GOLONGAN 2 STRONSIUM & BARIUM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Pengolahan Citra Berwarna
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

GOLONGAN 2 STRONSIUM & BARIUM FARIDA AISYAH 150332600347 OFF H

STRONSIUM

Stronsium Penemu : Adair Crawford Ditemukan tahun 1790 Berasal dari kata Strontian , kota kecil di Skotlandia

Sejarah Tahun 1787, di strontian, Skotlandia ditemukan batuan asing di tambang timah diselidiki oleh Adair Crawford Tahun 1791, Thomas C. Hope melakukan penelitian lanjut. Terbukti merupakan unsur baru

Di Jerman, Martin Heinrich bekerja dengan mineral yang sama Menghasilkan SrO dan Sr(OH)2 Tahun 1808, diisolasi oleh Humphry Davy dengan elektrolisis

Identitas Unsur Nama Stronsium Lambang Sr Nomor Atom 38 Nomor Massa 88 Konfigurasi elektron [36Kr] 5s2 Golongan 2 Periode 5 Blok s Jenis Unsur Logam alkali tanah Warna Unsur Putih metalik, kuning pucat Warna Nyala Merah tua

Sifat Fisika Fasa (RTP) Padat Densitas (suhu kamar) 2.64 g/cm3 Densitas (saat cair) 2.375 g/cm3 Titik Lebur (1 atm) 777°C, 1050K Titik Didih (1 atm) 1377°C, 1650K Kalor Peleburan 7.43 kJ/mol Kalor Penguapan 136.9 kJ/mol Kapasitas Kalor (25oC) 26.4 J/(mol.K) Arah Magnet Paramagnetik Konduktivitas termal 35.4 W/m.K

Struktur Kristal Kubus Pusat Muka (bfc)

Jari-Jari Stronsium ratom rion Jari-jari ion Sr2+ 132 pm Jari-jari atom Stronsium 215 pm rion Jari-jari ion Sr2+ 132 pm

Sifat Kimia Elektronegativitas 0.95 (skalaPauling) Potensial Reduksi Standar Sr2+(aq) + 2ê → Sr(s) E°sel=-2.89 V Afinitas Elektron Sr(g) + ê → Sr-(aq) AE = 5.023 kJ/mol Energi Ionisasi I Sr(g) → ê + Sr+(g) EI1 = 549.47 kJ/mol Energi Ionisasi II Sr+(g) → ê + Sr2+(g) EI2 = 1064.24 kJ/mol Entalpi Atomisasi Sr(s) → Sr(g) ∆H = 164 kJ/mol Bilangan Oksidasi 0 ; +2 Kereaktifan Kurang reaktif dari logam alkali, lebih reaktif dari logam-logam lain.

Massa 1 Atom Isotop (sma) Isotop Stronsium Isotop Stabil Massa 1 Atom Isotop (sma) Kelimpahan (%) 84Sr 83.913 0.56 86Sr 85.909 9.86 87Sr 86.909 7.00 88Sr 87.906 82.58

Isotop Sintetis Stronsium Waktu Paruh Persamaan Reaksi 82Sr 25.36 jam 83Sr 1.35 hari 85Sr 64.84 hari 89Sr 50.52 hari 90Sr 28.8 tahun

Perhitungan Massa Rata-Rata 1 Atom Sr

Perhitungan Massa Atom Relatif Sr

Perhitungan Massa 1 sma

Perhitungan Massa Molar Sr

Perhitungan Massa 1 Atom Stronsium dengan Menggunakan ∑Proton & ∑Neutron Massa 1 proton = 1.0073 sma Massa 1 neutron = 1.0087 sma Massa 1 elektron = 5.486 x 10-4 sma Massa proton dalam 1 atom Sr = 38 x 1.0073 sma = 38.2774 sma Massa neutron dalam 1 atom Sr = 50 x 1.0087 sma = 50.435 sma Massa elektron dalam 1 atom Sr = 38 x (5.486 x 10-4 sma) = 0.020846 sma Massa 1 atom Sr = Σ(38.2774 sma + 50.435 sma) = 88.712 sma

Reaksi-Reaksi Stronsium Reaksi dengan air Stronsium cepat bereaksi dengan air reaksi: +2 oksidasi +1 reduksi Jenis Reaksi: Redoks & Pendesakan

