakan bagian dari fungsi planning atau perencanaan dan merupakan langkah awal fungsi manajemen. SPILLANE, SJ Tujuan merupakan bagian dari proses mencapai keserasian dan konsentrasi kekuasaan. Perilaku Keorganisasian
MISI dan TUJUAN ORGANISASI Tujuan adalah suatu hasil akhir, titik akhir atau segala sesuatu yang akan dicapai Misi dan Tujuan Organisasi. Sebelum organisasi menentukan tujuannya, terlebih dulu menetapkan misi / maksud organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Sedangkan Misiorganisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dariorganisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar. Perilaku Keorganisasian
Fungsi Tujuan Adapun beberapa fungsi tujuan, antara lain : Pedoman bagi kegiatan Sumber Legitimasi Standar Pelaksanaan Standar Motivasi Dasar Rasional Pengorganisasian Perilaku Keorganisasian
Management By Objective Managemen berdasarkan tujuan atau dikenal dengan MBO (Management by objective) menekankan pada pentingnya peranan tujuan dalam perencanaan yang efektif, dengan menetapkan prosedur pencapaian baik yang formal maupun informal, pertama dengan menetapkan tujuan yang akan dicapai dilanjutkan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan sampai selesai baru diadakan peninjauan kembali atas pekerjaan yang telah dilakukan. Perilaku Keorganisasian
Sistem Management By Objective Yang Efektif. Adanya komitmen para manajer tujuan pribadi dan organisasi. Penetapan tujuan manajemen puncak yang dinyatakan dalam nilai tertentu yang dapat diukur. Tujuan perseorangan, dimana antara manajer dan bawahan harus merumuskan tujuan bersama dan tanggung jawab terhadap bagiannya secara jelas guna memahami tentang apa yang akan dicapai. Perlunya partisipasi semua pihak. Otonomi dan implementasi rencana, disini bawahan dan manajer bebas untuk mengembangkan dan mengimplementasikan program-program pencapaian tujuannya. Peninjauan kembali prestasi yang dilakukan secara periodik terhadap kemajuan tujuan. Perilaku Keorganisasian
Unsur-unsur Efektivitas MBO Agar MBO sukses maka manajer harus memahami dan mempunyai trampilan secara mengetahui kemanfaatan dan kegunaan dari MBO. Tujuan merupakan hal yang realistis dan mudah dipahami oleh siapapun juga, sehingga tujuan ini sering digunakan untuk mengevaluasi prestasi kerja dari manajer, apakah dia berhasil dalam tugasnya atau gagal. Top manajer harus menjaga sistem MBO ini tetap hidup dan berfungsi sebagaimana mestinya. Tanpa partisipasi semua pihak tidaklah mungkin program MBO ini berjalan, maka semua pihak harus mengetahui posisinya dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai, umpan balik terhadapnya sangat berguna. Perilaku Keorganisasian
Perilaku Keorganisasian
Umpan Balik atau Feedback adalah dua kata jadian / bentukan dalam bahasa Inggris yang terdiri dari kata feed (artinya: memberi makan) dan back (artinya: kembali). Arti harfiah kata ini adalah “memberi makan kembali”, tapi makna yang sebenarnya adalah “memberi masukan kembali”. Dalam ilmu sosial, khususnya Ilmu Komunikasi, pengertian feedback atau umpan Balik adalah suatu proses dimana seseorang memberitahu berdasarkan perasaan dan pengamatannya tentang tingkah laku atau sikap seseorang. Tujuan Umpan balik adalah untuk membantu perkembangan kepribadian seseorang demi kebaikannya. Umpan balik yang diberikan tersebut sangat berguna bagi seseorang untuk mengetahui apakah perilakunya (pada saat ia melakukan komunikasi) telah benar-benar efektif mencapai sasarannya atau justru malah mengacaukan usaha dalam mencapai sasaran yang diinginkannya. Perilaku Keorganisasian
Syarat-syarat Pemberian Umpan Balik Deskriptif Spesifik Apresiatif Sesegera Mungkin Sebelum memberi feedback, boleh juga minta klarifikasi Minta klarifikasi setelah memberi Feedback Perilaku Keorganisasian
SYARAT-SYARAT PENERIMAAN UMPAN BALIK Dengarkan secara aktif Tidak bersikap difensif Berterimakasih Perilaku Keorganisasian
Bentuk bentuk umpan balik Perilaku Keorganisasian
BENTUK UMPAN BALIK Perilaku Keorganisasian 1. Umpanbalik Eksternal ( External Feedback ) . 2. Umpanbalik Internal ( Internal Feedback) 3. Umpanbalik Langsung / Umpanbalik Seketika ( Immediate Feedback ) 4. Umpanbalik Tertunda ( Delayed Feedback ) 5. Umpanbalik Verbal 6. Inferential Feedback 7. Zero Feedback 8. Positive Feedback 9. Negative Feedback Perilaku Keorganisasian
Umpanbalik dapat bersifat verbal dan non-verbal Umpanbalik non-verbal adalah tanggapan komunikan yang dinyatakan bukan dengan kata-kata tetapi mengandung makna tertentu yang dipahami oleh komunikator. Misalnya komunikan menganggukkan kepala berarti setuju, tepuktangan hadirin menunjukkan mereka menyenangi acara yang dilihatnya. Perilaku Keorganisasian
