SEMINAR INDUSTRI PERTAMBANGAN OLEH TRI ANBIANTO 710011058
PENAKSIRAN SUMBERDAYA DAN CADANGAN BATUBARA
TUJUAN PENULISAN Untuk mengetahui suatu penaksiran sumberdaya batubara dan suatu cadangan batubara yang dengan menggunakan software minescape dengan metode poligon tertutup serta perhitungan manual.
BATASAN MASALAH Hanya melakukan penaksiran sumberdaya batubara dan suatu cadangan batubara dengan menggunakan software minescape dengan metode polygon tertutup dan perhitungan manual.
Dasar teori ENDAPAN BATUBARA: Endapan yang mengandung hasil akumulasi organik yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang telah melalui proses litifikasi untuk membentuk lapisan batubara. SUMBERDAYA BATUBARA:Bagian endapan batubara yang diharapkan dapat dimanfaatkan. CADANGAN BATUBARA:Bagian dari sumberdaya batubara yang telah diketahui dimensi,sebaran kuantitas,dan kualitasnya,yang pada saat pengkajian kelayakan dinyatakan layak untuk ditambang.
Klasifikasi sumberdaya batubara TEREKA TERUNJUK TERUKUR CADANGAN
PENAKSIRAN SUMBERDAYA BATUBARA DENGAN SOFTWARE MINESCAPE Dalam melakukan penaksiran sumberdaya batubara dibatasi dengan topografi wilayah atau pit boundary dari topografi dan seam floor batubara dan berdasarkan kondisi geologi yang ditentukan. Penaksiran sumber daya batubara dengan software minescape menghasilkan suatu polygon tertutup yang dibuat dari jarak titik informasi geologi dengan jarak sebesar 750 m untuk sumber daya tereka, 500 m tertunjuk dan 250 untuk terukur.
PERMODELAN SUMBERDAYA BATUBARA DAN CADANGAN Dalam melakukan penaksiran sumberdaya dan cadangan Batubara dibutuhkan suatu permodelan geologi dari endapan batubara tersebut,yang dimulai dengan memasukkan: DATA TOPOGRAFI: yang diinterpolasikan sehingga menhasilkan garis-garis kontur (2d) yang sesuai dengan permukaan topografi dalam bentuk solid, dilakukan dengan proses triangulasi yakni membentuk kontur 3d. DATA PEMBORAN :yang berupa data survey dan lithology dari pemboran yang kemudian di input ke dalam software minescape dan menghasilkan suatu lokasi lubang bor.
Sayatan log bor batubara: untuk mengetahui suatu terbentuknya lapisan batubara dan jenis seam batubara tersebut. PERMODELAN SUBCROB BATUBARA: Dari hasil permodelan lubang bor dengan software minescape menghasilkan suatu permodelan subcrob batubara yakni garis khayal dari suatu penyebaran batubara yang dibuat dari lapisan batubara paling bawah gunanya untuk mengetahui kemenerusan penyebaran batubara. Permodelan kontur struktur: permodelan geologi selanjutnya adalah pembentukan kontur struktur batubara lapisan paling bawah atau floor batubara sebagai acuan perhitungan cadangan batubara.
PERHITUNGAN PERMODELAN SUMBERDAYA BATUBARA DAN CADANGAN Tahapan perhitungan permodelan sumberdaya batubara meliputi: pemasukan data, permodelan topografi dan geologi. Volume didapatkan hasilnya dari software minescape yang didapatkan dari poligon tertutup sehingga akan muncul hasil volume poligon tertutup dari sumberdaya batubaranya. sedangkan untuk mendapatkan tonase rumus yang digunakan adalah: Tonase= Volume x Densitas batubara. Adapun tahapan perhitungan cadangan batubara menggunakan rumus perhitungan manual dari kontur struktur batubara yang dimana dihitung pada semua seam batubara tersebut rumus yang digunakan adalah P x L x T x Densitas batubara yang dimana P adalah nilai panjang dari kontur struktur dan L adalah lebar dari kontur struktur batubara sedangkan T maksimal dari tebal batubara yang didapat dari data log bor.
