ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANGINA PECTORIS Oleh DONY NOERLIANI,SKep.Ns.MKes
Faktor resiko penyakit jantung koroner Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi 1. Riwayat keluarga + 2. Peningkatan usia 3. Jenis kelamin Faktor resiko yang dapat dimodifikasi hipertensi, kolesterol, merokok, gula darah tinggi, obesitas, inaktivitas fisik, stress, kepribadian, geografi
PENGERTIAN SUATU KEADAAN ISCHEMIA OTOT JANTUNG OLEH KARENA KURANGNYA SUPLAY O2 PADA OTOT JANTUNG DISEBABKAN OLEH SUMBATAN /PENYEMPITAN ARTERI CORONARIA, BEBAN KERJA JANTUNG MENINGKAT, KEMAMPUAN DARAH MENGIKAT O2 MENURUN
CHEST PAIN TIMBUL SETELAH KEGIATAN/ STRESS JENIS ANGINA STABLE ANGINA CHEST PAIN TIMBUL SETELAH KEGIATAN/ STRESS SERANGAN KURANG DARI 10 MENIT POLA EKG : FASE INTIRAHAT : NORMAL EXERCISE TEST EKG : SEGMEN ST DEPRESI, GEL T INVERTED LAB : KADAR CARDIAC ISO ENZYM CHEST PAIN HILANG BILA ISTIRAHAT + TABLET NITROGLISERIN N
2. UNSTABLE ANGINA CHEST PAIN SAAT ISTIRAHAT/AKTIVITAS NYERI HEBAT DENGAN FREK. LEBIH SERING LAMA SERANGAN > 30 MENIT SAAT SERANGAN : SESAK NAFAS, NAUSEA, VOMITING, DIAPHOROSIS EKG : SEGMEN ST DEPRESI (SELAMA & SAAT SERANGAN) CHEST PAIN HILANG : NITROGLISERIN, NARKOTIK, BEDREST, O2
3. VARIANT / PRIZMENTAL ANGINA CHEST PAIN TIMBUL SAAT ISTIRAHAT/AKTIVITAS DAPAT TERJADI TANPA ATHEROSCLEROSIS KORONER KADANG-KADANG DISERTAI DISRITMIA & KONDUKSI ABNORMAL EKG : SEGMEN ST ELEVASI SAAT SERANGAN, NORMAL BILA SERANGAN HILANG CHEST PAIN HILANG DG TX. NITROGLISERIN ,OBAT ANTI SPASME SRTERI
PENGKAJIAN : RIWAYAT KEPERAWATAN 1. KELUHAN NYERI DADA Faktor pencetus : kegiatan fisik, emosi yg berlebihan, makan berlebihan Sifat sakitnya : nyeri dada di daerah anterior, precosdial, substernal yg menjalar ke tempat lain (rahang, leher, lengan & jari tangan kiri) nyeri seperti tertekan benda berat, diremas yg timbul mendadak. disertai gx : mual, muntah, keringat dingin, berdebar-debar, sesak nafas. Lamanya serangan nyeri
2. Gambaran nyeri Apakah gx baru saja timbul atau sering hilang timbul. Kaji penyebab yg mempercepat timbulnya nyeri Kaji hal-hal yg dapat mengurangi nyeri
3. Pekerjaan catat jenis pekerjaan klien dan adanya stres fisik dan psikis yg dapat meningkatkan beban kerja jantung 4. Hobby menunjukkan gaya hidup klien, cara mengatasi ketegangan dan penguarangan aktivitas yg mendadak
5. KAJI FAKTOR RESIKO PENYAKIT JANTUNG a.Riwayat penyakit klien (DM, hipertensi,dll) b.Riwayat kesehatan yg lain (peningkatan kadar cholesterol/trigliserid,LDL/HDL, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, intake mkn tinggi gula,lemak, garam, kafein, BB. 6. Obat-obatan : toleransi thdp obat-obatan & terapi yg didpt saat timbulnya serangan 7. Riwayat gangguan sist. Gastrointestinal : kesulitan mencerna, pykt lain yg menimbulkan keluhan nyeri epigastrium/ chest pain 8. Riwayat kesehatan keluarga : riwayat pykt jantung dan pembuluh darah
Pemeriksaan Penunjang Elektrokardiografi Normal saat klien istirahat Segmen ST elevasi/depresi, gelombang T inverted selama serangan berlangsung atau timbul saat treadmill (iskhemia) Aritmia (bila ada harus)
Laboratorium darah Complete Blood cells Count Anemia dan PCV menurun, lekositosis Fraksi lemak LDL / HDL, trigliserida Serum tiroid Cardiac iso-enzym Normal (LDH/lactat dehydrogenase, CPK/creatinin phospokinase, CK-MB/Creatinin Kinase-Myocard Balance, SGOT/Serum glutamic oxaloacetik transaminase)
Radiologi Thorax rontgen gambaran pembesaran jantung Echocardiogram mungkin terlihat adanya penyimpangan gerakan katub, ukuran ruang jantung (hipertropi). Gerakan katub abnormal dpt timbulkan keluhan angina Scanning jantung melihat luas daerah iskhemik pada jantung Kateterisasi jantung melihat kepatenan arteri coronaria, lokasi sumbatan
Pemeriksan Fisik Kaji pola tidur/istirahat, type kepribadian, kecemasan/kegelisahan Kaji semua status yg berhub dg jantung * TTV (nadi, TD, RR) * Perfusi perifer (kulit, pulsasi arteri) * Bunyi jantung * Bunyi paru * BB, TB * Kemampuan beraktifitas/toleransi Mengkaji gejala lain utk mengesampingkan keluhan angina non jantung
Prioritas Keperawatan Mengurangi keluhan nyeri Membantu klien dalam mengubah gaya hidup Memberikan informasi tentang penyakit, penatalaksanaan, dan tindakan pencegahan Mempersiapkan klien untuk tindakan pembedahan, bila ada indikasi
