MATAKULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI TRIANI RATNAWURI,S.PD.,M.PD. Sektor Rumah Tangga dan Perusahaan dalam Keseimbangan Pendapatan Nasional MATAKULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI TRIANI RATNAWURI,S.PD.,M.PD.
SUB POKOK BAHASAN Peranan sektor Rumah Tangga dalam Kegiatan Ekonomi Konsumsi Rumah Tangga Hubungan konsumsi, tabungan dan pendapatan Peranan perusahaan dalam Kegiatan Ekonomi Investasi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, kriteria mengevaluasi investasi dan metode untuk mengevaluasi investasi Keseimbangan pendapatan nasional jika Rumah Tangga dan perusahaan terlibat dalam perekonomian
PERANAN RUMAH TANGGA DALAM KEGIATAN EKONOMI Rumah tangga adalah kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri ataupun keluarga. Rumah tangga juga merupakan pemilik faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, dan wirausaha). Untuk melaksanakan kegiatan konsumsinya, setiap individu/rumah tangga harus memiliki pendapatan. Pendapatan rumah tangga dapat diperoleh dari perusahaan dengan cara sebagai berikut: Sewa (rent), yaitu balas jasa telah menyewakan tanahnya; Upah (wage), yaitu balas jasa karena telah bekerja pada perusahaan dalam kegiatan produksi; Bunga (interest), yaitu balas jasa telah meminjamkan sejumlah dana untuk modal usaha perusahaan; Laba (profit), yaitu balas jasa karena telah mengorbankan tenaga dan pikirannya dalam mengelola perusahaan sehingga perusahaan dapat memperoleh laba. Peranan rumah tangga konsumen sebagai berikut. Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor-faktor produksi kepada perusahaan untuk kegiatan produksi. Rumah tangga berperan sebagai pemakai (konsumen) barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
KONSUMSI RUMAH TANGGA Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam suatu perekonomian. Persamaannya C = a + bY Keterangan : C = tingkat konsumsi a = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional 0 b = kecondongan konsumsi marginal Y = tingkat pendapatan nasional
Kecenderungan mengonsumsi Kecenderungan mengonsumsi dibedakan menjadi dua yaitu : 1) Kecenderungan mengonsumsi marginal (Marginal Propensity to concume ) yaitu perbandingan antara pertambagan (AC) yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disporsabel (AY). MPC= ∆C/∆Yd Keterangan : MPC = Marginal Propensity to concume ∆C = pertambahan konsumsi ∆Yd = pertambahan pendapatan 2) Kecenderungan Mengonsumsi Rata-rata (Average Propensity to Consume) Kecenderungan mengonsumsi rata-rata yaitu perbandingan antara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan diposabel serta konsumsi itu dilakukan (Yd). APC= C/Yd Keterangan : APC = Average Propensity to Consume C = tingkat konsumsi Yd = besarnya pendapatan disposabel
TABUNGAN Fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat tabungan rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam perekonomian S = -a + (1 – b) Y Keterangan : S = besarnya tabungan (save) A = konnsumsi yang harus dipenuhi pada saat pendapatan nol 1-b = marginal prospensity to save Y = pendapatan nasional
KECENDERUNGAN MENABUNG Marginal Prospensity to Save (MPS) Kecenderungan menabung marginal merupakan perbandingan antara pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan disposabel. MPS= ∆S/∆Yd Keterangan : MPS : Marginal Prospensity to saving ∆S : pertambahan tabungan ∆Yd : pertambahan pendapatan Average Prospensity to Save (APS) Kecondongan menabung rata-rata merupakan perbandingan antara tingkat tabungan (S) dengan tingkat pendapatan. Hubungan antara pendapatan, dan tabungan dinyatakan dalam rumus: Y = C + S Keterangan Y : Pendapatan C : konsumsi S : Tabungan
