Kegawatdaruratan Onkologi dan Terapi Suportif Anak dengan Kanker

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Arimbi,Sp.P Ilmu Penyakit Dalam FK UWK Surabaya
Advertisements

Bab 6 Demam.
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT Sekilas tentang Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit dan Metode Pelatihan.
KARDIOVASKULER Denny Adriansyah.
1. DATA DASAR 2. PENGKAJIAN DAN RENCANA
TBC.
DIFERENSIAL DIAGNOSIS SESAK NAFAS
KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN GLOMERULUSNEFROTIK KRONIK
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
Kasus SBI.
PNEUMONIA.
KASUS INFEKSI RESPIRATORIUS AKUT
KEGAWATAN DALAM PALIATIF CARE
KEGAWAT DARURATAN DI BIDANG ONKOLOGI
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
KEGAWATAN DALAM PALIATIF CARE
ASKEP PADA KEGANASAN SISTEM PERNAFASAN
KANKER PARU-PARU xi ipa 2
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
PENGENALAN PENYAKIT GLOMERULONEPHRITIS DAN SYSTITIS
Riwanti Estiasari, Darma Imran
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
KANKER DAN GINJAL oleh Dr. Yew Shiong Shiong
RESPON FISIOLOGIS GANGGUAN FUNGSI JANTUNG
1 LEUKEMIALEUKEMIA. 2 LEUKEMIA PADA ANAK Leukemia limfoblastik akut Leukemia limfoblastik akut ( LLA / ALL ) 85% Leukemia non limfoblastik akut Leukemia.
NEPHROTIC SYNDROME IN CHILDREN
HEMODIALISIS TIM : GENITOURIA.
RESPON FISIOLOGIS GANGGUAN FUNGSI JANTUNG
PURPURA HENOCH-SCONLEIN
Farmakoterapi Gagal Ginjal
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
SISTEM HEMATOLOGI.
Demam Tifoid Eggi Arguni.
Di susun oleh : Abdull Rahim Mokodompit
Kelompok 5.
PENYAKIT GINJAL KHRONIK
LEUKEMIA Tugas kelompok 6 RINA WAHYUNI ADE SAFITRI
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada Anak
KEGANASAN DARAH ( LEUKEMIA ).
Sindrom Cri Du Cat & CML Created By : Dicky Dandy P. Ramdhyva Rizqan.
Nama kelompok : 1. Berliana Nugraheni 2. Beatrico Lyo 3
KELOMPOK VI GAGAL GINJAL AKUT & KRONIK
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TUBERCULOSIS MILLER
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
Kelompok 3 PARU - PARU.
Oleh : Anhari Raushanfikri Bagus Arlianto Putra Kevin Augusto Asyrafi
PENDAHULUAN.
Assalamualaikum Kelompok 7 Ika Apriani Riza Sativa
Leukemia Limfositik Akut
OBSTRUKSI SALURAN KEMIH
PELATIHAN RUTIN IV SYOK HIPOVOLEMIK & SINKOP
PATOFISIOLOGI PENYAKIT GINJAL ILMU GIZI / FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Laporan kasus CARCINOMA MAMMAE
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
NURSING CARE OF CLIENT with L U N G C A N C E R
MENGENAL, MENCEGAH & MENGOBATI KANKER PAYUDARA DIAWAL PAGI
Mengenal Tanda dan Gejala Dini Kanker Anak
TRAUMA ABDOMEN.
PKMRS RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
SINDROM NEFROTIK Oleh: Aidan.
Leukemia Meiloid Akut (LMA) PROFESI NERS PSIK FK KEDOKTERAN UNHAS.
Pendahuluan Anak merupakan kelompok pasien yang unik pada pertolongan gawat darurat Mempunyai masalah dan perlakuan yang berbeda dibanding dewasa Perlengkapan.
K ONSEP OKSIGENASI By: Ns.Rehmaita. DEFINISI 1. Oksigen adalah salah satu kebutuhan yang paling vital bagi tubuh. Kekurangan oksigen kurang dari 5 menit.
Kelompok V.  Riwayat Kesehatan masa lalu Secara khusus kita akan bertanya tentang masalah yang terjadi sebelumnya  Anemia, Gangguan perdarahan Melakukan.
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
AGD DINKES Prov. DKI JAKARTA. S H O C K merupakan kondisi mengancam jiwa yang terjadi saat tubuh tidak mendapatkan aliran darah yang adekuat Kumpulan.
Transcript presentasi:

Kegawatdaruratan Onkologi dan Terapi Suportif Anak dengan Kanker Dr Endang Windiastuti SpA(K) Divisi Hematologi-Onkologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI – RS dr.Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Objektif Mampu mengetahui dan tatalaksana kegawatdaruratan anak dengan kanker Mengetahui gejala dan tanda kegawatdaruratan anak dengan kanker. Mengetahui jenis terapi suportif yang diperlukan

Kegawatdaruratan Onkologik Definisi : keadaan yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh keganasan atau pengobatannya. Tiga jenis dasar : Disebabkan oleh penyakit kanker Disebabkan oleh pengobatan kanker Disebabkan oleh keadaan komorbid.

