TES ISIAN
Definisi Tes tertulis yang mengharuskan siswa untuk melengkapi dengan menggunakan kalimat yang singkat dari kalimat yang tidak lengkap, ungkapan, atau kalimat sebagai jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Jenis-jenis Bentuk pertanyaan dengan satu jawaban. Contoh Siapakah pengganti Raja Hayam Wuruk? Siapakah nama presiden ke-tiga Republik Indonesia? Bentuk kalimat tidak lengkap. (siswa hanya mengisi satu atau lebih jawaban yang dibutuhkan) Contoh Nama-nama Negara yang bergabung dalam ASEAN adalah…. Penyebar agama Budha di Indonesia adalah…. Bentuk asosiasi. Soal diajukan dalam bentuk pertanyaan kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat tidak lengkap dan siswa diminta mengisinya. Contoh: Tulislah arti kata-kata berikut ini: Bhinneka Tunggal Ika:…………. Norma:……………….
Syarat-syarat isian Jawaban yang diminta kepada siswa biasanya singkat padat dan jelas Soal yang diberikan fokus pada jawaban yang diminta (Soal) Jawaban siswa pada titik-titik adalah jawaban yang sangat pendek (Jawaban) Titik titik tidak selalu ditempatkan pada akhir kalimat (Soal)
Kelebihan Mudah dalam penyusunannya (menghemat kertas). Muriddapat mengorganisasikan jawaban dengan pendapatnya sendiri. Murid tidak dapat menebak jawaban soal. Test ini sangat cocok untuk mengukur dan mengevaluasi hasil suatu proses belajar yang kompleks yang sukar diukur dengan mempergunakan tes objektif. Presentasi ketepatan dan kebenaran murid dapat dilihat dari kalimat-kalimatnya. Jawaban diungkapkan dalam kata-kata dan kalimat sendiri, sehingga test ini dapat digunakan untuk melatih penyusunan kalimat dengan bahasa yang baik, benar, dan cepat. Test ini digunakan melatih peserta didik untuk memilih fakta yang relevan dengan persoalan, dan sukar dinilai secara tepat mengorganisasikannya sehingga dapat mengungkapkan satu hasil pemikiran yang terintegrasi secara utuh. Dapat mengukur berbagai taraf kompetensi dan bukan sekedar mengungkap taraf pengenalan atau hafalan saja
Kekurangan Sukar dinilai secara tepat jika terdapat bermacam- macam jawaban yang benar. Bahan yang diukur terlalu sedikit (aspek hafalan saja), sehingga agak sulit untuk mengukur penguasaan siswa terhadap keseluruhan kurikulum. Sulit mendapatkan soal yang memiliki standar nasional maupun internasional. Membutuhkan waktu memeriksa hasilnya. Sulit untuk menyusun soal yang hanya satu jawaban, lebih- lebih untuk memproses mental yang tinggi. Kadang penyusunan soal terjadi kesalahan sehingga membuat siswa sulit mengerti
Pedoman Jawaban yang diinginkan hendaknya benar- benar dibatasi. Titik- titik tempat siswa menjawab hendaknya ditaruh diujung pernyataan. Dalam membuat pertanyaan yang terlalu banyak kata yang dihilangkan. Kata yang dihilangkan hendaknya pengertian yang penting saja, tetapi maksud dari kalimat tetap mudah dan jelas dipahami. Jika masalah/ pernyataan memerlukan jawaban berupa angka, hendaknya dinyatakan satuan-satuan tertentu dalam perhitungan itu. Memberikan waktu maksimal ½ menit untuk setiap nomor soal. Tidak mengambil alih langsung dari buku teks. Penilaian hendaknya menggunakan rumus: N= B N= Jumlah jawaban yang benar dari tempat jadi bukan butir persoalan. Jawaban yang kosong dan salah tidak masuk dalam perhitungan.
Kecocokan penggunaan Biasanya tes isian ini digunakan pada siswa Sekolah Dasar sampai tingkat lanjutan (SMP-SMA) untuk mengetahui seberapa banyak materi yang telah dikuasai siswa terutama pada istilah-istilah baru yang mereka kenal atau tahu. Digunakan setelah siswa diberikan materi baru untk mempermudah pengenalan dan pemahaman materi tersebut. Digunakan pada soal dalam bentuk mencongak untuk membantu mengasah daya ingat siswa.
Terima Kasih