Skema Perutean pada Jaringan Berbasis Konten BY : 11113020 Rony f sinurat 11113003 daniel panjaitan 11113057 tamy SIHOTANG
Overview Jaringan berbasis Konten Skema ruting CBCB Broadcast System Forwarding Scheme Protokol Perutean Jaringan Berbasis Konten Receiver Advertisement Sender Request Timeout Pada Protocol SR/UR Optimasi Pada Protocol SR/UR Evaluasi Kesimpulan
Jaringan Berbasis Konten Jaringan basis konten merupakan jaringan komunikasi yang memberikan fitur terbaru dimana pesan tidak akan diberikan destination address, akan tetapi alamat tujuan akan di match dengan predikat tiap receiver. Jaringan berbasis konten merupakan jaringan connectionless. Dalam jaringan berbasis konten, alamat jaringan yang unik (IP) tidak diberikan pada node ataupun pada pesan yang ditujukan pada node tersebut, tetapi node tersebut akan memperlihatkan predicate yang dipunyainya dan dengan demikian pesan node dapat diterima. Dalam model jaringan berbasis konten ini, setiap node mengimplementasikan layanan interface yang terdiri dari fungsi send_message(m) dan fungsi set predicate(p). Fungsi ini digunakan oleh aplikasi untuk mengirim pesan dan untuk mendeklarisasikan pesan. Fungsi set_predicate mendefinisikan alamat node berbasis konten, menggantikan semua pengaturan sebelumnya. Digunakan pada news distribution, publikasi notifikasi, data sharing
Tambahan predikat pada pesan Predikat node yang match dengan predikat pesan sebelumnya
CBCB (combined broadcast and content-based) Routing Scheme CBCB terdiri dari protokol perutean berbasis konten yang diimplementasikan di bagian atas lapisan broadcast Protokol perutean berbasis konten digunakan untuk memetakan informasi topologi jaringan , dan menjalankan forwarding pesan ke node Protokol broadcast digunakan untuk melakukan skema broadcast pesan ke jaringan Strategi perutean high-level CBCB adalah untuk menentukan rute berbasis konten dengan memperlihatkan predicate dari pesan ke semua node lain, proses menghasilkan forwarding state yang cocok dengan predicate pesan
Broadcast System CBCB menggunakan lapisan broadcast dengan kombinasi forwarding dan fungsi router. Layer broadcast dapat diimplementasikan menggunakan global spanning tree, persource trees, atau metode broadcast lain seperti reverse path-forwarding. Dalam kenyataan, forwarding path pesan, dari pengirim ke penerima, ditentukan oleh titik pertemuan root alur broadcast pada pengirim dengan root alur broadcast pada penerima. Oleh karena itu, fungsi broadcast harus menjamin bahwa ada persimpangan pada pengirim dan penerima.
Forwarding Scheme CBCB menjaga forwarding state dalam bentuk content-based forwarding table, dimana forwarding table menghubungkan content-based address dari eksternal interface ke interface lokal Content-based forwarding table digunakan oleh fungsi content-based forwarding FC yang memberi pesan m, memilih subset penghubung interface dengan predicate matching m. Hasil Fc kemudian dikombinasikan dengan fungsi broadcast B, di hitung pada asal m yang sebenarnya.
Protokol Perutean Jaringan Berbasis Konten Content-based Routing Protocol pada CBCB terdiri dari dua mekanisme untuk propagasi informasi routing Yang pertama adalah mekanisme “push” berdasarkan Receiver Advertisement Yang kedua adalah mekanisme “pull” yang berdasarkan request sender dan update replies
Receiver Advertisement Receiver Advertisements (RA) adalah yang dihasilkan oleh node pada waktu tertentu dan/atau ketika node berubah ke lokal konten berbasis alamat p0. RA membawa alamat serta identifier dari penghasil nya. Tujuannya adalah untuk mengirim informasi routing dari receiver untuk semua sender, sehingga pengaturan penyampaian diperlukan untuk mengirim pesan unik untuk setiap receiver. RA yang dipropogasi melalui jaringan menggunakan penggabungan broadcast dan protokol berbasis konten: Content-based RA ingress filtering Broadcast RA propagation Routing table update
Sender Request Router menggunakan Sender Request( SRs ) untuk pull alamat dari semua receiver dalam rangka untuk memperbarui tabel routing Hasil SR dikembalikan ke penghasil SR melalui Update Replies (URs ). Protokol SR/UR dirancang untuk protokol RA SR membawa identifier penghasil dan sejumlah request. Penghasil identifier dan jumlah request akan membentuk identifier yang unik dari SR , yang digunakan untuk menghubungkan URs ke SRs Sebuah SR juga membawa timeout yang menunjukkan batas maksimum waktu pengirim menunggu balasan. Sebuah router memproses SR dengan meneruskan ke router downstream dan menghasilkan UR Setiap UR membawa alamat berbasis konten serta identifier dari SR yang di request. URs dikembalikan ke upstream untuk penghasil SR memgikuti jalan penyebaran SR secara terbalik.
Timeout pada Protokol SR/UR Propagasi SR, dari penghasil ke setiap node bersifat immediate. Ini berarti bahwa node menerima SR harus segera meneruskan SR ke semua tetangganya yang downstream di broadcast tree root nya penghasil SR. Propagasi dari sebuah UR, upstream menuju penghsil dari SR pemicu dari penerimaan semua downstream URs, atau dengan timeout . Router menghitung timeout downstream sebagai Td = t - tc – tp t = nilai timeout dari SR tc = perkiraan waktu round-trip dari/kerouter upstream tp = perkiraan waktu yang diperlukan untuk menghitung UR Router menghitung dan mengirim UR upstream segera setelah menerima semua URs dari router downstream, atau setelah timeout Td
Optimasi pada Protokol SR/UR Jumlah traffic SR/UR menjadi faktor yang membatasi untuk skalabilitas CBCB untuk jaringan yang besar. kita dapat mengurangi jumlah traffic SR/UR dengan reusing dan caching update replies, dan membatasi penggunaan SR ke interface yang dipilih.
Evaluasi Evaluasi routing protocol CBCB dapat dilakukan dengan cara melakukan testing terhadap implementasi protocol dalam lingkungan simulasi. Tujuan utama dari percobaan ini adalah untuk mengetahui karakteristik dari protokol yang berdasarkan 3 ciri ciri yaitu : Fungsi Utama : Apakah protocol melakukan pengiriman pesan ke node node yang berkenaan dengannya Traffic Filtering : Apakah protocol mampu mencegah lalu lintas pesan yang tidak diperlukan Protocol Scalability : Apakah protocol menghasilkan jumlah pengontrolan lalu lintas yang stabil dan beralasan.
Eksperimen Menggunakan router lever topology dari BRITE dengan algoritma Waxman untuk penentuan edge kesetiap node yang match. Bandwith Unlimited Dari semua node 20% senders, 75 % receiver dengan mengirimkan 2-5 pesan permenit dan perubahan predikat sekali dalam 5 menit, 20 menit dan tidak sama sekali
Kesimpulan Protokol ini terdiri dari protokol broadcast yang dikombinasikan dengan protokol berbasis konten tertentu. Protokol yang terakhir ini menggunakan mekanisme "push-pull" untuk propagasi informasi routing. Skema perutean ini merupakan skema yang efektif dan scalable