Etos Kerja Positif (Aspek Teologis & Sosial)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
Sabda Kehidupan Juni 2011 “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan.
Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd.
MEMBANGUN ETOS KERJA UNIVERSITAS PAKUAN Bogor, Nopember 2013
Bagaimana kau merasa bangga Akan dunia yg sementara
KARIER VS UPAHMU BESAR DI SURGA
BUDAYA KERJA & ETOS KERJA
Frida Chairunisa.  Prinsip 1 orang Jepang : Kalau orang lain bisa mengerjakan sayapun bisa mengerjakannya  Prinsip 1 orang Indonesia : Kalau orang lain.
TIPOLOGI GURU (DENGAN PENDEKATAN FIQH) menuju GURU PROFESIONAL
MATERI KAM - GPIB JEMAAT IMMANUEL BEKASI 04 OKTOBER 2010
KONSEP DIRI.
ETOS KERJA DALAM ISLAM keutamaan kerja karakter Rasul dalam bekerja

MENGEMBANGKAN CITRA DIRI YANG SEHAT
Pandangan Agama Terhadap Politik
METODE MEMOTIVASI BAWAHAN
PANGGILAN KARYA/ PROFESI/ KERJA
ETOS KERJA PENYELENGGARA DIKLAT
ETIKA BISNIS purwati.
GURU Guru : pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta.
Hakekat Manusia dan Pengembangannya
IPTEKS PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN TEHNOLOGI DAN SENI (IPTEKS) UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMULIAAN TUHAN.
ALAM dan LINGKUNGAN HIDUP
PEMIMPIN VISIONER.
Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
KEHIDUPAN JEMAAT (1 TES 5:12-28) Lesson 10 for September 8, 2012.
Memahami Konsep Dasar Pendidikan Karakter
4 PILAR KEHIDUPAN SEBAGAI LANDASAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Ekaristi Sumber Berkat Dalam Keluarga
Pertemuan ke-7 Etika utilitarianisme dalam bisnis
Etos Kerja Positif (Aspek Teologis & Sosial)
Pengembangan Kepemimpinan Saat Ini dan Masa Harapan
INJIL DAN GEREJA Lesson 13 for September 23, 2017.
PENGAMPUNAN: BERDAMAI DENGAN MASA LALU DAN MERAJUT MASA DEPAN
PROGRAM DIKLAT PENINGKATAN MOTIVASI DAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN
08 Oktober 2011 Antonius Ketut
Kepemimpinan dan Budaya Pelayanan
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
NILAI DAN NORMA.
EVALUASI KESAKSIAN DAN PENGINJILAN
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
GEREJA YANG KONTEKSTUAL
OLEH : DRS. SUYITNO, MM DALAM KEGIATAN DIKLAT GURU PEMBELAJAR 2016
Prinsip-Prinsip Etika
KEKRISTENAN DAN KEBUDAYAAN
BUDAYA KERJA & ETOS KERJA
MEMELIHARA JEMAAT AGAR SETIA
BUDAYA KERJA & ETOS KERJA
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
Selasa 01 Mei 2012 Pdt. Agus Wiyanto GKI CINERE-LIMO- SAWANGAN
BUDAYA KERJA & ETOS KERJA
KEBIASAAN SEORANG PENATALAYAN
FILOSOFI PEMBELAJARAN
Sidang Skripsi Program Manajemen S1 Konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia Judul Penelitian: ETOS KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN.
BUDAYA KERJA & ETOS KERJA Bahan – 9 PERILAKU ORGANISASI ADM. NEGARA, FISIP, SMT. IV
Prinsip-Prinsip Etika
Sidang Skripsi Program Manajemen S1 Konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia Judul Penelitian: ETOS KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN.
Menyampaikan Pesan Secara Efektif
GAMBARAN-GAMBARAN PERSATUAN
NILAI-NILAI AGAMA DAN BUDAYA YANG RELEVAN
MORAL & ETIKA PROFESI Bahan 02 b
ETIKA BISNIS & TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)
HIDUP, BEKERJA, DAN BAHAGIA o '* t,:, Cl O (I O ~... · ' 0 6 "'c. Co 6 9,,C).... ', 0,!I I ('> ~ v Apakah Anda sedang mencari Kebahagiaan ?
Analisis Instrumen PKG PAI
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
TIPOLOGI PENDIDIK(GURU) (dengan pendekatan Fiqh) menuju PENDIDIK(GURU) PROFESIONAL.
Modul ke: Fakultas Program Studi Pendidikan Agama Islam Etos Kerja Islam Dian Febrianingsih, M.S.I 08 PSIKOLOGI Psikologi.
ETOS KERJA DALAM ISLAM 1. keutamaan kerja 2. karakter Rasul dalam bekerja 3.syarat-syarat mendapatkan syurga dalam bekerja 4.norma-norma etika dalam bekerja.
Transcript presentasi:

Etos Kerja Positif (Aspek Teologis & Sosial) Antonius Ketut

Integritas / Etos Kerja Perilaku kerja positif yang lahir sebagai buah dari keyakinan dan komitmen total pada paradigma / budaya kerja tertentu. Manifestasi (penjelmaan) dari keyakinan yang mendalam serta komitmen yang kuat pada nilai-nilai kerja tertentu.

Substansi pekerjaan meliputi 2 (dua) aspek yaitu : Aspek Sosial / Etika 2. Aspek Teologis

Aspek Sosial / Etika Ada sebagian orang yang berprinsip bahwa pekerjaan itu hanya terkait dengan urusan “dapur” agar tetap mengepul ; Dalam rangka pemenuhan sesuatu yang kita butuhkan untuk memuaskan hasrat konsumerisme; Atau dalam rangka terpeliharanya kelangsungan hidup

Aspek Teologis Kejadian 1 dan 2 , menjelaskan bahwa segala sesuatu (kebutuhan hidup) telah disediakan oleh Tuhan bagi manusia, tetapi manusia masih diperintahkan oleh Tuhan untuk mengelola taman di mana mereka hidup. Dari sini kita lihat bahwa kerja sebenarnya bukan semata untuk memenuhi kebutuhan hidup saja.

. 2. Perspektif / anggapan bahwa “kerja itu sebagai bagian dari memenuhi kebutuhan hidup?” muncul setelah manusia jatuh dalam dosa (Kejadian 3). Tuhan menekankan bahwa manusia akan bekerja keras (dengan berpeluh/berkeringat) hanya untuk mencari makanan .

Substansi (Hakekat) Teologis Substansi teologis yang utama dalam pekerjaan adalah : Merupakan citra Tuhan yang terus bekerja. Allah Tritunggal bekerja (mencipta alam semesta, memberikan nafas hidup bagi manusia, dan seterusnya). Adalah wajar, kita sebagai gambar-rupa Allah, kita juga bekerja. Kita harus mencerminkan Tuhan yang aktif bekerja.

Substansi (Hakekat) Sosial / Etis Substansi etis dari pekerjaan meliputi : Bekerja harus melibatkan nilai-nilai etis / moral. Bekerja tidak serampangan. Bekerja melibatkan rasa tanggung jawab yang kuat. Harus mampu menilai ini pekerjaan “benar” atau “tidak benar”, “halal” atau tidak. Alkitab mengajarkan dua substansi ini, yang kemudian dapat memberikan sejumlah etos kerja Kristen yang kuat.

Etos Kerja Yang Alkitabiah Apakah yang diajarkan Alkitab ?, 2 Tesalonika 3:6-15 dan 1 Korintus 15:10? Etos kerja yang dapat kita petik dari Rasul Paulus? Dalam ayat 7 Paulus berkata “sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu”.

Teladan Rasul Paulus (Kisah Para Rasul 18 ; 3) Sebagaimana kita diketahui Paulus berprofesi sebagai tukang kemah (pembuat tenda) Profesi modernnya bisa disejajarkan dengan ahli bangunan (arsitek). Ia menekuni pekerjaan ini, untuk mencukupi pelayananannya. Dengan kata lain Paulus bekerja dengan perspektif untuk atau demi pelayanan. Panggilannya sebagai seorang rasul, tidak membuat dia menutup mata atau arogan lalu berkata bahwa ia tidak perlu lagi bekerja