Kelarutan & Pengendapan Stronsium mudah larut dalam air menghasilkan basa, sedangkan dalam bentuk garamnya stronsium sukar larut (mengendap) Logam Alkali Tanah Pereaksi H2O (air) Garam Sulfat Karbonat Kromat Oksalat Sr Tidak ada endapan Endapan putih Endapan putih, tebal Endapan kuning pucat, tipis Tabel Kelarutan & Pengendapan Stronsium

Ksp (Hasil Kali Kelarutan) hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh dipangkatkan koefisien masing-masing Contoh: OH- SO42- CrO42- CO32- C2O42- Sr2+ 3.2 x 10-4 7.6 x 10-7 3.6 x 10-5 7.0 x 10-10 5.6 x 10-8 Tabel Harga Ksp Stronsium

Reaksi stronsium dengan asam dan basa reaksi dengan asam reaksi dengan basa +2 oksidasi +1 reduksi Jenis Reaksi: Redoks & Pendesakan +2 oksidasi +1 reduksi Jenis Reaksi: Redoks & Pendesakan

Jenis Reaksi: Redoks & Penggabungan Reaksi dengan udara Stronsium bereaksi dengan udara secara spontan, baik dengan oksigen, hidrogen maupun nitrogen reaksi dengan nitrogen : Jenis Reaksi: Redoks & Penggabungan oksidasi +2 -3 reduksi

reaksi dengan oksigen : membentuk senyawa oksida membentuk senyawa peroksida -2 reduksi oksidasi +2 Jenis Reaksi: Redoks & Penggabungan -2 reduksi oksidasi +2 Jenis Reaksi: Redoks & Penggabungan

Reaksi Oksida Stronsium oksida stronsium bersifat basa, artinya saat bereaksi dengan air menghasilkan basa sehingga, oksida stronsium hanya dapat direaksikan dengan asam tidak dapat bereaksi dengan basa Jenis Reaksi: Penggabungan & Non-redoks Jenis Reaksi: Pertukaran Pasangan & Non-redoks

Jenis Reaksi: Redoks & Penggabungan Reaksi stronsium dengan halogen Jenis Reaksi: Redoks & Penggabungan oksidasi +2 -1 reduksi

Pembuatan & Pengolahan Stronsium Dengan cara reduksi Stronsium Oksida (SrO) Direduksi dengan Aluminium (235°C dan 540°C) Logam Stronsium reduksi +2 +3 oksidasi

Dengan cara elektrolisis Dari mineral celestite (Sr2SO4) Mengelektrolisis lelehan SrCl2 Padatan Stronsium + Reduksi Katode Sr2+ Oksidasi Anode Cl- Menggunakan : Elektrode inert contohnya C, Pt Persamaan Reaksi : -

Senyawa Stronsium +2 Biloks Gambar Putih Nama Senyawa dan Rumus Senyawa Warna Senyawa Gambar +2 Stronsium(II) Karbonat SrCO3 Putih Stronsium(II) Nitrat Sr(NO3)2 Stronsium(II) Sulfat SrSO4 Stronsium(II) Klorida SrCl2 Stronsium(II) Oksida SrO Stronsium(II) Hidroksida Sr(OH)2

Sumber Stronsium Celestite : Stronsium di alam bersenyawa dengan sulfat (SrSO4) Strontianite : Stronsium di alam bersenyawa dengan karbonat (SrCO3) Bijih Stronsium yang diambil dari tambang timah

Aplikasi stronsium Penggunaan Memberikan warna merah pada kembang api Digunakan dalam produksi magnet ferit Sebagai pemurni zink Campuran Sr(AlO2)2 stronsium aluminat, modern “glow-in-the-dark” SrCl2.6H2O stronsium klorida heksahidrat, bahan pasta gigi untuk gigi sensitif Stronsium-90 (90Sr), isotop radioaktif yang dihasilkan oleh reaksi fisi nuklir

Peran biologis Penting untuk karang batu di dalam laut Mirip dengan kalsium, non-toksik Kelimpahan di alam Ditemukan sebagai senyawa homogen / mineral celestite (SrSO4) dan strontianite (SrCO3) Produsen terkemuka : (1) Cina; (2) Spanyol; (3) Meksiko

