Rakor Penanggulangan Gangrep Hotel Four Points Medan, Pebruari 2018

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGOBATAN HORMONAL PADA KASUS KEMAJIRAN
Advertisements

RECORDING FKH - UNAIR.
POKOK-POKOK HASIL DESK BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN
PENGENALAN iSIKHNAS KEMENTERIAN PERTANIAN
GANGGUAN BIRAHI OLEH Wurlina Meles DEPARTEMEN REPRODUKSI VETERINER
PELATIHAN PONED & APN PUSDIKLAT APARATUR.
KARENA FAKTOR HORMONAL
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Output iSIKHNAS Pengenalan Web : Output Sesi 14.
Pengenalan Web : Administrasi Sesi 13
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Laporan Produksi.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Investigasi dan Respons Penyakit Penting MODULE 3 PART 2 - Respons.
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL 2015
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 4 – Investigasi Penyakit File PowerPoint.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Sesi 9 GAMBARAN UMUM MODUL PELAPORAN Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT KESEHATAN.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Sesi 11. Gambaran Umum Modul Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan.
Pertanyaan Sesi 4.
PENGENALAN iSIKHNAS Sesi 3 KEMENTERIAN PERTANIAN
Sesi 10. Gambaran Umum Modul 3 Investigasi dan Respon Penyakit Penting
PENANGGULANGAN KASUS- KASUS KAWIN BERULANG PADA TERNAK SAPI
SURVEILANS PADA DAERAH KASUS RENDAH AI Bila Masih ada Kejadian AI maka: Bila Masih ada Kejadian AI maka: - Tidak Vaksinasi Pada Sektor 4, - Tidak Vaksinasi.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Modul 10 Manajemen Produksi Ternak.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES SESI 4 PENUTUP KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN.
Dukungan Kementerian Pertanian Melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Untuk Percepatan Peningkatan Populasi Sapi di Kalimantan Timur Dr. Ir.
KEMENTERIAN PERTANIAN
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Blitar
PROSEDUR TETAP PENANGGULANGAN KLB
DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
HIV/AIDS REMAJA SABTU ; 13 JUNI 2015 By : KANDACE SIANIPAR, MPH
PENATAAN UPT. PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PENGELOLAAN STANDAR DINAS DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI SUMATERA UTARA PEMERINTAH.
PEMERIKSAAN / IDENTIFIKASI STATUS REPRODUKSI SEBAGAI TITIK AWAL UPAYA KHUSUS SAPI INDUKAN WAJIB BUNTING (UPSUS SIWAB)
Menerapkan Dasar – dasar Pemuliaan Hewan
Disampaikan Pada …………………………….2014
Melakukan Evaluasi Hasil Inseminasi Buatan
SCREENING IBR DAN DIFERENSIAL LEUKOSIT UNTUK PENGENDALIAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI PO DI DAERAH INTEGRASI JAGUNG-SAPI Bogor, 8-9 Agustus 2017.
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN 2017 Surabaya, 7-9 Desember 2016
INDIKATOR KONTRAK KIINERJA
Gambaran Surveilans PD3I Di Provinsi Sumatera Utara
Disampaikan Pada …………………………….2014
Disampaikan Pada …………………………….2014
Kebijakan Fiskal Indonesia
INDIKATOR KONTRAK KIINERJA
MATERI 12 GANGGUAN REPRODUKSI
Manfaat dari tindakan sinkronisasi berahi
2, Solusi yang Ditawarkan
KEGAGALAN REPRODUKSI Kegagalan menunjukkan gejala-gejala berahi.
PERKENALAN Nama : Moh. Nur Ihsan, Tempat/Tgl lahir: Nganjuk, 12 Juni 1953 Pekerjaan : Dosen UB Malang Pangkat/Gol : Guru.
Modul 9 Identifikasi Pemilik dan Hewan
MATERI 2 Manajemen Perkawinan
DASAR-DASAR PENYIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA
Karakteristik Birahi Kerbau Betina pada Berbagai Protokol Sinkronisasi di Kabupaten Kampar Provinsi Riau Yendraliza1, Handoko, J1, Rodiallah, M1 dan Arman,
Kinerja Reproduksi Sapi Betina dan Performans Pedet Pada Usaha Perbibitan Sapi Potong Di Kabupaten Sigi Moh. Takdir, Pujo Haryono dan Andi Baso Lompengeng.
TINGKAT KEJADIAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI BALI DAN MADURA PADA SISTEM PEMELIHARAAN KANDANG KELOMPOK Muchamad Luthfi dan Yeni Widyaningrum.
TEKNIK IB PROGRAM IB PENAMPUNGAN DAN PENGOLAHAN SEMEN PENYIMPANAN
Kegiatan Kedeputian Monitoring, Evaluasi & Penyelesaian Perselisihan
Materi Surveillans Epidemiologi Universitas Respati Yogyakarta
Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL 2015
KEGIATAN INTRODUKSI TAHUN 2018
Medan, 12 Februari 2018 “persiapan siwab 2018 “
EVALUASI PENANGGULANGAN GANGGUAN REPRODUKSI WILAYAH BVET MEDAN
EVALUASI PENANGGULANGAN GANGGUAN REPRODUKSI 2017
Pencapaian Cakupan Program Pemberantasan penyakit s/d triwulan III Tahun 2015, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara SUKARNI, SKM, Mkes KASIE BINDAL.
RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN PISEW
SELAMAT DATANG PESERTA PELATIHAN APARATUR PEMERINTAHAN DESA DALAM BIDANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DAN KEWENANGAN GAMPONG SE KOTA BANDA ACEH TAHUN.
DUKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DELI SERDANG TERHADAP PROGRAM IMUNISASI
KEBIJAKAN & PROGRAM PENGENDALIAN RABIES DI INDONESIA
KEBIJAKAN & PROGRAM PENGENDALIAN RABIES DI INDONESIA
PENTINGNYA PENCEGAHAN PERNIKAHAN ANAK/DINI DARI ASPEK KESEHATAN WINDA DARPIANUR, M.Kep, Ns, Sp.Kep.An KABID KESEHATAN MASYARAKAT DINAS KESEHATAN KAB. TAPANULI.
Transcript presentasi:

