ISLAM DAN DUNIA KONTEMPORER

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pendidikan Agama Islam Kelas X SMA Semester Genap
Advertisements

Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari ‘alima – ya’lamu yang berarti Tahu atau Mengetahui. Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya dipadankan dengan kata Science,
Iman Kepada Rasul Allah SWT
Dekonstruksi Pemikiran an- Na’im terhadap Fikih Hukum Islam
METODE MEMAHAMI ISLAM AGAMA ISLAM DIYAKINI MEMILIKI SEGALA KESEMPURNAAN DAN AJARAN YANG LENGKAP, TETAPI TERKESAN KAKU DAN MENJADI BEBAN KARENA DISAMPAIKAN.
Penjelasan GBPP & Kontrak Perkuliahan
Agama Islam Pertemuan ke-3.
Bab 4 : Berperilaku Terpuji
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
PENYESUAIAN DAN PEMBINAAN PENDAPAT YANG BERBEDA
Akhlak-Moral-Etika Created by : Ci Hadi Purnomo
Oleh: Ahmad Khoeruddin Muhammad Rosyid R. Muhamad Ramdan Rijal Tamami
DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I
Ayat-ayat Al-Qur’an Mengenai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Materi Pertemuan V Al Hadis/ As Sunnah.
Pemikiran Filsafat Ibnu Rusyd
ALIRAN TEOLOGI ISLAM MASA MODERN
Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama)
ASSALAMU’ALAIKUM WR……WB. Pendidikan agama islam OLEH : KELOMPOK: 4 (EMPAT) KELAS: 1 A NAMA: ALIP MARYONO DWI PAJAR B IRAWATI RISTIANINGSIH SATITI HANING.
Pertemuan Ke-9.
IMAN KEPADA RASUL.
NAMA : - Maya Indah. S ( ) -Sri Hardiyanti ( )
Assalamu'alaikum ETIKA, MORAL DAN AKHLAQ Oleh: Nurhasan, M. Ag Hmmm…..
Metode memahami islam Oleh: Sayan Suryana, S.Sos.M.M. FH. Unsika.
I. Arti dan Ruang lingkup agama Islam
BAB II IMAN DAN TAQWA.
Oleh : Achmad Farisi Aziz, M.Pd.I
PETA PEMIKIRAN ISLAM.
Strategi Pengembangan Sains-Teknologi di Dunia Islam Sekarang
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
Sumber Hukum Islam Al-Qur’an Al hadist Ijtihad. ALQURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM PERTAMA ISLAM DAN SEJARAH PEMBUKUAN ALQURAN.
Budaya Politik (political culture)
Dialog dengan Islam Apa yang anda ketahui tentang Agama Islam ?
Yusuf Enril Fathurrohman FP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
6. BAGAIMANA MEMAHAMI HADITS NABI SAW
GERAKAN ISLAMISASI NUSANTARA
IMAN PADA ALLAH SWT SMKN 22 JAKARTA Oleh : Miswan, S.Ag.S.Kom.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Mata Kuliah Islam dan Budaya Jawa Jurusan PAI STIT Muh. Wates
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TEOLOGI PLURALISME Oleh: Hadi Santoso ( )
Sayid Sabiq Guru Besar Universitas Al-Azhar Kairo
Al-Fath (Lari Dari Perang)
PETA KONSEP : TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN
Konsep Kebudayaan Dalam Islam
PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SHALEH
PETA PEMIKIRAN ISLAM INDONESIA
Konsep ketuhanan dalam Islam
PRESENTED BY: YENI NURHASANAH
STUDI ISLAM 3 HAKIKAT ISLAM DAN KARAKTERISTIKNYA
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN
Assalamualaikum Wr. Wb. Assalamualaikum Wr. Wb..
Manusia & Nilai-nilai Kemanusiaan Oleh: Arianto Achmad
Disusun Oleh: Muhammad Ridwan, S.Pd.I
KEMULIAAN AL-QURAN.
6. BAGAIMANA MEMAHAMI HADITS NABI SAW
RUNTUHNYA TEORI EVOLUSI
KRITIK TERHADAP PEMIKIRAN SALAF/WAHABI
AQIDAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH
BAB 2 PENCIPTAAN DUNIA DAN MANUSIA SERTA PERKARA TERPENTING
PELAJARAN 15 ASAS AKIDAH ISLAM
NOR RADIAH BINTI MD ZAID (023048) NOR SAADAH BINTI TULUS (023068)
PELAJARAN 15 ASAS AKIDAH ISLAM
PLURALISME DALAM ISLAM
BAB 1 : AQIDAH – DEFINASI, KEPENTINGAN DAN SUMBER RUJUKAN
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
HUBUNGAN HUKUM ISLAM DG AGAMA ISLAM. Pendahuluan Sebelum masuknya hukum Islam, rakyat Indonesia menganut hukum adat yang bermacam-macam sistemnya dan.
Transcript presentasi:

ISLAM DAN DUNIA KONTEMPORER PAU-PPAI-UT

A. ISLAM DAN TRADISI DI INDONESIA SEKARANG Cilford Geertz mengkategorisasi umat Islam Indonesia dalam bukunya The Religion of Java menjadi kelompok priyayi, santri, dan abangan Zaini Muhtarom dalam bukunya, Santri dan Abangan di Jawa sebagai hal yang keliru. Karena patokan (ugeran) yang digunakan tidak konsisten. Priyayi tidaklah sama dengan kategori santri dan abangan. Priyayi adalah kelas social yang lawanya adalah wong cilik atau proletar. Oleh karena itu, baik dalam kelompok santri maupun abangan terdapaat priyayi (elit) maupun wong cilik PAU-PPAI-UT

Islam datang di Indonesia sudah lebih dari lima belas abad. Namun penghayatan dan pengamalan ajaranya yang luhur dianggap masih sinkretik dengan budaya local. …??? Sampai sekarang kita masih menjumpai kepercayaan metafisik berupa memedi, lelembut, dan demit. Disamping itu terdapat juga upacara selamatan yang berhubungan dengan kelahiran, kematian, pindah rumah, panen, pembukaan pabrik, khitanan, pertemuan politik dan sebagainya …..???? PAU-PPAI-UT

Kaum tua lebih toleran terhadap tradisi dan menjaga rasa masyarakat, Dalam merespon tradisi yang berkembang, terdapat dua kelompok yang pada waktu dulu berhadapan secara tajam yaitu kaum tua dan kaum muda. Kaum tua lebih toleran terhadap tradisi dan menjaga rasa masyarakat, Kaum muda menentang keras-keras tradisi local, praktik-praktik tasawuf, ketaatan kepada madzhab-madzhab teologi dan hokum Islam. PAU-PPAI-UT

PENGHAYATAN DAN TINGKAH LAKU KEAGAMAAN POPULER DIKOTOMI RASA DAN RASIO Fasih dan tidak fasih dalam pelafalan teks akal dan wahyu, al-Iqtishad fi l-I’tiqad, al-Ghazali membuat gambaran yang indah: Perumpamaan akal adalah laksana penglihatan yang sehat dan tidak cacat. Sedangkan perumpamaan Al-Qur’an adalah seperti matahari yang cahayanya tersebar merata, hingga memberi kemudahan bagi para pencari petunjuk. Amatlah bodoh jika seseorang mengabaikan salah satunya. Orang yang menolak akal dan merasa cukup dengan petunjuk Al-Qur’an, seperti orang yang mencari cahaya matahari tapi memejamkan matanya. Maka orang ini tidak ada bedanya dengan orang buta. Akal bersama wahyu adalah cahaya di atas cahaya. Sedangkan orang yang memperhatikan pada salah satunya saja dengan mata sebelah, niscaya akan terperdaya”. PAU-PPAI-UT

2. PEMAKNAAN BID’AH ATAU KREASI Bid’ah dalam pengertian bahasa adalah: مَا أُحْدِثَ عَلَى غَيْرِ مِثَالٍ سَابِقٍ .( فتح الباري لابن حجر [6 /292])  Dalam pengertian syari’at, bid’ah adalah: اَلْمُحْدَثُ الَّذِيْ لَمْ يَنُصَّ عَلَيْهِ الْقُرْءَانُ وَلاَ جَاءَ فِيْ السُّـنَّةِ. “Sesuatu yang baru yang tidak terdapat penyebutannya secara tertulis, baik di dalam al-Qur’an maupun dalam hadits”. (Sharih al- Bayan, 1/278)   PAU-PPAI-UT

