DITULIS OLEH : AFRIYANDI, S.Pd.SD NIP.19850404 201407 1 001 UPAYA MENGATASI PESERTA DIDIK BERPERILAKU MENYIMPANG MELALUI BIMBINGAN, PEMBERIAN TANGGUNG JAWAB DAN PENDEKATAN HATI DI KELAS VI SDN 2 RANTAU TIJANG KECAMATAN PARDASUKA KABUPATEN PRINGSEWU DITULIS OLEH : AFRIYANDI, S.Pd.SD NIP.19850404 201407 1 001
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah SDN 2 Rantau Tijang merupakan sekolah yang terletak di daerah terpencil, yang sebagian besar penduduk di sekitarnya bermata pencaharian sebagai petani sawah dan petani kebun yang masih banyak belum mengenyam pendidikan sekolah, namun sekolah tersebut memilki jumlah siswa terbesar ke lima dari 29 sekolah dasar negeri yang ada di kecamatan Pardasuka. SDN 2 Rantau Tijang tentu mengacu pada adanya tujuan dari pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan peserta didiknya secara optimal dan mengubah perilaku peserta didik dari hal-hal yang negatif menjadi positif, setiap orang tua dan guru mengharapkan para peserta didiknya mampu belajar dengan baik dan hasil dari belajar itulah yang mampu mengubah tingkah laku peserta didik. Permasalahan yang terjadi di lingkungan sekolah Negeri 2 Rantau Tijang khususnya di kelas VI memang sangat tidak diharapkan oleh semua pihak terutama wali kelas VI tersebut. Memang kita sangat berharap hal-hal seperti itu tidak didambakan tapi entah bagaimana sehingga perkelahian, membuli teman, serta penghinaan sesama teman itu kerap terjadi dan hal itu sudah merupakan hal yang sudah biasa atau tidak lazim lagi .hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya kurang kasih sayang orang tua, keluarga yang tidak harmonis bahkan bercerai, tekanan akan kebutuhan ekonomi yang masih di bawah rata-rata, mengalami kekerasan dalam keluarga dan salah pergaulan. Berikut ini identifikasi peserta didik sebelum menerima bimbingan dan pemberian : Sering terjadi perkelahian di dalam kelas. Terjadi bullying antar sesama teman di kelas. Ketidakhadiran peserta didik untuk pergi ke sekolah. Kurangnya sopan santun dalam bertutur kata di dalam kelas.
Oleh karena itu dari segi permasalahan yang terjadi di sekolah ini perlu antisipasi untuk mengurangi permasalahan yang terjadi di kalangan siswa. Untuk itu diharapkan kepada wali kelas 6 yang berwenang dalam sekolah agar dapat mengatasi atau memecahkan masalah-masalah yang dihadapi yang terjadi di kelas tersebut dengan harapan agar para siswa juga bisa terbentuk kepribadiannya dengan baik. Untuk itu saya selaku wali kelas 6 akan melakukan inovasi berupa bimbingan dan pemberian dengan maksud untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan kenakalan peserta didik.
Permasalahan Berdasarkan hasil pengamatan wali kelas 6 terhadap peserta didik, adapun permasalahan yang dihadapi, diantaranya : Aktivitas siswa: Peserta didik sering melakukan perkelahian di kelas. Peserta didik sering membullying temannya di kelas. Peserta didik jarang berangkat ke sekolah. Peserta didik sering berbicara kasar dan tidak sopan di kelas. Kinerja guru : Guru belum mengetahui psikologi peserta didiknya. Guru kurang memperhatikan keluhan dari peserta didiknya. Guru kurang bekerja sama dengan orang tua mengenai perkembangan peserta didik.
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH Mengacu pada permasalahan yang muncul dalam kejadian yang dialami peserta didik di kelas yang sudah dijabarkan diatas, maka penulis memilih alternatif pemecahan masalah yang dianggap dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi dengan hasil yang baik yaitu dapat meminimalisir peserta didik yang aktif (nakal ) di kelas VI SDN 2 Rantau Tijang Kecamatan Pardasuka melalui bimbingan dan pemberian. Adapun bimbingan dan pemberian yang diberikan penulis kepada peserta didik diantaranya sebagai berikut : Mengundang wali murid ke sekolah untuk membahas peserta didik Guru membimbing melalui penguatan religi kepada peserta didik setiap apersepsi . Guru bersedia menjadi teman curhat kepada peserta didiknya. Memberikan tanggung jawab bagi peserta didik yang aktif ( nakal ). Memberikan perhatian yang lebih terhadap peserta didik yang aktif ( nakal ). Memberikan pembelajaran yang kreatif dan menarik. Memberikan peraturan yang jelas di dalam kelas.
