Teknik Pengumpulan Data Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian ASSALAMUALAIKUM WR WB Subjek Penelitian PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HERMENEUTIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 01 SUKOHARJO Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
Teknik Pengumpulan Data Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Latar belakang penelitian: Pentingnya matematika dalam dunia pendidikan Pentingnya pemahaman matematika bukan berdasarkan hafalan rumus. 3. Sebagian besar siswa dalam belajar matematika memiliki sikap pasif. 4. Minimnya model pembelajaran yang diterapkan di kelas, sehingga guru masih menerapkan sistem pembelajaran konvensional (secara umum) dan dalam penelitian ini sebagai perbandingan menggunakan model make a match, sebuah model pembelajaran kooperatif. Subjek Penelitian Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Subjek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. pengaruh model pembelajaran terhadap pemahaman matematika. 2. Pengaruh keaktifan terhadap pemahaman matematika. 3. Interaksi antara model pembelajaran dan keaktifan siswa terhadap pemahaman matematika. Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
Teknik Pengumpulan Data Latar Belakang Tujuan Pemahaman Matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Kemampuan komunikasi belajar adalah kemampuan untuk berkomunikasi yang meliputi kegiatan penggunaan keahlian menulis, menyimak, menelaah, menginterprestasikan, dan mengevaluasi (ide, simbol, istilah, serta informasi matematika) yang diamati melalui proses mendengar, mempresentasikan, dan diskusi. Subjek Penelitian Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Indikator untuk mengukur tingkat pemahaman belajar matematika dalam penelitian ini : 1. Bertanya, menjawab, menyimpulkan ( aspek lisan) 2. Menggunakan simbol-simbol matematika secara tepat (aspek tertulis) 3. Mengubah permasalahan kedalam ilustrasi penyelesaian (aspek gambar) 4. Menjelaskan solusi matematika (aspek menjelaskan konsep) sesuai pokok bahasan kubus dan balok. Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
Teknik Pengumpulan Data Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Model pembelajaran Hermeneutika adalah model pembelajaran menerjemahkan dan diterjemahkan (mengerti dan dimengerti). Guru menerjemahkan siswa, sedangkan siswa menerjemahkan matematika. Inisiatif, kemandirian, daya dan upaya berasal dari guru sedangkan siswa merupakan faktor penting yang harus ada dalam pembelajaran matematika. Urain tersebut dapat memberikan sebuah kesimpulan bahwa pembelajaran hermeneutika adalah pembelajaran yang lebih menekankan pemahaman daripada hanya sekedar mengerjakan persoalan matematika dengan rumus – rumus singkat. Subjek Penelitian Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Langkah pembelajaran Hermeneutika : Guru harus mampu menciptakan kondisi kelas yang menyenangkan dengan maksud membawa siswa agar terlebih dahulu menyukai matematika. 2. Guru menyajikan materi yang sudah dirancang dengan inovatif. Guru memberika pertanyaan esai kepada siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Siswa menjawab sesuai dengan pengetahuan dan pemahamannya. Guru menganalisis sejauh mana kemampuan siswa. 6. Guru menyimpulkan dan siswa memaknai sendiri materi matematika yang telah disampaikan dengan kata-katanya sendiri. Siswa diberi latihan madiri (post tes). Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
Sintak dari model make a match adalah : Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Make a match Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Make a match dikembangkan oleh Lorna Curran (1994) yaitu model pembelajaran dengan mencari pasangan maupun bertukar pasangan. Subjek Penelitian Tahap Penelitian Sintak dari model make a match adalah : Guru menyiapkan kartu (2 macam berbeda warna), jumlah tergantung keinginan, misal kartu warna merah berisi soal-soal matematika dan warna putih berisi jawaban soal tersebut. 2. Guru membagi siswa dalam 2 kelompok, kelompok kartu merah dan kartu putih. 3. Siswa mendapat kartu masing-masing dan mencari pasangan soal-jawaban. 4. Siswa yang sesuai pasangannya dan bisa menjawab dengan benar akan mendapat nilai reward dari guru. 5. Bagi siswa yang tidak dapat menjawab dan tidak menemukan pasangan dengan waktu yang sudah ditentukan akan mendapat hukuman sesuai kesepakatan bersama. 5. Penyimpulan materi 6. evaluasi Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
Kemampuan pemahaman matematika Latar Belakang Tujuan Pemahaman Matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Subjek Penelitian Model Pembelajaran: 1. Hermeneutika 2. Make a match Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Kemampuan pemahaman matematika Instrumen Penelitian Keaktifan : 1. Tinggi 2. Sedang 3. Rendah Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
