INTENSIFIKASI TANAH PEKARANGAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Disampaikan dalam Sosialisasi Kegiatan BPTP Bengkulu 210 Oktober 2011
Advertisements

KULIAH PEMBEKALAN KULIAH KERJA PROFESI
M-KRPL BENGKULU 2012.
Dosis Pupuk KIMIA Semakin TINGGI
KLASIFIKASI SAYURAN.
Rumah Hijau 1.
Kharakteristik Produk Pertanian UNIVERSITAS BRAWIJAYA
DIVERSITAS PANGAN ASAL TUMBUHAN
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
Pengelolaan lingkungan hidup Undang-undang nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup disebutkan bahwa lingkungan hidup bukan saja tanggung.
Kuliah Pengetahuan Bahan Agroindustri VITAMIN
Aku Harus makan – makanan sehat
Hidup Sehat Dengan Makanan Organik
oleh: Mentari Rahma DPS ( ) Maryanto ( )
KELOMPOK TANI SUMBER TANI PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN
Proposal Bisnis BudidayaAloEvera
Anggota : 1. Amelia Anggita
Contoh SAP.
Eka Tarwaca Susila P Lab. Ilmu Tanaman Jurusan Budidaya Pertanian
Penyuluhan Tanaman Obat Keluarga
*) Klik di kotak untuk membuka slide
PELATIHAN TEKNIS PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBAHAN BAKU LOKAL
M-KRPL BENGKULU 2012.
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN
GAYA HIDUP DAN KEBIASAAN MAKAN LIFE STYLE & EATING HABIT
Jenis-jenis Diet: Diet Makrobiotik, Diet Zona, dan Food Combining
11 Manfaat Asam Jawa bagi Kesehatan
PADI ORGANIK SISTEM SRI.
PERTANIAN LAHAN MARJINAL
Agar Saraf Tetap Bugar Kunci utama untuk menjaga fungsi saraf tetap baik sampai tua adalah kecukupan asupan gizi, vitamin, dan mineral melalui makanan.
Contoh SAP.
Merencanakan Pergiliran Tanaman Organik
oleh; Syamsul Rizal Sinulingga
Membuat Kompos Metode Takakura telah memperoleh Hak Cipta (HAKI) No
SISTEM PERTANIAN INDONESIA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pelajaran Aplikasi Komputer
PEMELIHARAAN TANAMAN BUDIDAYA
UNSUR-UNSUR PERTANIAN
NAMA KELOMPOK : DESI AYU ARUM S. ( 176 ) BAYU ADI SURYONO ( 193 )
KENDALA PADA PELAKSANAAN STS :
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
REVOLUSI HIJAU.
Diet yang Tidak Diperbolehkan
MONOKULTUR POLA TANAM KELOMPOK 5 : Ananda Setya P
DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2017
BUDIDAYA SAYUR ORGANIK
VITAMIN SYAFRIANI.
TODAPOT (Tanaman Obat Dalam Pot)
Evi Nur Miftahul Jannah
CIRI DAN FAKTOR PEMBENTUK MODEL PERTANIAN TEKNO-EKOLOGIS
Oleh: Weni Pratiwi Azhar Billah Aziz Agung Kurniaji
STAR.
MACAM-MACAM ZAT MAKANAN
SIMPLISIA JULIYANTY AKUBA.
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
BUDIDAYA TANAMAN PANGAN PADI
PENINGKATAN PRODUKSI PADI DENGAN METODE SRI
BERDASARKAN HASIL WAWANCARA DENGAN PETANI YANG SUKSES
DEWAN SAPUTRA ARMAN ADI RACHMAN BAU HIJRAH LILIS KARLINA AGROINDUSTRI 28 A.
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
Rizal Fahmi Yandari Amri Syahputra Rizal Fahmi Yandari Amri Syahputra.
MODUL 1. AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
Kegiatan yang memperngaruhi ekosistem
MENGENAL GARUT (Maranta arundinacea) LEBIH DEKAT
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
SISTEM PERTANIAN TERPADU (INTEGRATED FARMING SYSTEM) PADA EKOSISTEM PERKEBUNAN AGROPASTURAL - 2 Ade Wachjar Adiwirman DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA.
Aneka resep jus sehat untuk
TEMA 6 MENUJU MASYARAKAT SEHAT. PERHATIKAN GAMBAR BERIKUT Apa yangkamu lihat pada gambar tersebut? Type to enter a caption.
Biopori merupakan ruang atau pori dalam tanah yang dibentuk oleh makhluk hidup, seperti mikroorganisme tanah dan akar tanaman. Bentuk biopori menyerupai.
Transcript presentasi:

INTENSIFIKASI TANAH PEKARANGAN OLEH : SITI FATIMAH, SP. M.M

Dinas Pertanian Daerah SITI FATIMAH, SP, MM Kantor: Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk

PEKARANGAN? 1.2 Pengertian – Pengertian a. Pekarangan adalah sebidang tanah di sekitar rumah (bagian depan, samping maupun belakang) yang mudah di usahakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi mikro melalui perbaikan menu keluarga, dan biasanya dibatasi dengan pagar. b. Pemanfaatan Pekarangan adalah pekarangan yang dikelola melalui pendekatan terpadu berbagai jenis tanaman, ternak dan ikan, sehingga akan menjamin ketersediaan bahan pangan yang beranekaragam secara terus menerus, guna pemenuhan gizi keluarga.

Potensi yg sering dimiliki masyarakat pedesaan LAHAN PEKARANGAN Potensi yg sering dimiliki masyarakat pedesaan Masalahnya sering tidak dianggap sebagai potensi Padahal dapat dikembangkan sbg: Sumber gizi keluarga Keindahan = ketentraman Tanaman obat = kesehatan Kebersihan = kesehatan

BAGAIMANA PENGELOLAAN PEKARANGAN ? PERMASALAHAN ALTERNATIF SOLUSI Masih banyak lahan tidur Banyak tanah kosong TOGA tidak maksimal Membuat lahan tidur agar produktif yang dilakukan oleh masyarakat sekitar Menggerakan masyarakat untuk gemar bercocok tanam

Masih banyak sampah yang belum terkelola PERMASALAHAN ALTERNATIF SOLUSI Masih banyak sampah yang belum terkelola Pelatihan pembuatan sampah organik kurangnya saluran pembuangan air limbah Diadakannya gerakan pembersihan dan perbaikan saluran air limbah Kekurangan air bersih Penyaluran air bersih ke desa-desa

BAGAIMANA ANDA MEMBANTU MASYARAKAT??? Dorong masyarakat ke sana berdasar KEMAMPUAN MEREKA KENALI SEPERTI APA MEREKA

Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan pekarangan Untuk meningkatkan gizi terutama pada gizi mikro masyarakat pada umumnya dan keluarga pada khususnya, dapat dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia dilingkungannya. Salah satu upaya pemberdayaan masyarakat tersebut di atas adalah dengan pemanfaatan pekarangan yang dikelola oleh keluarga sehingga mudah untuk pemeliharaan dan pemanenan hasilnya.

FUNGSI PEKARANGAN Lahan pekarangan sudah lama dikenal dan  memiliki fungsi multiguna. Fungsi pekarangan adalah untuk menghasilkan : (1) bahan makan sebagai tambahan hasil sawah dan tegalnya; (2) sayur dan buah-buahan; (3) unggas, ternak kecil dan ikan; (4) rempah, bumbu-bumbu dan wangi-wangian; (5) bahan kerajinan tangan; (6) obat keluarga, serta (7) uang tunai. Usaha di pekarangan jika dikelola secara intensif sesuai dengan potensi pekarangan, disamping dapat memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga, juga dapat memberikan sumbangan pendapatan bagi keluarga. Dari hasil penelitian, secara umum pekarangan dapat memberikan sumbangan pendapatan keluarga antara 7% sampai dengan 45%.

