Arah Pengembangan Ilmu Universitas Indonesia

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LAPORAN EVALUASI TAHUN KETIGA RPJMD KABUPATEN TEGAL
Advertisements

Go !!! ARE YOU READY.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( pnpm ) MANDIRI
Peta Kompetensi: ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Standar Kompetensi Lulusan:
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Departemen Dalam Negeri
PEMBANGUNAN UTK SIAPA TIM INTI PNPM. PENGERTIAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN ATAU YANG DALAM BAHASA INGGRIS DISEBUT SEBAGAI “DEVELOPMENT” ADALAH : SERANGKAIAN.
HAKEKAT MANUSIA Fenomena logis 1. Manusia sejak lahir merdeka
BY:RINDHA WIDYANINGSIH
Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel
Oleh: Prof. Ir. Urip Santoso, S.IKom., M.Sc., Ph.D
Nabilah [ I ] Sinta Rachma Putri [ I ]
Perencanaan Tata Guna Lahan
Lestarikan Lingkungan dengan Penghijauan
Dr. Leonardo W. Permana, MARS.
Dampak Pariwisata dan Lingkungan Binaan
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Sektor Industri Oleh : Hermien Roosita Asisten Deputi Urusan Manufaktur, Prasarana dan.
Pendekatan Pembangunan Wilayah
Konsep Pengembangan Wilayah
KEHUTA NAN KETENTUAN UMUM UNDANG- UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Deputi Bidang Pengembangan Regional
BUDAYA AKADEMIK dan tri darma perguruan tinggi
SELAMAT DATANG MAHASISWA BARU UNJ 2016
DOSEN DAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (TEORI DAN PRAKTEK)
Pendidikan Tinggi dan Nilai-Nilai Keadaban Publik
Dosen Pengampu : Ali Hanafiah, SE. MM.
Pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan
Modul PENGANTAR BISNIS
MENTERI DALAM NEGERI PADA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
PEREKONOMIAN INDONESIA
PERKEBUNAN DAN MASALAHNYA
Pengertian pendidikan
Bedah Kasus 2 Sertifikasi Hutan COMPLETE….
Bab 10 Strategi Pengelolaan Lingkungan
LITERATUR YANG WAJIB DI BACA (DIPUNYAI?)
2. Pengaruh Aspek Politik
OTONOMI BIDANG PERTANAHAN
Manajemen Konflik Negosiasi.
Apa dan Mengapa Demokrasi?
Perguruan tinggi dalam paradigma pemikiran Immanuel Kant berperan sebagai penalaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Humboldt berpikir ilmu pengetahuan.
STRATEGI PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Masyarakat madani.
Studi Kasus KEBIJAKAN KEHUTANAN COMPLETE….
MODEL PERUBAHAN DAN PENINGKATAN KOMUNITAS
BUDAYA AKADEMIK dan tri darma perguruan tinggi
AKUNTABILITAS KINERJA
Departemen MIKROBIOLOGI
Pariwisata Bekelanjutan
TUGAS PRAKTIKUM 2 MK PERENCANAAN PARTISIPATIF ILMU PERENCANAAN WILAYAH
Definisi Iptek Lingkungan
SISTEM PEMERINTAHAN DESA Cahyono, M.Pd. FKIP UNPAS Cahyono, M.Pd. FKIP UNPAS.
PELUANG PROFESI AHLI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Perkembangan Perencanaan
Kajian Teori Perumahan dan Pemukiman. Pengertian Rumah Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.
Pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan
(CALON WALIKOTA BANDA ACEH) (CALON WAKIL WALIKOTA BANDA ACEH)
PENGEMBANGAN DAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD diy terhadap rkpd diy tahun 2020 H
Konsep Dasar Pendidikan Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan Eko Defriatno, S.Pd., M.T. Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan.
PKn yang berhasil menumbuhkan sikap mental : bersifat cerdas,
MODAL SOSIAL Materi Kuliah Sosiologi Perdesaan dan Perkotaan
PENGEMBANGAN PERGURUAN TINGGI DAN DOSEN
MODAL SOSIAL Materi Kuliah Studi Masyarakat Indonesia
MUSRENBANG Perubahan RPJMD Tahun
Oleh : Drs.DIAN BUDIYANA,M.Si KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN CIAMIS.
SISTEM DAN DINAMIKA DEMOKRASI PANCASILA
Akreditasi Institusi.
Kasus penyimpangan pancasila sila pertama Disusun oleh: Adi Prasetyo (K ) Agung Nugroho (K ) Alvian Novitasari (K ) Andysty Andryaningrum.
Transcript presentasi:

