Assalamualaikum Wr.Wb Dhea Kanzela 11311014.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ekstraksi dengan Pelarut
Advertisements

Uji Efektivitas Antimikroba Ekstrak Daun Meniran (Phyllanthus niruri) Terhadap E. coli Secara In Vitro Airin Aldiani
Presented by : Nadia Anisah Tahani
TEKNIK ISOLASI Ir. Woro Hastuti Satyantini, M. Si
ANALISIS OBAT HERBAL: SIRIH
ILMU GALENIKA By Vera Amalia, S.Si, Apt..
Isolasi Bahan bioaktif dari Tumbuhan Gambir Hutan Kalimantan (Scorodocorpus borneensis ) sebagai antibakteri JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN.
SEDIAAN STERIL TETES MATA DAN COLLYRIUM
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI
PEMERIKSAAN ANGKA KUMAN
MODUL XII MIKROBIOLOGI TANAH
Sirih Merah, Obat Beragam Penyakit
UJI EFEKTIFITAS MINYAK ATSIRI CENGKEH UNTUK MENGHAMBAT PERTUMBUHAN LUMUT KERAK (LICHENES) PADA BENDA CAGAR BUDAYA BATU Diajukan oleh: DYAH YEKTI INDRAJATI.
IKAN MAS (Cyprinus carpio L.)
Praktikum Mikrobiologi Lingkungan
Oleh Arfan Hutapea Chase Anakampun Dito Prasetyo Edison Parulian Manik
CITA RASA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN
Pengendalian pertumbuhan mikroba
Praktikum Mikrobiologi Pangan 3 Andini Hanif S.Si, M.Si MIKROBIOLOGI AIR PEMERIKSAAN AIR.
Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian
Teknologi minyak atsiri dan kosmetik
ANALISIS MIKROBIOLOGI
Program Kreativitas Mahasiswa 2010
SIRUP Disusun oleh : Marsaulina Damanik ( )
PENGGUNAAN BUNGA KECOMBRANG (Etlingera elatior) SEBAGAI ANTIBAKTERI PADA DAGING SAPI SEGAR DENGAN VARIASI KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN MELIA SITI AJIJAH.
KUALITAS SUSU Susu bahan makanan yang sangat penting untuk kebutuhan manusia, karena mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Susu.
Teknologi minyak atsiri dan kosmetik
Oleh : Rindy Partriana D ( )
Potensi Limbah Lumpur Minyak Kelapa Sawit dengan Pseudomonas fluorescens dalam Menekan Penyakit Busuk Pangkal Batang pada Kelapa Sawit (Ganoderma sp.)
Oleh : M. Fahrur Romadhoni
Mempengaruhi Stabilitas Obat
K 12 LIQUIFIKASI.
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI
Isolasi dan identifikasi Mikroorganisme
SELEDRI ( Apium graveolens L.)
Praktikum FTS Steril Kelompok J PEMBUATAN SEDIAAN AMPUL (SEDIAAN VOLUME KECIL DOSIS TUNGGAL) AMPUL FENITOIN.
PENDAHULUAN Bumbu dapur yang tahan lama Dapat juga ditumbuhi
TANAMAN BERKHASIAT OBAT
Pembuatan Media dan Sterilisasi
Pembuatan media dan sterilisasi
MANUFAKTUR OBAT HERBAL
Masker Peel Off Katekin dari Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis)
Perhitungan mikroorganisme
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SEDIAAN GALENIK FARMASETIK DASAR.
Mikrobiologi laut Materi 2: Isolasi dan Purifikasi Bakteri Simbion pada Organisme Laut Kelompok 21 Much Bagus Kurniawan Jaka Harry M
TEKNOLOGI SEDIAAN BAHAN ALAM PEMBUATAN MASKER GEL PEEL OFF LYCOPEN
ELIKSIR Nama Kelompok: Kinanthi Sekartanjung P. ( )
AJI NAJIHUDIN Pembimbing 1 : Atun Qowiyyah, M.Si., Apt.
Praktikum mikrobiologi
FORMULASI SNEDDS GAGARISMA MINYAK EUGENOL DENGAN TWEEN 80 DAN PEG 400
Asisten klp : LA HAMIDU, S.Farm
Isolasi bakteri.
Dhine Oktalia Mikkyu Gisen Monika Devita M. Komaruddin
ELIKSIR (FI III) Sediaan berupa larutan yg mempunyai rasa dan bau sedap, mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti gula atau zat pemanis lainnya,
Nama : khansa resthima ratu Kelas : H NPM :
SIMPLISIA HERBA PEGAGAN Centella asiatica(L.) Urban
PENGUAPAN DAN PENGERINGAN
Program Kreativitas Mahasiswa 2010
1 Kelompok : 3 1.Erinda Finita 2.Monika Ginting 3.Aminah 4.Yunisa Naila.
PENGAMBILAN SAMPEL MINUMAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI.
FORMULASI SEDIAAN SUSPENSI
EKSTRAKSI TANAMAN OBAT
Tujuan Mahasiswa mampu mengetahui hasil Absorbansi pada beberapa sampel simplisia dengan menggunakan Spektrofotometri UV VIS.
SEMINAR PROPOSAL ANALISIS TERPADU II Oleh : Fiotentinada Puspita Sutopo XIII.5 Guru Pembimbing : Eli Gusti, S.Pd NIP:
Diajukan Oleh Juli Harnida Purwaningayu I1D Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Mei, 2012 EFEKTIVITAS.
UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 70% RIMPANG KUNYIT “ Curcuma domestica Val.” TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM.
SALEP LUKA BAKAR. LATAR BELAKANG Salep merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang digunakan pada kulit, yang sakit atau terluka dimaksudkan untuk.
Oleh : ELY JOHN KARIMELA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL LAUT POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA 2019.
Kikie Trivia Amalia( ) Mimi Salmawati( ) ‘Urfa Zakiyya ‘Uyunin ( )
Transcript presentasi:

Assalamualaikum Wr.Wb Dhea Kanzela 11311014

Rancangan Judul Uji Antibakteri Obat Kumur Ekstrak Daun Seledri (Apium graveolens L.) Terhadap Streptococcus mutans

Latar Belakang Di Indonesia, daun seledri dimanfaatkan sebagai pelengkap sayuran. Seledri mengandung flavonoid, saponin, tanin, apiin, minyak atsiri, apigenin, kolin, dan zat pahit asparagin. Diantara kandungan yang dimiliki seledri, flavonoid, saponin, dan tanin merupakan senyawa yang bersifat antibakteri. Streptococcus mutans adalah salah satu bakteri utama penyebab karies gigi yang memilki enzim glukosiltransferase (GTF). GTF adalah enzim yang mampu mengkatalis sintesis glukan dalam proses terjadinya karies. Penelitian terdahulu ekstrak Daun Seledri menunjukkan efek antibakteri. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk menguji efek antibakteri ekstrak daun seledri bila diaplikasikan dalam sediaan obat kumur.

Masalah Pokok Hipotesis Daun Seledri (Apium graveolens L.) yang memiliki kandungan flavanoid, minyak atsiri, tanin dan saponin yang dipercaya memiliki kemampuan sebagai daya antibakteri sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obat kumur. Hipotesis Sediaan Obat Kumur Ekstrak Daun Seledri(Apium graveolens L.) dapat menekan pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.

Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang efektifitas sediaan obat kumur ekstrak Daun Seledri (Apium graveolens L.) terhadap Streptococcus mutans. 2. Meningkatkan pemanfaatan ektrak daun seledri sebagai alternatif bahan antibakteri dalam sediaan obat kumur. Tujuan Penelitian Menguji efek antibakteri ekstrak Daun Seledri (Apium graveolens L.) apabila diaplikasikan dalam sediaan obat kumur.

Metode Penelitian 1. Alat dan Bahan Alat : Rotari evaporator, oven, inkubator bakteri dan autoklaf, viskotester, pipet ukur, pembakar bunsen, erlenmeyer, cawan petri, dan alat-alat gelas laboratorium lainnya   Bahan :Ekstrak Daun Seledri, media pertumbuhan bakteri Mueller Hinton Agar (MHA), etanol 95%, sorbitol, gliserin, natrium benzoat, aqua menthae piperitae, air suling.

2. Penyiapan Bahan Pengolahan bahan diawali dengan pengumpulan Daun Seledri(Apium graveolens L.) pencucian, pengeringan, perajangan, kemudian penggilingan bahan, sehingga diperoleh serbuk kering siap untuk diekstraksi. 3. Pembuatan Ekstrak Ekstrak daun seledri diperoleh melalui metode ekstraksi maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 95%. Daun seledri sebanyak 650g dimaserasi menggunakan pelarut etanol 95% sebanyak 5L, kemudian ekstrak cair dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator sehingga di peroleh ekstrak kental herba daun seledri yang akan dijadikan bahan formulasi.

Formulasi Obat Kumur Bahan F0 F1 F2 F3 F4 Ekstrak Daun Seledri - 1.25 ml 2.5 ml Na. Benzoat 0.1 ml Alkohol 95% 0.5 ml Sorbitol 20 ml Gliserin 10 ml Aq. Ment pip Aquadest ad 100 ml

5. Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Obat Kumur Ekstrak Etanol Daun Seledri terhadap Streptococcus mutans Pengujian ini dilakukan menggunakan metode difusi agar dengan cara perforasi. Sebanyak 1 ml suspensi bakteri uji dicampurkan ke dalam 19 ml media pada saat suhu 45⁰C, kemudian digoyangkan hingga suspensi bakteri uji bercampur rata dengan media, lalu dituangkan ke dalam cawan petri. Setelah medium uji tersebut padat, medium dilubangi menggunakan perforator, lubang tersebut diisi dengan 50µL masing-masing larutan formula (F0, F1, F2. F3, F4). Cawan diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37⁰C. Diameter hambat yang terbentuk diukur menggunakan jangka sorong sebagai parameter untuk menentukan aktivitas antibakteri yang diuji lalu dibandingkan dengan sediaan obat kumur yang beredar di pasaran.  

6. Penentuan Waktu Kontak Penentuan waktu kontak sediaan obat kumur dilakukan pada tabung reaksi steril secara aseptik dengan memasukkan 100µl suspensi bakteri uji dalam 10 mL sediaan obat kumur. Setelah berkontak selama 15 detik, campuran tersebut diambil 1 ose, lalu ditanam pada media dalam cawan petri. Pekerjaan ini diulangi untuk waktu kontak, 30, 45, dan 60 detik. Cawan diinkubasi pada suhu 37˚C selama 18-24 jam, kemudian diamati hasilnya. Setiap penanaman sektor pada media yang menunjukkan pertumbuhan koloni paling singkat sesuai dengan lama kebiasaan seseorang berkumur, dipilih sebagai waktu kontak paling efektif. Perlakuan yang sama dilakukan juga pada formula tanpa ekstrak seledri sebagai formula kontrol, dan juga pada sediaan obat kumur dipasaran sebagai pembanding. 7. Evaluasi Fisik Sediaan Obat Kumur Ekstrak Daun Seledri Evaluasi fisik sediaan obat kumur dibagi menjadi tiga tahap yaitu: Pengamatan Organeleptis (warna, aroma, rasa, dan kejernihan), Pengujian PH, dan Pengujiaan Viskositas.

TERIMA KASIH