DEPRESIASI
PEMBAHASAN Pengertian depresiasi dan nilai sisa Metode garis lurus Metode unit produksi Metode saldo menurun berganda Metode jumlah angka tahun
Depresiasi dan nilai sisa Penyebaran biaya ke periode-periode. Jumlah yang dapat didepresiasi dari suatu aktiva tetap yaitu harga perolehan minus nilai sisa Penyusutan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan metode garis lurus, metode unit produksi, metode saldo menurun berganda, metode jumlah angka tahun Nilai sisa adalah perkiraan nilai aktiva tetap setelah dipakai sesuai umur ekonomisnya.
Metode garis lurus Metode ini disebut juga straight line method. Metode depresiasi yang paling sederhana dan paling luas dipakai. Metode ini beban penyusutan aktiva tetap per tahunnya akan sampai akhir umur ekonomis aktiva tetap tersebut. Rumus : Depresiasi = Harga perolehan – nilai sisa Taksiran umur manfaat
Contoh soal = Rp 6.000 per tahun Bagian pengadaan PT “X” membeli peralatan pada tanggal 18 Februari seharga Rp 80.000. Nilai sisanya Rp 20.000 dan usia taksiran 10 tahun. Berapa nilai bukunya pada akhir tahun keempat ? Depresiasi = Harga perolehan – nilai sisa Taksiran umur manfaat = Rp 80.000 – Rp 20.000 10 tahun = Rp 60.000 = Rp 6.000 per tahun
Jawaban Depresiasi sampai akhir tahun keempat : Rp 6.000 x 46 = Rp 23.000 12 Nilai buku pada akhir tahun keempat adalah : Rp 80.000 – Rp 23.000 = Rp 57.000
METODE UNIT PRODUKSI Istilah lain metode ini adalah unit of production method Metode ini lebih tepat untuk dipakai dalam penentuan depresiasi jika pemakaian alat sangat bervariasi dari tahun ke tahun. Metode ini beban penyusutan aktiva tetap didasarkan pada jumlah satuan produk yang dihasilkan pada periode yang bersangkutan Rumus : Depresiasi = depresiasi per unit x pemakaian atau Depresiasi = Harga perolehan – nilai sisa x pemakaian umur taksiran (dalam unit)
Contoh soal Suatu mesin dibeli pada tanggal 5 Januari seharga Rp 1.500.000, mempunyai taksiran usia manfaat 30.000 jam dan nilai sisa Rp 300.000. Dalam tahun pertama operasinya mesin tersebut dipakai selama 15.000 jam. Berapa depresiasinya jika dihitung dengan metode unit produksi ? Depresiasi = (Harga perolehan – nilai sisa) x pemakaian Taksiran usia manfaat = (Rp 1.500.000 – Rp 300.000) x 15.000 jam 30.000 jam = Rp 600.000
Metode saldo menurun berganda Istilah lain metode ini adalah double declining balance method Metode ini tidak diakuinya nilai sisa dan menghasilkan jumlah depresiasi yang lebih besar pada tahun-tahun yang lebih awal. Metode ini tarif depresiasi garis lurus tanpa nilai sisa diduakalikan dengan nilai buku aktiva pada awal tiap-tiap periode. Nilai bukunya terus menurun dari tahun ke tahun maka depresiasinya makin lama maka makin mengecil. Rumus : Tarif depresiasi = 100 % x 2 Taksiran umur manfaat
Contoh soal Dengan menggunakan metode saldo menurun berganda, hitunglah nilai buku pada akhir tahun pertama dari suatu aktiva yang dibeli pada tanggal 8 April seharga Rp 6.000.000 yang memiliki nilai sisa Rp 800.000 dan taksiran umumr manfaat 50 tahun ? Jawab : Tarif depresiasi = 100 % x 2 Taksiran umur manfaat = 100 % x 2 50 = 4 %
Contoh soal Depresiasi tahun ke 1 = Harga perolehan x Tarif depresiasi = Rp 6.000.000 x 4 % per tahun = Rp 240.000 setahun Depresiasi disesuaikan dengan banyaknya bulan yang menikmati adalah Rp 240.000 x 9 = Rp 180.000 12 Nilai buku akhir tahun ke 1 = Harga perolehan – depresiasi = Rp 6.000.000 – Rp 180.000 = Rp 5.820.000