Barium

Barium Penemu : Humphry Davy Ditemukan tahun 1808 Berasal dari bahasa Yunani ‘barys’, yang berarti berat

Sejarah Pada awal 1600-an, Vincenzo Casciarolo, Italia, menemukan kerikil Berwarna kemerahan saat dipanaskan, bersinar pada malam hari BaSO4 (barite mineral)

Tahun 1760-an, kerikil tersebut diselidiki oleh Carl William Scheele, merupakan sulfat Di Cumberland, Dr William Withering, menemukan mineral lain, (dinamai witherite) BaCO3 Carl William Scheele William Withering

Sir Humphry Davy Tahun 1808, Humphry Davy, di London, menemukan Barium dengan elektrolisis Ba(OH)2

Identitas Unsur Nama Barium Lambang Ba Nomor Atom 56 Nomor Massa 137 Konfigurasi elektron [54Xe] 5s2 Golongan 2 Periode 6 Blok s Jenis Unsur Logam alkali tanah Warna Unsur Putih metalik Warna Nyala Hijau

Sifat Fisika Fasa (RTP) Padat Densitas (suhu kamar) 3.51 g/cm3 Densitas (saat cair) 3.338 g/cm3 Titik Lebur (1 atm) 727°C, 1000K Titik Didih (1 atm) 1845°C, 2118K Kalor Peleburan 7.12 kJ/mol Kalor Penguapan 142 kJ/mol Kapasitas Kalor (25oC) 28.07 J/(mol.K) Arah Magnet Paramagnetik Konduktivitas termal 18.4 W/m.K

Kubus Pusat Badan (bcc) Struktur Kristal Kubus Pusat Badan (bcc)

Jari-Jari Barium ratom rion Jari-jari ion Ba2+ 149 pm Jari-jari atom Barium 217 pm rion Jari-jari ion Ba2+ 149 pm

Sifat Kimia Elektronegativitas 0.89 (skalaPauling) Potensial Reduksi Standar Ba2+(aq) + 2ê → Ba(s) E°sel=-2.91 V Afinitas Elektron Ba(g) + ê → Ba-(aq) AE = 13.95 kJ/mol Energi Ionisasi I Ba(g) → ê + Ba+(g) EI1 = 502.849 kJ/mol Energi Ionisasi II Ba+(g) → ê + Ba2+(g) EI2 = 965.223 kJ/mol Entalpi Atomisasi Ba(s) → Ba(g) ∆H = 175 kJ/mol Bilangan Oksidasi 0 ; +2 Kereaktifan Kurang reaktif dari logam alkali, lebih reaktif dari logam-logam lain.

Massa 1 Atom Isotop (sma) Isotop Barium Isotop Stabil Massa 1 Atom Isotop (sma) Kelimpahan (%) 130Ba 129.906 0.11 132Ba 131.905 0.10 134Ba 133.905 2.42 135Ba 134.906 6.59 136Ba 135.905 7.85 137Ba 136.906 11.23 138Ba 137.905 71.70 Isotop Sintetis Waktu Paruh Persamaan Reaksi 133Ba 10.51 tahun

Perhitungan Massa Rata-Rata 1 Atom Ba

Perhitungan Massa Atom Relatif Ba

Perhitungan Massa 1 sma

Perhitungan Massa Molar Ba

Perhitungan Massa 1 Atom Barium dengan Menggunakan ∑Proton & ∑Neutron Massa 1 proton = 1.0073 sma Massa 1 neutron = 1.0087 sma Massa 1 elektron = 5.486 x 10-4 sma Massa proton dalam 1 atom Ba = 56 x 1.0073 sma = 56.4088 sma Massa neutron dalam 1 atom Ba = 81 x 1.0087 sma = 81.7074 sma Massa elektron dalam 1 atom Ba = 56 x (5.486 x 10-4 sma) = 0.030722 sma Massa 1 atom Ba = Σ(56.4088 sma + 81.7074 sma) = 138.1162 sma

Jenis Reaksi: Redoks & Pendesakan Reaksi-Reaksi Barium Reaksi dengan air Barium cepat bereaksi dengan air reaksi: +2 oksidasi +1 reduksi Jenis Reaksi: Redoks & Pendesakan