TUJUAN DAN SASARAN 2.1 Tujuan a. Memenuhi kebutuhan gizi mikro keluarga secara berkesinambungan melalui kegiatan pemanfaatan pekarangan.                                                      b. Meningkatkan keterampilan keluarga tani-nelayan dalam budidaya tanaman, ternak dan ikan, sekaligus pengolahannya dengan teknologi tepat guna. c.  Meningkatkan pendapatan keluarga tani-nelayan. 2.2 Sasaran Berkembangnya kemampuan wanita dalam mengelola pekarangannya dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarganya.

3. PELAKSANAAN PEMANFAATAN PEKARANGAN Pekarangan sering juga disebut sebagai warung hidup, apotek hidup, lumbung hidup maupun bank hidup. 3.1 Sebagai Warung Hidup Pekarangan yang berfungsi sebagai warung hidup adalah pekarangan yang dimanfaatkan dengan menanami dengan tanaman, ternak maupun ikan yang dapat dipanen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Warung hidup diartikan agar pekarangan menghasilkan yang biasa dibeli sehari-hari dari warung. Untuk pelaksanaannya pekarangan dapat ditanami berbagai jenis tanaman sayuran seperti; bayam, kangkung, mentimun, kacang panjang, terung, sawi dll, tanaman bumbu/ rempah seperti; jahe, kencur, kunyit, serei dll, ternak penghasil daging dan telur seperti; ayam, itik dll, maupun ikan seperti lele, nila dsb.

3.2 Sebagai Apotek Hidup Dapat pula pekarangan berfungsi sebagai apotek hidup, dimana pekarangan ditanami berbagai jenis tanaman yang dapat dijadikan obat keluarga (TOGA). Tanaman obat keluarga tersebut diantaranya adalah; sembung, saga, tapak dara, mahkota dewa, daun dewa, brotowali, temu-temuan, mengkudu, mangkokan, meniran, dll. 3.3 Sebagai Lumbung Hidup Dalam memenuhi kebutuhan karbohidrat, pekarangan dapat berfungsi sebagai lumbung hidup, dimana pekarangan ditanami dengan tanaman palawija yang banyak mengadung karbohidrat, seperti ubikayu, ubijalar, jagung, talas dll. Pada masa lalu, ketika masih ada musim “paceklik” dimana masa belum panen padi, peran pekarangan sebagai lumbung hidup ini sangat berarti sekali, sebagai pengganti padi/ beras pekarangan dapat menghasilkan jagung maupun umbi-umbian yang dapat dimasak sebagai pengganti nasi untuk konsumsi bahan makanan pokok.  

Sebagai Bank Hidup Pekarangan dapat pula berfungsi sebagai bank hidup, dimana pekarangan yang ditanami tanaman keras/ tahunnan yang dapat menghasilkan uang, tanaman ini merupakan investasi jangka panjang, yakni pekarangan yang ditanami tanaman buah-buahan seperti; rambutan, durian, sukun, mangga, belimbing, salak, lengkeng, alpukat maupun  tanaman kayu seperti albasiah, mahoni, jati dll. Dalam mengelola lahan pekarangan sebaiknya kita menyusun suatu perencanaan penataan lahan pekarangan sehingga areal lahan yang akan dikelola dapat dimanfaatkan secara optimal dan produktif secara berkelanjutan.

4. PERENCANAAN POLA/ MODEL PEMANFAATAN PEKARANGAN

Berikut panduan perencanaan dalam upaya pemanfaatan lahan pekarangan:  4.1 Pengolahan Lahan (Tanah) : Tahap ini merupakan tahap awal dalam berkebun. Lahan perlu dibersihkan dari tanaman liar. Upayakan pembersihan lahan tidak menggunakan bahan kimia karena residunya dalam tanah akan mengurangi produktivitas tanah. Bila tanah berwarna gelap dan gembur, kita hanya perlu memberikan pupuk tambahan pada saat penanaman. Sedangkan bila tanah berwarna agak terang, pucat, dan padat maka kita perlu mengolahnya secara intensif dengan mencangkul untuk mengemburkan tanah dilanjutkan dengan memberikan pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) dan pupuk kimia (TSP, KCl, dan Urea maupun NPK) secara berimbang.