Umpan balik pada Organisasi Penilaian kinerja karyawan di suatu perusahaan pada mulanya dilakukan oleh atasan langsung dan tak langsung. Penerapan saat ini Model 360° Perilaku Keorganisasian
360 derajat dalam suatu lingkaran dgn figur individual di pusat lingkaran. Perilaku Keorganisasian
Umpan balik 360° -->tipe penilaian paling komprehensif dan relative mahal. Pola ini memberi seseorang kesempatan untuk mengetahui bagaimana mereka dinilai orang lain; termasuk untuk melihat ketrampilan dan perilakunya Perilaku Keorganisasian
2. dapat juga untuk memperbaiki komunikasi dengan orang lain Manfaat Umpan Balik 1. meningkatkan kinerja 2. dapat juga untuk memperbaiki komunikasi dengan orang lain Perilaku Keorganisasian
SISTEM PENGHARGAAN ORGANISASI Sistem penghargaan yang efektif harus memberikan kepada karyawan baik penghargaan finansial maupun non-finansial. Manajer harus menggunakan sistem penghargaan organisasional seefektif mungkin, sehingga karyawan dapat termotivasi dan bekerja produktif. Ada tiga dimensi penting yang mendasari keberhasilan kinerja karyawan, yaitu (1) nilai penghargaan yang ditawarkan; (2) penghargaan yang didasarkan pada produktivitas; dan (3) karyawan secara langsung dapat memengaruhi kinerja dan produktivitas mereka melalui usaha yang dilakukannya Perilaku Keorganisasian
TUJUAN UTAMA PROGRAM PENGHARGAAN Adapun tujuan utama dari program penghargaan yang perlu diketahui, antara lain : Menarik orang yang memiliki kualifikasi untuk bergabung dengan organisasi. Mempertahankan karyawan agar teru datang untuk bekerja. Memotivasi karyawan untuk mencapai tingkat kinerja yang tinggi.
KATEGORI PENGHARGAAN PENGHARGAAN INTRINSIK DAN PENGHARGAAN EKSTRINSIK
HUBUNGAN ANTARA PENGHARGAAN DENGAN KINERJA Pada dasarnya hubungan antara kinerja dengan penghargaan bukan hanya diinginkan pada level organisasional saja, tetapi diinginkan juga pada level individu. Teori yang mendasari hubungan kinerja-penghargaan, adalah bahwa karyawan akan termotivasi untuk mencapai kinerja yang tinggi jika mereka yakin bahwa motivasi yang tinggi tersebut akan menghasilkan penghargaan yang mereka inginkan. Oleh karena itu, organisasi perlu mengaitkan antara penghargan formal, seperti tunjangan cuti, program asuransi, tunjangan hari raya dengan kinerja. Artinya, besarnya tunjangan yang akan diterima oleh karyawan ditentukan oleh kinerja yang dicapai karyawan, bukan ditentukan oleh organisasi atau aspek senioritas. Agar keterkaitan antara kinerja-penghargaan efektif maka diperlukan beberapa syarat, seperti kinerja harus dapat diukur secara akurat, harus ada disiplin secara sungguh-sungguh mengaitkan kinerja dengan penghargaan. Perilaku Keorganisasian
HUBUNGAN ANTARA KINERJA DENGAN PENGHARGAAN Pengharapan itu sendiri. Merupakan persepsi individu mengenai kemungkinan bahwa usaha mereka akan menghasilkan penyelesaian pekerjaan atau kinerja; Instrumentality, yaitu persepsi karyawan tentang kemungkinan bahwa kinerja yang dihasilkannya akan menghasilkan penghargaan (misal upah atau penghargaan); Valensi, yaitu nilai subjektif karyawan terhadap penghargaan yang akan diterimanya.
TEORI REINFORCEMENT (PENGUATAN POSITIF) Reinforcement merupakan prinsip pengkondisian yang penting. Manajer seringkali menggunakan reinforcement positif untuk mempengaruhi perilaku. Suatu reinforcement positif merupakan stimulus yang ketika ditambahkan kedalam situasi,memperkuat kemungkinan respon perilaku. Oleh karena itu, jika reinforcement positif memiliki nilai ( diinginkan) bagi seseorang. Teori Reinforcement menyatakan bahwa perilaku dipengaruhi oleh konsekuensinya dan dengan mengendalikan konsekensi kita bisa mempengaruhi perilaku.Perilaku yang diinginkan diperkuat melalui penghargaan, sementara perilaku yang tidak diinginkan dapat dihilangkan melalui hukuman.
PENGUATAN POSITIF Penguatan positif ialah proses pembentukan tingkah laku yang makin mendekati tingkah laku yang diharapkan. Hal ini di dukung dengan adanya reward untuk membangkitkan semangat seseorang untuk melakukan hal yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Pada teori ini kata yang memotivasi seseorang tersebut adalah kata-kata yang positif, sehingga di harapkan orang yang memberi stimulus tersebut juga memperoleh respon yang baik. Hal yang positif tersebut merangsang untuk melakukan hal tersebut secara berulang dan menjadi lebih baik Perilaku Keorganisasian
ANY QUETIONS ??? Perilaku Keorganisasian