Kelarutan & Pengendapan Barium mudah larut dalam air menghasilkan basa, sedangkan dalam bentuk garamnya, barium akan sukar larut (mengendap) Logam Alkali Tanah Pereaksi H2O (air) Garam Sulfat Karbonat Kromat Oksalat Ba Tidak ada endapan Endapan putih, tebal Endapan kuning Tabel Kelarutan & Pengendapan Barium

Ksp (Hasil Kali Kelarutan) hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh dipangkatkan koefisien masing-masing Contoh: OH- SO42- CrO42- CO32- C2O42- Ba2+ 5.0 x 10-3 1.5 x 10-9 8.5 x 10-11 1.6 x 10-9 1.5 x 10-8 Tabel Harga Ksp Stronsium

Reaksi barium dengan asam dan basa reaksi dengan asam reaksi dengan basa +2 oksidasi +1 reduksi Jenis Reaksi: Redoks & Pendesakan +2 oksidasi +1 reduksi Jenis Reaksi: Redoks & Pendesakan

Jenis Reaksi: Redoks & Penggabungan Reaksi dengan udara Barium bereaksi dengan udara secara spontan, baik dengan oksigen, hidrogen maupun nitrogen reaksi dengan nitrogen : Jenis Reaksi: Redoks & Penggabungan oksidasi +2 -3 reduksi

reaksi dengan oksigen : membentuk senyawa oksida membentuk senyawa peroksida -2 reduksi oksidasi +2 Jenis Reaksi: Redoks & Penggabungan -2 reduksi oksidasi +2 Jenis Reaksi: Redoks & Penggabungan

sehingga, oksida barium hanya dapat direaksikan dengan asam Reaksi Oksida Barium oksida barium bersifat basa, artinya saat bereaksi dengan air menghasilkan basa sehingga, oksida barium hanya dapat direaksikan dengan asam tidak dapat bereaksi dengan basa Jenis Reaksi: Penggabungan & Non-redoks Jenis Reaksi: Pertukaran Pasangan & Non-redoks

Jenis Reaksi: Redoks & Penggabungan Reaksi stronsium dengan halogen Jenis Reaksi: Redoks & Penggabungan oksidasi +2 -1 reduksi

Pembuatan & Pengolahan Barium Dengan cara reduksi Barium Oksida (BaO) Direduksi dengan Aluminium (235°C dan 540°C) Logam Barium reduksi +2 +3 oksidasi

Dengan cara elektrolisis Dari senyawa barite mineral (Ba2SO4) Mengelektrolisis lelehan BaCl2 Padatan Barium + Reduksi Katode Ba2+ Oksidasi Anode Cl- Menggunakan : Elektrode inert contohnya C, Pt Persamaan Reaksi : -

Senyawa Barium +2 Biloks Gambar Putih Nama Senyawa dan Rumus Senyawa Warna Senyawa Gambar +2 Barium(II) Karbonat BaCO3 Putih Barium(II) Nitrat Ba(NO3)2 Barium(II) Sulfat BaSO4 Barium(II) Klorida BaCl2 Barium(II) Oksida BaO Barium(II) Hidroksida Ba(OH)2

Sumber Barium Barite : Barium di alam bersenyawa dengan sulfat (BaSO4) Witherite : Barium di alam bersenyawa dengan karbonat (BaCO3)

Aplikasi Barium Penggunaan Digunakan dalam pengeboran minyak dan gas Digunakan dalam cat dan pembuatan kaca Senyawa barium beracun, kecuali BaSO4 BaCO3, sebagai racun tikus Ba(NO3)2, warna hijau kembang api Suspensi BaSO4 (barium enema), diberikan kepada pasien penderita gangguan pencernaan

Peran biologis Ditemukan pada satu jenis ganggang Racun yang larut dalam asam Kelimpahan di alam Bijih utamanya adalah barite (BaSO4) dan witherite (BaCO3) Barium dapat dibuat dengan mengelektrolisis lelehan barium klorida atau barium hidroksida