4.2. Menentukan Jenis Tanaman Pilihlah jenis tanaman yang bermanfaat bagi keperluan rumah tangga baik untuk obat atau kesehatan keluarga (sembung, saga, tapak dara, mahkota dewa, daun dewa, brotowali, sambiloto, temu-temuan, mengkudu, mangkokan, meniran) dan keperluan dapur (cabe, tomat, sayuran; bayam, kangkung, mentimun, kacang panjang, terung, sawi) serta pelengkap gizi keluarga (dengan menanam pepaya , pisang , jeruk dan ternak ayam, itik serta ikan). Untuk tujuan estetika, pilihan tanaman yang memiliki figure menarik yakni berbagai jenis/ macam tanaman  hias lainnya.

4.3 Menentukan Tata Letak Tanaman Dipandang dari sudut pandang habitatnya, pada prinsipnya semua tanaman memerlukan sinar matahari yang cukup sepanjang hari. Tempatkan jenis-jenis yang berukuran kecil mulai dari bagian Timur dan tempatkan jenis tanaman yang berukuran besar seperti buah-buahan di bagian sebelah Barat. Hal ini dimaksudkan agar jenis tanaman yang besar tidak menaungi/ menghalangi sinar matahari terhadap tanaman yang kecil. Demikian pula kerapatan dan populasi tanaman perlu diperhatikan karena mempengaruhi efisiensi penggunaan cahaya matahari serta persaingan antar tanaman dalam menggunakan air dan unsur hara.

Aturlah tata letak sedemikian rupa yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan misalnya jangan sampai menghalangi jalan masuk, menghalangi pandangan, dan sebagian tanaman atau kotoran masuk ke areal kebun tetangga. Dari segi estetika, penempatan tanaman yang berukuran lebih kecil seperti tanaman hias sebaiknya ditanam di pekarangan paling depan, tanaman buah-buahan sebaiknya ditanam dibelakang atau dipinggir letak bangunan rumah. Jemuran pakaian juga perlu mendapat perhatian penempatannya, jangan sampai didepan rumah, usahakan dihalaman bagian belakang. Dan apabila dari sudut pandang kesehatan, penempatan kandang ternak sebaiknya di halaman bagian belakang.

4. Pemeliharaan Tahap pemeliharaan baik untuk lahan maupun tanaman merupakan hal yang harus selalu diperhatikan. Penyiangan dilakukan dengan membersihkan lahan dari rumput-rumput liar, bertujuan untuk mencegah kompetisi nutrisi tanaman dari tanah selain untuk kebersihan dan keindahan. Sisa-sisa tanaman dan rumput sebaiknya dikeringkan lalu dikubur ke dalam tanah dalam-dalam karena dapat meningkatkan kesuburan tanah. Sisa tanaman ini dapat juga diproses untuk dijadikan pupuk organik atau kompos.

Pemberian air dengan cara penyiraman secara kontinyu sangat penting terutama pada tanaman yang berumur muda dan baru tumbuh, untuk selanjutnya aktivitas penyiraman ini dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan lahan pekarangan apakah kekeringan atau basah (lembab). Salah satu upaya untuk mempertahankan ketersediaan air di lahan pekarangan adalah dengan membuat kolam.

