FARMASI RUMAH SAKIT KELOMPOK 6.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB I KETENTUAN UMUM BAB II PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KEFARMASIAN BAB III TENAGA KEFARMASIAN BAB IV DISIPLIN TENAGA KEFARMASIAN BAB V PEMBINAAN DAN.
Advertisements

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG
PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI
Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 21 Tahun 2011
FARMASI RUMAH SAKIT.
REVIEW MANAJEMEN OBAT DI RS
INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT
Peran dan Tanggung Jawab Perawat CAPD
KEBIJAKAN TERKAIT RUMAH SAKIT UU NO TTG PRAKTIK KEDOKTERAN
AMAL USAHA BIDANG KESEHATAN
Pemenkes No.573 Tahun 2008 Tentang Standar Profesi Asisten Apoteker
KEBIDANAN SEBAGAI PROFESI
UNDANG-UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) No. 5 Tahun 2014
PENGORGANISASI BIDANG KEPERAWATAN
PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 22 TAHUN 2011
AUDIT KEPERAWATAN.
Konseling dan PIO Hening Pratiwi, M.Sc., Apt.
ANALISIS TERHADAP AKTIFITAS UNIT PELAYANAN DAN KLIEN
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009
KONSTITUSI TERKAIT TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN (TTK)
MANAJEMEN RUMAH SAKIT.
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN
PAFI JABAR 2017 Nova Petrika Maulana Mantik, S.Farm.,Apt
Menerapkan manajemen dan administrasi di bidang Farmasi
STANDAR PROFESI TTK.
PERLINDUNGAN BAHAYA KEBAKARAN DI RUMAH SAKIT
PERIJINAN DAN AKREDITASI RUMAH SAKIT
Materi 4 Manajemen Rumah Sakit AKK – smt 7
REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt
Standar Kompetensi: Menerapkan Distribusi Sediaan Obat Bebas, Bebas Terbatas, dan Obat Keras, Obat Psikotropika dan Narkotika.
Dr. drg. Haris Budi Widodo, M.Kes., A.P., SIP.
Manajemen Umum Kepegawaian
Ass.Apoteker pasca PP.51 th 2009
PENGANTAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK DAN RUMAH SAKIT
PESERTA PELATIHAN AKREDITASI FKTP PUSKESMAS KECAMATAN CENGKARENG
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
PENGELOLAAN LOGISTIK FARMASI DI RUMAH SAKIT
Instalasi Farmasi Rumah Sakit
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN GIZI
Standar Minimal Pelayanan IFRS
PENGANTAR METODELOGI PENELITIAN FARMASI
MATERI SELANJUTNYA(6). MATERI SELANJUTNYA(6) PERKEMBANGAN PENDIDIKAN GIZI BERKEMBANG SESUAI DNG PERKEMBANGAN ZAMAN DAN KEBUTUHAN DAN PERKEMBANGAN KEBIJAKAN:
PANITIA FARMASI DAN TERAPI
Pelayanan Informasi Obat
Disampaikan pd kuliah manajemen blok 4 Oleh ;dr.Fauziah Elytha.MSc
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG
Peraturan Perundang-Undangan (Analisis Implementasi UUD 1945)
Peraturan Perundang-Undangan
STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN
STUDI KASUS MANAJEMEN SUPPLY OBAT
tika afriani,m.farm.,apt. universitas mohammad natsir
Pekerjaan Kefarmasian
PENGANTAR MANAJEMEN KEFARMASIAN
STANDAR PROFESI KEPERAWATAN
Komite farmasi dan terapi
STANDAR PELAYANAN KESEHATAN GIGI DI PUSKESMAS
KEBIJAKAN TERKAIT RUMAH SAKIT UU NO TTG PRAKTIK KEDOKTERAN
PROGRAM NASIONAL.
TANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT PERAWAT DALAM PELAYANAN KESEHATAN
INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP)
BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
STANDARKETERANGANELEMENTELUSURSTATUS ADA/BELUM TL/PICTARGET WAKTU AP. 1Rumah sakit menentukan isi, jumlah dan jenis asesmen awal pada disiplin medis dan.
PENGELOLAAN METADON DI SATELIT PELAYANAN PTRM JULAEHA, S.Farm.,MPH.,Apt.
MANAJEMEN RUMAH SAKIT. DASAR HUKUM UU no. 44 tahun 2009 Kepmenkes no. 129 th 2008 ttg standar pelayanan minimal rumah sakit.
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR
MANAJEMEN MUTU DAN AUDIT KEPERAWATAN MARSIANA ANGGRAENI.
Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien
PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF) Fiqi daynul iqbal, S.Farm., Apt.
Transcript presentasi:

FARMASI RUMAH SAKIT KELOMPOK 6

PEMBAHASAN Farmasi Rumah Sakit PENGERTIAN STRUKTUR ORGANISASI KOMPETENSI TUGAS DAN PERANAN JENJANG KARIR

Shauli Nur Savitri Anisa Setia Wardani Cut Astika Devi Mulyani Yulia Anggraini Nurmala Mulyani Yuliani Sartika Dewi

PENGERTIAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT Suatu bagian/unit/divisi atau fasilitas di RS tempat semua kegiatan pekerjaan kefarmasian yang ditujukan untuk keperluan RS itu sendiri.

