DEMAM TIFOID SMF-ILMU KESEHATAN ANAK RSUD SYAMRABU RATO EBUHBANGKALAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Pengolahan Citra Berwarna
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

DEMAM TIFOID SMF-ILMU KESEHATAN ANAK RSUD SYAMRABU RATO EBUHBANGKALAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA 2015

PENDAHULUAN Dalam 4 dekade terakhir demam tifoid menjadi masalah kesehatan global bagi masyarakat dunia. Indonesia merupakan wilayah darerah endemic demam tifoid dengan mayoritas angka insidens terjadi pada kelompok usia 3-19 tahun

di jawa timur insidens demam tifoid di puskesmas dan beberapa rumah sakit masing-masing 4000 dan 1000 kasus per bulan, dengan angka kematian 0,8%.

saat ini merupakan penyakit endemis di beberapa kota besar di Indonesia, oleh karna itu perlu penanganan yang cepat dan tepat.

IDENTITAS PASIEN Nama : An. Abdul wahid Usia : 9 tahun Berat badan : 19 kg Alamat : Arosbaya Tanggal masuk : 14 April 2015 Tanggal keluar : 19 April 2015

ANAMNESIS KELUHAN UTAMA : Demam tinggi hari ke 6 KELUHAN TAMBAHAN: Batuk, Mual & Muntah, perdarahan gusi, konstipasi, Nyeri perut

Riwayat penyakit sekarang panas sejak 6 hari, meninggi pada malam hari, panas naik turun, turun jika minum obat penurun panas, namun panas naik lagi tetelah beberapa jam minum obat, pusing dan nyeri kepala, batuk berdahak sudah 3 hari, tidak pilek tidak sesak, muntah 1 kali gusi berdarah 1x tadi pagi, sudah 4 hari tidak BAB, nyeri perut bagian atas, BAK seperti biasa, nafsu makan dan minum menurun

Riwayat pengobatan : Berobat ke bidan dan di beri obat penurun panas. Riwayat penyakit dahulu Belom pernah sakit seperti ini sebelumnya Riwayat penyakit keluarga Tidak ada sodara maupun tetangga yang sakit seperti ini

Riwayat tumbuh kembang usia 9 tahun BB: 19 kg Sekarang kelas 4 SD Riwayat imunisasi Ibu pasien mengatakan dulu tidak pernah di imunisasi sama sekali

Status gizi BB: 19 kg Perkiraan berat badan ideal pada anak usia 6-12taun menurut Behrman (1992) π’–π’Žπ’–π’“ 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒙 πŸ•βˆ’πŸ“ 𝟐 = πŸ— 𝒙 πŸ• βˆ’ πŸ“ 𝟐 = 29kg Kesan gizi : kesan gizi kurang.

Pemeriksaan Keadaan umum : Nampak sakit ringan Kesadaran : composmentis Vital sign Tensi : 90/70 mmHg RR : 24 x/menit Nadi : 96 x/menit Suhu : 37.2 ˚C (axila)

Kepala Rambut : Hitam Lebat Ubun-ubun : datar menutup Mata : simetris, ikterik (-) , konjungtiva tidak anemis Hidung :discharge (-), dipsneu (-) Mulut : mukosa bibir kering, sianosis (-) Leher : Pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-)

Thorak paru Inspeksi: Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, jejas (-) Palpasi : Fremitus suara dan raba simetris, nyeri tekan (-) Perkusi : Sonor Auskultasi : vesikuler

Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak Palpasi : Ictus cordis terba kuat angkat Perkusi : Batas atas ICS II Linea parasternal sinistra, Batas kiri bawah ICS V medial Linea mid clavicular sinistra, Batas kanan bawah ICS IV Linea sternalis dextra Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, bising (-)

Abdomen Inspeksi : permukaan datar Pelpasi : teraba supel, nyeri tekahipocondrium kanan dan epigastrium Perkusi : timpani seluruh region abdomen Auskultasi : bising usus + Normal

Pinggang : Dalam batas normal Alat kelamin : Tidak ada keluhan Ekstrimitas Superior : Akral Kering Hangat Merah, nyeri sendi - Ekstrimitas Inferior : Akral kering Hangat merah, nyeri sendi - Kulit : berwarna sawo matang, teraba hangat, tidak ada gatal-gatal, CRT < 2 detik ptekie (-) Neurologi : normal tidak ada keluhan

Hasil Lab WBC 4.5 3.8-10.6 LYM 2.8 1.0-4.4 MID 0.6 0.0-1.5 DARAH LENGKAP WBC 4.5 3.8-10.6 LYM 2.8 1.0-4.4 MID 0.6 0.0-1.5 GRA 1.2 1.8-7.7 RBC 4.90 4.40-5.90 HGB 13.3 13.2-17.9 HCT 41.7 40.0-52.0 MCHC 31.9 32.0-36.0 RDW 13.3 11.5-14.5 PLT 240 150-450 MPV 7.5 0.0-0.0 Β  WIDAL S typhi H positif titer1/80 para typhi O positif, titer 1/160 para typhi AO positif, titer 1/160 para typhi BO positif, titer 1/320

