Kelompok 6 Maria Widi Hapsari 12030115120023 Triana Chaerun Niza 12030115120045 Paramita Prasetiyani 12030115120080 Muhamad Rifqi M 12030115130180 Sadewa Sapta K 12030115140096 Firhan Oktavian Wijaya 12030115140141
Akuntansi Sektor Publik Proses Audit Kinerja Akuntansi Sektor Publik BAB 12
STRUKTUR AUDIT KINERJA Tahap – tahap audit Elemen masing – masing tahap audit Tujuan umum masing – masing elemen Pada dasarnya, struktur audit adalah sama. Hal yang membedakan adalah antara satu macam audit dengan audit lainnya terletak pada tugas – tugas spesifik, sebagai berikut : Tugas – tugas tertentu yang diperlukan untuk mencapai tujuan
Struktur Audit Kinerja Survei Pendahuluan Review Sistem Pengendalian Manajemen Tahap Pengenalan dan Perencanaan Review Hasil – hasil Program Review Ekonomi Review Kepatuhan Struktur Audit Kinerja Tahap Audit Persiapan Laporan Review dan Revisi Pengiriman dan Penyajian Laporan Tahap Pelaporan Desain Follow-up Investigasi Pelaporan Tahap Follow-up
Informasi umum organisasi yang diaudit Lingkungan organisasi Struktur organisasi Misi organisasi Proses Kerja Sistem informasi dan pelaporan
TAHAP PENGENALAN DAN PERENCANAAN Survei Pendahuluan Review Sistem Pengendalian Pada tahap survei pendahuluan auditor akan berupaya untuk memperoleh gambaran yang akurat tentang lingkungan organisasi yang diaudit, terutama berkaitan dengan struktur dan operasi organisasi, lingkungan manajemen, kebijakan, standar dan prosedur kerja. Pada audit keuangan, auditor memulai pekerjaan dengan melakukan review dan evaluasi terhadap sistem pengendalian intern (SPI) terutama yang berkaitan dengan prosedur akuntansinya. Sedangkan pada audit kinerja, auditor harus menelaah sistem pengendalian manajemen atau administratif dengan tujuan menemukan kelemahan pengendalian yang signifikan agar menjadi perhatian manajemen dan untuk menentukan luas, sifat, dan waktu pekerjaan pemeriksaaan berikutnya.
Review Sistem Pengendalian Mencatat dugaan terhadap setiap ketidakcocokan/ketidaksesuaian Step 3 Membandingkannya dengan model yang ada Step 2 Review Sistem Pengendalian Menganalisis sistem manajemen organisasi Step 1 Prosedur audit yang dilakukan pada tahap review sistem pengendalian secara garis besar terdiri dari tiga langkah.
Kriteria Untuk Menilai Realibilitas Data Proses Pengumpulan, Perhitungan dan Pelaporan Data Kecukupan Pelaporan Data Prosedur yang ada didesain untuk memastikan fairness, dependability, dan realibility data. Terdapat pengendalian dalam proses pengumpulan dan penghitungan data untuk memastikan integritas data. Pengendalian yang telah ditetapkan sudah dijalankan. Terdapat dokumentasi yang memadai untuk menentukan integritas data. Data yang dikumpulkan dan dihitung, dibuat dengan dasar yang konsisten dengan tahun sebelumnya. Kewajaran dan realibiltas data disajikan dengan kriteria tertentu.
Hasil dari Tahap Pengenalan dan Perencanaan 1 Memorandum Analisis Identifikasi kelemahan yang material dalam sistem pengendalian manajemen dan pembuatan rekomendasi untuk perbaikan atas kelemahan tersebut. 2 Memorandum Perencanaan Dibuat berdasarkan hasil review sistem pengendalian untuk menentukan sifat, luas dan waktu untuk pekerjaan audit berikutnya.
