INDERA PENDENGARAN Kelompok 2 : DIAN MONITA HENDRA ANDRIANTO ANNE NURHAYATI TOTOK YAKOBUS SHINTA PRATIWI INE
Indera pendengar manusia adalah telinga, selain sebagai indera pendengar telinga berfungsi sebagai alat keseimbangan. Telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalem. Telm atau zat perantara, misalnya udara, air dan benda padat. Manusia dapat mendengar suara pada frekuensi antara 20-20000 getaran per detik (Hz) dan tidak dapat mendengar suara dibawah 20 Hz dan diatas 20000 Hz.
Telinga luar terdiri atas aurikel atau pinna (daun telinga) dan mediusaudio externa (liang telinga luar) yang menjorok kedalam menjauhi pinna serta menghantar getaran suara menuju membrane timpani (gendang telinga). Telinga tengah atau rongga timpani adalah bilik kecil yang mengandung udara. Bagian dari telinga tengah ada tiga tulang telinga, yaitu tulang martil (maleus), landasan (inkus), dan sanggurdi (stapes). Telinga dalam ditemukan tingkap jorong yang berupa selaput, rumah siput (koklea), dan saluran gelung. Rumah siput (koklea) adalah saluran spiral yang terdiri atas skola vestibule (dibagian dorsa), skala media (bagian tengah), dan skala tympani (bagian ventral), serta berisi cairan perilimf dan permukaan dalamnya merupakan tempat bermuara saraf. Ujung saraf tersebut peka terhadap getaran yang ditimbulkan oleh cairan tersebut. Semua ujung saraf bersatu membentuk saraf pendengaran. Pendengaran merupakan alat mekanoreseptif karena telinga memberikan respon terhadap getaran mekanik dari gelombang suara yang terdapat di udara. Proses mendengar di timbulkan oleh getaran atmosfer yang dikenal ebagai gelombang suara yang kecepatan dan volumenya berbeda-beda.
Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani (gendang telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.
Telinga tengah merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani. Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang transparan. Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang landasan (inkus). Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval.
Telinga dalam mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membran. Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai berikut. 1. Tiga saluran setengah lingkaran 2. Ampula 3. Utrikulus 4. Sakulus 5. Koklea atau rumah siput Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang. Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran.
Mekanisme Pendengaran 1. air condaction Gelombang suara dikumpulkan oleh telinga luar “kemudian” disalurkan ke lubang telinga “kemudian” menuju gendang telinga “kemudian” gendang telinga bergetar untuk merespon gelombang suara yang menghantamnya “kemudian” getaran ini mengakibatkan 3 tulang pendengaran( malleus, stapes, incus ) yang sering disebut osikuli di telinga tengah begerak “kemudian” secara mekanis getaran dari gendang telinga akan disalurkan menuju cairan yang ada di koklea “kemudian” getaran yang sampai ke koklea akan menghasilkan gelombang “kemudian” rambut sel di koklea bergerak “kemudian” gerakan ini merubah energy mekanik menjadi energy elektrik ke saraf pendengaran (auditory nerve, saraf VIII ( saraf akustikus )) “kemudian” menuju ke pusat pendengaran di otak bagian lobus temporal “kemudian” menerjemahkan energy jadi suara yang dapat dikenal di otak “kemudian” hearing occurs.
2. bone condaction berjalan melalui penghantar tulang “kemudian” getaran sumber suara “kemudian” menggetarkan tulang kepala “kemudian” menggetarkan perylimph pada skala vestibuli “kemudian” skala tympani “kemudian” penghantaran udara penghantaran melalui tulang dapat dilakukan dengan percobaaan rine, sedangkan penghantaran bunyi melalui tulang kemudian dilan-jutkan melalui udara dapat dilakukan dengan percobaan weber kecepatan penghantaran suara terbatas, makin tambah usia makin berkurang daya tangkap suara atau bunyi yang dinyatakan antara 30 – 20.000 siklus/detik
Mekanisme Mendengar Gelombang suara yang kita dengar perjalanan melalui udara seperti ombak perjalanan melalui Slinky. Ilustrasi di atas menunjukkan konformasi molekul relatif udara saat mereka mengirimkan gelombang suara ke bawah. Soud berjalan melalui udara dan sepanjang telinga luar dan tengah sebagai rangkaian penekanan (puncak) dan rarefractions (lembah) molekul udara. Pola-pola dari molekul merangsang bagian telinga seperti yang dijelaskan di bawah ini untuk menciptakan persepsi suara
Lintasan Pendengaran
Fungsi korteks serebri pada indra pendengaran
TERIMAKASIH