Teknik Pengumpulan Data Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Berdasarkan kerangka berfikir maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H0a : tidak ada pengaruh model pembelajaran terhadap pemahaman matematika siswa. H1a : ada pengaruh model pembelajaran terhadap pemahaman matematika siswa. H0b : tidak ada pengaruh keaktifan siswa terhadap pemahaman matematika. H1b : ada pengaruh keaktifan siswa terhadap pemahaman matematika. H0ab : tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan keaktifan siswa terhadap pemahaman matematika. H1ab : ada interaksi antara model pembelajaran dan keaktifan siswa terhadap pemahaman matematika. Subjek Penelitian Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
Teknik Pengumpulan Data Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif yang dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik penganbilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013: 14). Subjek Penelitian Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
Subyek penelitian ini adalah Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Subyek penelitian ini adalah 1.Populasi : seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Sukoharjo tahun 2013/2014. 2. Sampel : Kelas Eksperimen yaitu kelas VIII E dengan jumlah siswa 28 orang dan Kelas Kontrol yaitu kelas VIII C dengan jumlah siswa 27 orang. Subjek Penelitian Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
Teknik Pengumpulan Data Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Subjek Penelitian Tahap Penelitian : Persiapan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran Tes Akhir (posttest) Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
Teknik Pengumpulan Data Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Subjek Penelitian Teknik Pengumpulan Data : 1. Metode Dokumentasi 2. Metode Tes 3. Metode Angket Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
Teknik Pengumpulan Data Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Subjek Penelitian Instrumen Penelitian : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Angket Keaktifan Belajar Siswa (Quesioner) jumlah sebanyak 30 item. 3. Lembar Ujian Tertulis (Posttest) uraian dengan jumlah 5 soal uraian. Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
Teknik Pengumpulan Data Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Subjek Penelitian Validitas Data meliputi : 1. Uji Validitas Instrumen dengan menggunakan rumus korelasi product moment, Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data 2. Uji Reliabilitas Instrumen dengan menggunakan rumus Cronbachs Alpha, Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
Teknik Pengumpulan Data Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian No Item r hitung r kritis Keputusan 1 0,474 0,30 Valid 2 0,457 3 0,560 4 0,371 5 0,508 6 0,398 7 0,394 8 0,447 9 0,414 10 0,498 11 12 0,432 13 0,528 14 0,001 Tidak Valid 15 0,448 16 0,107 17 0,676 18 0,503 19 0,595 20 0,020 21 22 23 0,598 24 0,497 25 0,561 26 0,046 27 0,437 28 0,488 29 0,849 30 Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan Item1 0.591 0,396 Valid Item2 0.691 Item3 Item4 0.778 Item5 0.732 Subjek Penelitian Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
Teknik Analisis Data meliputi : Analisis Data Hasil Pretest Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Teknik Analisis Data meliputi : Analisis Data Hasil Pretest Uji Normalitas data diperoleh dai nilai ulangan matematika mid semester dan diuji dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. D = maksimum [Sn1(X) – Sn2(X)], dimana : Sn1(X) = proporsi kumulatif sampel pertama. Sn2(X) = proporsi kumulatif sampel kedua. Hipotesis nol yang diuji : Ho = sampel berdistribusi normal, melawan alternatif Hi = sampel tidak berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji Homogenitas diperoleh dengan perhitungan uji Levene. c. Uji t-Matching Uji Keseimbangan untuk menentukan adanya perbedaan rata-rata atau tidak dihitung dengan menggunakan uji t-matching Subjek Penelitian Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
c. Uji ANAVA Dua Jalan Frekuensi Tak Sama Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian 2. Analisis Data Hasil Posttest Uji Normalitas Data diperoleh dari data hasil ulangan posttest pokok bahasan kubus dan balok menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas diperoleh dengan perhitungan uji Levene. c. Uji ANAVA Dua Jalan Frekuensi Tak Sama untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kemampuan pemahaman matematika berdasarkan tingkat keaktifan siswa (tinggi, sedang, rendah) serta untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat keaktifan maka dihitung dengan menggunakan ANAVA 2 jalan dengan frekuensi sel tak sama. Subjek Penelitian Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
