ALLAH DLM ALAM PIKIR MODERN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PANCASILA SEBAGAI TATA NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA
Advertisements

HAK PEKERJA.
WARGA NEGARA DAN PARTISIPASI POLITIK
PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
“UCAPAN BAHAGIA” Matius 5 :
Hakikat Manusia dan Perkembangannya
Pentingnya Pengakuan Suatu Negara Terhadap Negara Lain
Pertemuan IV dan V Sosiologi Kritis
Kepribadian Marxian Erich Fromm Pertemuan 12
MEMAHAMI KONDISI DAN TINGKAH LAKU MANUSIA
STMIK/ AMIK “PARNA RAYA” MANADO
Sumber: ristiuty.edublogs.org/files/2008/04/pertemuan-1.ppt‎TT.
Etika Komputer Tinjauan Umum bahan utama: Etika Komputer Teguh Wahyono.
Teori Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg
Manusia dan pandangan hidup
Etika Bisnis.
Teori-Teori Etika Code of Conduct Fella Distiara
Kuliah Program Diploma IV Fisioterapi
TEORI-TEORI ETIKA BISNIS
PENGERTIAN DAN TEORI – TEORI ETIKA Kelompok 1 1. Renza Zakaria Purnama Mia Yusmiana Hellen Hopaya Adhelia Rana.P
BAB VII HAK, KEWAJIBAN, DAN TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN PADA KARYAWAN
LIBERALISME (MATA KULIAH : TEOLOGIA & MISI KONTEMPORER
ETIKA BISNIS BAHAN AJAR 7 HAK PEKERJA.
ETIKA BISNIS (BAHAN 1) MOHD. KURNIAWAN. DP.
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
ETIKA BISNIS purwati.
Prinsip good will, konsep kewajiban, dan prinsip subjektif/maxim
KAIDAH DASAR MORAL (Penuntun penerapan prima facie )
PENGHEGEMONI ALIRAN KRITIS
HAK PEKERJA Penghargaan dan jaminan terhadap hak pekerja merupakan salah satu penerapan dari prinsip keadilan dalam bisnis.
FILSAFAT, ETIKA DAN KOMUNIKASI
PERTEMUAN KE-6 PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS
ALIRAN DALAM ETIKA.
Hasim As’ari TEORI ETIKA 1.
DILEMA ETIK DAN MORAL DALAM TINDAKAN KEGAWATDARURATAN
Materi ke-1 Oleh Sri Ayem
ETIKA BISNIS.
PENGAMPUNAN: BERDAMAI DENGAN MASA LALU DAN MERAJUT MASA DEPAN
ETIKA BISNIS DAN PROFESI
KAIDAH-KAIDAH/PETUNJUK HIDUP
Kebebasan dan Tanggung-jawab
Bab III MORALITAS.
Pertemuan 2 Bisnis dan Etika dalam Dunia Modern
ETIKA KEPRIBADIAN PERTEMUAN KE-2
FILSAFAT MANUSIA KEHENDAK BUTA.
Kuliah Program Diploma IV Fisioterapi
TEORI-TEORI ETIKA BISNIS
Materi ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA 1 OUTLINE
KONSEP ETIKA DAN ETIKET
Masyarakat, Norma dan Hukum
Moral foundation of business ethics.
NAMA KELOMPOK 3 : DIMAS ANGGIE LORENZA ( )
Tim Dosen MK Etika Kepribadian Pertemuan Minggu ke-4
Definisi Agama Agama adalah salah satu istilah dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa sanskerta. Istilah ini terambil dari dua kata yaitu a dan.
PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
Matius 5:3-5 BERBAHAGIALAH Sanggam Manalu.
UTILITARIAN DAN DOENTOLOGI
FILSAFAT, ETIKA DAN KOMUNIKASI
TEORI-TEORI ETIKA BISNIS
Peran Hati Nurani Ferly David, M.Si..
ETIKA PROFESI.
Hedonisme (1) “Apa yang menjadi hal yang terbaik bagi manusia?”
2. FILSAFAT ETIKA Etika  ilmu yg membahas perbuatan baik dan buruk sejauh yg dpt dipahami oleh pikiran manusia Filsafat etika  salah satu cabang ilmu.
ETIKA BISNIS & TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)
Pengantar Filsafat Ilmu
Peran Hati Nurani. (1) Kasus Hakim yang tergiur uang suap.
Pengertian Etika Etika mempunyai dua makna yaitu:
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Etika Komputer Tinjauan Umum bahan utama: Etika Komputer Teguh Wahyono.
DILEMA ETIK, PENYELESAIAN, DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DIAN OKTA N, NS. MH.
Transcript presentasi:

ALLAH DLM ALAM PIKIR MODERN Antropologi optimistik (Feuerbach): Allah dibutuhkan saat manusia lemah (penjawab ilusi) Eksistensialisme liberal (Allah adl penghambat kebebasan Manusia: Sartre) Sosialisme revolutif (Allah candu bagi orang miskin: Marx) Allah sbg ide bawaan (Descartes) Allah, causa sui (monisme-Spinoza) Formalisme etis (Allah:penjamin kebahagiaan a la Kant) Hati memiliki logikanya sendiri (Pascal) Allah penyebab alam (Allah adalah Alam: Spinosa) Pengalaman iman radikal akan Allah (Eksistensialisme Kiekergaard) Allah mengerdilkan dan mengancam manusia super (Nietcshze)

KANT TENTANG TUHAN Tuhan tidak bisa dibuktikan secara teoritis- penalaran melainkan dari postulat praktis. Adanya hukum moral (praktis) mensyaratkan adanya Tuhan.

MORALITAS DAN TUHAN Apa hubungan moral dengan Tuhan? Kesadaran moral mulai dengan kewajiban yang memerintahkan kita secara mutlak. Ada dorongan dalam hati manusia untuk melakukan kewajiban moral. keberlakuan kewajiban itu tidak tergantung pada perasaan senang-tidak senang, untung-rugi, diterima atau ditolak oleh orang lain.

KEWAJIBAN Aku harus melakukan kebaikan karena memang harusnya demikian (bukan atas dasar motivasi dari luar diri). Kewajiban yang mengikat seperti ini disebut “imperatif kategoris“ . Perintah mutlak ini hanya berasal dari yang bersifat mutlak. Kesadaran moral dalam suara hati mengandaikan ada-nya seorang pribadi yang perintahnya wajib kita taati. Dengan bertindak moral dan dengan mengikuti hukum moral (moralisches Gesetz), manusia mengakui kehadiran dan eksistensi Tuhan.

MANUSIA OTONOM Kant tidak pertama-tama mengajarkan tentang Tuhan, melainkan tentang kemutlakan hukum dalam diri manusia. Rasio praktis membuat manusia memahami kemutlakan hukum. Moralitas otonom ditandai oleh kebebasan dan tanggungjawab manusia untuk melaksanakan hukum.

TUHAN DAN KEBAHAGIAAN Kalau aku melakukan kewajiban, apa yang boleh aku harapkan? Kalau orang melakukan hukum moral, ia pantas mendapatkan hadiah yang diharapkan, yaitu hidup bahagia. Kebahagiaan bukan tujuan melainkan hadiah. Kebahagiaan bersifat niscaya bagi orang yang melakukan kewajiban moral. Kebahagiaan penuh tidak mungkin dicapai manusia di tengah berbagai keterbatasan ini. Maka, adanya Tuhan bersifat niscaya bagi penjamin kepenuhan kebahagiaan.

TUHAN BAGI MANUSIA Tuhan penjamin kebahagiaan Tuhan adalah instansi absolut sebagai pemberi hukum mutlak dalam nurani manusia.

DILEMA Kant menekankan eksistensi Tuhan sebagai pemberi hukum moral yang bersifat mutlak dan penjamin keutuhan kebahagiaan. Kant menekankan otonomi tindakan moral. Tuhan pemberi hukum moral, bagaimana otonomi manusia? Mungkinkan sebuah moralitas formal dan otonom tanpa teonom?

DILEMA MORALITAS Kebahagiaan bukan hadiah atau pahala atau tujuan yang dikejar (telos) melainkan konskewensi atas tindakan moral. Moralitas Kant adalah moralitas formalisme, memperjuangkan hukum mutlak (perintah mutlak),bukan moralitas teleologis-eudaimonia. Masalah Kant: kalau kita melakukan kewajiban, mengapa kita tiba-tiba mendapat hadiah dari “Pribadi” yang di luar kita? Mengapa ia memberi hadiah kepada orang yang tidak bertindak demi Dia? Apa beda dengan Tuhan orang Kristen? Pengalaman relasi tidak mendapat tempat. Tuhan ditempatkan sebagai outsider.