Keanekaragaman Organisme (Makhluk Hidup) dan Pengorganisasiannya
Tingkat Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman dapat terjadi pada tingkat ekosistem, jenis (spesies), dan gen Keanekaragaman tersebut dapat berupa keberagaman / variasi pada struktur, fungsi tubuh, genetis, ukuran, dan perilaku organisme. Contoh ??
Contoh keanekaragaman hayati ? Amati keberagaman / variasi pada struktur, fungsi tubuh, genetis, ukuran, dan perilaku organisme
Pengorganisasian Organisme Untuk mempermudah mempelajari, memanfaatkan, mengelola, dan melestarikan Organisme yang beranekaragam tersebut, maka diperlukan kegiatan untuk : 1. Menggolongkan organisme tersebut berdasarkan kesamaan karakter yang dimiliki (klasifikasi) 2. Memberikan batasan dan sarana untuk mengenal organisme tersebut dengan kegiatan Identifikasi dan determinasi 3. Memberi nama dengan nama ilmiah (scientific name) sesuai dengan tata nama yang disepakati secara internasional 4. Melihat hubungan kekerabatan antar organisme tersebut (pada tingkatan jenis dan di bawahnya) secara fenetik dan filogenetik.
Klasifikasi, Identifikasi / Determinasi, Tata Nama Klasifikasi : Menggolongkan organisme tersebut berdasarkan kesamaan karakter yang dimiliki Identifikasi : penentuan nama yang benar dan penempatannya di dalam sistem klasifikasi secara logis. Atau Mendeterminasi persamaan dan perbedaan antara 2 elemen (berupa karakteristik suatu spesimen dengan kunci identifikasi) dan kemudian menempatkan nya ke dalam kategori takson yang benar pada sistem tata nama.
TATA NAMA (NOMENCLATURE) ASAS TATA NAMA : Tata nama hewan dan tumbuhan berbeda Pemberian nama selalu berdasarkan pada tipe tatanama (holotipus, lectotipu, neotipus, gambar, ilustrasi) Dengan batasan taksa dan kstegori tertentu, suatu organisme hanya diperbolehkan memiliki satu nama yang benar Tatanama dari suatu taksa di dasarkan pada prioritas publikasi Nama ilmiah dari taksa diperlakukan sebagai bahasa latin Peraturan tata nama berlaku surut, kecuali dibatasi dengan sengaja.
Nama Spesies Nama Spesies : binominal Ketentuan : 1. Terdiri atas 2 suku kata. Sukukata pertama menunjukkan nama genus, diawali dengan huruf besar. Suku kata kedua menunjukkan nama spesifik (nomen triviale), ditulis dengan huruf kecil semua. 2. Tata nama zoologi membolehkan adanya “tautonim” (penggunaan 2 kata sama dalam nama species), misal : Gallus gallus, Rattus rattus, Naja naja
Klasifikasi Makhluk Hidup Sistem 2 Kingdom : Hewan (Animalia) dan Tumbuhan (Plantae) Sistem 3 Kingdom : Protista, Plantae, dan Animalia Sistem 4 Kingdom : Monera, Protista, Plantae, Animalia Sistem 5 Kingdom : Monera, Protista, Plantae, Animalia, Fungi Sistem 6 Kingdom : Virus, Monera, Protista, Plantae, Animalia, Fungi
Sistem 5 Kingdom Dikembangkan oleh : R.H. Whittaker (1969) Sekarang banyak dipakai danbanyak di dukung oleh ilmuan biologi.
Monera Ciri : prokariotik, uniseluler, autotrof maupun heterotrof. Anggota : Bakteri (Archaebcteria dan Eubacteria), Cyanobacteria Contoh :
Protista Ciri : eukariotik, uniseluler atau multiseluler sederhana, autotrof atau heterotrof. Anggota : Protista mirip jamur : Oomycota (jamur air) dan Myxomycota (jamur lendir) Protista mirip hewan : protozoa Protista mirip tumbuhan : euglena, alga/ganggang
Fungi (Jamur) Ciri : eukariotik, umumnya multiseluler, heterotrof, saprotrof Contoh : khamir, kapang cendawan (zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, Deuteromycotina)
Plantae Ciri : eukariotik, multiseluler, autotrof (dapat melakukan fotosintesis) Anggota : Lumut, Paku, Tumbuhan biji
Animalia Ciri : eukariotik, multiseluler heterotrof Contoh :
Manfaat Pengorganisasian makhluk hidup?