Kriteria Audit Job Descriptions Penetapan Tujuan Penetapan Strategi Tujuan masing masing unit organisasi yang menggambarkan kontribusi dari masing masing unit terhadap organisasi keseluruhan harus konsisten dengan kebutuhan dan dilakukan sesuai prioritas. Penetapan Tujuan Strategi untuk mencapai tujuan harus ditetapkan, dan program-program disusun berdasarkan strategi yang telah dibuat. Penetapan Strategi Rentang pengendalian dalam sebuah organisasi harus lengkap dan seimbang di antara aktivitas-aktivitas organisasi yang banyak jumlahnya dan sangat kompleks. Kelengkapan dan Keseimbangan Pengendalian Orang-orang yang duduk di posisi manajemen harus mempunyai kemampuan yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Kualifikasi Manajemen Dilakukan untuk memudahkan komunikasi, koordinasi di seluruh posisi. Job Descriptions
Kriteria Audit Perencanaan Evaluasi Kinerja Karyawan Perencanaan harus menetapkan hasil yang ingin dicapai, kapan akan dilaksanakan, jumlah dana yang diperlukan, dan standar pelaksanaan. Perencanaan Seluruh karyawan dievaluasi secara periodik dan diinformasikan mengenai hasil pekerjaan mereka. Evaluasi harus efektif dalam mendukung pencapaian tujuan evaluasi Evaluasi Kinerja Karyawan Ada standar untuk mengukur produktivitas masing-masing departemen. Indikator untuk mengukur produktivitas harus ditetapkan. Perbandingan antara kinerja dengan standar yang telah ditetapkan dilaporkan secara periodik. Penyebab terjadinya penyimpangan diidentifikasi dan dianalisa. Sistem bagi prosedur tentang produktivitas ditetapkan. Sistem Pengendalian Manajemen untuk Produktivitas Garis wewenang dan tanggungjawab dalam organisasi harus ditetapkan dengan jelas. Garis Wewenang dan Tanggunjawab Pelaksanaan, koordinasi dan pembatasan tindakan disesuaikan dengan rencana yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan. Pelaksanaan dan Pengendalian Kegiatan
Tahapan Audit Telaah hasil – hasil program 1 Telaah kepatuhan Melakukan program dengan benar sesuai standar yang ditetapkan. Telaah kepatuhan Dilakukan sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. 3 Telaah ekonomi dan efisiensi 2 Dilakukan secara ekonomis dan efisien.
Komponen Audit Kebijakan dan Praktik Perencanaan dan Tujuan 1 Identifikasi Lingkungan Manajemen 4 Kebijakan dan Praktik Auditor harus mengetahui dengan seksama dan akurat gambaran menyeluruh organisasi dari perspektif hukum, organisasi dan karyawan. Komponen ini mengacu pada kebijakan yang berlaku umum yang merupakan kesepakatan yang dirumuskan oleh masyarakat yang diwakili oleh lembaga legislatif. 2 Perencanaan dan Tujuan 5 Sistem dan Prosedur Auditor menguji keberadaan tujuan yang ditetapkan secara jelas dan rencana – rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Rangkaian kegiatan atau aktivitas untuk menelaah struktur pengendalian, efektivitas, ketepatan, logika dan kebutuhan suatu organisasi. 3 Struktur Organisasi 6 Pengendalian dan Metode Berkaitan dengan bagaimana sebuah unit diatur dan sumber daya dialokasikan untuk mencapai tujuan organisasi. Berhubungan dengan pengendalian intern terutama accounting control dan administrative control.
Komponen Audit SDM dan Lingkungan Fisik Analisis Fiskal 7 SDM dan Lingkungan Fisik 9 Analisis Fiskal Berkaitan dengan sikap karyawan, dokumentasi tentang berbagai aktivitas, dan kondisi fisik pekerjaan. Menganalisis informasi keuangan yang secara langsung atau tidak langsung dapat digunakan untuk mengidikasikan efisiensi operasi, ekonomis dan efektivitas. 8 Praktik Penetapan Karyawan 10 Investigasi Khusus Kompnen ini mengacu pada metode dan prosedur untuk melindungi SDM, mengatur administrasi penggajian, menilai kinerja karyawan, kebijakan dan prosedur pelatihan karyawan, dan rencana – rencana tindakan yang disetujui oleh pihak tertentu. Diarahkan pada usaha untuk mengevaluasi solusi alternatif yang didesain untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi atau peningkatan nilai ekonomis sebuah fungsi organisasi.
