12 PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Direktorat Pembinaan SMA
Advertisements

SEKILAS TENTANG KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK
SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
SEKOLAH DASAR BERSIH DAN SEHAT
SEKOLAH DASAR BERSIH DAN SEHAT
USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
PENGELOLAAN KURIKULUM
PROGRAM INDONESIA SEHAT MELALUI PARADIGMA SEHAT
UNIVERSITAS SILIWANGI
PRESENTASI DOKTER KECIL DAN KESEHATAN
PRESENTASI DOKTER KECIL DAN KESEHATAN
PRESENTASI DOKTER KECIL DAN KESEHATAN
PROMOSI KESEHATAN DALAM PENGENDALIAN PTM
KONSEP PROMOSI KESEHATAN
PRESENTASI KEGIATAN DOKCIL
KEBIJAKAN PROGRAM LANSIA DI KABUPATEN CILACAP
kelompok 3  Mahinggar Syapna Y. ( )  Lintang D. C. B. ( )  Luky A. ( )  Marlilis ( )  Marlina ( )  Linda ( )
NOKOMPONENSTANDARBUKTI NILAI MAKSIMUN I. Kebijakan Berwawasan Lingkungan A.KTSP memuat upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup 310 B.RKAS.
PUSKESMAS VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju
dr.Andi.Hj.Hadijah Iriani R.Sp.THT.MSi Kepala bappeda kota makassar
Biro Administrasi Kesra dan Kemasyarakatan Setda DIY
OPTIMALISASI BOK DALAM PROGRAM PAMSIMAS/STBM TAHUN 2017
PUSKESMAS VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju
DASAR-DASAR PENGELOLAAN SAMPAH
Pemberian Obat Pencegahan Massal Dinas Kesehatan Provinsi Bali
RENCANA TINDAK LANJUT ORIENTASI PHBS INSTITUSI PENDIDIKAN
Pembinaan dan pengembangan UKS Dalam mendukung
USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PMP
PRESENTASI DOKTER KECIL DAN KESEHATAN
POKOK PEMBAHASAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
INDIKATOR PENCAPAIAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
SHIP PARTNER.
BAB 8 KESEHATAN LINGKUNGAN.
Promosi Kesehatan dalam Berbagai Tatanan
IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA
NORMA STANDAR PROSEDUR DAN KRITERIA
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Penumbuhan Budi Pekerti dalam Mencapai Penampilan, Pelayanan dan Prestasi (3P) di SMA 1.
STRATEGI PENGEMBANGAN PHBS DI SEKOLAH
PHBS DI TEMPAT-TEMPAT UMUM(TTU)
PHBS DI INSTITUSI KESEHATAN
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KASI GIZI, PROMOSI DAN PM DINAS KESEHATAN KABUPATEN PRINGSEWU
UPAYA WARGA SEKOLAH & masyarakat DALAM MENDUKUNG program uks/M
MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA TIM PEMBINA ADIWIYATA PROPINSI JAWA TIMUR
IMPLEMENTASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI SEKOLAH PUSAT PROMOSI KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Oleh Tim Promosi Kesehatan.
S E L A M A T D A T A N G.
Praktikum Kesehatan Masyarakat Di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Seksi Promosi Kesehatan Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Oleh: MARETALINIA.
Usaha kesehatan sekolah
Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah Majelis Kesehatan
LOGO K3 PERKANTORAN Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan PERMENKES NO 48 TAHUN 2016.
UPTD YANKES NAGREG. Tahu, mau, mampu, berperan aktif SEKOLAH SEHAT SEKOLAH SEHAT.
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Masyarakat Peduli, Tanggap serta Mampu untuk Hidup Bersih dan Sehat Disampaikan pada: Orientasi Kader Pemberdayaan.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.  PHBS di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar tau, mau dan mampu.
1. cara murah menuju sehat Mengapa kita harus BER-PHBS ???
UPAYA WARGA SEKOLAH & masyarakat DALAM MENDUKUNG program uks/M
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
PUSKESMAS RAMAH ANAK SEBAGAI UPAYA UNTUK PERCEPATAN KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK.
PHBS PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT. PENGERTIAN PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat.
(COMMUNITY MENTAL HEALTH NURSING)
Apa itu PHBS? Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kebiasaan seseorang untuk mencegah penyakit dan menjaga lingkungan sekitarnya agar sehat.
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
P erilaku H idup B ersih S ehat Pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh.
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Unit 1. Pengantar Modul AEPI SSQ - Component 2 Modul Rencana Strategis dan Pengelolaan Keuangan 1 Unit 1.
STRATEGI PENGEMBANGAN PHBS DI SEKOLAH Asrin, S.Kep., MM Gizi, Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat DINAS KESEHATAN KABUPATEN PRINGSEWU.
Transcript presentasi:

12 PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAH

DASAR PERTIMBANGAN hak asasi manusia investasi pembangunan perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi dari berbagai gangguan/ ancaman penyakit. Anak sekolah: aset ( modal utama) pembangunan masa depan perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya.

