MORBIDITAS CODING TOTOK SUNDORO, SKM, MMR.
Definisi Cakupan kondisi penyakit, cedera dan alasan kontak dengan pelayanan kesehatan, termasuk secreening dan upaya pencegahan. Penggunaan Data Morbiditas Memberikan jawaban atas penyebab penyakit Menjadi dasar pengambilan keputusan tentang ukuran lampau atau lokasi sumber untuk penentuan prioritas program pencegahan
Konsep Pokok Mengkode satu diagnosis (single condition) Mengkode semua keluhan (multiple condition) Dalam pemilihan kode tunggal harus memilih kode utama (Main Condition) Main Condition adalah suatu diagnosis yang ditegakkan diakhir episode Yankes dan menjadi kondisi utama penyebeb pasien memperoleh Yankes.
PERATURAN UNTUK RE-SELEKSI KONDISI UTAMA YANG SALAH REKAM Volume 2 Hanya dokter yang berwenang menentukan kondisi utama pasien. Pada keadaan tertentu atau ada informasi lain yang dapat menunjukkan bahwa dokter telah tidak mengikuti prosedur cara penulisan yang benar (ICD), bila coder tidak mungkin menghubungi dokter terkait, dapat menerapkan salah satu dari Rules yang tersedia untuk mereseleksi kondisi utama. Peraturan reseleksi diatur didalam ICD-Volume 2 dalam 5 rules MB1, MB2, MB3, MB4, MB5 disertai catatan khusus untuk bab-bab tertentu (4.4.4 Halaman 112-123).
RULE MB 1 Kondisi minor direkam sebagai”KONDISI UTAMA” (main condition), kondisi yang lebih bermakna direkam sebagai “Kondisi Lain” (other condition). Kondisi utama adalah kondisi yang relevan bagi perawatan yng terjadi, dan jenis spesialis yang mengasuh. Pilih kondisi yang relevan sebagai “Kondisi Utama” Contoh: K. Ut : Dyspepsia Kondisi lain : Acute Appendicitis Acute Abdominal Pain Prosedur : Appendectomy Spesialis : Bedah digestif Maka reseleksi: Acute appendicitis sebagai kondisi utama.
RULE MB 2 Beberapa kondisi yang direkam sebagai kondisi utama Beberapa kondisi tidak bisa digabung untuk dapat dikode bersama dan direkam semua sebagai kondisi utama, dan salah satu kondisi lain pada rekamam menunjuk sebagai kondisi utama, maka pilih ini sebagai kondisi utama, bila tidak ada maka pilih yang pertama disebut. Contoh: 1. K. Utama : Osteoporosis Candida bronchopneumonia Rheumatism K. Lain : - Bidang Spesialisasinya: Peny. Paru Reseleksi K. Utama: Candida Bronchopneumonia 2. K. Utama : KPD, letak lintang dan anemia Reseleksi K. Utama: KPD (Premature Rupture of Membrane)
RULE MB 3 Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama menggambarkan suatu gejala yang timbul akibat suatu diagnose atau kondisi yang ditangani. Jika kondisi terkait diberi code yang ditemukan di Bab XVIII (R.-), dan direkam medis ada terekam kondisi lain yang lebih menggambarkan diagnosis pasien dan kepada kondisi ini terapi ini diberikan maka reseleksi kondisi akhir tersebut sebagai kondisi utama. Contoh: K. Utama : Hematemesia K. Lain : Varices esophagus Cirrhosis hepatis Bidang spesialis: Peny. Dalam Konsul ke Bedah Reseleksi Kondisi Utama: Varices esophagus pada chirrosis hepatis (K74.-† I98.2*). (K. Utama: K74.-)
RULE MB 4 Spesialisitas Bila diagnosis yang terekam sebagai kondisi utama adalah istilah yang umum, dan ada istilah yang lain yang memberi informasi lebih tepat tentang lokasi tubuh atau sifat dasar suatu kondisi, maka reseleksi kondisi terakhir sebagi kondisi utama. Contoh: K. Utama : CVA K. Lain : Stroke Hemiplegia Cerebral haemorrhage. Reseleksi Kondisi Utama: Stroke cerebral haemorrhage
RULE MB 5 Alternatif diagnosa utama Suatu tanda atau gejala direkam sebagai kondisi utama, dengan dugaan indikasi kondisi terkait adalah suatu kondisi atau kondisi lain, reseleksi gejala tersebut sebagai “kondisi utama” Bila ada 2 atau > dari 2 kondisi direkam sebagai pilihan diagnostik sebagai kondisi utama, pilih yang pertama kali disebut. Contoh: K. Utama: Sakit Kepala mungkin karena sinusitis atau stress Reseleksi: Sakit Kepala 2. K. Utama: Cholecistitis acute atau gastristis Reseleksi: Cholecistitis acute 3. K. Utama: GE akaibat infeksi atau keracunan makanan Reseleksi: Infectious GE