RESUME Pasien laki-laki usia 9 tahun demgan keluhan demam sejak 6 hari, meninggi padamalam hari, panas naik turun, turun jika minum obat penurun panas, panas naik lg tetelah beberapa jam minum obat, pusing dan nyeri kepala, batuk berdahak sudah 3 hari, tidak pilek tidak sesak, muntah 1 kali gusi berdarah 1x, sudah 4 hari tidak BAB, nyeri perut bagian atas, BAK seperti biasa, nafsu makan dan minum menurun

RESUME Hasil pemeriksaan fisik di dapatkan tekanan darah Tensi 90/70 mmHg, nadi 94x/menit, RR 24 x/menit, suhu 37.2 ˚C (axila), nyeri epigastrium dan hipokondrium kanan, status gizi kurang, hasil pemeriksaan laboraturium widal di dapatkan S typhi H : 1/80S, Para typhi O : 1/160, S para typhi AO : 1/160, S para typhi BO : 1/320

DIAGNOSA Demam tifoid

Tata laksana Infus D5 20 tts/mnit Terfacef 2 x 750 mg Norages 1cc (k/p) Rantin 2 x 1 ampul Monitoring : monitoring tanda avital, gejala, asupan obat, tanda dehidrasi

prognosis Prognosis demam tifoid tergantung ketepatan terapi, usia, keadaan kesehatan sebelumnya, dan ada tidaknya komplikasi. Dinegara maju,\dengan terapi antibiotik yang adekuat, angka mortalitas < 1%. Munculnya komplikasi seperti perforasi gastrointestinal atau perdarahan hebat, meningitis, endokarditis dan pneumonia, mengakibatkan morbiditas dan mortalitas meningkat

TINJAUAN PUSTAKA DEFINISI Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang di sebabkan oleh Salmonella typhi.

Diserap oleh usus hslus Bakteri masuk ke peredaran darah sistemik B. PATOFISIOLOGIΒ  Salmonella thypi Saluran pencernaan Diserap oleh usus hslus Bakteri masuk ke peredaran darah sistemik Kelenjar limfoid Hati Limpa Endokrin usus halus Hepatomegali Splenomegali Demam Tukak Nyeri perabaan Mual tidak nafsu makan Perdarahan dan Perforasi Peribahan nutrisi Resiko kurang volume cairan

GEJALA KLINIS Demam tinggi, Malaise, Letargi, Anoreksia, nyeri kepala, nyeri perut, diare atau konstipasi, muntah. Pada demam tifoid yang berat dapat di jumpai penurunan kesadaran

Pemeriksaan penunjang 1. isolasi kuman penyebab 2. uji serologi 3. Pemeriksaan lacak DNA

TATALAKSANA 1. Antibiotik kloramfenikol 50-100 mg/kg/hari, oral atau iv, dibagi dalam 4 dosis selama 10-14 haro Amoksisilin 100 mg/kg/hari oral atau iv selama 10 hari Seftriakson 80mg/kg/hari IV atau IM sekali 1 hari selama 5 hari Sefiksim 10mg/kg/hari, oral dibagi dlm 2dosis,selama 10 hari. 2. Kortikosteroid Diberikan pada kasus berat dengan gangguan kesadaran Deksametason 1-3 mg/kg/hari i.v dibagi dlm 3 dosis hingga ksadaran mmembaik.

SUPORTIF Demam tifoid ringan dapat di rawat di rumah Tirah baring Isolasi memadai Kebutuhan cairan dan kalori cukup INDIKASI RAWAT Semua demam tifoid berat harus di rawat di rumah sakit untuk: Memenuhi kebutuhan cairan dan kalori Pemberian antipiretik bila demam >39˚C Pemberian diit yang tepat Tranfusi darah bila diperlukan pada komplikasi perdarahan saluran cerna.

PENCEGAHAN Pengawasan hygiene dan sanitasi lungkungan hidup Pengawasan hygiene makanan dan miniuman Hygiene perorangan Pemberian vaksin Kesadaran untuk tidak menularkan

PEMBAHASAN Anak laki2 9 tahun, Panas sejak 6 hari naik turun, meninggi pada malm hari Batuk sidah 3 hari Mual dan Muntah 1x Nyeri kepala Nyeri perut bagiana atas Gusi berdarah 1 x Tidak bab sudah 4 hari Penurunan nafsu makan Vital sign: Tensi : 90/70 mmHg RR : 24 x/menit Nadi : 96 x/menit Suhu : 37.2 ˚C (axila) Widal : S typhi H positif titer 1/80 S typhi O positif, titer 1/160 S.P thypi positif titer 1/320

KESIMPULAN Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Yanhg penularanya melalui makanan / minuman. Walupun gejala demam tifoid pada anak lebih bervariasi, secara garis besar gejala-gejala yang timbul adalah : Demam satu minggu atau lebih. Gangguan saluran pencernaan. Gangguan kesadaran

KESIMPULAN Pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis demam tifoid dibagi dalam tiga kelompok, yaitu: Isolasikuman penyebab demam tifoid) Uji serologi. Pemeriksaan melacak DNA kuman S.typhi

Antibiotik Kloramfenikol atau Sefalosporin generasi ke tiga digunakan sebagai obat pilihan pada kasus demam tifoid . Pencegahannya adalah higiene pribadi yang baik dan Imunisasi serta vaksinasi aktif dapat membantu menekan angka kejadian demam tifoid.

TERIMAKASIH