Sekolah: tempat pembelajaran, dapatterancamterjadinyapenularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. PENTINGNYA UPAYA PROMOSI KESEHATAN PENINGKATAN PHBS DI SEKOLAH

DASAR PERTIMBANGAN 2 UU Nomor 23 Tahun 1992, bab V pasal 45 Tujuanpenyelenggaraan kesehatan sekolah meningkatkan kemampuan hidup sehat, meningkatkan lingkungan sehat, mendidik SDM berkualitas

DASAR PERTIMBANGAN 3 WHO KONSEP SEKOLAH SEHAT (HEALTH PROMOTING SCHOOL) Sekolah Mempromosikan Kesehatan, ciri-ciri : melibatkan semua pihak terkait masalah kes sekolah; menciptakan lingkungan sekolah sehat dan aman; memberikan pendidikan kes di sekolah; memberikan akses terhadap yankes; ada kebijakan dan upaya sekolah untuk promosi kesehatan berperan aktif dalam meningkatkan kesmas Salah satu tujuan UKS : MENANAMKAN NILAI-NILAI PHBS DAN MENCIPTAKANLINGKUNGAN SEKOLAH YANG SEHAT

PERMSALAHAN Usia awal sekolah baik untuk menanamkan nilai PHBS tetapi belum dimanfaatkan optimal Usia anak sekolah: masa rawan terserang gangguan berbagai penyakit. Masalah kesehatan pada kelompok pra remaja (usia 6 s.d <10 tahun), umumnya berkaitan dengan PHBS. Peranan sekolah belum optimal dalam mengembangkan promosi kesehatan di sekolah Masih banyak sekolah belum termasuk sekolah sehat Dukungan kebijakan promosi kesehatan di sekolah masih kurang

PERMASALAHAN Data Depkes tahun 2000 prevalensi penyakit kecacingan perut pada anak SD sebesar 60-80%. Kejadian kecacingan berhubungan bermakna dengan perilaku tidak cuci tangan sebelum makan dengan air dan sabun, BAB tidak dijamban, jajan bukan di kantin sekolah Hasil penelitian dilakukan Yayasan Kusuma Buana di 17 Sekolah Dasar di Jakarta, prevalensi anemia sebesar 23,2%. Hasil SKRT tahun 2001 prevalensi penyakit karies dan periodontal anak usia 12 tahun sebesar 74,4%. Menurut data Susenas tahun 2004, sekitar 3% anak-anak mulai merokok sejak kurang dari umur 10 tahun. Perokok pemula umur 10-14 tahun 2004 sebesar 11, 5 %. Persentase orang merokok tertinggi (64%) berada pada kelompok umur remaja (15-19 tahun)

POTENSI Banyak sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk menanamkan nilai PHBS melalui promosi kesehatan terintegrasi dg program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Guru dan Masyarakat Sekolah menjadi mitra pengembangan promosi kesehatan di sekolah Anak sekolah menjadi kader kesehatan bagi keluarga dan masyarakat Ada peluang dan dukungan dlm promosi kesehatan di sekolah (dana dan kebijakan)

PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAH Upaya meningkatkan kemampuan peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar mandiri dalam mencegah penyakit, memelihara kesehatan, menciptakan dan memelihara lingkungan sehat, terciptanya kebijakan sekolah sehat serta berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat sekitarnya.

TUJUAN PROMKES DI SEKOLAH Meningkatkan peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah untuk ber-PHBS. Meningkatkan lingkungan sekolah yang sehat, aman dan nyaman. Meningkatkan pendidikan kesehatan di sekolah Meningkatkan akses (kesempatan) untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah Meningkatkan peran aktif peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah Meningkatkan penerapan kebijakan sehat dan upaya di sekolah untuk mempromosikan kesehatan.

SASARAN Peserta didik, yaitu semua anak yang mengikuti pendidikan di sekolah. Warga sekolah, yaitu setiap orang yang berperan di dalam proses belajar-mengajar di sekolah (guru, Kepala Sekolah, karyawan sekolah). Masyarakat lingkungan sekolah, yaitu seluruh masyarakat yang berada di lingkungan sekolah selain warga sekolah (pengelola kantin, penjaga sekolah, dan lain-lain). Persatuan Guru Republik Indonesia, Komite Sekolah. Tim Pembina UKS dan Tim Pelaksana UKS. Penentu kebijakan/pengambil keputusan (Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Daerah, DPR/DPRD).

