Nama kelompok Fetty afrianti Kinayom warih hidayat Lulu’ul jannah
Latar belakang Setiap program pembelajaran harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan perhatian pada peserta didik berdasarkan kebutuhan dan karakteristik peseta didik serta diarahkan kepada perubahan tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai (Nurgiyantoro, 2001: 296). Berdasarkan paparan di atas hendaknya seorang guru memiliki metode serta media-media pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami konsep-konsep pembelajaran maupun tujuan pembelaaran yang akan dicapai. Dengan adanya media pembelajaran, diharapkan siswa memiliki pemahaman yang sama tentang konsep pembelajaran yang akan diajarkan serta tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Hakikat media pembelajaran Menurut Miarso (2004) Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelaaran. Hamalik (1994 : 6) mengemukakan bahwa seorang guru sebagai fasilitator dan komunikator proses pembelajaran bagi peserta didik, hendaknya memiliki metode serta media-media pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami konsep-konsep pembelajaran maupun tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Dengan adanya media pembelajaran, diharapkan siswa memiliki pemahaman yang sama tentang konsep pembelajaran yang akan diajarkan serta tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang media pengajaran, yang meliputi: Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar; Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan; Seluk-beluk proses belajar; Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan; Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran; Pemilihan dan penggunaan media pendidikan Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan; Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran; Usaha inovasi dalam media pendidikan.
Media pembelajaran audio visual Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan seorang pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Asyhar (2011: 45) mendefinisikan bahwa media audio visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran. Beberapa contoh media audio visual adalah film,video, program TV dan lain-lain.
Menurut Wina Sanjaya (2010) media audio visual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan menarik. Menurut Nugent (2005) dalam Smaldino dkk. (2008: 310), video merupakan media yang cocok untuk berbagai ilmu pembelajaran, seperti kelas, kelompok kecil, bahkan satu siswa seorang diri sekalipun.
Karakteristik media audio visual Arsyad (2011:31) mengemukakan bahwa media audio visual memiliki karakteristik sebagai berikut: Mereka biasanya bersifat linear. Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis. Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya. Mereka merupakan gambaran fisik dari gagasan real atau abstrak. Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif. Umumnya mereka berorientasi pada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah.
Kelebihan dan kelemahan media audio visual Kelebihan media audio visual: Film dan vidio dapat melengkapi pengalaman dasar siswa. Film dan vidio dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika perlu. Di samping mendorong dan meningkatkan motivasi film dan video menanamkan sikap-sikap dan segi afektif lainnya. Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa. Film dan video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya jika dilihat secara langsung. Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok yang heterogen maupun homogen maupun perorangan. Film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit.
Kekurangan media audio visual: Pengadaan film dan video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak. Tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui film tersebut. Film dan vidio yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan, kecualidirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.