Pekerjaan Kefarmasian : pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.

DEFINISI Suatu departemen/unit atau bagian dibawah pimpinan seorang apoteker dan dibantu beberapa apoteker yg memenuhi persyaratan perundang-undangan yg berlaku & kompeten secara profesional, tempat, fasilitas dan bertanggung jawab atas seluruh pelayanan kefarmasian.

Pelayanan mencakup perencanaan, pengadaan, produksi, penyimpanan, dispensing, pengendalian mutu, farmasi klinis

DASAR HUKUM SK Menkes RI Nomor. 1197/MENKES/SK/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit. SK Menkes RI Nomor. 1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.

STRUKTUR ORGANISASI KEPALA INSTALASI FARMASI ADM IFRS PENGELOLAAN PERBEKALAN PELAYANAN FARMASI KLINIK MANAJEMEN MUTU

KUALIFIKASI SDM JABATAN FUNGSI KUALIFIKASI Kepala Instalasi Farmasi Mengorganisir & mengarahkan Apoteker, Apt S2, Kursus manajemen sesuaikan Akreditasi IFRS Koordinator Mengkoordinir beberapa penyelia Apoteker, Ap S2, Kursus sesuai ruang lingkup Penyelia / Supervisor. Menyelia beberapa pelaksana ( 3-5 pelaksanan perlu 1 penyelia) Apoteker, Kursus Farmasi Rumah Sakit. Pelaksana Teknis Kefarmasian Melaksanakan Tugas tertentu Apoteker, Sarjana Farmasi, Asisten Apoteker

TUGAS & TANGGUNG JAWAB Melangsungkan Pelayanan farmasi optimal. Pelayanan Farmasi profesional berdasarkan prosedur Kefarmasian dan etik profesi. Melaksanakan KIE. Melakukan pengawasan berdasar aturan yang berlaku. Menyelenggarakan pendidikan & pelatihan, penelitian & pengembangan di bidang farmasi. Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan formularium RS.

TUGAS & TANGGUNG JAWAB Pengelolaan perbekalan farmasi mulai perencanaan, pengadaan, penyimpanan, penyiapan, peracikan, pelayanan langsung dan pengendalian. Menyediakan terapi obat yang optimal, pelayanan bermutu dengan biaya minimal. Pengembangan pelayanan kefarmasian yang luas dan terkoordinasi dengan baik & tepat.

FUNGSI Pelayanan Klinik : berkaitan langsung dengan penderita seperti Pemantauan Terapi Obat, Evaluasi penggunaan obat, konseling, PIO dll Pelayanan Non Klinik : pengelolaan perbekalan farmasi.

Peranan Dalam Manajemen Farmasi Rumah Sakit Apoteker sebagai pimpinan Instalasi Farmasi Rumah Sakit mampu mengelola Farmasi Rumah Sakit secara keseluruhan bertanggung jawab dalam administrasi

3. bertanggung jawab dalam manajemen perencanaan 4. Serta kebijakan Farmasi Rumah Sakit secara terpadu, anggaran biaya, kontrol persediaan, pemeliharaan catatan dan pembuatan laporan.

Peranan Dalam Pengadaan Perbekalan Farmasi Perencanaan pengadaan kebutuhan perbekalan farmasi memerlukan kajian yang cermat, tepat dan teliti berdasarkan pada stok yang ada serta dilakukan pengkajian obat yang akan diadakan sesuai formularium

Apoteker harus mempunyai kemampuan administrasi dan manajerial dalam mengelolah data kebutuhan obat yang kemudian diatuangkan ke dalam rencana operasional yang digunakan dalam anggaran serta berkonsultasi dengan Panitia Farmasi dan Terapi (PFT).

Peranan dalam Penyimpanan Obat Pengaturan dan penyimpanan obat langsung dilakukan dan dikelola di bawah pengawasan dan tanggung jawab Instalasi Farmasi Rumah Sakit.

dikarenakan pentingnya pengaturan dan pengendalian stok dan untuk mempersiapkan laporan dibuat pola sistem dan prosedur kerja serta administrasi yang sesuai dan memenuhi syarat.