MANFAAT Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolahterlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit Meningkatnya semangat proses belajar-mengajar yang berdampak pada prestasi belajar peserta didik Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkatsehingga mampu menarik minat orang tua (masyarakat) Meningkatnya citra pemerintah daerah di bidang pendidikan Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain

DASAR KEBIJAKAN UU No. 23 Tahun 1992 Pasal 45 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Sekolah UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional SKB 4 Menteri (Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri) No. 1/U/SKB/2003, 1067/Menkes/SKB/VII/2003, MA/230 A/2003, dan 26 Tahun 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah SKB 4 Menteri (Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri) No. 2/P/SKB/2003, No. 1068/Menkes/SKB/VII/2003, MA/230 B/2003, dan 4415-404 Tahun 2003 tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah Pusat Kepmenkes No. 1193/Menkes/SK/VIII/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan Kepmenkes No. 1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pelaksanaan Promosi Kesehatan di 

KEBIJAKAN Promkes sekolah diselenggarakan  kerangka desentralisasi (otonomi daerah bidang kesehatan) visi kab/kota sehat, prov sehat & IS Pembinaan dilakukan kerjasama multi sektor wadah koordinasi yg ada (Tim Pembina UKS & Tim Pelaksana UKS) Peningkatan PHBS melalui promkes sekolah terintegrasi dg keg UKS didukung upaya kebijkan, peraturan perundangan, sarana lingkungan sehat dll Promkes sekolah diselenggarakan sec. nasional, tk prov, tk kab/kota serta kemitraan Peningkatan kemampuan pelaksana promosi kesehatan di sekolah  di kab./kota, prov. & pusat

STRATEGI Pengembangan Kebijakan Sekolah Sehat Pemberdayaan Warga Sekolah dan Masyarakat Lingkungan Sekolah dalam Membangun Lingkungan Sekolah yang Sehat Penggalangan Kemitraan untuk Meningkatkan Upaya Promosi Kesehatan di Sekolah Memberikan Pendidikan Kesehatan bagi Anak Pengkajian/Penelitian untuk Meningkatkan Program Promosi Kesehatan di Sekolah Memberikan Akses Pelayanan Kesehatan yang Bersifat Promotif dan Preventif bagi Peserta Didik Berperan Aktif dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat

PENGEMBANGAN PROMKES MEMBENTUK KEMITRAAN dengan Depkes dan Depdiknas, guru, orang tua, dan tokoh masyarakat untuk mempromosikan kesehatan bagi siswa dan warga sekolah IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KESEHATAN untuk menciptakan lingkungan fisik dan psikososial yang sehat untuk siswa dan staf MENYEDIAKAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN yang preventif dan kuratif, keamanan pangan dan nutrisi PENDIDIKAN KESEHATAN melalui kurikulum dan kegiatan ekstra kurikuler SEKOLAH YANG MEMPROMOSIKAN KESEHATAN MENYEDIAKAN LINGKUNGAN YANG SEHAT DAN AMAN baik secara fisik dan psikososial MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT melalui partisipasi orang tua dan masyarakat

DUKUNGAN DAN PERAN Tim Pembina UKS Komite Sekolah Merumuskan kebijakan teknis mengenai pembinaan dan pengembangan promkes di sekolah melalui UKS Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan program serta pelaksanaan pembinaan dan pengembangan promkes sekolah melalui UKS Membina dan mengembangkan promkes di sekolah melalui UKS serta mengadakan monitoring dan evaluasi Komite Sekolah Mendukung dalam hal pendanaan untuk sarana dan prasarana pengembangan promkes di sekolah. Mengevaluasi kinerja kepala sekolah dan guru-guru yang berkaitan dengan pencapaian sekolah sehat.

DUKUNGAN DAN PERAN Kepala Sekolah Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk SK, Surat edaran , dan intruksi tentang pengembangan promkes di sekolah Mengalokasikan dana/anggaran Mengkoordinasikan kegiatan Memantau kemajuan pencapaian sekolah sehat Guru Mengadvokasi yayasan/orang tua peserta didik/kepala sekolah untuk memperoleh dukungan kebijakan dan dana untuk promkes di sekolah Sosialisasi PHBS di lingk. Sekolah Melaksanakan pembinaan PHBS Menyusun rencana pelaksanaan dan penilaian lomba PHBS di sekolah Memantau tujuan pencapaian sekolah sehat

STAKE HOLDER YANG BERPERAN DUKUNGAN DAN PERAN Pemerintah Daerah (Bupati/Walikota, Bappeda, DPRD) Lintas Sektor (Depkes, Depdiknas, Depag, Depdagri) Tim Pembina UKS Tim Pelaksana UKS Komite Sekolah Kepala Sekolah Guru Orang Tua Murid

DUKUNGAN DAN PERAN Orang tua Murid Menyetujui anggaran untuk pembinaan PHBS di sekolah Memberi dukungan dana untuk pembinaan PHBS di sekolah

HASIL YANG DIHARAPKAN Anak sekolah menerapkan PHBS Anak sekolah menjadi kader kesehatan bagi keluarganya Sekolah menjadi lembaga pembelajaran dlm promkes Para guru menjadi mitra pengembangan promkes di sekolah Anak sekolah tumbuh sehat & berprestasi

INDIKATOR Indikator masukan : komitmen, SDM, sarana, media, dana Indikator proses : proses pelaksanaan promkes sekolah Indikator keluaran : cakupan kegiatan promkes sekolah Indikator dampak : mengacu tujuan promkes sekolahPHBS di sekolah

STAKEHOLDER YANG BERPERAN Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun Jajan di kantin sekolah yang sehat Membuang sampah pada tempatnya Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 3-6 bulan Tidak merokok di sekolah Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin Buang air besar dan buang air kecil di jamban sekolah PHBS DI SEKOLAH