Kantor Perwakilan Bank Indonnesia Bandar Lampung, 5 September 2016

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGAWASAN OPERASIONAL PERBANKAN OTORITAS JASA KEUANGAN
Advertisements

Pokok-Pokok Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Gonthor R. Aziz, SH., LLM.
UPAYA PEMULIHAN EKONOMI
Kelompok 1 : Eny Aprilianti 2009/20011/MAF Haryani 2009/20001/MAF Iryan Agustina 2009/20115/MRS Lilis Dewi P 2009/20035/MID Leni 2010/20015/MAF.
BANK CENTRAL OLEH ENDANI NARO S.H.
Kebijakan moneter A. Ika Rahutami.
Bank Sentral : Lembaga keuangan Negara yang mempunyai wewenang untuk Mengeluarkan alat pembayaran yang sah, Merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter,
BANK INDONESIA Oleh ERVITA SAFITRI.
Bank & Lembaga Keuangan
BANK SENTRAL Dalam perekonomian modern setiap negara memiliki Bank Sentral atau setidak-tidaknya ada salah satu bank atau lembaga yang bertindak dan menjalankan.
- BANK MANAGEMENT- REVIEW PERBANKAN DI INDONESIA
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
BAB IX Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Pertemuan ke-2 BANK SENTRAL.
Kebijakan Fiskal dan Moneter
PENDAHULUAN.
Bank Sentral Lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan.
SISTEM PERBANKAN INDONESIA
Risiko & Regulasi Perbankan
5 Bab Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan Otoritas Jasa Keuangan.
BANK INDONESIA.
sebagai bank sentral bahan - 5
based of Pengertian LPS
BANK adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes.
BANK INDONESIA.
TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA dan OJK
BANK INDONESIA.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas X
BANK INDONESIA Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang merupakan lembaga negara independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya,
Suku Bunga dan Sistem Perbankan
BANK INDONESIA.
BANK INDONESIA.
Bahan Training for Trainers Kebanksentralan
SISTEM MONETER & PERBANKAN NASIONAL
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN Oleh INTAN DWI ASTUTI A
SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN
Bank Sentral : Lembaga keuangan Negara yang mempunyai wewenang untuk Mengeluarkan alat pembayaran yang sah, Merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter,
BANK INDONESIA TUJUAN DAN TUGAS BANK INDONESIA
Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan Otoritas Jasa Keuangan
BANK INDONESIA.
Kebijakan moneter.
PERAN PENGAWASAN KEMENTERIAN PANRB TERKAIT AMANAT
Bank Sentral dan otoritas jasa keuangan (OJK)
LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN
TUGAS HUKUM PERBANKAN DISUSUN OLEH : NAMA : TIKA SARI PERMATA NIM: DOSEN PEMBIMBING : ASLAN DERI ICHSANDI, SH., MH JURUSAN MANAJEMEN PERBANKAN.
Bank dan Lembaga Keuangan
Bank Sentral By : Desi H. Pinuji.
PERAN, STATUS, KEDUDUKAN, TUJUAN DAN TUGAS BANK INDONESIA
Bank dan Lembaga Keuangan
perbankan / manajemen administrasi / 2013
BANK SENTRAL.
Otoritas Jasa Keuangan
Non Lembaga keuangan dan OJK
Bank dan Lembaga Keuangan
Ekonomi untuk SMA/MA kelas X
KELOMPOK 5 Bank Sentral Anggota kelompok:
BANK SENTRAL Dalam perekonomian modern setiap negara memiliki Bank Sentral atau setidak-tidaknya ada salah satu bank atau lembaga yang bertindak dan menjalankan.
Lembaga Keuangan Bukan Bank dan Otoritas jasa Keuangan
ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA
Kebanksentralan Arief Hartawan Kepala KPw Bank Indonesia Prov. Lampung
STATUS, KEDUDUKAN, TUJUAN DAN TUGAS POKOK BANK INDONESIA
Ekonomi Moneter Kel 4 Lembaga Keuangan.
Oleh : Novia Nur Yuniarti B. Kompetensi Dasar KD 3.6 Mendeskripsikan lembaga jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia KD 4.6 Menyajikan.
PERATURAN BANK INDONESIA TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
BANK INDONESIA Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang merupakan lembaga negara independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya,
Kebanksentralan Dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Ir Andreas Eddy Susetyo MM
PERATURAN BANK INDONESIA TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
8. Bank Sentral & Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
BANK SENTRAL Bank sentral adalah sebuah badan keuangan, milik pemerintah yang bertugas untuk mengatur kestabilan badan-badan keuangan, serta serta menjamin.
Transcript presentasi:

Kantor Perwakilan Bank Indonnesia Bandar Lampung, 5 September 2016 Kebijakan Makroprudensial Kantor Perwakilan Bank Indonnesia Provinsi Lampung Bandar Lampung, 5 September 2016

Definisi Makroprudensial

Mengapa Kebijakan Makroprudensial Diperlukan? Adanya risiko pada aktivitas bisnis di sistem keuangan Kebijakan pada level mikrosistem keuangan  tidak cukup untuk mengatasi perilaku risk taking behaviour institusi keuangan. Kebijakan moneter yang difokuskan pada stabilitas harga  tidak secara langsung menjangkau permasalahan di level mikrosistem keuangan Inovasi produk keuangan yang bermunculan disertai potensi risiko-risiko baru Saling keterkaitan (interconnectedness) dalam sistem keuangan mengakibatkan dampak krisis cepat meluas di dalam dan ke sektor lain (spill over effect). Perilaku ambil risiko (risk taking behaviour) yang berlebihan yang mengakibatkan ketidakseimbangan di sistem keuangan Perlu kebijakan makroprudensial yang dapat mengakomodir concern yang belum ditangkap di kebijakan moneter dan mikroprudensial Adanya interconnectedness antarelemen dalam sistem keuangan, diikuti pula dengan adanya spill over risiko menunjukkan pentingnya kebijakan makroprudensial. Selanjutnya, dalam menjaga SSK, ruang lingkup kebijakan makroprudensial tidak cukup hanya meliputi perbankan, tetapi harus juga menjangkau elemen lain dalam sistem keuangan, termasuk Institusi Keuangan Non Bank (IKNB), sektor korporasi, dan rumah tangga.

Mandat Pengaturan Makroprudensial Mandat Pengawasan Makroprudensial Dasar Hukum & Tujuan Makroprudensial 1. UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan Mikroprudensial 2. Peraturan Bank Indonesia No.16/11/PBI/2014 tentang Pengaturan dan Pengawasan Makroprudensial Mandat Pengaturan Makroprudensial 3. Peraturan Dewan Gubernur No.17/17/PDG/2015 tentang Kerangka Kebijakan Makroprudensial Mandat Pengawasan Makroprudensial TUJUAN

Kebijakan Makroprudensial & Mikroprudensial Makroprudensial lebih mengarah kepada analisis sistem keuangan secara keseluruhan sebagai kumpulan dari individu lembaga keuangan. Mikroprudensial lebih mengarah kepada analisis perkembangan individu lembaga keuangan. “Keeping individual financial institutions sound is not enough. A broader approach is needed to safeguard the financial system”

Mengapa Kebijakan Makroprudensial di Bank Sentral? Bank Sentral sebagai Lender of the Last Resort/LoLR. Sebagai otoritas moneter, bank sentral memiliki peran menjaga stabilitas harga  perilaku risk taking behaviour dapat mempengaruhi stabilitas harga. Bank Sentral merupakan institusi yang memiliki kapasitas untuk merumuskan bauran kebijakan secara komprehensif melalui strategi pengelolaan moneter dan instrumen makroprudensial agar permasalahan yang terjadi pada sistem keuangan tidak berdampak negatif pada kondisi makroekonomi dan sektor riil, serta sebaliknya. Bank Sentral sebagai institusi yang memiliki kapasitas (institutional knowledge and expertise) dalam memantau dan menilai kondisi makroekonomi global dan domestik yang merupakan bagian yang sangat penting dalam kebijakan makroprudensial. Bank Sentral memiliki network dengan bank sentral lain dan lembaga internasional. Sebagai upaya menjaga kelancaran operasional infrastruktur sistem keuangan

Kegiatan di Bank Indonesia Terkait Fungsi Makroprudensial