METODE JUMLAH ANGKA TAHUN Dengan metode ini, tahun-tahun yang menjadi umur manfaat aktiva ditandai dengan angka tahun 1, 2, 3 dan seterusnya, dan jumlah depresiasi dihitung berdasarkan pada serangkaian angka pecahan yang denominator (pecahannya diambil dari jumlah rentetan angka tahun tersebut. Angka tahun yang terbesar digunakan sebagai numerator (pembilang) dari angka pecahan untuk depresiasi tahun pertama, angka tahun terbesar kedua sebagai pembilang dari angka pecahan untuk depresiasi tahun kedua, dan seterusnya Rumus : S = N (N+1) 2
Contoh Soal Dengan menggunakan metode jumlah angka tahun, hitunglah depresiasi tahun pertama dari bajak salju yang dibeli oleh PT “Sekawan” seharga Rp 800.000 dan memiliki taksiran umur manfaat 15 tahun dan nilai sisa Rp 150.000. Jawaban : S = N (N+1) = 15 (15+1) = 15 (16) = 120 2 2 2 Angka pecahan untuk depresiasi tahun pertama = N = 15 S 20 Jumlah terkena depresiasi = Harga perolehan – Nilai Sisa = Rp 800.000 – Rp 150.000 = Rp 650.000
JAWABAN Depresiasi tahun ke 1 = Jumlah terkena depresiasi x angka pecahan depresiasi = Rp 650.000 x 15 20 = Rp 81.250
4 METODE DEPRESIASI Selama 5 tahun umur manfaatnya, aktiva tetap tersebut telah dioperasikan selama 1.800 jam untuk tahun ke 1, 1.200 jam untuk tahun ke 2, 2.000 jam untuk tahun 3, 1.400 jam untuk tahun ke 4, dan 1.600 jam tahun ke 5. Harga perolehan aktiva tersebut Rp 1.700.000 dan nilai sisanya Rp 200.000. Hitunglah depresiasi untuk 4 metode (garis lurus, jumlah angka tahun, saldo menurun berganda, dan metode unit produksi ?
JAWABAN Tahun Metode Garis Lurus Metode Jumlah Angka Tahun Metode Saldo Menurun Berganda Metode Unit Produksi 1 Rp 300.000 Rp 500.000 Rp 680.000 Rp 337.500 2 Rp 400.000 Rp 408.000 Rp 225.000 3 Rp 244.800 Rp 375.000 4 Rp 200.000 Rp 146.800 Rp 262.500 5 Rp 100.000 Rp 20.400 TOTAL Rp 1.500.000
Latihan soal PT Ratazka Enterprises membeli peralatan kantor pada tanggal 12 Mei. Harga belinya Rp 400.000,00 dan umur manfaat taksiran 5 tahun. Nilai sisa Rp 55.000. Hitunglah depresiasi sampai dengan 31 desember (tahun yang sama) ? Suatu mesin dibeli pada tanggal 5 Januari seharga Rp 1.500.000. Mempunyai taksiran usia manfaat 30.000 jam dan nilai sisa Rp 300.000. Dalam tahun pertama operasinya mesin tersebut dipakai selama 15.000 jam. Berapa depresiasinya jika dihitung dengan metode unit produksi ? Dengan menggunakan metode saldo menurun berganda, susunlah skedul depresiasi sampai dengan akhir tahun ketiga dari 20 mesin ketik yang dibeli pada tanggal 29 Maret seharga Rp 60.000 per biji oleh PT “Sido Ayu”. Mesin-mesin ketik ini memiliki taksiran umur manfaat 5 tahun dan nilai sisa Rp 10.000 per biji.
LATIHAN SOAL Dengan menggunakan metode jumlah angka tahun. Hitunglah depresiasi untuk tahun ke dua dari suatu aktiva tetap yang memiliki harga perolehan Rp 2.200.000, nilai sisa Rp 200.000 dan taksiran umur manfaat 10 tahun. Aktiva ini dibeli pada tanggal 24 September. Buatlah empat metode depresiasi, harga perolehan aktiva sebesar Rp 2.000.000 dan nilai sisanya Rp 200.000. Selama 5 tahun umur manfaatnya, aktiva tetap tersebut telah dioperasikan selama 1.000 jam untuk tahun ke 1, 2.000 jam untuk tahun ke 2, 1.800 jam untuk tahun ke 3, 1.600 jam untuk tahun ke 4, 1.200 jam untuk tahun ke 5.
TERIMA KASIH