KRAKTRISTIK DDAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOSFER KELAS X SEMESTER I.
Advertisements

DINAMIKA HIDROSFER Kelompok 5 : Ratih Kamastri (31) Jonathan (32)
HIDROSFER dan PERAIRAN DARAT KELAS X SEMESTER GENAP.
“Penggalakkan Aplikasi Teknik Biopori dan Metode Konservasi Secara Vegetatif Sebagai Upaya Memperbaiki Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS)” Oleh : Septia.
PROSES PEMBENTUKAN DAN JENIS TANAH
BAB VI. PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN
SEDIMENTASI Oleh : Furqon Al Khudzaefi ( 7 ) M. Khaerul Umam ( 13 )
Dinamika HIDROSFER.
Stabilitas Lereng (slope stability)
JENIS PERAIRAN DARAT Materi Pertemuan ke-14.
PRINSIP-PRINSIP PERLINDUNGAN AIR DAN AIR TANAH (MATA AIR)
SUMBER DAYA AIR DAS (Daerah Aliran Sungai)
B. Hidrosfer.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN TERPADU DAS
PANTAI Daerah pantai atau pesisir merupakan wilayah sepanjang garis pantai yang sekiranya masih terkena pengaruh langsung dari aktivitas marin dengan berbagai.
HIDROSFER
Pengelolaan dan Pengembangan Hutan Rakyat
EROSI Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia,
Evaluasi Sumberdaya Lahan
Potensi Sumber Daya Air
BY:Elmira Shafa Annisa Kelas:5B
OLEH : Rizqy Febriandari D
MEMBUAT MEDIA PENGAJARAN
Kriteria dan Indikator Tutupan Lahan (Tumbuhan) pada Agroekosystem
ILMU UKUR TANAH & PEMETAAN (Pertemuan 4)
PENGELOLAAN DAS TERPADU
DEBIT PUNCAK (Q)
TRI NUGRAHA ADIKESUMA ST., MT.
FENOMENA ALIRAN SUNGAI
Analisis Kontur.
UNSUR UNSUR INTERPRETASI CITRA
KONSERVASI LANSKAP : BENTANG ALAM EKOSISTEM PESISIR DAN PULAU KECIL
Hidrosfer dan Gejala Fisiknya
Dinamika Hidrosfer
Lereng benua.
KARAKTER BIOFISIK DAS Oleh Andang Suryana.
AIR PERMUKAAN.
KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN
By Siti Nurul Chotimah, S. Pd
KENAMPAKAN ALAM.
Pemahaman dan Analisis Lahan (Landform)
PETA KONTUR Peta yang menggambarkan sebagian bentuk bentuk permukaan bumi yang bersifat alami dengan menggunakan garis garis kontur.
Ekosistem Sungai Sungai merupakan salah satu ekosistem perairan yg berada pada daratan (terestrial) dan termasuk katagori ekosistem air tawar. Sungai berperan.
VI Bab Hidrosfer dan Kaitannya dalam Kehidupan
METODE RASIONAL. METODE RASIONAL Limpasan (Runoff) Dalam siklus hidrologi, bahwa air hujan yang jatuh dari atmosfer sebelum air dapat mengalir di.
Bab 6 HIDROSFER.
Advanced Learning Geography 1
HIDROSFER KELAS VII NARI HASTUTI,S.Pd Materi 1 Materi 2 Materi 3
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
Nisbah Penyaluran Sedimen (Sediment Delivery Ratio)
HIDROSFER.
Bab 4 pedosfer.
PEDOSFER.
Aliran Permukaan dan Sifat Aliran Permukaan
STUDI LAPANGAN PALEONTOLOGI MIKRO OLEH : FAUZUL YUSRI
FENOMENA ALIRAN SUNGAI
PENDAHULUAN KULIAH KE - 1.
EKOSISTEM DAS. Eko = OIKOS = Rumah tangga Sistem = System = Seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu keutuhan.
Zonasi Mangrove.
BAB II : POTENSI SUMBER DAYA AIR (Air Permukaan & Air Tanah)
Kuliah Mandiri Pemetaan Geologi di Desa Tambaksari dan Desa Kedungbanteng Kecamatan Sumbermanijng Wetan dan sekitarnya pada Kabupaten Malang,Provinsi Jawa.
EROSI Erosi adalah pengangkutan tanah dan bagian –bagian tanah (BO, UH, MO) dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh media alami baik air ataupun angin.
Jenis drainase.
PENGELOLAAN DAS TERPADU
SURVEY MUARA SUNGAI JENEBERANG Kelompok 2  Putri Sri Wahyuni Kasba(D )  Andi Maulid Masri (D )  Mohamad Fathurakhman(D )  Amaril.
SEDIMENTASI Oleh : -Furqon Al Khudzaefi ( 7 ) - M. Khaerul Umam ( 13 ) - M. Rizal (14 ) - Prayoga Legawa (23)
PENGANTAR DAN PENGENALAN SABO
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
Transcript presentasi:

KRAKTRISTIK DDAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) Disusun oleh : Andi Nurul Anandha (20141032031101012) Tawaffani Russadi (20141032031101018) Naufal Akbar Hartono (20141032031101034) Zainal Abidin (20141032031101045) Kelompok III

Karaktristik Bagian-Bagian Daerah Aliran Sungai (DAS) a.    Daerah Hulu (Upperland) merupakan daerah konservasi mempunyai kerapatan drainase lebih tinggi daerah dengan kemiringan lereng besar (> 15%) bukan daerah banjir pengaturan pemakaian air ditentukan oleh pola drainase jenis vegetasi umumnya merupakan tegakan hutan daerah ini sangat peka terhadap kerusakan sehingga masalah utama adalah perlindungan Penutup lahan pada daerah ini adalah lebih di dominasi oleh pepohonan karena letak hulu berdekatan dengan hutan

b. Daerah Tengah (Middle Land) Countinu  merupakan daerah transisi antara karakteristik biogeofisik daerah hulu dan hilir  masalah utama daerah ini adalah perlindungan dan pemanfaatan Penutup lahan pada daerah tengah yakni sama denan daerah hulu berupa pepohonan Countinu

c. Daerah Hilir (Lowerland) Countinu  merupakan daerah pemanfaatan kerapatan drainase lebih kecil kemiringan lereng kecil sampai sangat kecil (< 8%) di beberapa tempat merupakan daerah banjir pengaturan pemakaian air ditentukan oleh bangunan irigasi  jenis penutup lahan [ada daerah ini lebih dimominasi oleh vegetasi tanaman pertanian kecuali daerah estuaria yang didominasi oleh hutan bakau/gambut Countinu

Bentuk – Bentuk Daerah Aliran Sungai(DAS)

Pola -Pola Pola trellis dimana memperlihatkan letak anak-anak sungai yang paralel menurut strike atau topografi yang paralel. Anak-anak sungai bermuara pada sungai induk secara tegak lurus. Pola pengaliran trellis mencirikan daerah pegunungan lipatan (folded mountains). Induk sungai mengalir sejajar dengan strike, mengalir di atas struktur synclinal, sedangkan anak-anak sungainya mengalir sesuai deep dari sayap-sayap synclinal dan anticlinal-nya. Jadi, anak- anak sungai juga bermuara tegak lurus terhadap induk sungainya. Pola Rektanguler, dicirikan oleh induk sungainya memiliki kelokan-kelokan ± 90o, arah anak-anak sungai (tributary) terhadap sungai induknya berpotongan tegak lurus. Biasanya ditemukan di daerah pegunungan patahan (block mountains). Pola seperti ini menunjukkan adanya pengaruh joint atau bidang-bidang dan/atau retakan patahan escarp-escarp atau graben-graben yang saling berpotongan.

Pola Denritik, yaitu pola sungai dimana anak-anak sungainya (tributaries) cenderung sejajar dengan induk sungainya. Anak-anak sungainya bermuara pada induk sungai dengan sudut lancip. Model pola denritis seperti pohon dengan tatanan dahan dan ranting sebagai cabang-cabang dan anak-anak sungainya. Pola ini biasanya terdapat pada daerah berstruktur plain, atau pada daerah batuan yang sejenis (seragam, homogen) dengan penyebaran yang luas. Pola Radial Sentripugal, Pola pengaliran beberapa sungai di mana daerah hulu sungai-sungai itu saling berdekatan seakan terpusat pada satu “titik” tetapi muaranya menyebar, masing-masing ke segala arah. Pola pengaliran radial terdapat di daerah gunungapi atau topografi bentuk kubah seperti pegunungan dome yang berstadia muda, hulu sungai-sungai berada di bagian puncak, tetapi muaranya masing-masing menyebar ke arah yang lain, ke segala arah. Countinu

Countinu Pola Radial Sentripetal, Kebalikan dari pola radial yang menyebar dari satu pusat, pola sentripetal ini justru memusat dari banyak arah. Pola ini terdapat pada satu cekungan (basin), dan biasanya bermuara pada satu danau. Di daerah beriklim kering dimana air danau tidak mempunyai saluran pelepasan ke laut karena penguapan sangat tinggi, biasanya memiliki kadar garam yang tinggi sehingga terasa asin. Pola Paralel, Adalah pola pengaliran yang sejajar. Pola pengaliran semacam ini menunjukkan lereng yang curam. Beberapa wilayah di pantai barat Sumatera memperlihatkan pola pengaliran paralel Pola Annular, Pola pengaliran cenderung melingkar seperti gelang; tetapi bukan meander. Terdapat pada daerah berstruktur dome (kubah) yang topografinya telah berada pada stadium dewasa. Daerah dome yang semula (pada stadium remaja) tertutup oleh lapisan-lapisan batuan endapan yang berselang-seling antara lapisan batuan keras dengan lapisan batuan lembut.