Peranan Dalam Distribusi Obat Peran Apoteker atau tenaga teknis kefarmasian di IFRS harus mampu dalam mengatur jalannya pendistribusikan obat untuk pasien rawat jalan dan rawat inap.

pendistribusian tenaga kefarmasian bisa dibantu oleh tenaga keperawatan yang berada di counter bangsal pada pasien rawat inap, hal ini untuk memudahkan tenaga kefarmasian.

Peranan Dalam Kontrol Kualitas Obat Seorang Apoteker atau tenaga teknis kefarmasian sebagai pelaku kontrol terhadap kualitas obat galenika, analitik, biologis, mikrobiologis, fisika, dan kimia. Karena hal ini dapat mempengaruhi kualitas pelayanan dan juga pendapatan rumah sakit.

Peranan Sebagai Pusat Informasi 1.    Memberikan informasi mengenai obat bagi yang memerlukannya. Mengevaluasi dan membandingkan obat-obatan yang tergolong dalam satu kelompok farmakologis. 2.    Membantu para dokter dalam pemilihan obat yang aman dan efektif.

3.    Mendidik tenaga paramedis. 4.    Bertukar informasi dengan apoteker di rumah sakit lain untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang cara memberikan informasi mengenai obat.

Peranan Dalam Komunikasi - Nasehat – Konsultasi Sebagai komunikan antara tenaga kefarmasian dengan pasien, berupa nasehat ataupun konsultasi mengenai keluhan dari pasien dan menetapkan sesuai KIE.

Peranan Dalam Farmasi dan terapi Serta Penerbitan Formularium Menerbitkan formularium rumah sakit berdasarkan rapat internal antara Apoteker, Dokter dan Perawat sebagai metode dan strategi dalam pengadaan obat-obatan di rumah sakit.

Peranan Dalam Pendidikan Selain sebagai sentra pelayanan kefarmasian di rumah sakit juga berperan sebagai tempat pendidikan, diantaranya lapangan praktik untuk calon tenaga kefarmasian yang sedang menempuh kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Peranan Dalam Penelitian Selain sebagai sentra pelayanan kefarmasian di rumah sakit juga berperan dalam kegiatan penelitian yang menyangkut dengan kefarmasian.

KRITERIA PEMIMPIN IFRS IFRS dipimpin oleh Apoteker. Apoteker pengelola minimal punya pengalaman 2 tahun di bagian Farmasi RS. Apoteker telah terdaftar di Depkes ,ada SIK, terdaftar di Asosiasi Profesi, SK Penempatan.

Pelaksanaan pelayanan dibantu tenaga ahli madya Farmasi (D3) dan Tenaga menengah Farmasi (AA). Ka IFRS bertanggung jawab pd aspek hukum dan peraturan Farmasi baik dari pengawasan dan administrasi.

Ada Apoteker di tempat pelayanan dan ada pendelegasian bila berhalangan. Ada Uraian Tugas (Job discription) bagi staf dan pimpinan farmasi.

Apoteker mampu melatih dan mendidik. Jumlah dan kualifikasi staf sesuai kebutuhan. Apoteker mampu melatih dan mendidik. Ada penilaian terhadap staf berdasarkan tugas.

Kompetensi Apoteker sebagai pimpinan. mampu memimpin & mau mengembangkan pelayanan. mampu mengembangkan diri & bekerja sama dengan pihak lain. mampu melihat masalah, menganalisa dan memecahkan persoalan.

Kompetensi Apoteker sebagai Fungsional. mampu memberikan pelayanan & melakukan akuntabilitas praktek kefarmasian. mampu mengelola manajemen praktis farmasi. mampu berkomunikasi tentang kefarmasian. mampu melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang Farmasi Klinik.

Analisa kebutuhan tenaga. Pekerjaan kefarmasian : Apoteker, Sarjana Farmasi, Asisten Apoteker. Pekerjaan Administrasi : tenaga administrasi, operator komputer/teknisi. Pembantu pelaksana pelayanan.

Beban Kerja. Berdasar kapasitas tempat tidur & BOR ( 1 apoteker untuk 30 tempat tidur ) Jumlah resep & Formulir per hari. Volume Perbekalan Farmasi.

Pendidikan. Kualifikasi pendidikan sesuai jenis/tugas fungsi. Penambahan pengetahuan sesuai tanggung jawab. Peningkatan ketrampilan sesuai tugas.

JENJANG KARIR SEORANG APOTEKER YANG BEKERJA DI RUMAH SAKIT BIASANYA MEMILIKI JABATAN TERTINGGI SEBAGAI KEPALA IFRS

Jenis Pelayanan Pelayanan gawat darurat, rawat inap intensif. Pelayanan rawat jalan, rawat inap. Penyimpanan dan pendistribusian. Produksi obat.

TERIMA KASIH