Diagnosa keperawatan 1 Perubahan rasa nyaman ; nyeri akut b/d iskhemia otot jantung, ketidakseimbangan supply dan kebutuhan oksigen myocard Data penunjang S : chest pain seperti diremas/ditekan beban berat, sesak nafas, mual/muntah, keringat dingin, pusing O : diaphorosis, pola EKG : ST depresi/elevasi, gel T inversi, perubahan nilai cardiac isoenzym, hasil px status jantung Tujuan/sasaran kebutuhan rasa nyaman klien terpenuhi 1. Nyeri berkurang / hilang 2. iskemia tidak berkembang
Diagnosa keperawatan 2 Resiko thdp ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik y/b dg ketidakcukupan ttg diet, program therapi aktivitas dan tanda gejala komplikasi Data penunjang S : klien menanyakan ttg penyakitnya, penyebab, diet, program tx aktivitas dan tanda gx komplikasi O :Tk pendidikan klien, pemahaman klien ttg kondisinya Tujuan/sasaran klien memahami ttg penyakit dan penatalaksanaannya
Diagnosa keperawatan 3 Kecemasan yang berhubungan dengan ancaman integritas biologis yang dirasakan sekunder terhadap serangan jantung Data Penunjang S : klien mengatakan merasa tdk berdaya, takut mati, gelisah, menanyakan perkembangan penyakitnya Sasaran/tujuan Koping individu berlangsung efektif
Kriteria standar dx kep. 1 S : nyeri berkurang : keluhan nyeri berkurang/hilang, sesak nafas hilang, tidak mual muntah, tdk berkeringat dingin, reaksi non verbal baik O :Hasil EKG : segmen ST isoelektris, gel T positif, tdk muncul gel Q patologis, nilai cardiac isoenzym : CPK < 50 u/L, CKMB <10u/L, LDH < 240 u/L, SGOT < 18 u/L
Kriteria standar dx kep. 2 Klien dapat : Menjelaskan pengertian, penyebab, factor pencetus penyakitnya Menjelaskan manfaat dari diit yg diberikan Melaksanakan tindakan yg hrs dilakukan setelah sembuh dan pulang ke rumah
Kriteria standar dx kep. 3 Klien dapat : a. mengexpresikan perasaannya secara wajar b. mendiskusikan pengaruh penyakit terhadap diri/ gaya hidupnya kepada perawat/ orang lain Klien merasa optimis bahwa penyakitnya dapat disembuhkan Klien optimis menghadapi masalah kesehatannya setelah sembuh
Intervensi dx 1 Kurangi/batasi aktifitas fisik selama terjadi serangan Posisi tidur supine semi fowler Pelihara ketenangan,lingkungan yg nyaman, batasi jumlah pengunjung klien Monitor vital sign segera stlh pemberian obat anti nyeri Monitor bunyi jantung tiap 2 jam bila keadaan sdh stabil dan catat bila ada perubh. Observasi timbulnya nyeri Rawat dan pertahankan IV line/infus bila ada Kolaborasi dg ahli gizi utk memberikan diet jantung Bantu klien makan sedikit-dikit tapi sering Kolaborasi dg team medis utk program tx. a. vasodilator : nitrigliserin b. analgetik ringan c. narkotik : morphin atau pethidin bila perlu d. tranquiliser, beta bloker, barbiturat, anti aritmia, diuretik (bila ada indikasi khusus)
Intervensi dx 2 Mendiskusikan dg klien/klg ttg proses penyakit dan tujuan pengaturan gaya hidup Mendiskusikan gx yg timbul serta mengkonsultasikannya dg team medis Mendiskusikan ttg penyebab dan faktor pencetus timbulnya serangan Menjelaskan tujuan pemberian obat, reaksi dan efek samping serta penggunaan obat profilaksis Mendiskusikan efek vasokontriksi akibat kebiasaan merokok Mendiskusikan ttg jenis mkn yg hrs dibatasi dan memberikan contoh menu yg sesuai Mendiskusikan perubh pola aktivitas dan mengajarkan cara mengukur nadi
Intervensi dx 3 Observasi tanda-tanda kecemasan Anjurkan klien utk berkomunikasi dg team prwt dan org terdekat Bila perlu, mengatasi perilaku klien dan membantu dlm hal perubh konsep body image Nilai pengaruh sakit thdp kebutuhan sex klien dan beri informasi / konsultasi secara pribadi Perawatan lanjutan thdp stress (gali faktor penyebab dan cari alternatif pemecahan masalah)
Penatalaksanaan Tujuan Menurunkan kebutuhan oksigen jantung dan meningkatkan suplay oksigen Terapi farmakologi 1. Nitrogliserin (bahan vasoaktif : melebarkan vena/arteri melemaskan arteriol sistemik) 2. Penyekat beta adrenergik (fungsi : menurunkan konsumsi O2 dg menghambat impuls simpatis ke jantung, ex : propanolol, TTV harus dipantau : TD, Frek. Jtg, efek samping : mencetuskan gagal jantung dan asma.
3. Antagonis ion kalsium ion kalsium : ditingkat sel mempengaruhi kontraksi semua jaringan otot dan stimulasi listrik pada jantung. fungsi : meningkatkan suplay O2 jantung dg melebarkan dinding otot polos arteriol koroner, mengurangi kebutuhan jantung dengan menurunkan tek. Arteri sistemik ex : nifedipin, verapamil, diltiazem
TERIMA KASIH