Seorang ulama bahasa terkemuka, Abu Bakar Ibn al-‘Arabi menuliskan sebagai berikut: لَيْسَتْ البِدْعَةُ وَالْمُحْدَثُ مَذْمُوْمَيْنِ لِلَفْظِ بِدْعَةٍ وَمُحْدَثٍ وَلاَ مَعْنَيَيْهِمَا، وَإِنَّمَا يُذَمُّ مِنَ البِدْعَةِ مَا يُخَالِفُ السُّـنَّةَ، وَيُذَمُّ مِنَ الْمُحْدَثَاتِ مَا دَعَا إِلَى الضَّلاَلَةِ. “Perkara yang baru (Bid’ah atau Muhdats) tidak pasti tercela hanya karena secara bahasa disebut Bid’ah atau Muhdats, atau dalam pengertian keduanya. Melainkan Bid’ah yang tercela itu adalah perkara baru yang menyalahi sunnah, dan Muhdats yang tercela itu adalah perkara baru yang mengajak kepada kesesatan”. Dalam riwayat lain al-Imam asy-Syafi’i berkata: اَلْبِدْعَةُ بِدْعَتَانِ: بِدْعَةٌ مَحْمُوْدَةٌ وَبِدْعَةٌ مَذْمُوْمَةٌ، فَمَا وَافَقَ السُّـنَّةَ فَهُوَ مَحْمُوْدٌ وَمَا خَالَفَهَا فَهُوَ مَذْمُوْمٌ. “Bid’ah ada dua macam: Bid’ah yang terpuji dan bid’ah yang tercela. Bid’ah yang sesuai dengan Sunnah adalah bid’ah terpuji, dan bid’ah yang menyalahi Sunnah adalah bid’ah tercela”. (Dituturkan oleh al-Hafizh Ibn Hajar dalam Fath al-Bari) PAU-PPAI-UT

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. QS. Ar-Rum: 30 Bid’ah dan muhdats adalah semua perbuatan yang bertentangan dengan fitrah PAU-PPAI-UT

Mudah Mengkafirkan Sesama Muslim (Takfir) dan Buruk Sangka Tidak Bisa Menerima Perbedaan Pendapat Merasa Paling Benar Sendiri Gemar Berdebat Masalah Furu’iyah dan Khilafiyah ( ingat-ingat!!!....semua perbuatan dosa adalah bid’ah PAU-PPAI-UT

B. REAKSI PEMIKIRAN UMAT ISLAM TERHADAP GLOBALISASI Dunia sekarang ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sayangnya umat Islam belum bisa mengikuti perkembangan sains dan teknologi. Di sisi lain umat lain sudah sangat maju dari teknologi pengamatan luar angkasa sampai teknologi pertanian. PAU-PPAI-UT

Reaksi umat Islam dalam memahami arus globalisasi dan ketertinggalan mereka dari umat-umat lain. 1. Tradisionalis Pemikiran tradisionalis percaya bahwa kemunduran umat Islam adalah ketentuan dan rencana Tuhan. Hanya Tuhan yang Mahatahu tentang arti dan hikmah di balik kemunduran dan keterbelakangan umat Islam. Makhuk, termasuk umat Islam tidak tahu tentang gambaran besar scenario Tuhan, dari perjalanan panjang umat manusia. Kemunduran dan keterbelakangan umat Islam dinilai sebagai ujian atas keimanan, dan kita tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di balik kemajuan dan pertumbuhan umat manusia. (Mansyur Faqih, 1997: 11) PAU-PPAI-UT

2. Modernis Kaum modernis percaya bahwa kemunduran umat Islam dikarenakan kesalahan sikap mental, budaya atau teologi mereka. Mereka menyerang teologi Sunni (Asy’ariyah) yang dijuluki sebagai paham fatalistic #?! PAU-PPAI-UT

3. Revivalis Bagi revivalis, umat Islam terbelakang karena factor dalam (internal) dan factor luar (eksternal) sebagai dasar analisis tentang kemunduran umat Islam. Baginya, umat Islam terbelakang karena mereka justru menggunakan isme lain sebagai dasar pijakan daripada menggunakan Al-Qur’an sebagai acuan dasar. Pandangan ini berangkat dari asumsi bahwa Al-Qur’an pada dasarnya teah menyediakan petunjuk secara komplit, jelas dan sempurna sebagai dasar kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Disamping itu, isme marxisme, kapitalisme, dan zionisme sebagai agenda Barat dan konsep non Islami yang sengaja dipaksakan pada masyarakat muslim PAU-PPAI-UT

4. Transformatif Para penggagas transformative percaya bahwa keterbelakangan umat Islam disebabkan oleh ketidakadilan system dan struktur ekonomi, politik, dan kultur. Oleh karena itu mereka mengagendakan transformasi terhadap struktur melalui penciptaan relasi yang secara fundamental baru dan lebih adil dalam bidang budaya, politik dan kultur. Focus kerja mereka adalah mencari akar teologi, metodologi, dan aksi yang memungkinkan terjadinya transformasi social. PAU-PPAI-UT

Wallohu a’lam bishowab Terima kasih Wallohu a’lam bishowab PAU-PPAI-UT