PEMBAHASAN Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah Bimbingan dan pemberian dipilih oleh penulis sebagai solusi untuk penyelesaian masalah, karena pada dasarnya bimbingan itu sendiri merupakan perubahan perilaku kearah yang lebih baik agar mampu mandiri serta dapat mengahadapi kesulitan atau permasalahan yang dihadapinya.dan pemberian itu sendiri merupakan pengkondisian yang menyenangkan untuk mengendalikan terjadinya perilaku. Berdasarkan hal tersebut penulis yakin bahwa bimbingan dan pemberian yang dilakukan dapat meminimalisir peserta didik yang ( aktif ) nakal di kelas 6 SDN 2 Rantau Tijang Kecamatan Pardasuka.
B. Hasil yang Dicapai dari Strategi Yang Dipilih Penerapan strategi yang di pilih, yaitu “Bimbingan dan Pemberian” untuk mengatasi peserta didik yang aktif (nakal ) di kelas 6 SDN 2 Rantau Tijang Kecamatan Pardasuka ini telah dilaksanakan penulis, di antaranya: 1. Kondisi awal perkembangan peserta didik Sering terjadi perkelahian di dalam kelas. Terjadi bullying antar sesama teman di kelas. Ketidakhadiran peserta didik untuk pergi ke sekolah. Kurangnya sopan santun dalam bertutur kata di dalam kelas. 2. Proses Penerapan Bimbingan dan Pemberian Terhadap Siswa Yang Nakal Ketika orang tua menghadiri undangan guru di sekolah, adapun prosesnya meliputi: Guru menceritakan kejadian yang terjadi selama pembelajaran di kelas Guru berdiskusi dengan wali murid Wali murid menceritakan kondisi peserta didik ketika di dalam keseharian / di rumah Baik guru dan wali murid sama sama membuat perjanjian mengenai solusi permasalahan yang terjadi pada peserta didik. b. Ketika guru melakukan penguatan religi dalam kegiatan apersepsi. Adapun prosesnya meliputi : Guru membiasakan siswa untuk membaca surat-surat pendek atau asmaul husna Guru bertanya tentang kewajiban siswa dalam menjalankan shalat lima waktu Guru memberikan motivasi dan nasehat kepada siswa yang membuat mereka tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
c. Ketika guru bisa menjadi teman curhati bagi peserta didiknya. Guru menanyakan kebiasaan peserta didik di rumah Peserta didik dapat menceritakan masalah pribadi yang sering dialami dengan wali kelas Guru memberikan pencerahan dan penyelesaian terhadap permasalahan peserta didik. d. Ketika guru memberikan tanggung jawab terhadap peserta didik yang nakal Guru memberikan kesibukan bagi peserta didik yang nakal agar bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, misalnya menjadi ketua kelas, menghapus papan tulis di depan kelas, kemudian mencatat anak-anak yang nakal di kelas. Guru memberikan perhatian lebih walaupun semenit saja kepada peserta didik yang nakal agar dapat mengetahui penyebab problem dari anak tersebut sehingga anak tersebut merasa diperhatikan dan guru dapat menemukan solusinya. Guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menarik, hal ini akan membuat anak didik yang nakal menjadi tertarik dan mengikuti pelajaran dengan antusias. karena kebanyakan anak didik kita melakukan kenakalan di kelas dikarenakan pembelajaran yang membosankan atau juga anak tersebut tidak mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh guru . maka tugas kita adalah untuk menciptakan KBM yang menarik dan aktif namun tetap dapat membuat anak didik memahami materi yang diajarkan sehingga antusiasme anak didik kita terhadap pelajaran kita tinggi . Guru membuat peraturan yang jelas di dalam kelas Hal ini penting mengingat jika tidak ada peraturan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan di dalam kelas siswa dapat lepas kendali . sebaiknya kita libatkan siswa dalam membuat peraturan tersebut . hal ini lebih efektif dibandingkan kita membuat sendiri peraturan tersebut. Sehingga ketika terjadi kesalahan murid tersebut bisa mengetahui kesalahannya dan memperbaikinya.
