Studi Grouping & Studi Furniture Toko Pertemuan 16-18

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ERGONOMIKA TEMPAT DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA
Advertisements

Tips Agar Rumah Menjadi Sehat dan Nyaman
BAHAN AJAR VI Tata Dekorasi, banyak unsur-unsur pendukung untuk keberhasilan suatu penataan ruang. Salah satu diantaranya unsur dekorasi ruang yang meliputi.
Ceiling Plan Desain Interior II Pertemuan 31,32 & 33
Perumahan yang Sehat.
MODUL PERKULIAHAN JURUSAN ARSITEKTUR KELAS KARYAWAN
MINGGU XI PERANCANGAN DENAH LAYOUT KAMAR TIDUR UTAMA APARTEMEN .
Minggu ke 13 II.1. II.2. II.3. Energi matahari Sistim pendingin (penyegaran udara) Cara penyaluran energi matahari menjadi pendingin I.1.LATAR BELAKANG.
Floor Plan Pertemuan Matakuliah: DESAIN INTERIOR III Tahun: 2009/2010.
SAINS ARSITEKTUR & TEKNOLOGI 2 [AKB SKS]
FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN – JURUSAHAN KESMAS,
PENERANGAN DI TEMPAT KERJA
Aspek Ergonomi Dalam IMK
Study Grouping Pertemuan 22, 23 & 24
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke - 11
MATERIAL PADA DESAIN TOKO PERTEMUAN 5
Studi Lay out Pertemuan 19-21
VISION VISION Pertemuan 6 Matakuliah: L0252 – Computer Aided Learning = Technology Psychology Tahun: 2009/2010.
Pengantar Rumah tinggal 3 Kamar Tidur Pertemuan 1,2 & 3
KONSEP RUANG Pertemuan 13 – 14
Integrasi Sistem Cahaya Alami Pertemuan 4
Pengukuran Intensitas Penerangan
Ventilasi di Tempat Kerja
RUMAH SEHAT.
Perilaku Berhemat Energi
TATA RUANG DALAM MODUL PRAKTIKUM.
M2 Desain, Perlengkapan, Tata Ruang dan Pengelolaan Lab IPA
BAGIAN-BAGIN RUMAH YG PERLU DIPERHATIKAN A. LANTAI
TATA RUANG DALAM MODUL PRAKTIKUM.
Arsitektur Topis Arsitektur Tropis adalah suatu konsep bangunan yang mengadaptasi kondisi iklim tropis. Letak geografis Indonesia yang berada di garis.
TATA RUANG DALAM MODUL PRAKTIKUM.
OLEH: JOKO BUDIWIYANTO
KANDANG AYAM Pertimbangan dalam membuat kandang :
Sistem Pengurang Kelembaban Udara
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke - 9
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke - 5
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke - 7
Sketsa Ide/Image Store Pertemuan 22-24
Ceiling Plan Desain Interior 1 Pertemuan 21-22
Matakuliah : R0142/Fisika Bangunan Tahun : September 2006
Survei Rumah Tinggal Pertemuan 4-6
SANITASI DAN KEAMANAN.
ONE ROOM LIVING – KONSEP DESAIN
Konsep dan Ide Desain Pertemuan 10-12
Aspek Ergonomi Dalam IMK
MEMASANG PANEL LISTRIK PEMBANGKIT
Pemahaman dasar denah interior week-1
KANDANG AYAM Pertimbangan dalam membuat kandang :
DESAIN INTERIOR & RUANG LINGKUP KEILMUANNYA
PRINSIP SANITASI, HYGIENE DAN K3
FAKTOR-FAKTOR FISIKA LINGKUNGAN KERJA
Desain Interior I SKEMA HUBUNGAN ANTAR RUANG Pertemuan 9-10
<<Soal Desain Interior 3>> W 0186
KONSEP PENGENDALIAN LINGKUNGAN Pertemuan 23 – 24
TATA RUANG KANTOR (OFFICE LAYOUT)
Polusi Cahaya Pernahkah Anda merasa terganggu dengan penerangan yang berlebihan, seperti sorot lampu yang menyilaukan? Cahaya jika dalam kondisi normal.
Matakuliah : R0234/Perancangan Ruang Dalam
Bidang Bukaan pada Elemen Pembentuk Ruang Pertemuan 11
Matakuliah : R0142/Fisika Bangunan Tahun : September 2006
Soal Desain Interior 3 W 0186 Matakuliah : Desain Interior 3
Disusun Oleh: Aqil Alifian (04) Bachrul Andriansyah Purnama (06)
Matakuliah : L0252 – Computer Aided Learning = Technology Psychology
FAKTOR MANUSIA dalam PERENCANAAN RUANG
DESAIN INTERIOR & RUANG LINGKUP KEILMUANNYA
Pengudaraan / Penghawaan
HIGIENE SANITASI BIOSKOP
Pengukuran Intensitas Penerangan
PPT MINIRISET MEMO MANURUNG BLESSIRA A NILY AULIANTA SIDAURUK
MANAJEMEN ADMINISTRASI PERKANTORAN MODERN
PENCAHAYAAN & PENGHAWAAN BANGUNAN
Transcript presentasi:

Studi Grouping & Studi Furniture Toko Pertemuan 16-18 Matakuliah : DESAIN INTERIOR III Tahun : 2009/2010 Studi Grouping & Studi Furniture Toko Pertemuan 16-18

Flipchart Flip Chart , merupakan laporan hasil survey lapangan. Dilengkapi dengan : - Foto-foto, - Keterangan Lokasi dan Situasi Lingkungan, - Data Program Ruang, Data Penghuni, Data Material dan Bahan yang digunakan pada lantai, dinding dan ceiling Dan detail lainnya ( furniture, asesoris, suasana ruang ) Flip Chart digunakan untuk membuat perbandingan dan analisa dari beberapa rumah contoh yang disurvey Flip Chart untuk membantu proses presentasi mahasiswa di depan kelas Bina Nusantara University Bina Nusantara University 3

Flip Chart Kriteria toko1 toko2 toko3 lokasi Arsitektur gedung Analisa Kesimpulan lokasi Arsitektur gedung Program Ruang Bina Nusantara University

Flip Chart Kriteria toko 1 toko 2 Toko 3 Analisa Kesimpulan Target pengunjung Profesi Lay-out furniture Bina Nusantara University

Flip Chart Kriteria toko 1 toko 2 toko 3 Analisa Kesimpulan Floor Plan Bahan Lantai Ceiling Plan Bina Nusantara University

Flip Chart Kriteria toko1 toko 2 toko 3 Analisa Kesimpulan Furniture Assesories Fasilitas kebakaran Lain-lain Bina Nusantara University

Bina Nusantara University

Bina Nusantara University

Bina Nusantara University

*Task lighting: Jenis penerangan ini biasanya digunakan untuk menerangi area kerja misalnya seperti lampu meja, lampu yang ditempatkan dibawah rak pada area kerja dan lampu yang ditempatkan di ruang ganti pakaian. Tempat yang paling baik untuk menempatkan lampu ini adalah di antara kepala pengguna dengan permukaan area kerja. Jika lampu ditempatkan tepat di atas area kerja maka nantinya area kerja tersebut akan tertutup oleh bayangan pengguna itu sendiri. Dalam penerangan jenis ini lampu yang digunakan sebaiknya diberi reflektor, akan lebih baik lagi jika lampu tidak terlihat oleh pengguna supaya nantinya tidak menyilaukan, karena silau akan dapat membuat mata menjadi cepat lelah. kaca patri. Bina Nusantara University Bina Nusantara University 11

*Decorative lighting: Penerangan jenis ini biasa memainkan peran yang penting dalam menciptakan kesan psikologis, karena penerangan ini mempunyai peran sebagai pemersatu dan fokus di dalam ruangan. Oleh karenanya supaya tidak muncul bayangan yang tidak menguntungkan, lampu ini harus sedikit dikurangi terangnya dengan dimmer. Contoh decorative lighting : lampu chandelier atau lampu neon yang berbentuk patung. kaca patri. Bina Nusantara University Bina Nusantara University 12

*Kinetic lighting: Hingga sekarang jenis penerangan ini masih kurang dikenali oleh orang, akan tetapi dapat memberikan karakteristik yang unik pada ruangan. Biasa jenis penerangan ini disebut dengan cahaya yang bergerak, bisa berasal dari lilin ataupun dari cahaya yang muncul dari api, tetapi dapat juga dari lampu yang berkedip pada papan iklan. Dengan menggunakan penerangan semacam ini, maka ruangan akan menjadi terkesan tradisional dan ritual, misalnya lampu halloween yang dalamnya dipasang lilin, lampu obor yang ada di parade dan di gereja masih tetap mengutamakan penggunaan lilin yang biasanya ditambah dengan wewangian ditambah dengan kaca patri. Bina Nusantara University Bina Nusantara University 13

Dari 5 jenis penerangan diatas, masing-masing dapat diklasifikasikan lagi menjadi 6 sistem pencahayaan, yaitu : Direct lighting : 0-10% sinar dipancarkan keatas, 90-100% sinar dipancarkan kebawah. Semi direct lighting : 10-40% sinar dipancarkan keatas, 60-90% dipancarkan kebawah. General diffuse lighting : 40-60% sinar dipancarkan keatas, 40-60% sinar dipancarkan kebawah. Direct-indirect lighting : 40-60% sinar dipancarkan keatas, 40-60% sinar dipancarkan kebawah. Semi indirect lighting : 60-90% sinar dipancarkan keatas, 10-40% sinar dipancarkan kebawah. Indirect lighting : 90-100% sinar dipancarkan keatas, 0-10% sinar dipancarkan kebawah (E. Kaufman, John, 1966: 10-1). Bina Nusantara University Bina Nusantara University 14

