M. Yoga dan Luthfia Pritania Kelompok 2 Miswa Kirana Alyaa Diah M. Yoga dan Luthfia Pritania M. Alif dan Raihan Leo Amanda Fadhila
BAB IV Tujuan Hidup Manusia dan Ikhlas dalam Beribadah Mata Pelajaran Al – Qur’an
Surah Al-An’am/6 : 161-163
Hukum Tajwid Al-An’am/6 : 161 Ikhfa Haqiqi Idhgam Bigunnah Mad Wajib Mutthashil Ghunnah Idhgam Bigunnah Mad ‘Aridh Lissukun Alif Lam Qamariyah Mad Iwadh Qalqalah Sughra Hukum Tajwid Al-An’am/6 : 161
Hukum Tajwid Al-An’am/6 : 162 Lafdzul Jalalah Tarqiq Mad ‘Aridh Lissukun Ghunnah Alif Lam Qamariyah Hukum Tajwid Al-An’am/6 : 162
Hukum Tajwid Al-An’am/6 : 163 Alif Lam Qamariyah Mad ‘Aridh Lissukun Ra Tarqiq Hukum Tajwid Al-An’am/6 : 163
Al-An’am/6 : 161 Katakanlah (Muhammad) : “Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Rabbku kepada jalan yang lurus,(yaitu) Agama yang benar, Agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik.” Pada ayat ini, Allah memerintahkan Rasulullah saw. supaya mengatakan kepada umat manusia bahwa Allah telah menunjukan kepadanya jalan yang benar. Itulah Agama Ibrahim yang sebenarnya bukan Agama musyirik, dan Ibrahim bukan orang yang musyrik pula. Ayat ini bertujuan untuk memberantas kepercayaan orang-orang Arab Mekah yang menyalahgunakan Agama Ibrahim
Al-An’am/6 : 162-163 Katakanlah (Muhammad) : “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah SWT, Rabb semesta alam. Tiada sekutu bagiNya, dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).”
Dalam ayat ini, Nabi Muhammad saw Dalam ayat ini, Nabi Muhammad saw. Diperintahkan pula supaya mengatakan bahwa segala sesuatu tentangnya itu hanyalah untuk Allah SWT, Tuhan yang menciptakan semsesta alam ini serta tiada sekutu bagi Allah SWT. Nabi Muhammad saw. atas perintah Allah SWT harus menyampaikan kepada umatnya, bagaimana seharusnya hidup dan kehidupan seorang muslim di dunia ini. Melakukan segala sesuatu sepenuh hati Lillahi ta’ala. Seorang muslim juga harus yakin kepada kudrat dan iradat Tuhan yang tiada sekutu bagiNya. Allah lah yang menentukan hidup dan mati seseorang. Oleh karena itu, seorang muslim tidak perlu takut mati dalam berjihad di jalan Allah (Fisabilillah) dan tidak perlu takut hilang kedudukan dalam menyampaikan dakwah Islam, amar makruf nahi mungkar.
Kesimpulannya, pada tiga ayat ini berisakan tentang Agama Ibrahim yang bukanlah musyrik, amal shaleh dan segala hal yang dilakukan hanya untuk Allah SWT dengan ikhlas, disebut dengan “kemurnian ibadah”. Serta tentang penolakan terhadap segala bentuk perilaku syirik baik secara terang-terangan maupun terselubung. ~