PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945 DAN KEHIDUPAN POLITIK BANGSA INDONESIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Advertisements

Usaha-usaha Bangsa Indonesia untuk Mempersiapkan Kemerdekaan
PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN RI SETELAH PROKLAMASI.
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA
KELAS XI IPA SEMESTER 2 Disusun oleh : DRA. ATIN SUPRIATIN
MENDISKRIPSIKAN MAKNA PROKLAMASI
Dari perjuangan dan pengorbanan merekalah. Kita bisa BISA SEPERTI
PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI
17 Agustus R. ARYO IMAN B X – B 28.
UPAYA MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN
PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN INDONESIA
PROKLAMASI KEMERDEKAAN
PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
Perumusan pancasila Nilai Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Abad 16
SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DI ERA PENJAJAHAN JEPANG
Anang Zubaidy Yogyakarta, 2013
Indonesia pada Awal Kemerdekaan sampai 1950
Kompetensi Dasar: Indikator:
BAB 7 USAHA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA
Dari perjuangan dan pengorbanan merekalah. Kita bisa BISA SEPERTI
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH
LAHIR DAN BERKEMBANGNYA NKRI Oleh: Drs
Peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi
BAB 1 Berkomitmen terhadap Pancasila sebagai Dasar Negara
BAB 2 Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi
BAB 2 Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi
PEMBENTUKAN UUD 1945.
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PROSES PERUMUSAN PANCASILA SBG DASAR NEGARA
MAKNA PROKLAMASI DAN KONSTITUSI PERTAMA
Dari perjuangan dan pengorbanan merekalah. Kita bisa BISA SEPERTI
PROSES PENYUSUNAN, PENGESAHAN & DINAMIKA AWAL UUD 1945
PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA.
KEMERDEKAAN DAN PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN INDONESIA
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Perjuangan Mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan
UPAYA MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA Oleh : Drs
PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN RI SETELAH PROKLAMASI.
Pancasila secara Historis
Peristiwa-peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan
MENDISKRIPSIKAN MAKNA PROKLAMASI
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Sejarah Perumusan dan Pengesahan UUD NRI Tahun 1945
PERSIAPAN KEMERDEKAAN
BAHAN DISKUSI.
MATERI REMEDIAL UHBT SEJARAH KELAS 8.
BAHAN KULIAH PANCASILA PERTEMUAN KE-2
BAB 9 TERBENTUKNYA NEGARA DAN PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA
SESI 2 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
PERSIAPAN KEMERDEKAAN
PEMBENTUKAN BPUPKI Pada tanggal 1 Maret 1945 Jendral Kumakichi Harada megumumkan dibentuknya suatu badan khusus yang bertuga menyelidiki Usaha-usaha persiapan.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Terbentuknya NKRI Setelah pelaksanaan proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, maka para pejuang bangsa Indonesia mulai menata kehidupan berbangsa.
Pancasila.
Proklamasi Kemerdekaan
TERBENTUKNYA NEGARA INDONESIA
Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pend PS E.
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
PANCASILA DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
BAB 5 PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN POLITIK AWAL KEMERDEKAAN
UPAYA MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN
Oleh Fitri Abdillah PANCASILA DALAM KONTEKS PERJALANAN SEJARAH BANGSA INDONESIA.
Nama : Nurfadania NIM : Kelas : PTIK/06 Zaman Kemerdekaan.
Oleh: Wahyu Siswantriyani
PERSIAPAN KEMERDEKAAN
PERSIAPAN KEMERDEKAAN
SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DI ERA PENJAJAHAN JEPANG OLEH : BUDIARTO,M.Si Asisten Dosen sospol UNDIP.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Transcript presentasi:

PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945 DAN KEHIDUPAN POLITIK BANGSA INDONESIA SEJARAH INDONESIA PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945 DAN KEHIDUPAN POLITIK BANGSA INDONESIA

KALAU MASA LALU TINGGAL CERITA KENAPA KITA TIDAK BELAJAR DARINYA, KALAU MASA DEPAN MASIH SEBUAH MISTERI KENAPA TIDAK KITA SIAPKAN DARI SEKARANG, DAN KALAU MASA SEKARANG YANG SEDANG KITA JALANI KENAPA KITA TIDAK MELAKUKAN YANG TERBAIK YANG KITA BISA