Disebabkan oleh penyakit kanker Komplikasi oleh invasi kanker ke organ tubuh Komplikasi karena tekanan massa tumor Perdarahan Efusi massa tumor Disebabkan oleh pengobatan kanker Komplikasi tindakan operasi Komplikasi kemoterapi Komplikasi radioterapi

Kedaruratan Onkologi Keadaan Darurat /akut Kompresi Spinal Cord Hiperleukositosis Sindrom Vena Cava Superior Darurat berhubungan dengan terapi Sindrom Lisis Tumor Demam Neutropenia Typhlitis

Kasus 1 Anak laki2, 14 thn, sebelumnya sehat Datang ke RS dengan pembesaran kel limfe leher multipel, tak ada tanda2 infeksi. Sudah dapat antibiotika 1 minggu tanpa perubahan. Dilakukan biopsi eksisi (curiga Limfoma) Lab (saat biopsi): Hb 11.9 g/dL, leukosit 17,000/uL, trombosit 347.000/ul 2 minggu kemudian: Pucat, pusing,perdarahan gusi (+), hepatomegali, splenomegali Lab : Hb 8.6 g/dL, leukosit 240.000/uL,trombosit 13.400/uL, blast 87%. Ureum 50 mg/dL, kreatinin 1.2 mg/dL, asam urat 9.8 gm/dL

Hiperleukositosis Definisi: leukosit > 100,000/uL Menimbulkan hiperviskositas – lebih sering pada AML (Acute Myeloblastic Leukemia) Gangguan metabolik lebih sering pada pasien ALL (Acute Lymphoblastic Leukemia) The risk of hyperviscosity is greater with AML than with ALL (myeloid cells are “stickier” than lymphoid cells), but the risk of tumor lysis syndrome is greater with ALL than with AML. These are TENDENCIES, though. One can see symptomatic hyperviscosity with ALL, and AML patients have tumor lysis syndrome.

Gejala Hiperviskositas Paru Dyspnea, hipoksemia, gagal jantung kanan Susunan Saraf Pusat (SSP) Penglihatan terganggu, sakit kepala, penurunan kesadaran Lain-lain Perdarahan SSP atau paru Acute Kidney injury Increased pulm markings diffusely on CXR Any of the above findings in the context of a white blood cell count >100,000 must be treated as evidence of hyperviscosity caused by hyperleukocytosis, but DO NOT FORGET a differential diagnosis. Patients can present with pneumonia, congestive heart failure, renal infiltration with leukemia or lymphoma cells, infection, intoxication, or other etiologies for each of the signs listed above, and these alternatives need to be considered

Tata laksana Hiperleukositosis A-B-C Akses vena Mencegah Sindrom Lisis Tumor : Hidrasi – alkalinisasi + alopurinol/Rasburicase  asam urat Trombosit Pertahankan >20.000/uL (mencegah perdarahan) Hemoglobin Tunda transfusi PRC (mencegah hiperviskositas) Bila leukosit cepat/tidak - pertimbangkan sitoreduksi: Steroid (ALL) Hidroksiurea Leukoferesis

Sindrom LisisTumor Etiologi: turnover sel sangat cepat Patofisiologi: Sering pada ALL & Limfoma Burkitt Terjadi spontan atau karena kemoterapi Patofisiologi: Tumor cell death ↑ PO42- ↓ Ca2+ ↑ K+ ↑ Urate ↑ Lactate ↑ LDH

Sindrom LisisTumor Hiperurisemia: 10-15 mg/dl: letargi,nausea, muntah, kolik renal, hematuria >20 mg/dl: perubahan mental, gagal ginjal Hiperkalemia: Lemah, paralisis, gejala GI Abnormal EKG : Gel T tinggi, elevasi segmen ST Hiperfosfatemia / hipokalsemia: Gagal ginjal Batu ginjal Hipokalsemia

Laboratorium pada Sindr Lisis Tumor Monitor berkala (tiap 6-8 jam) Elektrolit K, PO4, Ca, Asam urat Fungsi Organ Kreatinin Pemecahan sel LDH Marker tidak spesifik Peningkatan LDH tidak merubah terapi Digunakan saat pertama unutk menilai risiko TLS Dapat diperiksa tiap hari

Tata laksana TLS Target: mempertahankan funsi ginjal, mencegah disritmia (fatal), menghindari hemodialisis Hidrasi: 1.5 – 2X kebutuhan maintenance IV Memperbaiki perfusi ginjal, ekskresi as urat Menimimal / mencegah asidosis Pertahankan URINE OUTPUT • 2 - 3 mL/kg/ jam

Kasus 2 Perempuan 11 tahun, sesak nafas semakin berat sejak 2 minggu, kadang terdengar stridor CXR menunjukkan massa mediastinal Kompresi V Cava Superior

Sindrom Vena Cava Superior Gejala Batuk, dyspnea, orthopnea, nyeri dada, suara serak Sakit kepala, visus terganggu, nausea, letargi Pem Fisis Muka/leher bengkak, plethora, sianosis, pembuluh darah vena melebar di leher dan dinding dada, stridor

Sindrom Vena Cava Superior Diagnosis: Radiologik: - CXR, CT/MRI / USG Histologik : BMP, biopsi jaringan, kel getah bening. Sitologi : cairan pleura, cairan ascites. Marker keganasan / Lab AFP, B-hCG Darah tepi lengkap, LED, LDH.

Sindrom Vena Cava Superior Terapi kedaruratan Radiasi 200-400 cGy Kortikosteroids : Solumedrol 5-15 mg/m2 tiap 6-8 jam, Dexametason 0.5 – 2 mg/kg tiap 8 jam Hindari sedasi

Kesimpulan Setiap anak dengan kanker mempunyai risiko mengalami kegawatdaruratan onkologi Peran tenaga medis sangat penting untuk mengenali gejala kegawatdaruratan onkologi pada anak. Semakin cepat mengenali dan menanganinya, semakin kecil terjadinya komplikasi yang berat

Terima Kasih