MEMBUAT LAHAN PEKARANGAN MENJADI PRODUKTIF

INTENSIFIKASI PEKARANGAN Memanfaatkan setiap jengkal lahan Pek Untuk kegiatan produktif dengan produk untuk membantu memenuhi gizi dan menjaga kesehatan keluarga USAHA YANG DAPAT DILAKUKAN BERCOCOK TANAM SAYURAN TERNAK DAN PERIKANAN TOGA

MANFAAT INTENSIFIKASI PEKARANGAN MENYEDIAKAN SUMBER GIZI KELUARGA SAYURAN LEBIH SEHAT PEMANFAATAN LIMBAH DAPUR MENJAGA LINGKUNGAN MENJADI BERSIH DAN SEHAT DIPEROLEHNYA GIZI KELUARG MURAH PENGEMBANGAN TOGA MENYEDIAKAN OBAT KELUARGA DAPAT DIKEMBANGKAN SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN KELUARGA JIKA LAHAN LUAS

INTENSIFIKASI PEKARANGAN BERCOCOK TANAM SAYURAN SYARAT CUKUP SINAR MATAHARI LAHAN SUBUR PILIH KOMODITAS YG TEPAT BEBAS GANGGUAN HEWAN PIARAAN PEMELIHARAAN BAIK BIAYA RENDAH

LAHAN SUBUR PERLU KOMPOS MEMBUAT KOMPOS MEMANFAATKAN LIMBAH DAPUR GUNAKAN EMBER (YG ADA TUTUPNYA) DENGAN ALAS DILUBANGI BUAT LUBANG DI TANAH MASUKKAN EMBER KE DALAM LUBANG MASUKKAN SAMPAH KE EMBER TUTUP EMBER 2-3 MINGGU KOMPOS SIAP BERIKAN + 1 KG PER POT TANAMAN / LUBANG TANAM

MEMILIH KOMODITAS SAYUR PEKARANGAN UMUR PANEN CEPAT (CAISIM, KACANG PANJANG, TOMAT, CABE, BAYAM, KANGKUNG, SINGKONG DAUN) BAHAN SAYURAN (BAYAM, KANGKUNG, KC PANJANG) SUMBER PROTEIN (KACANG PANJANG, KACANG-KACANGAN LAIN) SUMBER VITAMIN (PEPAYA, TOMAT) CASH CROP: Pohon Buah2-an (JIKA LAHAN LUAS)

Ninit 10 hari Panen 30 hari

PEMELIHARAAN TANAMAN PEKARANGAN PEMUPUKAN - HARUS DILAKUKAN (2-3 MINGGU SEKALI) - JIKA TANAMAN POT, GANTI/TAMBAH MEDIA TANAH TIAP 6 BULAN SEKALI - GUNAKAN KOMPOS UNTUK MENAMBAH MEDIA PENYIRAMAN KHUSUSNYA TANAMAN POT PENANGGULANGAN HA-KIT TANAMAN GUNAKAN PESTISIDA ALAMI

PENANGGULANGAN HA-KIT ALAMI Jenis Untuk pengendalian Sex pheromone Lalat buah Kantong kertas Tobacco leaf extrac Aphids, penggulung daun Extrac of hot pepper Aphids, mites, ant, virus Garlic oil Aphids, mites, powdery mildew, rust Cuka Powdery mildew Cuka, gula, EM Insect and desease

PENGEMBANGAN TOGA (TANAMAN OBAT KELUARGA)

MENGAPA PERLU DIKEMBANGKAN LAGI? TANAMAN OBAT KELUARGA MENGAPA PERLU DIKEMBANGKAN LAGI? Sangat membantu masyarakat untuk pertolongan pertama Sarana menuju sehat yang murah Saat ini jenis penyakit (non infeksi) semakin banyak Biaya pengobatan semakin mahal Pengetahuan masyarakat semakin berkurang Keyakinan masyarakat akan khasiatnya semakin rendah

CONTOH TOGA 1. MAHKOTA DEWA Tanaman tradisional berasal dari Papua, Dianggap sebagai pusaka dewa keluarg Kraton Berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai penyakit

