HUBUNGAN PENGANGGARAN DENGAN MANAJEMEN DAN BUDGET PRODUKSI 2016 MOHD. NAWI PURBA
Manajemen dalam budgeting berfungsi sebagai: Planning Organizing Directing Coordinating Controlling 2016 MOHD. NAWI PURBA
Disusun berdasarkan penaksiran-penaksiran Kelemahan budget: Disusun berdasarkan penaksiran-penaksiran Taksiran diperoleh dengan mempertimbangkan berbagai faktor, data, dan informasi (controllable dan uncontrollable) Manusia sebagai pelaksanan sangat berpengaruh 2016 MOHD. NAWI PURBA
BUDGET PRODUKSI 2016 MOHD. NAWI PURBA
Setelah anggaran penjualan disusun yang mencerminkan rencana penjualan suatu organisasi/perusahaan kemudian disusun anggaran produksi yang sekaligus juga menggambarkan rencana produksi atau aktivitas penunjang dari rencana penjualan 2016 MOHD. NAWI PURBA
Anggaran produksi merupakan basis untuk menyusun anggaran lainnya seperti anggaran bahan mentah, anggaran tenaga kerja langsung dan anggaran biaya overhead pabrik 2016 MOHD. NAWI PURBA
Dalam pengertian sempit anggaran produksi adalah merupakan jumlah yang harus diproduksi Rencana yang dimaksud meliputi: produksi, kebutuhan persediaan, material, tenaga kerja dan kapasitas produksi. 2016 MOHD. NAWI PURBA
Tujuan disusunnya anggaran produksi adalah: Menunjang kegiatan penjualan. Menjaga tingkat persediaan yang memadai. Mengatur produksi dengan menekan biaya-biaya produksi barang seminim mungkin 2016 MOHD. NAWI PURBA
Fasilitas pergudangan. Stabilitas tenaga kerja. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan atau memperkirakan jangka waktu produksi dan jumlah barang yang dihasilkan adalah: Fasilitas pabrik. Fasilitas pergudangan. Stabilitas tenaga kerja. Stabilitas bahan mentah. Modal yang digunakan. 2016 MOHD. NAWI PURBA
2016 MOHD. NAWI PURBA
Dalam penyusunan anggaran produksi yang mengutamakan stabilitas produksi ditentukan terlebih dahulu kebutuhan selama 1 tahun, kemudian diperkirakan kebutuhan setiap bulannya. Akhirnya tingkat persediaan disesuaikan dengan kebutuhan, agar produksi tetap stabil 2016 MOHD. NAWI PURBA
Kebijakan perusahaan untuk pola produksi: Pola produksi konstan Pola produksi bergelombang sesuai ritme penjualan Pola produksi bergelombang secara moderat 2016 MOHD. NAWI PURBA
Pola produksi konstan Jumlah satuan unit yang diproduksi selalu sama dari waktu ke waktu selama periode tertentu. Ada kalanya stock unit menurun dan meningkat sesuai jumlah penjualan 2016 MOHD. NAWI PURBA
Contoh perseroan menggunakan pola produksi konstan keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des penjualan 52000 60000 84000 73000 58000 51000 61000 79000 74000 54000 70000 persediaan awal 15000 28000 33000 14000 6000 13000 27000 31000 17000 8000 26000 kekurangan 37000 32000 59000 38000 34000 48000 57000 50000 39000 44000 persediaan akhir 21000 produksi 65000 2016 MOHD. NAWI PURBA
2016 MOHD. NAWI PURBA
Keuntungan menggunakan pola produksi konstan Semua tenaga kerja terpakai sepanjang masa Penggunaan mesin dan peralatan selalu konstan Mudah membuat perencanaan Transaksi teratur 2016 MOHD. NAWI PURBA
Kerugian menggunakan pola produksi konstan Biaya simpan barang jadi meningkat Resiko simpan barang jadi lebih besar 2016 MOHD. NAWI PURBA
Pola produksi bergelombang sesuai ritme penjualan Jumlah satuan unit yang akan diproduksi tidak selalu sama dari waktu ke waktu selama periode tertentu. Melainkan berfluktuasi sesuai dengan penjualan 2016 MOHD. NAWI PURBA
Contoh perseroan menggunakan pola bergelombang sesuai ritme penjualan keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des penjualan 52000 60000 84000 73000 58000 51000 61000 79000 74000 54000 70000 persediaan awal 8000 kekurangan 44000 76000 65000 50000 43000 53000 71000 66000 46000 62000 persediaan akhir produksi 2016 MOHD. NAWI PURBA
2016 MOHD. NAWI PURBA
Keuntungan menggunakan pola bergelombang sesuai ritme penjualan Biaya simpan barang jadi (carrying cost) menjadi kecil Resiko simpan barang menjadi lebih kecil 2016 MOHD. NAWI PURBA
Kerugian menggunakan pola bergelombang sesuai ritme penjualan Pada bulan-bulan tertentu ada peningkatan jumlah produksi. Maka diperlukan penambahan tenaga kerja (biaya recruitment) Biaya training Rendahnya efisiensi tenaga kerja baru (belum berpengalaman) Penggunaan mesin dan peralatan tidak konstan Pengadaan bahan baku lebh sulit Harga diperoleh tinggi Discount berkurang Pembelian tidak dengan kredit Tidak mendapat prioritas Transaksi tidak teratur 2016 MOHD. NAWI PURBA
Pola produksi bergelombang secara moderat Jumlah satuan unit yang akan diproduksi tidak selalu sama dari waktu ke waktu selama periode tertentu, melainkan berfluktuasi namun fluktuasinya tidak sesuai dengan penjualan. Apabila jumlah penjualan meningkat maka unit yang diproduksi meningkat tetapi tidak mampu mencapai setinggi jumlah penjualan 2016 MOHD. NAWI PURBA
Terbatasnya bahan mentah di pasar Kendala-kendala: Terbatasnya bahan mentah di pasar Terbatasnya jumlah tenaga kerja yang tersedia di masyarakat Terbatasnya modalkerja yang dimiliki perusahaan Terbatasnya kapasitas mesin 2016 MOHD. NAWI PURBA
Contoh perseroan menggunakan pola bergelombang secaa moderat keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des penjualan 52000 60000 84000 73000 58000 51000 61000 79000 74000 54000 70000 persediaan awal 28000 25000 21500 16500 19000 23000 26000 22000 18000 20000 24000 27000 kekurangan 35000 62500 56500 39000 57000 56000 38000 30000 43000 persediaan akhir 22500 produksi 49000 75500 62000 55000 75000 76000 65500 2016 MOHD. NAWI PURBA
2016 MOHD. NAWI PURBA
Budget unit yang akan diproduksi, tidak ada sesuatu bentuk standard yang harus dipergunakan oleh perusahaan. Ini artinya tiap-tiap perusahaan mempunyai kebebasan untuk menentukan bentuk serta formatnya disesuaikan dengan keadaan perusahaan masing-masing. 2016 MOHD. NAWI PURBA
TERIMA KASIH 2016 MOHD. NAWI PURBA