HUBUNGAN KONSUMSI, TABUNGAN DAN PENDAPATAN Antara MPC dengan MPS mempunyai hubungan yang cukup erat, dibuktikan dengan persamaan sebagai berikut: MPS + MPC = 1 MPC = 1 – MPS atau MPS = 1 – MPC Hubungan antara Pendapatan, Konsumsi, dan Tabungan Dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: Y = C + S Keterangan Y : Pendapatan C : konsumsi S : Tabungan
PERANAN PERUSAHAAN DALAM KEGIATAN EKONOMI Perusahaan berperan dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa, termasuk distribusinya, dan adakalanya perusahaan tersebut tidak memproduksi sendiri barang, misalnya yang dilakukan oleh perusahaan dagang. Peran perusahaan dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut: Sebagai produsen, menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh rumah tangga keluarga, pemerintah, bahkan masyarakat luar negeri. Sebagai distributor, sebagai mata rantai penyaluran barang dalam rangka melayani konsumen agar barang yang dibutuhkan sampai pada konsumen tepat waktu, tepat tempat, tepat sasaran, tepat kuantitas, dan tepat kualitas sehingga barang yang dibutuhkan masyarakat dengan mudah dapat diperoleh. Sebagai agen pembangunan, kegiatan perusahaan sebagai agen pembangunan ditujukan untuk meningkatkan produksi melalui penelitian dan pengembangan. Setiap perusahaan selalu berusaha supaya tidak ketinggalan ilmu dan teknologi serta dapat mengembangkan diri sesuai dengan kemajuan zaman.
INVESTASI, FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA, KRITERIA DAN METODEMENGEVALUASI INVESTASI Investasi adalah hasil biaya investasi yang ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak, serta harapan mengenai masa depan. Faktor-faktor penentu investasi sangat tergantung pada situasi dimasa depan yang sulit untuk diramalkan, maka investasi merupakan komponen yang paling mudah berubah.
Beberapa faktor yang mempengaruhi investasi dalam perekonomian suatu negara antara lain: 1. Pengaruh Nilai Tukar: Perubahan nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti). Pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut. 2. Pengaruh Tingkat Suku Bunga: Tingkat suku bunga mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan modal (input) lain untuk menghasilkan output / barang. 3. Pengaruh Tingkat Inflasi: berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Menurut Greene dan Pillanueva, tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro. Sehingga, tingkat inflasi domestik juga berpengaruh pada investasi secara tidak langsung melalui pengaruhnya pada tingkat bunga domestik. 4. Pengaruh Infrastruktur: Pembangunan kembali infrastruktur tampaknya menjadi satu alternatif pilihan yang dapat diambil oleh pemerintah dalam rangka menanggulangi krisis, Dengan infrastruktur yang memadai, efisiensi yang dicapai oleh dunia usaha akan makin besar dan investasi yang didapat semakin meningkat. 5. Pengeluaran pemerintah: meliputi semua pembelian barang dan jasa yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi yang memiliki tujuan untuk mendukung kegiatan roda perekonomian agar berjalan lebih baik dan bersemangat., untuk mendorong pertumbuhan perekonomian.
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL JIKA RUMAH TANGGA DAN PERUSAHAAN TERLIBAT DALAM PEREKONOMIAN Dalam Analisa Keseimbangan Ekonomi 2 Sektor, maka Pendapatan Nasional Akan dipengaruhi oleh 2 Faktor: Konsumsi (c) dan Tabungan(S) Dalam perekonomian yang sederhana bahwa pendapatan yang diperoleh digunakan untuk konsumsi dan sisanya ditabung. Dalam persamaan matematis maka dapat ditulis sebagai Y = C + S Konsumsi dan Investasi Sementara itu, dalan Rumah Tangga Perusahaan tabungan digunakan untuk investasi, sehingga dapat ditulis dalam persamaan Y = C + I
Fungsi konsumsi Fungsi tabungan
Persamaan matematis