Tahapan Pelaporan 1 2 3 Persiapan Penelaahan Pengiriman auditor mulai mengembangkan temuan audit, menggabungkan temuan menjadi sebuah laporan yang koheren dan logis. Penelaahan 2 Tahap analisis kritis terhadap laporan tertulis yang dilakukan oleh staf audit. Pengiriman 3 Tahapan Pelaporan Persiapan tertulis sebuah laporan yang permanen agar dapat dikirim ke lembaga yang memberi tugas untuk mengaudit dan kepada auditee. Ada tiga langkah utama dalam mengembangkan laporan audit secara tertulis
Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penulisan Laporan Audit Auditor hendaknya menulis laporan secara konstruktif. Auditor tidak boleh terlalu overstate. Auditor hendaknya mengakomodasikan usaha – usaha yang dilakukan oleh manajemen untuk memperbaiki kinerjanya. Laporan audit kinerja harus ditulis secara obyektif. Informasi yang disajikan harus disertai suatu bukti yang kompeten.
Keahlian yang Perlu dimiliki Teknis Manajerial Interpersonal Keahlian Teknis Keahlian Manajerial Keahlian Interpersonal Keahlian yang dibutuhkan untuk mengorganisasikan atau menyusun informasi audit menjadi sebuah laporan yang koheren. Keahlian yang dibutuhkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikan masing – masing tahap audit untuk memastikan hasil akhir yang berkualitas dan tepat waktu. Keahlian untuk menjaga hubungan baik dengan auditee, kemampuan untuk menyampaikan temuan – temuan negatif menjadi kesempatan positif sehingga mampu menyakinkan manajemen atas potensi yang ada.
Tahapan Pelaporan Langkah – langkah dalam mengembangkan laporan audit Menyiapkan temuan – temuan secara individual. Mengumpulkan semua referensi yang diperlukan untuk mendukung teks. Menyiapkan teks. Menyiapkan laporan inti. Tahapan Pelaporan Menyiapkan memorandum pengiriman laporan. Langkah – langkah dalam mengembangkan laporan audit
Tahapan Penindaklanjutan Dasar untuk melakukan follow-up adalah perencanaan yang dilakukan oleh pihak manajemen. Dasar Pelaksanaan Berdasarkan prosedur, hal pertama yang harus diputuskan adalah penjadwalan follow-up, yang mana hal ini sangat tergantung pada kompleksitas rekomendasi dan tingkat kesulitan implementasi. Pelaksanaan Review Follow-up Pelaksanaan follow-up sebaiknya tidak terbatas pada penilaian pelaksanaan dan dampak rekomendasi yang diusulkan oleh auditor, namun sebaliknya juga dihindari terjadinya follow-up yang overload. Batasan Follow-up Implementasi Rekomendasi Pada audit kinerja, auditor secara formal memberikan rekomendasi – rekomendasi yang didasrakan pada temuan – temuan selama proses audit. Pemeriksaan Kembali Secara Periodik Audit kinerja merupakan suatu usaha yang meliputi lebih dari satu periode waktu karena sebagaimana variabel – varibel lain yang berubah – ubah, kinerja sebuah organisasi juga dapat mengalami peningkatan ataupun penurunan.
Implementasi Rekomendasi Implementasi oleh Unit Kerja Unit yang diaudit memiliki kesempatan pertama kali untuk mempelajari temuan dan rekomendasi audit. Peranan Auditor Dalam proses pengimplementasian, rekomendasi audit, auditor hanya berperan sebagai pendukung. Implementasi oleh Eksekutif Manajemen (eksekutif) biasanya menerima hasil audit terlebih dahulu dibandingkan legislatif. Peranan Legislatif Berperan sebagai otoritas tingkat akhir yang dapat mengambil tindakan implementasi rekomendasi. Rekomendasi yang diberikan oleh auditor perlu segera ditindaklanjuti oleh pihak – pihak yang berwenang agar perbaikan kinerja dapat sesegera mungkin dilaksanakan.
Implementasi Rekomendasi oleh Legislatif Tindakan Formal Tindakan Informal Tindakan Anggaran Pendekatan untuk mengimplementasikan rekomendasi audit dengan jalan memasukan rekomendasi tersebut ke dalam kebijakan formal. Pengimplementasian rekomendasi dilakukan tidak secara formal, misalnya public hearing terhadap temuan audit, kontak langsung antara anggota legislatif dengan eksekutif untuk membicarakan implementasi rekomendasi. Lembaga legislatif memiliki otoritas atas alokasi dana melalui pengendalian terhadap anggaran.
THANK YOU ANY QUESTIONS?