Diare Kelompok 1
Kelompok 1 Ilham Trinandi ( C12115016 ) Debi sambak ( C12115005 ) Amina ( C12115010 ) Wa Ode Umi Kalsum ( C12115324 ) Noviawati ( C12115325 ) Nandita suci ramadhani ( C12115030 ) Suciaty Safitri Basrum ( C12115309 ) Andi Juniart Fahmi ( C12115316 ) Nur Wanti Maulindasari ( C12115508 ) Mariani Afandy ( C12115013 ) Marlian Ismail Nur ( C12115027 ) Asma jaya ( C12115315 ) Irmawati ( C12115034 ) Safitri Itsnaini Fardani ( C12115039 ) Sakina ( C12115306 )
DEFINISI Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal (lebih dari tiga kali perhari, serta perubahan dalam isi lebih dari 200 g/hari) dan konsistensi (fases cair).
Etiologi Enteritis, peradangan yang biasanya disebabkan baik oleh virus maupun oleh bakteri pada traktus intestinalis. Diare psikogenik, diare yang menyertai masa ketegangan saraf, yang disebabkan oleh stimulasi berlebihan dari sistem saraf parasimpatis. Kolitis Ulserativa, penyakit peradangan dan ulserasi daerah yang luas dari usus besar
Diare akut atau gastroenteritis Klasifikasi Diare akut atau gastroenteritis Diare peristen Disentri
Manifestasi Klinis kram perut Distensi gemuruh usus anoreksia haus dehidrasi dan kelemahan
Patofisiologi
Komplikasi dehirasi, terutama pada individu yang berusia sangat muda, lansia, atau lemah yang tidak mampu merespon rasa haus Pada diare berat, kolaps vaskuler dan syok hipovolemik dapat terjadi Kalium dan magnesium hilang dari tubuh, berpotensi menyebabkan hipokalemia dan hipomagnesemia Hilangnya bikarbonat melalui feses dapat menyebabkan asidosis metabolik
Pencegahan pada bayi dan anak Pemberian ASI eksklusif (pemberian makanan berupa ASI saja pada bayi umur 4-6 bulan) Menghindari penggunaan susu botol Memperbaiki cara penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping ASI (untuk mengurangi paparan ASI dan perkembangan bakteri) Penggunaan air bersih untuk minum Mencuci tangan baik sesudah buang air besar dan membuang feses bayi sebelum menyiapkan makanan atau saat makan. Membuang feses bayi secara benar
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium 1. Pemeriksaan tinja 2. Pemeriksaan kimiawi darah 3. Pemeriksaan radiologis seperti sigmoidoskopis, kolonoskopi dan lainnya Pemeriksaan elektrolit
Penatalaksanaan medis beri cairan untuk mengganti cairan yang hilang. Monitor dan koreksi input dan output elektrolit. Kebutuhan cairan = BD plasma – 1,025 X BB X 4ml 0,001
Menghitung Kebutuhan Cairan Berdasarkan berat badan bayi dan anak ( menurut Holliday dan Segard ) 4ml/kgBB/jam : berat badan 10 kg pertama 2ml/kgBB/jam : berat badan 10 kg kedua 1ml/kgBB/jam : sisa berat badan selanjutnya Atau BB 10 kg pertama = 1ltr/hr cairan BB 10 kg kedua = 0,5 ltr/hr cairan BB >> 10 KG = 20 mL x sisa BB Berdasarkan berat badan bayi dan anak ( menurut Darrow ) BB < 3 kg : 175 cc/kgBB/hr BB 3-10 kg : 105 cc/kgBB/hr BB 10-15 kg : 85 cc/kgBB/hr BB > 15 kg : 65 cc/kgBB/hr
Pada orang dewasa ( Holliday dan Segard ) BB 10 kg pertama = 1 ltr/hr cairan BB 10 kg kedua = 0,5 ltr/hr cairan BB >> 10 kg = 20 mL x sisa BB
Dehidrasi terjadi bila air yang disekresi melebihi asupan air pada suatu periode waktu tertentu. Dehidrasi biasanya terjadi setelah luka bakar berat, perdarahan, atau muntah dan diare berkepanjangan. Dehidrasi hipertonik terjadi karena hilangnya fluida ekstraselular. Air akan meninggalkan sel secara osmosis untuk mengkompensasi kehilangan cairan. Jika dehidrasi semakin berat maka neuron di otak akan mengerut dan menyebabkan konfusi, kejang dan bahkan kematian. Hidrasi hipotonik ( intoksikasi air ) terjadi bila fluida ekstraselular terdilusi dan hal ini dapat menyebabkan muntah, kram otot, dan edema otak. (James, Baker, & Swain, 2008)
Asuhan Keperawatan Pengkajian Data Biografi dan demografi : nama, alamat, umur, jenis kelamin, pekerjaan Riwayat kesehatan: Durasi dan rentang diare, kemungkinan memakan makanan yang terkontaminasi, riwayat diare sebelumnya Pemeriksaan fisik Kaji Status dehidrasi Catat keluaran rektal yang meliputi jumlah, volume, dan karakteristik Observasi dan catat adanya tanda-tanda yang berkaitan dengan tenesmus, kram, dan mutah
Diagnosa Keperawatan Diare Kekurangan volume cairan Resiko kerusakan integritas kulit Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
Implementasi dan Intervensi