Arah Pengembangan Ilmu Universitas Indonesia Paulus Wirutomo

Mengapa Kabupaten Bandung mengalami Banjir terburuk Mengapa Kabupaten Bandung mengalami Banjir terburuk?  kesalahan Perencanaan. Dimana perencana terbaik dididik?  ITB

Kecenderungan dunia pendidikan Komodifikasi ilmu (diterjemahkan dalam bentuk ijazah). Menjual kemasan (image building) Sense of Direction : World class University ? Usable knowledge? Agent of Change? Menciptakan kebudayaan Universitas (ilmu yang steril, civitas academica yg tidak sensitf, alienated academician, eksklusivisme/atomistik dsb.)

Bukan hanya MOU dengan Depok Lokakarya komprehensif tentang Depok Menjadikan Depok bukan hanya sebagai laboratorium tetapi model kota ideal yang “science-based”. Mengembangkan enquiring minds melalui problem based learning

Lokakarya Isu Strategis Pembangunan Kota Depok Paulus Wirutomo

Isu-isu strategis Kerjasama dengan UI Kembali ke Visi dan Misi RUPSB: membangun Masyarakat Depok secara sosietal (bukan sektoral): Struktur sosial Kultur Proses Sosial menciptakan perubahan sosial yang mensejahterakan Masalahnya: belum kompatible dengan Pendekatan Perencanaan yang ada  perlu “cross disciplinary”

Rincian isu strategis Pembangunan berbasis komunitas (partisipasi masyarakat) Mengatasi kesenjangan dan segregasi sosial Membangun perekonomian berbasis potensi lokal (pertanian, industri, perdagangan). Penyelamatan lingkungan (situ dan transportasi) Pengembangan capital: Human capital Social capital Organizational capital Cultural capital Physical capital

Kunci: Pendekatan Pembangunan Harus bersifat sosietal bukan sektoral.

Visi Kota Depok Kota Niaga dan Jasa: terwujudnya kota yang menjamin akses dan mobilitas kegiatan niaga dan jasa-jasa yang kompetitif, yang didukung oleh basis pendidikan dan potensi lokal.

Analisis Sos-Bud: Bagaimana mempersiapkan masyarakat Depok yang pada dasarnya berbudaya agragris? Perniagaan dan jasa saat ini didorong para investor dari luar, tidak punya akar budaya (rootless growth) Bila Depok akan menjadi kota niaga, masyarakat lokal harus dikembangkan kewirausahaannya. Masyarakat kecil harus memperoleh akses ruang berusaha dan kredit. Perniagaan harus berakar pada produk khas lokal. Produk lokal kurang berkembang, produk dari luar membanjir, memicu masyarakat menjadi konsumtif.

Kota Kompetitif? Visi kota membayangkan Depok sebagai kota yang kompetitif. kemampuan kompetisi itu harus mencakup dua dimensi yaitu kemampuan kota Depok berkompetisi terhadap kota-kota lain disekitarnya (Bogor, Tangerang, Jakarta dsb.), tetapi juga kemampuan masyarakat lokal/kecil untuk berkompetisi dengan kekuatan-kekuatan dari luar. Potensi lokal harus bisa didefinisikan dan diidentifikasikan secara tepat. Potensi Depok bukan hanya letaknya yang strategis, tetapi juga potensi alam, sumberdaya manusia, serta seluruh potensi sosial budaya yang ada.

Kota Kompetitif? Visi kota membayangkan Depok sebagai kota yang kompetitif. kemampuan kompetisi itu harus mencakup dua dimensi yaitu kemampuan kota Depok berkompetisi terhadap kota-kota lain disekitarnya (Bogor, Tangerang, Jakarta dsb.), tetapi juga kemampuan masyarakat lokal/kecil untuk berkompetisi dengan kekuatan-kekuatan dari luar. Potensi lokal harus bisa didefinisikan dan diidentifikasikan secara tepat. Potensi Depok bukan hanya letaknya yang strategis, tetapi juga potensi alam, sumberdaya manusia, serta seluruh potensi sosial budaya yang ada.

Kota Religius: Terwujudnya masyarakat Depok yang menjalankan kewajiban agama bagi masing-masing pemeluknya, yang tercermin dalam peningkatan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta kemulian dalam akhlak, moral dan etika.