Petunjuk Teknis Penanggulangan Gangguan Reproduksi Pada Sapi Dan Kerbau Tahun 2018 Rakor Penanggulangan Gangrep Hotel Four Points Medan, 12-13 Pebruari 2018 Balai Veteriner Medan

Balai Veteriner Medan UPSUS SIWAB Penyediaan Akseptor IB Pemenuhan Hijauan Inseminasi Buatan (IB) Pengendalian pemotongan Betina Produkstif Penanggulangan Gangrep Deteksi gangguan reproduksi dan infertilitas ternak sapi dan kerbau Menanggulangi gangguan reproduksi Menurunkan kasus gangguan reproduksi Penyediaan Akseptor IB Balai Veteriner Medan

Hasil Penanganan Gangrep 2017

Jenis Kasus Gangrep 2017

Hasil Penanganan Gangrep 2017

Tingkat Kesembuhan

Hasil Penanganan Berdasarkan Tahap Pemeriksaan Provinsi Target Pengobatan I (PM1) % Pemantauan Pengobatan I dan Pengobatan II (PM2) Pemantauan Hasil (PM3) Aceh 6683 100 5267 78.8 Sumatera Utara 14417 13227 91.7 Total 21100 18494 87.6

TARGET PENANGGULANGAN GANGREP SUMUT No KABUPATEN/KOTA TARGET GANGREP 1 ASAHAN 700 2 BATUBARA 850 3 DELISERDANG 4 KARO 200 5 LABUHANBATU 500 6 LABUSEL 300 7 LABURA 8 LANGKAT 1900 9 TOBASA 100 10 P. SIANTAR 50 11 TAPANULI TENGAH 12 PADANG LAWAS UTARA 250 13 SERDANG BEDAGAI 600 14 SIMALUNGUN 900 15 MEDAN   JUMLAH 7600 Balai Veteriner Medan

TARGET PENANGGULANGAN GANGREP ACEH No KABUPATEN/KOTA TARGET GANGREP 1 ACEH BESAR 750 2 PIDIE 450 3 BIREUN 500 4 ACEH UTARA 350 5 ACEH TIMUR 400 6 LHOKSEUMAWE 150 7 ACEH TENGAH 100 8 ACEH TAMIANG 9 NAGAN RAYA 10 PIDI JAYA   JUMLAH 3500 Balai Veteriner Medan

Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan Balai Veteriner Medan OPERASIONAL KEGIATAN Sosialisasi Penentuan dan Pembentukan Tim Pelaksana Penentuan Wilayah Sasaran Penentuan Jadwal Kegiatan Pengadaan Barang Tahap Persiapan Identifikasi/Diagnosa Status Reproduksi Akseptor Penentuan Diagnosa Status Reproduksi Penanggulangan Gangguan Reproduksi Tingkat Keberhasilan Tindak Lanjut Pendataan Hasil Tahap Pelaksanaan Balai Veteriner Medan