KHASIAT BUAH MAHKOTA DEWA Mengandung beberapa zat aktif seperti: Alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh Saponin, yang bermanfaat sebagai anti bakteri dan anti virus untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh meningkatkan vitalitas/ kesegaran tubuh kadar gula dalam darah (diabet) mengurangi penggumpalan darah

Flavanoid a. Melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah b. Mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah c. Mengandung antiinflamasi (antiradang) d. Berfungsi sebagai anti-oksidan e. Mengurangi kadar resiko penyakit jantung koroner f. Membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan

Ukurannya tidak terlalu besar Tinggi mencapai 3 meter Flavanoid Berfungsi sebagai antihistamin (antialergi) Ukurannya tidak terlalu besar Tinggi mencapai 3 meter Buah yang berwarna merah menyala Cocok sebagai tanaman penghias pekarangan

SIRIH MERAH (Piper crocatum) Khasiat Sirih Merah Manjur untuk Diabetes, Kanker, Tbc, Keputihan,Peradangan Menghilangkan nyeri di payudara akibat benjolan itu seperti daging keras Si X dengan kadar gula darah 500 divonis amputasi bisa disembuhkan dengan sirih merah setelah dua minggu minum kapsul sirih merah

PELAKSANAAN PEMANFAATAN PEKARANGAN Pekarangan sering juga disebut 1. sebagai warung hidup, 2. apotek hidup, 3. lumbung hidup 4. maupun bank hidup.

Arti sebagai warung hidup Pekarangan yang berfungsi sebagai warung hidup adalah pekarangan yang dimanfaatkan dengan menanami dengan tanaman, ternak maupun ikan yang dapat dipanen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Warung hidup diartikan agar pekarangan menghasilkan yang biasa dibeli sehari-hari dari warung. Untuk pelaksanaannya pekarangan dapat ditanami berbagai jenis tanaman sayuran seperti; bayam, kangkung, mentimun, kacang panjang, terung, sawi dll, tanaman bumbu/ rempah seperti; jahe, kencur, kunyit, serei dll, ternak penghasil daging dan telur seperti; ayam, itik dll, maupun ikan seperti lele, nila dsb.

Pekarangan Untuk Budidaya Lele

2. Sebagai Apotek Hidup Dapat pula pekarangan berfungsi sebagai apotek hidup, dimana pekarangan ditanami berbagai jenis tanaman yang dapat dijadikan obat keluarga (TOGA). Tanaman obat keluarga tersebut diantaranya adalah; sembung, saga, tapak dara, mahkota dewa, daun dewa, brotowali, temu-temuan, mengkudu, mangkokan, meniran, dll.

3. Sebagai Lumbung Hidup Dalam memenuhi kebutuhan karbohidrat, pekarangan dapat berfungsi sebagai lumbung hidup, dimana pekarangan ditanami dengan tanaman palawija yang banyak mengadung karbohidrat, seperti ubikayu, ubijalar, jagung, talas dll. Pada masa lalu, ketika masih ada musim “paceklik” dimana masa belum panen padi, peran pekarangan sebagai lumbung hidup ini sangat berarti sekali, sebagai pengganti padi/ beras pekarangan dapat menghasilkan jagung maupun umbi-umbian yang dapat dimasak sebagai pengganti nasi untuk konsumsi bahan makanan pokok.

4. Sebagai Bank Hidup Pekarangan dapat pula berfungsi sebagai bank hidup, dimana pekarangan yang ditanami tanaman keras/ tahunnan yang dapat menghasilkan uang, tanaman ini merupakan investasi jangka panjang, yakni pekarangan yang ditanami tanaman buah-buahan seperti; rambutan, durian, sukun, mangga, belimbing, salak, lengkeng, alpukat maupun  tanaman kayu seperti albasiah, mahoni, jati dll. Dalam mengelola lahan pekarangan sebaiknya kita menyusun suatu perencanaan penataan lahan pekarangan sehingga areal lahan yang akan dikelola dapat dimanfaatkan secara optimal dan produktif secara berkelanjutan

Sekian Terimakasih