Analisis: Apa makna “religius”?: menciptakan suasana beragama yang “damai dan teduh” atau suasana yang penuh dengan “ekstrimitas, fanatisme dan konflik”? Indikator Masyarakat Religius: jumlah tempat ibadah?, jumlah orang beribadah? jumlah organisasi keagamaan?, jumlah upacara /acara keagamaan massal yang digelar?, jumlah pesiarah?, adanya Perda-Perda syariah?, tidak adanya tempat hiburan yang “maksiat”? (bagaimana dan siapa yang mendefinisikan maksiat?). Apakah akan ditekankan pada terciptanya suasana sosial yang baik, seperti: kerukunan antar umat beragama, tidak adanya kekerasan antar kelompok, tidak adanya segregasi sosial antar umat beragama (di sekolah, perumahan, tempat hiburan, organisasi dsb), kemampuan menanggulangi narkoba atau penyakit sosial lain secara bersama-sama, rendahnya tingkat kenakalan remaja, rendahnya angka perceraian, rendahnya angka kriminalitas, dsb ?

Kota Berwawasan Lingkungan: Terwujudnya kota yang memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dengan mengindahkan kelestarian dan kelangsungannya untuk generasi yang akan datang, yang tercermin dalam pemanfaatan ruang yang serasi antara untuk permukiman, kegiatan sosial ekonomi dan upaya konservasi, perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, peningkatan kenyamanan kota, serta terpelihara dan termanfaatkannya keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan

Analisis: saat ini yang terjadi justru arah sebaliknya: sumberdaya pertanian tidak dimanfaatkan optimal, kelestarian alam (termasuk situs bersejarah) tergusur oleh bangunan besar secara agresif, kurang terpeliharanya keanekaragaman hayati (berkurangnya situ dan ruang terbuka hijau), polusi yang semakin mengganggu kehidupan, air bersih makin langka dsb. Dengan kata lain, kota Depok sedang menjauhi visinya sendiri. Ini harus disadari dan diakui oleh Pemerintah dan masyarakat luas, agar semua terlibat dalam gerakan bersama menyelamatkan lingkungan. Keadaan ini menuntut suatu “Pembangunan kualitas kehidupan Sosial-Budaya” masyarakat Depok. Pembangunan yang terlalu menitik beratkan pada aspek ekonomi dan fisik terbukti tidak cukup.

Kesimpulan Struktur social secara umum menunjukan gejala diferensiasi yang makin kompleks, polarisasi yang senjang antar kekuatan baru dan lama. Struktur kekuasaan resmi belum mampu menciptakan”social order” yang mewakili aspirasi masyarakat banyak (visi) (kondisi turbulent. Perkembangan yang menjauh dari VISI? Semua degradasi yang terjadi adalah karena lepasnya (tidak efektifnya) kontrol formal, sedangkan kontrol informal belum punya mekanisme masuk kedalam kontrol formal (peraturan), tetapi masih menggunakan cara diluar formal (unjuk rasa, boikot, perlawanan sosial dan civil disobedience).

Otonomi daerah membuka kesempatan bagi wakil rakyat untuk menjadi pengontrol pemerintrah, tetapi belum sepenuhnya membawa aspirasi masyarakat (mekanisme belum diciptakan) prose social secara umum menunjukkan baik kemajuan, sekaligus berbagai degradasi. Ini menunjukan ada dinamika yang potensial menjadi masyarakat maju. Kultur masyarakat: adalah suatu budaya beradaptasi secara individual dan kelompok tanpa memikirkan dampak sistemik (beli mobil pribadi, termasuk motor, menimbun situ, memenuhi trotoar, dsb.).

Rekomendasi RUPSB (sementara): Yang diperlukan adalah: visi (yang didukung oleh ketajaman analisis dan sensitivitas terhadap aspirasi dan masalah kehidupan didukung oleh potensi partisipatif warga kota) system kekuasaan terdeferensiasi, ada check and balance (kontrol social), kuat (berwibawa, efektif dan setia pada visi) kwalitas ketrampilan dan kesadaran manusianya (SDM), disertai mekanisme penggerakan semua potensi masyarakatnya teknologi yang sesuai. Pembangunan tidak “one dimentional” yaitu: hanya akumulasi materi, tetapi peningkatan kwalitas sistem peradaban secara menyeluruh dan holistik.