Identifikasi Status Reproduksi Surveilans Aktif Surveilans Pasif Pemeriksaan status reproduksi dapat dilakukan dengan : Inspeksi melalui Body Condition Score dan Status presens (Present status); Palpasi per rektum dan per vagina; Sonologi dengan menggunakan alat ultrasonografi (bila tersedia); Laboratoris dengan pengambilan dan pemeriksaan sampel darah, feses; dan Lendir vagina (discharge vagina) A. Gejala Klinis Kriteria ternak yang akan dijadikan sebagai target penanggulangan gangguan reproduksi adalah: Setelah 14 hari melahirkan Ada discharge abnormal Ada siklus estrus abnormal Estrus tidak teramati setelah 50 hari melahirkan Dikawinkan 3 kali tidak bunting Sapi yang bunting lebih dari 280 hari Sapi yang mengalami abortus, prematur atau lahir mati B. Laporan daftar akseptor yang telah 2 atau 3 (dua atau tiga) kali di IB dan tidak bunting Balai Veteriner Medan

Penentuan Status Reproduksi Bunting Tidak Bunting Normal Tidak Bunting Gangrep Tidak Bunting Gangrep Permanen

Penanggulangan Gangrep PM1 Pemeriksaan pertama yang terdiri dari identifikasi gangguan reproduksi (UI) dan penanggulangan/pengobatan yang pertama (OB1), PM2 Pemeriksaan kedua meliputi pemeriksaan perkembangan kasus pertama (sembuh/tidak sembuh) (PK1) dan penanggulangan/pengobatan yang kedua pada ternak tidak sembuh (OB2). Ternak yang dinyatakan sembuh dijadikan sebagai akseptor IB, PM3 Pemeriksaan ketiga meliputi pemeriksaan perkembangan kasus kedua setelah pengobatan yang kedua (sembuh/tidak sembuh) (PK2). Ternak yang dinyatakan sembuh dijadikan sebagai akseptor IB.

Balai Veteriner Medan

Tingkat Keberhasilan,Tindak Lanjut dan Pendataan Hasil Formulir Laporan berbasis Isikhnas Ternak sembuh segera IB Dinyatakan sembuh jika menunjukkan siklus estrus normal Catt : Akseptor diberi Kartu Ternak dan Eartag/Necktag*. *bagi ternak yang belum diberi tanda Balai Veteriner Medan

Pemeriksaan III (PM III) Lampiran 4. Formulir Laporan Penanggulangan Gangguan Reproduksi pada Sapi/Kerbau Provinsi : Kabupaten : Tahun : No No. KARTU TERNAK Pemeriksaan I (PM I) Pemeriksaan II (PM II) Pemeriksaan III (PM III) UI PENGOBATAN I (OBI I) PK I PENGOBATAN II (OBI II) PK II ID Kasus Tanggal kasus Diagnosa Sementara Kabupaten Kecamatan Desa Pemilik hewan Nama /ID Hewan Spesies Nama Petugas Tanggal pengobatan Obat Dosis Unit Tanggal Hasil PK   Koordinator Teknis Mengetahui, Penanggungjawab Kegiatan Kepala Dinas/Kepala Bidang Pelaksana Fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan ( ) ( ) ( ) Balai Veteriner Medan

Lampiran 5. Formulir Rekapitulasi Laporan Penanggulangan Gangguan Reproduksi Kabupaten/Kota Provinsi : Kabupaten : Tahun : Target Gangrep Kabupaten (Ekor) Realisasi Gangrep Kabupaten No. Realisasi Gangrep Desa Jumlah (Ekor) % Jumlah Sembuh (Ekor) Nama Desa Kecamatan Jumlah Penanggulangan Gangrep (Ekor) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   dst Jumlah Total Koordinator Teknis Mengetahui, Penanggungjawab Kegiatan Kepala Dinas/Kepala Bidang Pelaksana Fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan ( ) ( ) ( ) Balai Veteriner Medan

Lampiran 6. Formulir Rekapitulasi Jenis Kasus Gangguan Reproduksi Provinsi : Kabupaten : Tahun : No. Nama Desa Realisasi Gangrep (Ekor) Jenis Gangguan Reproduksi Total Hasil Pemeriksaan Hipofungsi Ovary CLP Cyste Ovary Endometritis Atropi Ovary Silent Heat Anestrus Repeat Breeding Retensio Secundinarum Pyometra Prolapsus Uteri Abortus Lain-lain 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17   Koordinator Teknis Mengetahui, Penanggungjawab Kegiatan Kepala Dinas/Kepala Bidang Pelaksana Fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan ( ) ( ) ( )

Balai Veteriner Medan Jadwal Pelaksanaan No Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Persiapan Pelaksanaan Evaluasi dan pelaporan Balai Veteriner Medan

Terimakasih Balai Veteriner Medan