8 Etos Kerja Profesional (Melalui Perenungan dan Pengalaman Pribadi) Kerja adalah rahmat (anugrah) : aku harus bekerja penuh syukur; Kerja adalah amanat : aku harus bekerja tuntas penuh integritas; Kerja adalah panggilan : aku bekerja benar penuh tanggung jawab; Kerja adalah aktualisasi : aku bekerja penuh semangat; Kerja adalah ibadah : aku bekerja serius penuh kecintaan; Kerja adalah seni : aku bekerja kreatif penuh sukacita; Kerja adalah kehormatan: aku bekerja unggul penuh ketekukan; Kerja adalah pelayanan : aku bekerja sempurna penuh kerendahan hati

Prioritas Utama Prioritas / Point Utama dari delapan etos kerja profesional adalah Sadar bahwa “Kerja merupakan sebuah rahmat / anugerah Tuhan”. Alasan / Pertimbangannya adalah : Akan menghasilkan perilaku positif dan menyadari bahwa kerja merupakan sebuah usaha keras. Bekerja penuh syukur atas pekerjaan yang sudah Tuhan anugerahkan kepada kita. Tetap rendah hati karena pekerjaan kita merupakan anugerah dan amanat Tuhan.

Implementasi Sebagai SDM Kristen Bagaimanakah etos kerja kita? Apakah kita juga memilih spirit “instan” atau “teori lompat katak” dalam bekerja? Apakah kita sudah bekerja keras dengan penuh integritas diri, dan dengan penuh semangat? Atau apakah semangat kita menjadi kendur?

Teladanilah Rasul Paulus ! Kerja dengan penuh tanggungjawab Kerja hingga tuntas (Completeness) Kerja adalah sebuah pelayanan

Persaingan Di Tempat Kerja Persaingan di tempat kerja adalah sesuatu yang sangat wajar, karena di sana kita tidak melakukan segala sesuatunya sendirian – ada orang-orang lain yang juga harus mengerjakan tugas yang sama dengan kita.

Sikap Positif Menghadapi Persaingan Munculkan kreativitas dan potensi yang terpendam. Pegang teguh etika kerja. Cara yang digunakan adalah cara yang sehat, tidak dengan menyerang dan menjatuhkan. Persaingan tetap harus dengan landasan pemahaman bahwa kita berada dalam satu tim, sehingga tidak merugikan perusahaan.

Persaingan Tidak ‘Sehat’ Indikator bahwa persaingan mulai menjadi tidak sehat adalah ketika kita mulai saling serang / saling menjatuhkan atau melakukan segala cara untuk mendapatkan promosi.

Menghadapi persaingan yang tidak ‘sehat’ Tetap memiliki sudut pandang dan sikap hati yang bersih. Mencoba untuk mengubah ‘rencana jahat’ dari pesaing-pesaing kita menjadi ‘energi penggerak’ bagi kita sendiri. Kita perlu terus mengembangkan kemampuan dan kapasitas yang kita miliki, karena semakin kapasitas kita berkembang, semakin persaingan akan jauh dari kita

Menjadi Bijaksana Jika iklim tempat kerja kita mulai menjadi tidak nyaman karena adanya persaingan yang negatif dan menajam, saran saya, jangan buru-buru mengambil keputusan apapun, apalagi dengan kondisi hati yang sedang bergejolak karena kemarahan. Ajukan beberapa pertanyaan - pertanyaan kepada diri Anda sendiri sebagai bahan evaluasi.

Pertanyaan Evaluasi (Self Assesment) Apakah kita sungguh-sungguh mencintai pekerjaan yang sedang kita tekuni ini ? Apakah perasaan-perasaan tidak nyaman itu datang dari persaingan yang sedang terjadi, atau hanya perasaan kita sendiri?

Sikap Hati Sebagai SDM Kristiani dalam kondisi apapun kita harus mampu bekerja dengan penuh tanggungjawab, tuntas dan menyadari bahwa kerja merupakan sebuah pelayanan. Persaingan dalam dunia kerja adalah sesuatu yang sangat wajar ; sikapilah setiap persaingan dengan etika kerja dan cara-cara yang positif, sehingga persaingan tersebut dapat memacu kita untuk terus menjadi yang terbaik, baik dalam kapasitas maupun kreatifitas, sehingga kita dan hasil kerja kita akan menjadi teladan dan kesaksian.

Terimakasih