Teknik Pengumpulan Data Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Hasil Penelitian : Analisis Data Hasil Pretest Uji Normalitas (pada lampiran skripsi hal 110-117) b. Uji Homogenitas (pada lampiran skripsi hal 118-121) Uji t-Matching (pada lampiran skripsi hal 122-125) 2. Analisis Data Hasil Postest Uji Normalitas pemahaman (lampiran skripsi hal 186-193) Uji Normalitas keaktifan (lampiran skripsi hal 198-199) b. Uji Homogenitas pemahaman (lampiran hal 194-197) Uji homogenitas keaktifan (lampiran skripsi hal 200-203) Subjek Penelitian Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Frekuensi Tak Sama Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Frekuensi Tak Sama Subjek Penelitian Sumber JK dk RK F0bs Ftabel Keputusan H0 Model Pembelajaran (A) 900.9996351 1 4.099793073 4.04 Ditolak Keaktifan Siswa (B) 699.3361269 2 349.6680635 1.591084667 3.19 Diterima Interaksi (AB) 313.2484146 156.6242073 0.712682686 Galat (G) 10768.58791 49 219.7671002 Total (T) 12682.17209 54 Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
Teknik Pengumpulan Data Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Pengujian Hipotesis : Pegujian Hipotesis 1 Dari hasil ANAVA dua jalan sel tak sama dengan taraf signifikansi 5% diperoleh Fa = 4,0998 dan Ftabel = 4,04 karena Fa > Ftabel , maka Hoa ditolak artinya ada pengaruh signifikan antara siswa yang diberi model pembelajaran Hermeneutika dengan siswa yang diberi pembelajaran dengan model Make a Match pada pokok bahasan Kubus dan Balok terhadap pemahaman matematika siswa. Karena pada faktor model pembelajaran hanya terdiri dari 2 model yaitu Hermeneutika dan Make a match maka tidak perlu dilakukan uji komparasi ganda tetapi dapat disimpulkan dengan memperhatikan rerata marginal. Pada kelas eksperimen diperoleh rerata nilai pemahaman belajar matematika sebesar 80.07142857 sedangkan pada kelas kontrol diperolah rerata nilai pemahaman matematika siswa sebesar 70.40740741. Ini berarti bahwa pemahaman matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran Hermeneutika lebih tinggi atau lebih baik dibandingkan dengan pemahaman matematika siswa yang pembelajarannya dengan model pembelajaran Make a Match. Subjek Penelitian Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian WASSALAMUALAIKUM WR WB Kesimpulan
Teknik Pengumpulan Data Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Pengujian Hipotesis 2 Dari hasil ANAVA dua jalan sel tak sama dengan taraf signifikansi 5% diperoleh Fb = 1,5911 dan Ftabel = 3,19. Karena Fb < Ftabel maka tidak ada pengaruh yang signifikan antara keaktifan siswa terhadap pemahaman matematika siswa pada pokok bahasan Kubus dan Balok. Walaupun kondisi di lapangan keaktifan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain berbeda, ada yang tergolong tinggi, sedang, dan rendah, namun hal ini tidak mempengaruhi pemahaman matematika pada siswa. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa perbedaan keaktifan siswa tidak menghasilkan pemahaman matematika yang berbeda. Jadi tidak ada perbedaan pemahaman matematika ditinjau dari keaktifan siswa. Subjek Penelitian Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
Teknik Pengumpulan Data Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Pengujian Hipotesis 3 Dari hasil ANAVA dua jalan sel tak sama dengan taraf signifikansi 5% diperoleh Fab = 0,591 dan Ftabel = 3,19, karena Fab < Ftabel, maka tidak ada efek interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dan keaktifan siswa terhadap pemahaman belajar matematika. Subjek Penelitian Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan
Wassalamu a’laikum Wr WB Latar Belakang Tujuan Pemahaman matematika Hermeneutika Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Kesimpulan : Ada pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran Hermeneutika dan model pembelajaran Make a Match terhadap pemahaman belajar matematika. Hal ini didasarkan dari analisis data diperoleh Fa = 4,0998. 2. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara keaktifan siswa terhadap pemahaman belajar matematika. Hal ini didasarkan dari analisis data diperoleh Fb = 1,5911. 3. Tidak ada efek interaksi yang signifikan antara model pembelajaran Hermeneutika dam model pembelajaran Make a Match ditinjau dari keaktifan siswa terhadap hasil pemahaman belajar matematika. Hal ini didukung dari penelitian diperoleh data Fab = 0,7127. Subjek Penelitian Tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Validitas Data Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Kesimpulan Wassalamu a’laikum Wr WB