PERSIAPAN KEMERDEKAAN PERISTIWA RENGASDENGKLOK PELAKSANAAN PROKLAMASI DUKUNGAN DARI MASYARAKAT PEMBENTUKAN ALAT KELENGKAPAN NEGARA PERAN TOKOH SEKITAR PROKLAMASI

PERSIAPAN KEMERDEKAAN 1 Maret 1945 Jenderal Kumakichi Harada membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) diketuai oleh Radjiman Widyodiningrat ddan Wakilnya R. Surono Tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 BPUPKI melakukan sidang membahas dasar filsafat negara Indonesia merdeka Tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muh Yamin mengajukan 5 rancangan dasar negara Indonesia merdeka Peri Kebangsaan Peri Kemanusiaan Peri Ketuhanan Peri Kerakyatan Kesejahteraan Rakyat

Tanggal 31 Mei 1945 Prof. Dr. Soepomo mengajukan 5 rancangan dasar negara Persatuan Kekeluargaan Mufakat dan Demokrasi Musyawarah Keadilan Sosial Tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno mengajukan 5 rancangan dasar negara yang diberi nama Pancasila Kebangsaan Indonesia Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan Mufakat atau Demokrasi Kesejahteraan Sosial Ketuhanan yang Maha Esa

Pada tanggal 22 Juni 1945 dibentuk Panitia Kecil atau Panitia Sembilan yang beranggotakan Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Muh. Yamin, Ahmad Soebardjo, A.A Maramis, Abdulkahar Muzakar, Wachid Hasyim, H. Agus Salim, Abi Kusno Tjokrosujoso Panitia Sembilan menghasilkan rumusan asas dan tujuan Negara Indonesia Merdeka yang dikenal dengan Piagam Jakarta Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat-syariat Islam bagi para pemeluknya Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Tanggal 7 Agustus 1945 Jenderal Terauchi membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) diketuai oleh Ir. Soekarno dan Wakilnya Moh. Hatta Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Jepang di Bom atom oleh sekutu Tanggal 10 Agustus 1945 Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Radjiman Widyodiningrat diundang Marsekal Terauchi ke Saigon/Dalat, Vietnam untuk membicarakan persiapan kemerdekaan Indonesia Tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada sekutu

PERISTIWA RENGASDENGKLOK Peristiwa Rengasdengklok dilatarbelakangi oleh perbedaan pendapat antara Golongan Muda dengan Golongan Tua tentang waktu kapan dan bagaimana pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Tanggal 15 Agustus 1945 Malam hari, pertemuan para pemuda dan mahasiswa di Laboratorium Bakteriologi, di jalan Pegangsaan Timur. Pertemuan dipimpin oleh Chairul Saleh, dan dihadiri oleh Darwis, Djohar, Nur, Kusnandar, Subadio, Erie Sudewo, Margono, Wikana, dan Armansyah. Mereka sepakat untuk menolak segala hadiah kemerdekaan dari Jepang dan kemerdekaan harus segera diproklamasikan. Pukul 21.00, Wikana dan Darwis segera menemui Bung Karno di kediamannya yang didampingi oleh Bung Hatta, Mr. Iwa Kusumasumantri, dr. Samsi, dr. Buntaran, Sudiro, Subardjo. Lewat tengah malam, para pemuda mengadakan pertemuan kembali di Asrama Baperpi, di jalan Cikini no. 71. Pertemuan ini juga dihadiri oleh dr. Muwardi, Sukarni, Jusuf Kunto, dan Shodanco Singgih

Tanggal 16 Agustus 1945 Pada pukul 04.00, para pemuda mengamankan Soekarno – Hatta dan dibawa menuju Markas Peta (Shodanco Subeno) di Rengasdengklok, agar segera memproklamasikan kemedekaan Indonesia. Pukul 17.00, Ahmad Soebardjo ditemani Jusuf Kunto, Sudiro, dan Sulaeman tiba di Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Hatta. Pukul 23.00, Rombongan tiba di Jakarta. Setelah singgah sebentar ke rumah masing-masing, mereka langsung menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda

PELAKSANAAN PROKLAMASI Perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dilakukan di kediaman Laksamana Tadashi Maeda Naskah proklamasi dirumuskan oleh Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo. Dan diketik oleh Sayuti Melik Atas usul dari Soekarni Teks Proklamasi ditanda tangani oleh Soekarno- Hatta atas nama bangsa Indonesia Pelaksanaan pembacaan Teks Proklamasi awalnya akan diadakan di Lapangan Ikada namun karena alasan keamanan dibatalkan Akhirnya Pembacaan Teks Proklamasi dilaksanakan di depan rumah Ir. Soekarno Jalan Pegangsaan Timur No, 56 Jakarta Penyebaran berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan melalui radio Domei, Surat Kabar Tjahaja Bandung, Surat Kabar Soeara Asia Surabaya

DUKUNGAN DARI MASYARAKAT Rapat Raksasa di Lapangan Ikada tanggal 19 September 1945, tujuannya agar pemimpin bangsa Indonesia dapat berbicara langsung di hadapan rakyat Indonesia Pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paku Alam VII tanggal 5 September 1945, Negeri Ngayokyakarta dan Negeri Paku Alaman bersifat kerajaan dan merupakan daerah istimewa dari Negri Indonesia Insiden bendera Hotel Yamato Surabaya 22 September 1945 Perebutan kekuasaan di Yogyakarta tanggal 26 September 1945 Pertempuran lima hari Semarang 14-18 Oktober 1945

PEMBENTUKAN ALAT KELENGKAPAN NEGARA Hasil Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945 Memilih dan mengangkat Ir. Soekarno dan Moh. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia Membentuk Komite Nasional Indonesia sebagaii lembaga yang membantu Presiden dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebelum terbentuknya DPR melalui Pemilu

Hasil Sidang PPKI tanggal 19 Agustus 1945 Membentuk 12 Departemen dan 4 Menteri Negara tanpa portofolio Membagi wilayah administrasi pemerintahan atas 8 provinsi

Susunan Pembagian Wilayah Administrasi (Hasil PPKI) Provinsi Sumatera Teuku Muhammad Hasan Provinsi Jawa Barat Sutarjo Kartohadikusmo Provinsi Jawa Tengah R. Panji Suroso Provinsi Jawa Timur R.M. Suryo Provinsi Sunda Kecil (Nusa Tenggara) Mr. I Gusti Ketut Puja Provinsi Maluku Mr. J. Latuharhary Provinsi Sulawesi Dr. G.S.SJ. Ratulangi Provinsi Borneo Ir. Pangeran Muhammad Noer

Susunan Kabinet Pertama Hasil Sidang PPKI Menteri Dalam Negeri R.A.A. Wiranata Kusumah Menteri Luar Negeri Mr. Achmad Subardjo Menteri Keuangan Mr. A.A. Maramis Menteri Kehakiman Prof. Dr. Mr. Supomo Menteri Keamanan Rakyat Supriyadi Menteri Kemakmuran Ir. Surachman T. Adisurjo Menteri Kesehatan dr. Buntaran Martoatmojo Menteri Pengajaran Ki Hadjar Dewantara Menteri Penerangan Mr. Amir Sjarifuddin Menteri Pekerjaan Umum Abikusno Cokrosujoso Menteri Sosial Mr. Iwa Kusuma Sumantri Menteri Perhubungan (ad interim) 4 Menteri Negara Tanpa Portofolio Dr. Amir Wachid Hasjim Mr. R.M. Sartono Otto Iskandardinata

Hasil Sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945 KNI (Komite Nasional Indonesia) merupakan badan atau lembaga berfungsi sebagai Dewan Perwakilan Rakyat sebelum dilaksanakan Pemilu. KNI disusun dari tingkat pusat sampai daerah PNI (Partai Nasional Indonesia) dirancang menjadi partai tunggal negara Republik Indonesia, tetapi dibatalkan BKR (Badan Keamanan Rakyat) berfungsi sbegai penjaga keamanan umum tiap-tiap daerah

Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) diresmikan tanggal 25 Agustus 1945 dengan Kasman Singodimedjo dan Suwiryo sebagai pemimpin dan sekertaris Dalam sidang KNIP tanggal 16 Oktober 1945 Wapres Moh. Hatta Mengeluarkan “Maklumat Wakil Presiden No. X” Bahwa KNIP, sebelum terbentuk DPR dan MPR diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Serta menyetujui bahwa pekerjaan KNIP sehari-hari berhubung dengan gentingnya keadaan dijalankan oleh sebuah Badan Pekerja yang dipilih diantara mereka dan yang bertanggung jawab kepada KNIP Untuk menjalankan kegiatannya maka dibentuk BP-KNIP dengan Sutan Syahrir sebagai Ketuanya

Maklumat Politik tanggal 3 November 1945 di tanda tangani oleh Wapres Moh. Hatta Pemerintah menghendaki adanya partai-partai politik, karena partai politik itu dapat membuka jalan bagi semua aliran atau paham yang ada dalam masyarakat Pemerintah berharap supaya partai-partai politik itu telah tersusun sebelum dilaksanakannya pemilihan anggota Badan Perwakilan Rakyat pada bulan Januari 1946

Golongan Partai Politik Berhaluan Nasionalis Napas pergerakan kelompok-kelompok nasionalisme pada dasarnya berfokus pada perjuangan kebebasan intelektual yang akan membawa suatu negara kepada kemakmuran dan kesejahteraan. Gerakan nasionalisme di Indonesia diwakili oleh PNI (Partai Nasional Indonesia) yang berdiri pada 29 Januari 1946. PNI adalah gabungan Partai Rakyat Indonesia (PRI), Serikat Rakyat Indonesia dan Gerakan Republik Indonesia dengan dipimpin oleh Sidik Djojosukarto

Golongan Partai Politik Berhaluan Agama Islam Majelis Syuro Muslimin Indonesia/ Masyumi (7 November 1945) Pemimpin: Dr. Soekiman Wirjosandjojo Nahdlatul Ulama (NU), 1926 Kristen (Protestan) Partai Kristen Indonesia/ Parkindo (10 November 1945) Pemimpin Ds. Probowinoto Katolik Partai Katolik Republik Indonesia/ PKRI (8 Desember 1945) Pemimpin: I.J. Kasimo

Golongan Partai Politik Berhaluan Sosialis-Komunis Nama Partai Waktu Pendirian Pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI) 7 November 1945 Mr. Moh. Yusuf Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai) 17 Desember 1945 J.B. Assa Partai Sosialis Indonesia (PSI) 10 November 1945 Mr. Amir Syarifuddin Partai Buruh Indonesia (PBI) 8 November 1945 Nyono Partai Rakyat Sosialis (PRS) 20 November 1945 Sutan Sjahrir Partai Rakyat Jelata Sutan Dewanis

Pemerintah membentuk BKR (badan Keamanan Rakyat) sebagai bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP) Dibentuk pula BKR Laut dan BKR Oedara (BKRO) Pemerintah memanggil Mayor KNIL Oerip Soemohardjo Untuk menyusun ketentaraan nasional 5 Oktober 1945 Dikeluarkan Maklumat Pemerintah tentang pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Pemimpinnya Supriyadi, namun menghilang. 20 Oktober 1945 Oerip Soemohardjo diangkat sebagai Kepala Staf Umum TKR Oerip Soemohardjo berpangkat Letnan Jenderal 12 November 1945 Diadakan Konferensi TKR di Yogyakarta. Kol. Soedirman dipilih sebagai Panglima TKR. 18 Desember 1945 Pemerintah secara resmi mengangkat Panglima Besar TKR Soedirman dengan pangkat Jenderal 1 Januari 1946 TKR berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) 3 Juni 1947 TRI berubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) 28 Juni 1947 Jend. Soedirman dilantik sebagai Panglima TNI Di Yogyakarta

PERAN TOKOH SEKITAR PROKLAMASI Ir. Soekarno Moh. Hatta Ahmad Subardjo Sukarni Kartodiwiryo Sayuti Melik Burhanuddin Mohammad Diah Latif Hendraningrat S. Suhud Suwiryo Muwardi Sutan Syahrir Syahruddin