C. Kendala –kendala yang Dihadapi dalam Melaksanakan Strategi yang Dipilih Dalam pelaksanaan bimbingan dan pemberian terhadap peserta didik yang mengalami keaktifan yang lebih ( nakal ) penulis tentunya banyak mengalami kendala-kendala baik dari segi penyelesaian maupun segi pemecahan masalah. Adapaun beberapa kendala-kendala yang dihadapi adalah sebagai berikut: Ketika wali kelas memanggil wali murid untuk bermusyawarah , masih ada saja sebagian yang tidak hadir untuk ikut bermuswarah. Masih ada sebagian siswa yang belum faham mengerti tentang shalat dan membaca alquran. Ketika siswa / peserta didik diajak untuk menjadi teman curhat masih saja ada siswa yang malu dan tidak mau curhat terhadap wali kelasnya Peserta didik yang diberikan tanggung jawab masih ada yang belum bisa menyelesaikan tanggung jawabnya dengan baik. Guru terkadang mengalami kesulitan dalam menciptakan motode pembelajaran yang kreatif dan menarik agar siswa lebih merasa nyaman dan tidak bosan.
Faktor-faktor Pendukung. Keberhasilan penerapan metode bimbingan dan pemberian untuk mengatasi peserta didik yang aktif ( nakal ) di kelas 6 SDN 2 Rantau Tijang Kecamatan Pardasuka tetunya tidak lepas dari adanya factor-faktor pendukung, diantaranya yaitu sebagai berikut: Dukungan dari Kepala Sekolah dan semua dewan guru SDN 2 Rantau Tijang Peran serta dari wali murid SDN 2 Rantau Tijang khususnya kelas 6 Peran serta peserta didik yang selama ini mendapatkan bimbingan dan pemberian terus dari wali kelas E. Alternative Pengembangan Berdasarkan pengalaman dari program bimbingan dan pemberian kepada peserta didik yang aktif ( nakal ) telah dilaksanakan supaya hasil yang dicapai lebih optimal dan kendala-kendala yang dihadapi dapat diminimalisir, untuk kedepannya dapat dilakukan pengembangan terhadap strategi yang telah diterapkan dengan alternative sebagai berikut: Penambahan jam untuk bimbingan kepada peserta didik agar lebih optimal. KKKKKKKKKKK KKKKKKKKKKKKK KKKKKKKKKKKKKK
SIMPULAN DAN REKOMENDASI OPERASIONAL A. SIMPULAN Berdasarkan hasil dari bimbingan dan pemberian tentang upaya mengatasi peserta didik yang aktif ( nakal ) di kelas 6 SDN 2 Rantau Tijang Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. : Melalui bimbingan kepada peserta didik yang aktif ( nakal )dapat mengurangi tingkat kenakalan siswa Melalui pemberian tugas dan tanggung jawab yang lebih kepada peserta didik yang aktif ( nakal ) bisa membuat peserta didik itu bertanggung jawab dan merubah karakternya sendiri, sehingga peserta didik bisa menjadi lebih baik Beri ia kepercayaan, mulai dari yang kecil, biarkan ia membawakan barang-barang anda keruang guru sampai jadikan ia pemimpin dalam suatu kesempatan di kelas. Tangkap basah saat ia bebrbuat baik, puji ia saat itu juga, atau dengan tulisan dan secarik kertas Katakan “ saya bangga kamu bisa berubah “ bukan saya senang kamu bisa berubah ”. Jika anda katakana senang maka ia akan berubah demi menyenangkan anda sebagai gurunya. Katakan “ saya percaya kamu pasti bisa memilih hal yang paling baik untuk dirimu sendiri dan bia berubah “. REKOMENDASI OPERASIONAL Berdasarkan hasil yang diperoleh siswa dari dilaksanakannya bimbingan, pemberian, serta pendekatan hati setiap hari ternyata hal tersebut dapat mengatasi masalah tentang peserta didik yang terlalu aktif ( nakal
TERIMA KASIH……………