Video

Kecenderungan Golongan 2 Karakteristik Berilium Magnesium Kalsium Stronsium Barium Radium Konfigurasi elektron [He] 2s2  [Ne] 3s2 [Ar] 4s2  [Kr] 5𝑠2 [Xe]6𝑠2 [Rn]7s2 Nomor massa 9 24 40 88 56 226 Nomor atom 4 12 20 38 137 Titik didih (oC) 2468 1090 1484 1377 1845 1737 Titik leleh (oC) 1287 650 842 777 727 700 Jari-jari atom (pm) 112 160 180 215 217 Potensial reduksi standar -1.85 -2.36 -2.87 -2.89 -2.91 -2.92 Energi ionisasi I dan II (kJ/mol) 900 1757 737.7 1450 589.8  1145 549.5 1064.2 503 965.2 509 975 Elektronegativitas (skala pauling) 1.57 1.31 1.00 0.95 0.89 - Fasa (STP) Padat Densitas (g/cm3) 1.85 1.74 1.54 2.46 3.62 5.5 Entalpi atomisasi (kJ/mol) 149 177 164 175

Kecenderungan golongan alkali tanah Mendekati semi-logam radioaktif Logam alkali tanah Jari-jari atom semakin ke bawah semakin besar Logam berwarna putih metalik Densitas relatif rendah dengan naiknya nomor atom (kecuali Kalsium) Entalpi atomisasi dari atas ke bawah meningkat Titik didih dan titik leleh dari atas ke bawah semakin menurun Energi ionisasi I dan II dari atas ke bawah juga menurun Ikatan metalik lebih kuat dari logam alkali Logam alkali tanah kurang reaktif dibandingkan logam alkali tetapi lebih reaktif daripada logam lain Dari atas ke bawah reaktifitas dengan air semakin meningkat Oksida alkali tanah bersifat basa, kecuali Berilium yang oksidanya bersifat amfoter Mudah bereaksi dengan unsur nonlogam

Warna Nyala Alkali Tanah Masing-masing warna mempunyai panjang gelombang tertentu berdasarkan energi yang dibebaskan. Pembakaran senyawa alkali pada nyala api menyebabkan elektron tereksitasi dengan memancarkan radiasi elektromagnetik sehingga memberikan warna nyala tertentu UNSUR WARNA NYALA GAMBAR Be Tak Berwarna Mg Putih Terang Ca Merah Jingga Sr Merah Bata/Merah Tua Ba Hijau Ra -

Kelarutan dan Pengendapan Alkali Tanah Logam Alkali Tanah Pereaksi H2O (air) Garam Sulfat Karbonat Kromat Oksalat Mg2+ Endapan tebal Tidak ada endapan Endapan putih Ca2+ Endapan tipis Endapan putih tipis Sr2+ Endapan putih, tebal Endapan kuning pucat, tipis Ba2+ Endapan kuning

Harga Tetapan Ksp Senyawa Alkali Tanah OH- SO42- CrO42- CO32- C2O42- Mg2+ 8,9 x 10-12 8,6 x 10-5 Besar 7,9 x 10-8 Ca2+ 1,3 x 10-6 2,4 x 10-5 7,1 x 10-4 4,7 x 10-9 1,3 x 10-9 Sr2+ 3,2 x 10-4 7,6 x 10-7 3,6 x 10-5 7,0 x 10-10 5,6 x 10-8 Ba2+ 5,0 x 10-3 1,5 x 10-9 8,5 x 10-11 1,6 x 10-9 1,5 x 10-8 Ba(OH)2 > Sr(OH)2 > Ca(OH)2 > Mg(OH)2 MgSO4 > CaSO4 > SrSO4 > BaSO4 Harga tetapan Ksp basanya dari atas ke bawah semakin besar, sedangkan untuk harga tetapan Ksp garam sulfat dari atas ke bawah semakin kecil

Terimakasih

Referensi Barium – Wikipedia : http://en.wikipedia.org/wiki/Barium Barium – Royal Society of Chemistry : http://www.rsc.org/periodic-table/element/5/barium Effendy. 2016. Logam, Aloi, Semikonduktor, dan Superkonduktor, edisi 2. Malang: Indonesia Academic Publishing. Effendy. 2016. Ikatan Ionik. Malang: Indonesia Academic Publishing. Strontium – Wikipedia : http://en.wikipedia.org/wiki/Strontium Strontium – Royal Society of Chemistry : http://www.rsc.org/periodic-table/element/5/strontium Sugiyarto, Kristian H. 2004. Kimia Anorganik I. Yogyakarta: Jica. Sugiyarto, Kristian H. 2004. Kimia Anorganik II. Yogyakarta: Jica.