PEMBAHASAN Dari data topografi dan data log bor berupa data survey dan lithology yang di input ke dalam software minescape didapatkan permodelan topografi wilayah (2d) yang kemudian di triangulasi menjadi (3d),dan kemudian dari data survey dan lithology didapatkan permodelan log bor,sayatan log bor,subcrob batubara, kontur struktur, dan permodelan sumberdaya batubara dan perhitungan sumberdaya batubara serta cadangan batubara. Dari hasil topografi didapatkan suatu daerah yang menggambarkan suatu permukaan area penambangan. Dan hasil dari permodelan log bor pada daerah penelitian didapatkan suatu DH atau lubang bor sebanyak 60 lubang yang kemudian di lakukan pembuatan sayatan yang menghasilkan gambaran bawah permukaan lubang bor dan diidentifikasi adanya lapisan batubara sebanyak 3 seam lapisan batubara yaitu seam A1, A2, dan B, sedangkan dari hasil permodelan subcrob batubara didapatkan gambaran arah penyebaran atau kemenerusan batubara tersebut dan dapat diketahui daerah yang memiliki potensi batubara. Sedangkan dari hasil logbor dapat dibuat permodelan kontur struktur batubara yang merupakan gambaran bawah permukaan yang dimana kontur struktur ini akan menjadi acuan perhitungan cadangan secara manual.
Adapun perhitungan cadangan secara manual tersebut sebagai berikut: Seam A1= P X L X T X Densitas batubara Didapatkan seam A1= 3.326.248 meter x 1.175.291 meter x 18 meter x 1.3ton/m3=91.477 ton Seam A2= P x L X T X Densitas batubara Didapatkan seam A2 = 3.267.257 meter x 1.371.686 meter x 18 meter x 1.3 ton/m3 =1.048.706ton Seam B = P x L X T X Densitas batubara Didapatkan seam B = 3.865.377 meter x 959.880 meter x 18 meter x 1.3 ton/m3 = 86.820 ton Maka total cadangan batubara dengan perhitungan manual sebagai berikut: 91.477 ton + 104.870 ton + 86.820 ton= 283.167 ton
Sedangkan perhitungan permodelan sumberdaya batubara dengan software Minescape sebagai berikut: Volume didapatkan hasilnya dari software minescape yang didapatkan dari poligon tertutup sehingga akan muncul hasil volume poligon tertutup dari sumberdaya batubaranya. Sedangkan untuk mencari tonase untuk sumberdaya batu bara adalah Tonase= Volume x Densitas batubara Dan hasil yang didapatkan dari perhitungan sumberdaya sebagai berikut
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN SARAN Penaksiran sumberdaya dan cadangan batubara merupakan aspek penting dalam suatu perancangan penambangan yang dimana dilihat dari klasifikasi sumberdaya batubara dan mengidentifikasi lapisan batubara serta perhitungan sumberdaya dan cadangan batubara untuk Acuan penentuan perancangan penambangan. Dari hasil sayatan log bor sebanyak 60 lubang bor diindentifikasi terdapan 3 jenis seam yaitu seamA1, seamA2, dan seam B. Dan hasil dari perhitungan sumberdaya batubara didapatkan nilai sebagai berikut: Sumberdaya tereka resource 1 = 4447.9 ton. Sumberdaya tereka topo tri 2=174924.0 ton. Sumberdaya terunjuk resource1= 596.1 ton. Sumberdaya terunjuk topo tri2 =53133.0 ton. Sumberdaya terukur resource1=3814.6 ton. Sumberdaya terukur topo tri2 =119806.9 ton. Dan dari hasil perhitungan cadangan manual dengan menggunakan kontur struktur sebagai berikut: Seam A1= 91.477 ton Seam A2= 104.870 ton Seam B = 283.167 ton Sehingga total cadangan keseluruhan adalah 479.514ton. SARAN Saran penelitian ini hanya menghitung jumlah tonase dan melakukan identifikasi pada logbor untuk melihat jenis seam pada masing-masing singkapan, diharapkan penelitian lebih lanjut menggunakan metode perbandingan lain dengan memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi.
PERMODELAN TOPOGRAFI 2D DAN 3D
Permodelan log bor
PETA SUBCROB BATUBARA
PERMODELAN KONTUR STRUKTUR
PERMODELAN SEAM A1
PERMODELAN SEAM A2
PERMODELAN SEAM B
PERMODELAN SUMBERDAYA BATUBARA
SAYATAN BATUBARA
SEKIAN DAN TERIMA KASIH VIVA TAMBANG YES…