Dalam mengatur pencahayaan toko, penggunaan alat kontrol dimmer juga sangat disarankan karena selain mempunyai keuntungan memperpanjang umur lampu juga mempunyai keuntungan dalam mengatur terang gelapnya lampu di ruangan, sebab ada kalanya sinar matahari dapat masuk secara berlebihan ke dalam toko dan membuat ruang menjadi silau. Jika penggunaan alat kontrol dimmer dianggap terlalu mahal, maka ada beberapa cara untuk mengakalinya, metode pertama misalnya pemasangan alat kontrol dimmer hanya pada ½ jumlah lampu yang ada pada ruangan sehingga pada siang hari 50% dari lampu yang ada dapat dimatikan dan hanya dinyalakan ketika malam. Cara kedua adalah dengan memasang lampu di dekat jendela dengan saklar yang terpisah, sehingga pada siang hari lampu dapat dimatikan.   Bina Nusantara University Bina Nusantara University 15

Tata udara : Tata udara dari suatu toko sangat perlu diperhatikan karena jika sirkulasi udara tidak lancar, akan dapat menyebabkan toko menjadi tidak nyaman. Apalagi jika suatu toko dalam kondisi yang penuh oleh pengunjung, dimana setiap orang menyerap oksigen dan mengeluarkan karbondioksida di saat yang bersamaan, maka kapasitas oksigen yang tersedia di dalam toko tersebut pun harus banyak agar orang merasa nyaman. Berikut ini kutipan rekomendasi udara untuk mencapai kenyamanan fisik yaitu: “Temperatur rata-rata: 23 derajat C; kelembaban udara : 50-60%; kecepatan angin : 2-3 m per detik”. Bina Nusantara University Bina Nusantara University 16

Untuk mengatasi hal tersebut maka solusinya adalah dengan ventilasi atau lubang udara. Ventilasi ini yang nantinya akan berfungsi sebagai tempat bertukarnya udara kotor dengan udara bersih sehingga udara di dalam toko tetap segar, nyaman, sejuk dan tidak lembab. Dasar pemikiran tata udara dalam toko juga harus mempertimbangkan pengunjung yang merokok karena asap rokok merupakan masalah khusus yang menyebabkan polusi udara. J. Pamudji Suptandar, Disain Interior: Pengantar Merencana Interior untuk Mahasiswa Disain dan Arsitektur, (Jakarta, Djambatan, 1999), hlm. 60. Bina Nusantara University Bina Nusantara University 17

Bina Nusantara University

Ruang yang tidak untuk merokok 30 m/jam/orang. Berikut ini akan disampaikan data rekomendasi asap rokok dalam suatu ruang, adalah sebagai berikut: Ruang yang tidak untuk merokok 30 m/jam/orang. Ruang yang boleh untuk merokok 50 m/jam/orang. (Suptandar, Pamudji, 1982: 66). Kini dalam memenuhi tuntutan penyejukan udara dalam ruangan tidak lagi hanya mengandalkan sistem aliran udara alami saja atau yang biasa disebut cross ventilation system akan tetapi sudah mulai digunakan alat pengatur udara mekanis yang disebut AC (Air Conditioner). Air conditioner yang umum dipergunakan dalam toko biasanya adalah jenis AC central. AC jenis ini ada 2 macam yaitu: AC Central all air system AC Central water to air system Bina Nusantara University Bina Nusantara University 19

Pencegahan kebisingan/suara yang masuk dari luar ruangan.   Tata suara : Penataan suara dalam toko sangat penting untuk diperhatikan agar suara yang tidak diingikan tidak mengganggu tamu. Oleh karena itu pengontrol kebisingan dalam toko harus memperhatikan hal-hal dibawah ini: Pengurangan kebisingan yang berasal dari dalam ruangan, khususnya area display (pergerakan dan pembicaraan pengunjung). Pencegahan kebisingan/suara yang masuk dari luar ruangan. Pencegahan kebisingan/suara yang berasal dari ruangan-ruangan servis. Pengontrolan suara yang berasal dari penggunaan musik sebagai background maupun acara-acara spesial lainnya. Bina Nusantara University Bina Nusantara University 20

50 – 60 db : agak sepi / mulai bising Berikut ini daftar klasifikasi kebisingan yang bisa ditolerir sebagai berikut: 30 – 40 db : sangat sunyi 50 – 60 db : agak sepi / mulai bising diatas 60 db : mengganggu percakapan per telepon 70 db : suara mobil, pesawat sangat bising (Suptandar, Pamudji, 1999: 58). Untuk meredam suara dalam toko dapat dipergunakan berbagai macam bahan antara lain tirai, karpet, upholstery, vynil, accoustic tile, glasswool dan lain-lain. Bina Nusantara University Bina Nusantara University 21

Bina Nusantara University

Bina Nusantara University

Bina Nusantara University